Crowdfunding Typography Banner

Dewi Nurindah, Sp.A, M.Biomed: Memaknai Kehidupan Sebagai Perjuangan Tanpa Mengenal Lelah

Bagikan:

1

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Pengalaman masa kecil yang berhadapan dengan masalah kesehatan membuat sosok dokter cantik pemilik nama lengkap dr. Dewi Nurindah, Sp.A, M.Biomed memutuskan untuk menempa diri dan pikiran demi mengejar passion menjadi seorang dokter anak. Namun perjalanan tidak selamanya bergerak indah tanpa ada kendala. Rasa pesimis, takut gagal dan tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri sempat menemani masa remaja yang penuh makna.

“Sejak kecil saya bercita-cita menjadi dokter anak. Hal ini karena mulai kecil sering sakit dan bertemu dengan dokter anak. Saya melewati masa kecil di kota Blitar dan bersamaan dengan meletusnya Gunung Kelud. Saat itu banyak sekali debu letusan gunung dan saya sakit lalu berobat ke dokter anak di Surabaya. Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan dan setiap enam bulan. Sejak saat itu saya bermimpi menjadi dokter anak.”

Kelahiran Blitar, 12 Desember, yang akrab disapa Dewi, Indah atau Deden ini, perlahah-lahan berusaha menggapai cita-cita. Ia menempuh pendidikan SMP Negeri 1 Malang dan berhasil meraih NEM tertinggi. Kemudian melanjutkan ke SMU Negeri 3 Malang. Berhasil menamatkan pendidikan sekolah menengah dengan hasil memuaskan, dr. Dewi memutuskan untuk memilih Fakultas Kedokteran. Ia sempat kuliah selama satu tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo dan ternyata ia diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

“Saat kuliah saya sempat mendapat tiga beasiswa sekaligus, lulus dengan predikat cum laude dan memutuskan melanjutkan Pendidikan Dokter Spesialis Anak. Akhirnya saya menyelesaikan pendidikan Dokter Spesialis Anak di Universitas Brawijaya dan melanjutkan Magister Biomedik di universitas yang sama.”

Prestasi akademik yang disabet istri dari dr. C. Djoko Prastijo yang berprofesi sebagai dokter perusahaan ini tak perlu diragukan lagi. Namun di balik pencapaian yang gemilang, ada ketidakyakinan dalam menyelesaikan tanggung jawab dan berkarier.

“Saya sempat pesimis ketika ingin melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi. Namun saya bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih karena kedua orang tua terus mendukung saya dalam meraih cita-cita. Saat ini, saya fokus bekerja di RSIA Puri Bunda Malang dan RSU Mitra Delima Malang. Saya juga pernah bekerja di beberapa Rumah Sakit swasta dan RSUD. Saya juga mulai merintis usaha sampingan yang menghasilkan passive income bersama keluarga.”

Positif Hadapi Tantangan. Ibunda dari Darian Veasna Adyastama (Primary 4) dan Jasmine Achiera Anora (Kindergarten 1) meyakini, bahwa selalu akan ada tantangan yang harus dihadapi beserta dengan upaya untuk mengatasinya. Tantangan dalam karier, menurut dr. Dewi harus berani update ilmu dan informasi untuk memberikan terbaik bagi pasien. Sementara tantangan dalam keluarga berarti bersedia mengatasi efek samping dunia digital terhadap perkembangan pendidikan anak-anak.

“Tantangan dalam dunia usaha berarti kita harus tekun dalam mencari peluang bisnis yang ada. Selalu update ilmu dan informasi secara berkala, manajemen waktu yang baik antara pekerjaan dan keluarga serta berusaha mencari peluang ide bisnis baru.”

Ketika harus berhadapan dengan masa pandemi yang menyulitkan, dr. Dewi menerapkan prinsip tersebut. Ia juga berusaha mengeksplorasi diri untuk melek teknologi dan digital serta beradaptasi terhadap perkembangan teknologi digital tersebut.

“Selain itu, saya juga memotivasi diri untuk tetap berpikir positif, semangat dan ikhlas dalam melayani pasien. Pastinya memanfaatkan kemajuan aplikasi digital untuk menunjang pekerjaan dan meningkatkan pengetahuan serta wawasan melalui seminar online terutama di masa pandemi.”

Hidup adalah Perjuangan. Seiring makna hidup adalah sebuah perjalanan, maka dr. Dewi menyadari bahwa masih banyak hal yang belum dilakukan. Harapan yang masih tersimpan dan tersematkan menjadi mimpinya agar ia dapat terus bekerja dan mengurus buah hati dengan seimbang.

“Masih banyak hal yang belum saya lakukan. Harapan saya semoga ilmu yang saya dapatkan bisa bermanfaat untuk banyak orang. Saya berusaha dapat membagi waktu dengan baik antara karier dan keluarga serta melakukan pekerjaan sebaik mungkin tanpa mengabaikan keluarga. Ini yang menjadi hal penting bagi saya bahwa hidup adalah perjuangan. Selain itu, pesan saya sebagai motivasi untuk anak-anak Indonesia, jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri.” WD

Bagikan:

Bagikan: