MajalahInspiratif.com, Jakarta – Bisnis kuliner termasuk bisnis yang mudah ditiru, hal inilah yang mendorong Wahyu Tunjungsari terus melahirkan kreasi-kreasi Pudding baru yang inovatif. Pengusaha asal Yogyakarta yang memulai bisnis dari rumah ini bahkan kerap menjadi pioneer beragam Pudding cantik yang memesona. Pendekatan langsung kepada konsumen juga sanggup menarik minat pasar.
Menjadi ibu rumah tangga biasa, terkadang membuat seorang wanita bosan. Tak jarang, banyak kaum ibu mencari kesibukan sendiri untuk mengisi waktu luang mereka, salah satunya dengan menyalurkan hobi. Seperti yang dilakukan Wahyu Tunjungsari, yang memiliki hobi memasak sejak kecil.
Awalnya, wanita yang akrab disapa Ayun ini iseng membuat kreasi pudding untuk keluarga kecil maupun saat event di rumahnya. Namun tak disangka dessert buatannya disukai banyak orang. Dari situlah ia belajar berkreasi membuat pudding dan berani menawarkannya kepada orang-orang terdekatnya.
“Kebetulan kami tinggal di perumahan yang setiap bulan rutin menggelar arisan warga. Saat kebagian di rumah, selalu saya selipkan pudding sebagai salah satu sajian pendamping Nasi Box.Ternyata banyak tetangga yang suka dan tertarik memesan,” ceritanya.
Kibarkan Bendera Bisnis. Namun, sebelum memutuskan untuk mengibarkan bendera bisnis, Ayun butuh waktu trial and error hingga beberapa kali. Pasalnya, sang suami, Kiki Rezki, yang kerap mencicip kuliner premium di berbagai hotel, merasa Pudding buatan Ayun belum memenuhi syarat untuk dikomersilkan.
“Menurut suami, citarasa Pudding buatan saya sama seperti Pudding pasar. Hal ini justru menyemangati saya untuk terus mencoba resep-resep Pudding premium. Alhamdulillah, setelah beberapa kali percobaan saya berhasil membuat Pudding enak yang layak untuk dijual,” kenang Ayun, bersemangat.
Selain terus mengembangkan kualitas produk, Ayun juga memperluas pemasaran. Salah satunya mulai merambah ke pemasaran online melalui aplikasi BBM (Black Berry Messenger). Ia pun menawarkan kreasi Pudding buatannya ke sebuah supermarket di kota Yogyakarta. “Begitu kami sodorkan sample kepada owner-nya, Alhamdulillah di-approve. Kemudian kami diizinkan membawa cooler untuk memajang ready stock beragam Pudding yang kami produksi,” terang Ayun.
Getok Tular. Bisnis yang dibangun sejak tahun 2013 itu pun kian berkibar dan memiliki banyak pelanggan setia. Hingga dua tahun kemudian, Ayun memberanikan diri keluar dari supermarket dan membuka outlet di rumahnya.
Meski hanya skala rumahan, namun Ayun berani menggelar launching sekaligus pengukuhan brand Mumu’s Puddingjogja. Ia juga menawarkan ragam Pudding cantik yang lebih variatif. “2015 kita bikin outlet di rumah pertama kali di kawasan Lojajar, Yogyakarta. Kita juga mulai publish di Instagram dan pasang iklan di beberapa media. Namun senjata kami yang paling jadi perhatian adalah getok tular dan itu berlangsung hingga saat ini,” terangnya.
Karena mengandalkan penyebaran informasi dari mulut ke mulut, perkembangan Mumu’s Pudding memang terbilang lama. Namun, pelanggan yang datang terbilang pelanggan setia. “Sistem getok tular itu orang mencicipi pudding-pudding kreasi Mumu’s Pudding terlebih dahulu, kemudian mereka suka dan membeli juga untuk diberikan kepada teman, kerabat atau rekan mereka. Jadi pondasi yang kami bangun basic-nya seperti jaringan. Hingga tujuh tahun kemudian kami bangun outlet baru yang lebih luas dan bagus, di kawasan yang lebih strategis,” tutur Ayun, yang mulai launching outlet baru pada April 2023 lalu.
Pertahankan Citarasa Premium. Hingga saat ini, Ayun tak pernah berhenti belajar dan berkreasi. Ia pun turun langsung menciptakan resep-resep baru. “Biasanya saya suka lihat-lihat Instagram aneka cake yang unik. Saya suka membayangkan, kalau cake tersebut diaplikasikan dalam bentuk pudding kira-kira bagus nggak ya. Terus bisa dipadukan dengan bahan baku apa saja,” terangnya. Biasanya dalam setahun, Ayun bisa menciptakan lebih dari 20 ragam varian menu baru pudding.
Sebut saja kreasi Red Velvet Cheese Pudding yang terinspirasi dari Red Velvet Cake, varian Klepon Pudding yang tercetus dari ide Klepon Cake, Fruit Sando Pudding yang diilhami dari Fruit Sandwich atau Mochi Jele yang saat ini tengah booming dan terinspirasi dari Mochi bulat yang lucu.
Meskipun terus menciptakan kreasi-kreasi baru, produk Mumu’s Pudding tetap mempertahankan signature-nya dengan menggunakan bahan baku premium yang tidak mengubah ciri khasnya. Salah satu ciri khas Mumu’s Puddingjogja, adalah Pudding Milky Fruity, yang menggunakan buah fresh dan buah kalengan seperti leci dan longan.
Mengusung tagline Fresh, Healthy, Delicious and Halal, produk Mumu’s Pudding memang baru dipasarkan di sekitaran Yogyakarta. Karena dibuat tanpa bahan pengawet dan hanya bisa bertahan 7-8 jam dalam suhu ruang. Namun tidak memungkinkan, ke depannya ia menciptakan inovasi baru sehingga bisa mengirimkan produk Mumu’s Puddingjogja ke daerah lain. “Kami berharap suatu saat Mumu’s Puddingjogja bisa menjadi salah satu icon oleh-oleh khas Jogja,” ucapnya.
Harga yang ditawarkan Mumu’s Puddingjogja sangat bervaritif, dijual dengan harga Rp 95 ribu untuk ukuran medium hingga Rp 150 ribu ke atas untuk ukuran besar. Selain itu, ada juga pudding slice yang dijual dengan harga mulai dari Rp 20 ribu per slice. Untuk pemasarannya, Mumu’s Puddingjogja menargetkan pelanggan kelas middle up.
Menciptakan pudding berkualitas, tak hanya mengandalkan bahan baku terbaik, tetapi juga proses produksi yang harus dilakukan dengan tepat. Oleh sebab itu untuk tim bagian produksi, ia memilih karyawan lulusan Tata Boga yang sudah mumpuni di bidang kuliner. Bahkan tak jarang Ayun dan suami turun langsung ke dapur produksi. Saat ini, Ayun dibantu 12 orang karyawan dalam mengoperasionalkan Mumu’s Puddingjogja yang buka mulai pukul 8 pagi hingga 4 sore.
Soal kebersihan alat-alat produksi juga selalu jadi perhatian Ayun, salah satunya penggunaan air mineral untuk bilasan terakhir proses pencucian peralatan, perlengkapan dan bahan baku sebelum digunakan, agar pudding yang dihasilkan benar-benar berkualitas dan tidak mudah basi.
Demi menyakinkan konsumen bahwa bahan baku yang digunakan Mumu’s Puddingjogja terjamin kehalalannya, saat ini Ayun juga telah mengantongi sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia setempat.
Personal Branding. Meskipun saat ini sudah banyak kompetitor pudding kekinian, baik di Yogyakarta maupun di luar kota, Mumu’s Puddingjogja tetap memiliki tempat spesial di hati para pelanggan. Selain mempertahankan citarasa dan bahan baku yang premium, serta pengemasan produk yang menarik, ia juga berupaya menjalin hubungan baik dengan pelanggan, sehingga Mumu’s Puddingjogja selalu memiliki pelanggan yang loyal.
“Seenak apapun produk kuliner kita, kalau pelayanannya kurang memuaskan, pasti pelanggan kurang sreg. Kita selalu menjaga komunikasi dengan mereka. Apalagi setelah ada outlet, saya selalu menyempatkan hadir langsung di outlet untuk menyapa konsumen, mengajak mereka ngobrol dan menanyakan penilaian produk kami, apa yang kurang dari produk kami. Ternyata personal branding itu penting dan sangat membantu menjalin hubungan baik, pelanggan pun merasa nyaman dan senang bertemu langsung dengan saya,” ungkap Ayun.
Sukses membangun bisnis kuliner, tak membuat Ayun pelit ilmu. Ia kerap membuka kelas memasak online berbayar, yang mengajarkan teknik dasar dan pembuatan kreasi pudding kekinian. Biasanya sekali membuka kelas online bisa diikuti 50-100 peserta, yang berasal dari berbagai daerah bahkan ada peserta yang berdomisili di Malaysia, Dubai dan Arab Saudi.
Untuk mengenalkan produk-produk Mumu’s Puddingjogja, tak jarang Ayun membuat konten video proses pembuatan pudding yang sangat menggugah selera. Tak jarang, dari video tersebut, ia bukan hanya menarik konsumen lebih banyak. Tapi juga peserta cooking class online yang berminat belajar teknik membuat Pudding kekinian dari Ayun.
“Ke depan, selain menambah jam operasional Mumu’s Pudding hingga malam kami juga berencana membuka kelas offline di lantai 2 outlet. Saat ini kami tengah menggodok sistem dan konsepnya,” pungkas Ayun. Laili
Berani Buka Outlet Baru di Masa Sulit
Meskipun saat ini terbilang sukses menjual produk-produk pudding kekinian, namun sepanjang menjalankan bisnis kuliner, Ayun juga sempat merasakan jatuh bangun. “Jika kebanyakan bisnis mengalami dampak buruk saat pandemi, penjualan Mumu’s Pudding justru meroket. Karena banyak pelanggan yang memesan Pudding secara online untuk dikirimkan kepada sanak keluarga atau teman yang tengah isoma. Ujian bisnis justru kami rasakan ketika pandemi Covid-19 berakhir. Ketika masyarakat kembali bebas keluar rumah, penjualan kami malah menurun,” lirihnya.
Setelah ditelusuri, ternyata penyebab menurunnya pembelian produk Mumu’s Puddingjogja karena tren pudding kekinian yang dipesan secara online kian menurun, karena konsumen lebih memilih ke luar rumah untuk menyantap atau membeli langsung makanan yang diinginkannya. Dari situlah Ayun memutuskan untuk membeli lahan kosong, untuk kemudian dibangun sebuah outlet Mumu’s Pudding yang belum lama ini diresmikan.
“Di masa sulit tersebut, saya tetap mempertahankan karyawan. Karena saya menganggap dalam membangun outlet bisa menjadi investasi ke depan. Sedikit demi sedikit, kami mulai berdiri tegak lagi. Kami tetap melayani pembelian online, kebanyakan dari pembelian tersebut untuk hampers yang biasaya konsumen memesan pudding untuk dikirimkan ke keluarga mereka,” terang Ayun.
Bahu Membahu Kembangkan Bisnis Bersama Suami
Di balik kesuksesan Ayun dan Kiki membangun bisnis kuliner, ternyata ada banyak doa dan support yang diberikan keluarga mereka. “Khususnya kedua orang tua kami yang berada di Samarinda dan Klaten. Bahkan suami saya pun rela resign dari bank tempatnya bekerja untuk membantu saya membangun bisnis ini di tahun 2018. Saya akui, tanpa bantuan suami, Mumu’s Puddingjogja tidak akan secepat ini berkembangnya. Karena beliaulah yang membantu saya dalam membangun manajemen bisnis yang tertata rapi,” ungkap Ayun.
Begitu pula dengan kedua putranya yang selalu support usaha Mumu’s Puddingjogja. Bagi Ayun, hal yang sekarang dimilikinya, itu merupakan kemurahan hati Sang Pencipta, sehingga tak lupa selalu bersyukur dengan terus memperbaiki ibadah-ibadahnya. Salah satunya, sebagai ucapan syukur atas rezeki yang diberikan sang pencipta, Ayun dan suami kerap berbagi kepada sesama.
Info Lebih Lanjut
Mumu’s Puddingjogja
Jl. Umbul Permai No.17, RT.01/RW.19,
Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Whatsapp : 08121571508
Instagram : mumus_puddingjogja