dr.Reza Fahlevi, Sp.A: Tidak Takut Bermimpi di Tengah Keterbatasan

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Siapapun berhak bermimpi tanpa terikat dengan keterbatasan. Tak peduli rintangan atau pun hambatan, harapan dan target yang diperjuangkan dengan sepenuh hati akan mendatangkan kebanggaan. Ketika satu per satu dapat diwujudkan dengan senyuman, maka mempertahankan dan inovasi menjadi langkah selanjutnya untuk menghadapi tantangan yang harus dihadapi. Seperti halnya dr. Reza Fahlevi, Sp.A, seorang dokter muda kelahiran Sabang, 9 Desember, yang berharap dan berjuang tak kenal lelah demi mewujudkan impian dan cita-cita.

Dr. Refa, sapaan akrabnya, berasal dari ujung barat Indonesia. Tepatnya di kota Sabang, Aceh. Anak terakhir dari empat bersaudara ini dibesarkan dalam keluarga sederhana. Sejak kecil, dr. Refa bermimpi untuk menjadi seorang dokter dan menempuh pendidikan di Jakarta. Perlahan demi perlahan ia berusaha untuk menggapai cita-cita. Ia sempat pesimis mempertanyakan apakah orangtuanya akan sanggup menyekolahkan di Jakarta atau tidak mengingat biaya sekolah kedokteran sangat mahal. Namun kedua orang tua yang sangat disayangi terus menguatkan tekadnya agar dapat meraih cita-cita.

Hasil kegigihan dr. Refa tidak sia-sia. Ia diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2008, setelah sebelumnya sempat kuliah selama satu tahun di jurusan Arsitektur ITB. Selanjutnya dr. Refa sangat bersyukur karena mendapat beasiswa pendidikan dari pemerintah daerah Aceh untuk biaya pendidkan. Selama masa pendidikan, banyak suka duka yang dihadapi. Mulai dari proses adaptasi kehidupan dan sistem belajar dari daerah ke kota besar hingga melewati masa pendidikan sekolah kedokteran yang tidak mudah.

Berlandaskan ketekunan, kegigihan dan kerja keras, dr. Refa berhasil melewati lima tahun masa pendidikan dengan tepat waktu. Ia mendapatkan IPK tertinggi untuk profesi kedokteran. Meskipun di sela kesibukan menempuh pendidikan, dr. Refa sempat mengikuti ajang Abang None Jakarta. Ia berhasil meraih Juara 1 tingkat Jakarta Pusat dan Juara 2 tingkat DKI Jakarta.

Mengantongi prestasi yang membanggakan membuat dr. Refa tak berhenti untuk melangkah. Banyak impian yang terus dipanjatkan dalam doa suami dari dr. Melia Tiarani dan ayah dari Adam Rishi Fahlevi ini. Karena itu, selepas menempuh pendidikan, ia melanjutkan tugas selama satu tahun di Maumere, Flores, NTT.

Di sana, dokter yang saat ini praktek di RS Hermina Kemayoran dan RS MMC Kuningan Jakarta, memperoleh ilmu dan pengalaman yang lebih luas. Ia menyaksikan betapa berbedanya sistem dan fasilitas kesehatan antara kota besar dan daerah terpencil di Indoneisa. Banyaknya paparan kasus-kasus anak di Maumere merupakan awal mula ia mulai tertarik dengan bidang kesehatan anak. Setelah menjalani internship, ia kembali ke Ibukota dan sempat ingin melanjutkan Pendidikan Spesialis Obgyn dan Bedah. Namun tepat di 2016, jalan takdir membawanya melanjutkan Pendidikan Spesialis Anak di Universitas Indonesia.

Perjalanan menjadi dokter spesialis tentu tidak mudah. Selain dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab, dr. Refa juga harus memikirkan biaya pendidikan yang tidak sedikit. Namun ia bersyukur mendapatkan beasiswa dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Proses pendidikan spesialis dilalui selama empat tahun dengan segala lika-liku dan suka-duka di dalamnya. Ia juga harus membagi waktu dengan keluarga kecil dan tetap memberikan perhatian kepada istri serta anaknya. Semua proses dapat dijalani dengan baik dan ia lulus pendidikan spesialis dengan tepat waktu. Setelah lulus pendidikan spesialis, ia memutuskan bekerja di Rumah Sakit Pendidikan dan praktek di beberapa Rumah Sakit di Jakarta.

Di sela-sela kesibukan menempuh pendidikan spesialis, dr. Refa menyempatkan diri untuk menjalankan hobi yaitu bermusik yang sudah ditekuni sejak masa SMA hingga kuliah kedokteran. Bakat dalam menciptakan lagu dan bernyanyi berhasil dituangkan dalam sebuah album perdana bertajuk ‘Bioluminescent’ yang berisi 9 lagu ciptaan sendiri. Kini lagu-lagu tersebut bisa didapatkan di seluruh platform musik seperti itune, spotify, joox dan di akun media sosial pribadi di antaranya : Youtube: @dr. Refa, akun IG: @dr_rezafahlevi

Dr. Refa menyampaikan bahwa tahun 2020 baginya merupakan tahun kesedihan dan keberhasilan. Kesedihan karena sebagai dokter ia harus berhadapan langsung dengan kasus-kasus Covid-19. Keberhasilannya karena ia dapat menamatkan pendidikan spesialis dengan tepat waktu di era pandemi dan menelurkan sebuah album impian sejak kecil.

Dr. Refa juga menyimpan harapan agar dapat bermanfaat bagi orang lain karena hidup bukanlah untuk diri sendiri, tapi bagaimana dapat menebarkan kebermanfaatan bagi banyak orang. Semoga berbagai masalah kesehatan, terutama kesehatan anak Indonesia dapat diatasi secara bertahap. Semoga ke depannya, fasilitas kesehatan Indonesia dapat merata dari Sabang hingga Merauke.

Pesan dr. Refa untuk seluruh anak-anak Indonesia, terutama yang berada di daerah terpencil di Indonesia: “Jangan takut untuk bermimpi besar. Berusahalah dan berdoa untuk meraih cita-cita tersebut. Usaha tidak akan menyalahi hasil. Pasti ada jalan dan kemudahan yang didapat jika berusaha sungguh-sungguh dan menanamkan niat baik di dalam hati”

Bagikan:

Bagikan: