MajalahInspiratit.com, Jakarta – Keterpurukan dalam bisnis yang pernah dialami Wisnu, bukan hanya memberikan banyak pembelajaran tapi juga membuatnya kian bijak dan makin dekat dengan Sang Khaliq. Tekad besar untuk memperbaiki kehidupan juga mendorong sosok yang akrab disapa Wisnu ini, membuka diri untuk terjun ke dunia yang awalnya enggan ia geluti, yakni sektor pertambangan. Kini, ia dikenal sebagai salah satu konsultan pertambangan handal. Dalam memilih client, Wisnu juga tak tebang pilih. Siapapun yang meminta bantuan segera ia bantu. Tak heran, di masa sulit akibat pandemi sekali pun, kepak sayap bisnisnya tetap melaju.
Mengutip salah satu ayat dalam Al-qur’an yang berarti: ‘Mudahkan urusan saudara, niscaya Allah SWT mudahkan segala urusanmu’, menjadi salah satu pedoman yang senantiasa dipegang teguh oleh Wisnu. Bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, tapi juga dalam menjalankan roda bisnis.
Hal inilah yang mendorong Wisnu terjun ke dunia sosial dan dakwah pada tahun 2006. Ia sempat mengabdikan diri di Dompet Dhuafa, mengawali posisi sebagai Kepala General Affair. Kemudian setelah 3 tahun diangkat sebagai Direktur Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa.
Dikenal sebagai salah satu konsultan pertambangan, Wisnu juga termasuk sosok humble yang tak pilah-pilih dalam membantu client. Hal inilah yang menjadikan para client-nya loyal dan enggan berpindah ke konsultan lain.
“Setiap kali berhadapan dengan kendala atau rintangan, saya senantiasa beristighfar dan meminta petunjuk kepada Allah SWT, agar menjadi pribadi yang bisa memberikan manfaat yang besar dan juga saya tentunya berusaha mencari yang halal walaupun sedikit. Saya tidak pernah menolak permintaan-permintaan dari client saya. Seringkali mereka minta dibantu dengan harga yang rendah tapi saya tidak pernah menolak, saya bantu dan akhirnya berulang kali client menghubungi saya terus tidak pernah berpindah ke konsultan lain. Ini yang perlu dicontoh juga, jadi dalam bekerja jangan pilih-pilih client besar atau kecil. Karena saya menyakini, dengan kita membantu orang lain kita akan dibantu oleh Allah SWT. Dan Alhamdulillah, usaha saya makin besar sekarang. Dengan izin Allah SWT, aset pribadi dan perusahaan makin besar,” ungkap Wisnu, penuh syukur.
Bangkit dari Keterpurukan. Memasuki dunia pertambangan baru dijalani Wisnu di tahun 2014. Meski pernah mengeyam pendidikan dari tiga Perguruan Tinggi berbeda, yakni Sekolah Tinggi Akutansi Negara Program Studi Perpajakan, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jurusan Teknik Kimia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Pertambangan, Wisnu justru memilih merintis dan mengembangkan bisnis di bidang travel. Sayang, usaha yang dibangun sejak beberapa tahun tersebut harus kolaps di tahun 2013.
“Ketika bisnis travel armada saya jatuh, saat itulah saya mengalami keterpurukan yang begitu dalam. Sampai-sampai kami tidak punya apa-apa dan keluarga saya menderita,” kenangnya, lirih.
Tak tega melihat keluarga mengalami kesengsaraan lebih lama, Wisnu segera bangkit. Di tahun 2014. Ia yang awalnya enggan mempraktikkan ilmu dan pengetahuan yang pernah dikantongi saat mengenyam pendidikan di ITB, memutuskan untuk terjun ke bidang pertambangan.
“Sebelumnya, sejak lulus dari ITB saya sama sekali tidak tertarik untuk bekerja di dunia pertambangan. Tapi saat Mas Adi Nugraha, kakak kelas di ITB mengajak saya bergabung di perusahaannya sebagai Wakil Kepala Teknik Tambang, saya putuskan untuk bergabung. Di sana, selama 2 tahun bekerja saya belajar banyak hal tentang bidang pertambangan,” terangnya.
Semenjak itu, karier Wisnu di bidang pertambangan terbilang cemerlang. Kemampuannya yang begitu mumpuni memudahkannya untuk berkembang. Ia sempat dipinang beberapa perusahaan pertambangan seperti tambang batu, pasir hingga emas. Dan menempati posisi-posisi prestige, mulai dari Manager, Kepala Teknik, Tenaga Ahli, hingga Surveyor Studi Kelayakan. Pada akhirnya, di bulan Maret 2019, Wisnu memberanikan diri membuka perusahaan konsultan pertambangan di bawah bendera PT. Geo Mining Berkah.
“Salah satu job desk yang kami garap adalah membantu mengeluarkan perizinan tambang seperti Izin Lingkungan, Reklamasi Pasir Tambang, Studi Kelayakan dan banyak dokumen-dokumen lainnya. Sampai saat ini saya juga dipercaya sebagai Tenaga Ahli di beberapa perusahaan,” ucapnya.
Manfaatkan Era Digital. Sejak pandemi Covid-19, masyarakat kian melek dengan digitalisasi. Wisnu pun menyambut baik situasi tersebut. Apalagi sebagai konsultan pertambangan yang memiliki banyak client di luar daerah, era digital memudahkannya dalam bekerja.
“Pandemi, hampir semua sistem berubah menjadi serba online termasuk soal kepengurusan perizinan tambang. Menurut saya hal tersebut sangat bagus, karena saya tidak perlu pergi ke tempat jauh untuk mengurus perizinan, cukup lewat online saja. Meskipun terkadang saya perlu melakukan kunjungan offline karena beberapa dokumen penting harus diurus secara langsung,” tambahnya.
Wisnu pun mengajak masyarakat luas terutama kaum wanita untuk lebih memanfaatkan era digital dan membekali diri dengan kemampuan yang cukup agar bisa berkompetisi dengan orang lain. “Dengan menguasai digitalisasi perempuan tidak perlu mengandalkan otot, mereka bisa bekerja dari rumah. Sehingga lebih aman dan nyaman, tidak rawan masalah yang membuat mereka harus berinteraksi dengan laki-laki secara berlebihan,” tekannya.
Sederet Prestasi. Kesuksesan Wisnu melewati keterpurukan hingga mampu membangun brand bisnis baru, bukan satu-satunya prestasi yang berhasil ditorehkan lelaki kelahiran Pasuruan, 23 April ini. Pasalnya, sejak duduk di bangku sekolah hingga Perguruan Tinggi, Wisnu termasuk salah satu pelajar berprestasi.
“Saya adalah seorang yang ambisius, tentunya dalam arti positif. Misalnya soal pendidikan, saya selalu ingin menjadi yang terbaik. Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT saya mendapatkan pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi bergengsi seperti STAN dan ITB. Buat saya itu adalah sebuah prestasi. Mencapai posisi Direktur di Dompet Dhuafa di usia muda yaitu 32 tahun, juga prestasi. Bangkit dari ketepurukan menurut saya juga prestasi. Karena saat jatuh, saya berjalan dengan kepala menunduk malu sebab banyak hutang. Akhirnya saat ini saya bisa menegakkan kepala membantu banyak orang. Dan Alhamdulillah saat ini tangan saya di atas, bukan lagi di bawah. Saya juga memiliki perusahaan yang mampu menjadi sumber rezeki bagi para karyawan, menurut saya itu adalah prestasi,” sahutnya.
Selain di bidang pertambangan, rupanya Wisnu juga piawai menyusun kalimat menjadi sebuah karya tulis. Sejak SMA, ia bahkan telah meluncurkan buku ilmiah yang diterbitkan secara komersil. Di masa pandemi Covid-19 lalu, ia juga meluncurkan 2 makalah bertajuk Berbagi Kebahagiaan dengan Masyarakat Sekitar Tambang dan Kajian Analisis Rawan Longsor di Area Tambang, serta sederet dokumen penting lainnya.
Kiat Sukses. Diakui Wisnu, bidang bisnis yang ia jalankan saat ini memang belum terlalu dipenuhi persaingan. Namun demikian, Wisnu selalu optimal dalam memberikan pelayanan. “Saya menjual layanan jasa perizinan dari mulai awal sampai akhir, termasuk jasa pelaporan dokumen tambang dan lingkungan. Profesi ini memang belum banyak ditekuni, sehingga peluangnya masih luas. Akan tetapi saya ingin terus meningkatkan kualitas, salah satunya dengan dukungan tenaga ahli yang telah mengantongi sertifikasi, bukan tenaga ahli abal-abal,” tekan Wisnu.
Untuk itu, Wisnu menyadari pentingnya branding. Ia kerap membagikan foto-foto hasil kerjanya di laman Instagram sebagai alat bantu yang menunjukkan kemampuannya. Baginya, sangat penting menginformasikan kepada masyarakat bahwasanya ia sangat kompetitif, sehingga mereka tidak ragu memakai jasa Wisnu.
“Saya berupaya membuat para client puas dengan sistem kerja yang cepat dan komunikatif. Sehingga mereka mendapatkan informasi terdepan dan tercepat. Misalnya, ketika terjadi masalah atau kendala di lapangan mereka tahu dan saya berusaha meng-update kerja saya setiap hari,” terang Wisnu.
Dalam bekerja, Wisnu merupakan sosok yang kompeten dan telaten. Terutama saat menghadapi suatu masalah, ia memilih menghadapinya dengan kepala dingin. “Saya tidak pernah melawan masalah di lapangan, tetapi saya ikut alurnya. Sehingga pangkal dari permasalahan tersebut bisa ditemukan dan tersolusikan. Itu di antaranya resep kenapa saya bisa sukses,” imbuhnya.
Jaga Asupan Makan dan Berpikir Positif
Kesibukan sebagai Direktur sekaligus Tenaga Ahli cukup menyita waktu Wisnu. Ia pun mengaku tidak memiliki waktu khusus untuk berolahraga. Namun, demi menjaga kebugaran, usai menunaikan Sholat Shubuh di Mesjid, ia biasa melakukan peregangan tubuh dengan berkeliling perumahan tempat tinggalnya.
“Untuk masalah kebugaran saya memang bukan pribadi yang banyak waktu untuk olahraga. Namun, saya berusaha untuk selalu bergerak, karena penting bagi saya jangan sampai saya duduk tanpa gerak. Selain itu saya juga tidak makan berlebihan, selalu berfikir positif dan bekerja dengan nyaman. Buat saya, melakukan pekerjaan dengan suasana hati yang nyaman adalah kunci kebahagian dan kesehatan. Karena kalau kita bekerja dengan keterpaksaan itu membuat kita tidak sehat,” ujar Wisnu, penuh nasehat.