MajalahInspiratif.com, Jakarta – Pernah mengalami jerawat membandel dan sembuh setelah ditangani dokter Sp.KK, menginspirasi dr. Zulfa Hasanah, Sp.KK, untuk menjalani profesi yang sama. Mengandalkan skincare yang diracik sesuai kebutuhan dan keluhan pasien, ia berharap bisa membantu masyarakat menjaga kulit mereka agar tetap sehat. Dan mengedukasi agar tak terbuai janji manis produk skincare abal-abal.
Menjalani profesi sebagai dokter, telah dijalani dr. Zulfa Hasanah, Sp.KK dan suami, dr. Agung Suhirman Sp.OG, sejak belasan tahun lalu. Bahkan keduanya memilih hijrah dari Semarang-Jawa Tengah ke Pacitan-Jawa Timur, kemudian membangun dan mengembangkan Rumah Sakit Agung Mulia Pacitan, pada tahun 2012.
“Kami memang merintis Rumah Sakit ini dari nol, awalnya hanya Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Agung Mulia. Alhamdulillah, sejak pertama kali dibuka bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Seiring berjalan waktu, kami mulai melengkapi layanan yang kami berikan. Dan saat ini, selain suami sebagai Dokter Spesialis
Kandungan (Sp.OG) dan saya Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK), kita juga didukung dokter spesialis lain, yakni Spesialis Anak, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Gigi, Spesialis Mata, Spesialis Jiwa, Spesialis Anastesi, Spesialis Paru, Spesialis Bedah dan Spesialis Radiologi/Rontgen. Begitu juga dengan pelayanan yang terus kami perbaharui sesuai perkembangan. Kini sudah ada program kehamilan, vaksinasi pencegah kanker servik, operasi katarak tanpa jahitan (Phaco). Kami juga menerima pasien umum dan BPJS Kesehatan, serta asuransi mandiri in health. Oleh sebab itu, setelah penilaian atau akreditasi beberapa waktu lalu, kami disarankan oleh tim untuk naik kelas menjadi Rumah Sakit (RS) Umum tipe D,” terang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Semarang yang akrab disapa dr. Zulfa ini.
Ekspansi Bisnis. Pengalamannya yang bisa sembuh dari jerawat membandel di tangan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, menginspirasi dr. Zulfa untuk menjalani profesi yang sama. Ia berharap bisa lebih membantu masyarakat mengatasi keluhan acne dan masalah kulit lainnya.
“Awal kuliah di Undip, saya mengalami masalah jerawat. Mungkin karena faktor stress ketika akan ikut seleksi masuk ke Perguruan Tinggi Negeri tersebut. Karena ketika itu klinik estetika belum booming seperti sekarang, jadi hanya dirawat sekedar saja. Puncaknya saat akan Program Koas, kondisi jerawat saya makin parah. Wajah saya sampai memerah seperti kepiting rebus, membuat saya kurang percaya diri. Alhamdulillah, saya ketemu dosen-dosen spesialis kulit dan kelamin di Undip, lalu saya periksa kesalah satu dosen dan bisa sembuh sampai sekarang. Rasanya itu luar biasa bahagia, mendorong saya untuk melanjutkan kuliah jurusan Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK),” cerita dr. Zulfa.
Tahun 2014, usai mengantongi gelar sebagai Sp.KK, dr. Zulfa membuka layanan penyakit kulit dan kelamin di RS Agung Mulia Pacitan. Tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, mendorongnya berekspansi dengan membuka Zulfa Skin Clinic di tahun 2018.
“Jadi, untuk pasien-pasien seperti penderita luka bakar atau penyakit kelamin yang harus rawat inap, kami arahkan ke RS Agung Mulia Pacitan. Tapi untuk masalah jerawat, flek hitam atau gatal-gatal dan lain sebagainya, yang bisa rawat jalan saya sarankan ke Zulfa Skin Clinic,” ujarnya.
Fokus Pada Pengobatan. Seperti klinik kecantikan yang banyak menawarkan ragam treatment estetika, Zulfa Skin Clinic juga fokus menangani pengobatan beragam penyakit kulit dan kelamin. “Banyak masyarakat yang bingung harus ke dokter kecantikan atau ke dokter Sp.KK kalau berjerawat. Di sinilah saya menjawab pertanyaan mereka bahwa jerawat itu adalah salah satu bagian dari Pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin. Karena memang kami mempelajari tentang kosmetika juga,” tekan dr. Zulfa.
Dari pasien–pasien yang datang, dr. Zulfa kerap menemui korban skincare online. Umumnya mereka tergiur memiliki kulit wajah putih, tanpa memastikan apakah produk tersebut aman atau tidak digunakan.
“Alhamdulillah, pasien banyak yang terbantu. Mungkin sebelumnya mereka pakai cream yang tidak jelas, yang banyak dijual secara online. Saat pertama kali datang kondisinya ada yang cukup parah, sampai bernanah. Begitu berobat dan disiplin menggunakan cream dari kami, sekarang sudah bagus,” terangnya.
Rambah Kosmetika. Tingginya kebutuhan pasien akan produk kecantikan yang aman, medorong dr. Zulfa merambah kebidang kosmetik. Karena kini Zulfa Skin Clinic juga menyediakan produk seperti Tabir Surya, Night Cream dan Serum.
“Banyak masyarakat tidak memahami jika sedang berjerawat seharusnya tidak menggunakan pelembab, tidak mengerti juga harus menggunakan Sun Screen dengan SPF berapa? Akhirnya, kami menyediakan rangkaian-rangkaian perawatan berupa tabir surya, pembersih wajah dan cream malam yang diracik berdasarkan kebutuhan dan keluhan pasien,” tambah dr. Zulfa.
Alasan itu pula yang membuat dr. Zulfa mewajibkan para pasien untuk berkonsultasi terlebih dahulu, baik secara langsung maupun online. “Untuk pasien-pasien di luar kota Pacitan, biasanya konsultasi lewat video call atau online. Kemudian saya analisa keluhannya apa baru nanti kita kasih resepnya. Dan karena situasi pandemi juga tidak memungkinkan pasien untuk konsultasi langsung, jadi saya sarankan lewat online,” ujarnya.
Tetap Prioritaskan Keluarga
DICERITAKAN dr. Zulfa, selain suami, dr. Agung Suhirman Sp.OG, support kedua orang tua, yakni DR. H. M. Zuhri Dipl TAFL dan Dra. Hj. S. Amanah MA, juga tidak kalah besar pada perjalanan karier dan bisnis yang ia jalani. Baik dari perhatian, motivasi maupun materi. “Peran mereka begitu besar pada setiap langkah yang saya ambil,” ucapnya.
Kesibukan mengatur RSIA Agung Mulia dan Zulfa Skin Clinic, tak lantas membuat dr. Zulfa kerepotan hingga abai pada tugasnya sebagai seorang istri sekaligus ibu dari 4 orang anak, yakni Viola Salsabila Faradisa, Azkya Divana Melati, M. Wildan Maheera Suhirman dan M. Fawwaz Nailufar Suhirman. Sesibuk apapun, ia berupaya untuk tetap memprioritaskan keluarga.
“Saya berusaha untuk selalu mengutamakan keluarga, karena suami dan anak-anak adalah prioritas saya. Saat ini bahkan saya harus bolak-balik Pacitan-Solo karena harus mendampingi dan men-support putri pertama saya yang akan melanjutkan kuliah di salah satu Perguruan Tinggi,” ujar dr. Zulfa, yang memilih melepaskan jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil, agar lebih fleksibel dalam mengatur waktu.
Dukungan dari Tim Manajemen RSIA Agung Mulia dan Zulfa Skin Clinic pula yang memudahkan langkah dr. Zulfa bisa menyeimbangkan karier dan keluarga. “Alhamdulillah, kami didukung tim solid yang bisa membantu saya dalam mengoperasional Rumah Sakit dan Klinik. Sehingga waktu saya tidak habis untuk sekedar mengurus bisnis ini,” cetus dokter yang selalu mengutamakan pendidikan agama pada keempat buah hatinya.
Capai Kesuksesan di Kota Kecil
DI awal membangun RSIA Agung Mulia maupun Zulfa Skin Clinic, dr. Zulfa sempat ragu apakah bisnis baru yang dirintis bisa diterima masyarakat setempat. Karena selain berada di kota kecil, masyarakatnya juga tidak seramai Ibukota. Namun, karena layanan yang diberikan sangat baik dan fasilitas yang ditawarkan juga sudah lengkap, seiring berjalan waktu kedua usaha tersebut pun bisa berkembang dengan baik.
“Awal merintis Rumah Sakit kami sempat ragu apakah nanti ada pasien yang datang atau tidak, karena kotanya sepi sekali. Tapi karena niat kami sejak awal ingin membawa manfaat buat masyarakat, atau minimal bisa mengamalkan ilmu yang kami miliki, akhirnya bisa diterima dan berkembang dengan baik. Bahkan kami bisa menginspirasi teman-teman sejawat, yang terkadang sudah underestimate sama daerah terpencil,” seloroh dr. Zulfa. Kesadaran masyarakat untuk merawat kesehatan kulit pula yang membuat Zulfa Skin Clinic bisa terus bertumbuh. “Saat ini orang di daerah juga ingin tampil cantik. Pengetahuan mereka tentang bahaya skincare abal-abal juga membawa mereka lebih memilih menggunakan cream dari dokter yang memang sudah terbukti legal dan sesuai izin BPOM,” tekannya.
Dr. Zulfa juga bersyukur mendapatkan support dari Pemerintah Daerah setempat yang memudahkan soal perizinan. Ia juga bisa ikut mengurangi angka pengangguran di daerah dan memperkecil terjadinya urbanisasi. “Di awal buka RSIA kami hanya memiliki 23 orang karyawan. Dan, Alhamdulillah saat ini sudah ada 120 orang karyawan,” imbuhnya.
Skincare Sesuai Kebutuhan dan Keluhan. Sebagai Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Zulfa sangat memahami apa yang dibutuhkan pasien untuk menyembuhkan permasalahan kulit dan kelamin yang diderita.
“Baik obat minum ataupun cream kami racik berdasarkan kebutuhan pasien, tergantung keluhannya masing masing. Misalnya Tabir Surya, ada beberapa macam varian, diantaranya Tabir Surya Sensitif dan Tabir Surya SPF 50. Demikian juga untuk pembersih wajah ada yang untuk kulit berminyak dan kulit normal,”kata dr. Zulfa, yang juga menyediakan Night Cream dan Serum sesuai jenis kulit pasien.
Untuk treatment yang akan dijalani pasien, juga disesuaikan dengan kebutuhan. “Tidak semua pasien yang datang kami minta untuk melakukan treatment setelah konsultasi langsung. Misalnya pada pasien berjerawat ringan, kita telaah dulu penyebabnya. Nanti saya terapi, begitu sudah membaik baru boleh datang untuk treatment. Tapi jika jerawatnya sudah parah, biasanya perlu kita treatment menggunakan sinar UV seperti Laser, atau Peeling,” ucapnya.
Lazimnya klinik kulit dan kelamin yang lebih fokus pada pengobatan, dr. Zulfa memang tidak menyediakan treatment modern yang mengubah bentuk wajah. Karena selain belum diketahui secara pasti status halal atau non halal dari bahan yang digunakan, tindakan tersebut juga tidak sesuai dengan hati nuraninya.
“Selain pengobatan seputar penyakit kulit dan kelamin, kami juga menyediakan operasi minor untuk menghilangkan tahi lalat, laser tatto, mengatasi bercak-bercak putih hingga injeksi keloid hingga program slimming dan perawatan rambut,” ungkap dokter yang rajin mengikuti seminar dan workshop seputar kesehatan kulit dan kelamin ini.
Edukasi Pasien. Tak ingin korban skincare abal-abal terus bertambah, dr. Zulfa mengimbau masyarakat untuk bersyukur dengan warna kulit yang dimiliki sejak lahir, dan tidak tergoda iklan-iklan skincare illegal.
“Yang perlu kita cermati adalah kulit yang sehat, istilahnya bebas dari jerawat atau flek, tidak keriput. Itu sebetulnya tujuan dari kulit yang bagus. Jadi bukan memutihkan hingga seperti orang Korea. Dan untuk menjaga kulit tetap sehat yang seharusnya digunakan itu Tabir Surya. Walaupun tidak memutihkan tapi bisa melindungi kulit dari sinar UV yang membuat kulit jadi kusam. Pemakaian Tabir Surya yang benar juga harus sesuai dengan tipe kulit. Jangan mudah tergiur dengan iklan-iklan putih instan, harus lebih hati-hati dan selektif,” tegas dr. Zulfa. Laili