MajalahInspiratif.com, Jakarta – Kemandirian dan keberanian yang saling berkolaborasi membentuk keyakinan untuk berusaha bertahan menghadapi segala tantangan kehidupan, mendorong Susanty, kelahiran Pontianak, 14 Oktober, yang akrab disapa Lenny Liu tidak pernah menyerah ketika berhadapan dengan kesendirian. Ketika ia dihadapkan pada situasi untuk bertahan hidup ketika berusia 18 tahun dan sudah tinggal di luar rumah, Lenny Liu diajak untuk mengelola kesempatan dan berani mengambil keputusan. Begitupun dengan pilihan karier dan bisnis.
“Saya pindah ke Jakarta waktu umur 21 tahun dan bekerja di perusahaan asing selama dua tahun. Pada saat itu bos saya bisnis impor baju anak-anak dan menemukan peluang baru di bidang pabrik peminyakan. Di sana saya dikasih kepercayaan sampai akhirnya setelah empat tahun, saya keluar untuk membangun bisnis sendiri. Saya sempat mendirikan restoran selama dua tahun dan buka toko silver selama dua tahun.”
Banyaknya pengalaman berbisnis tidak membuat semua hal berjalan mulus dan mudah. Setelah menetap di Kalimantan, Reseller shampoo Aisan Top Team dan Yan Zheng Tang skin care ini memutuskan kembali ke Jakarta dan memulai semuanya dari nol. Ketika itu ia hanya memegan uang arisan yang digunakan untuk kursus sulam alis. Berhasil memiliki kemampuan di bidang kecantikan, khususnya sulam alis, ia memutuskan pulang ke kampung halaman dan mengerjakan sulam alis ibu-ibu yang berada di kampung halaman. Akhirnya Lenny Liu mendapatkan banyak customer dengan berbagai permintaan yang datang dari berbagai kota.
“Saya berusaha melebarkan sayap ke berbagai kota. Kalau ada panggilan di kota ini, saya akan pergi. Kalau ada di kota itu, saya pergi. Saya pergi ke mana-mana untuk mengembangkan bisnis dan memperluas customer. Di sini saya menghitung kira-kira di kota tersebut ada berapa orang. Jika ada 10-15 orang, saya langsung terbang ke sana. Berapa hari pulang lagi lalu saya lanjut ke kota lain. Begitulah awal saya bangkit dan bisa berada di titik sekarang ini. Selain itu, saya juga sambil mencari tambahan berbisnis lain seperti saya yang awalnya hanya iseng main Tiktok ternyata ramai dan saya punya pendapatan Miliaran rupiah dari media tersebut dan uangnya saya deposito dan membeli beberapa aset untuk masa depan.”
Kegiatan digital ini yang membuat Lenny Liu memiliki kekuatan promosi yang baik secara online, sehingga ia mendapatkan kepercayaan konsumen dan membuat bisnisnya berkembang pesat. Pencapaian demi pencapaian menjadi sahabat yang tak terpisahkan dari perjuangan panjang yang seringkali diiringi air mata dan pada akhirnya ia dapat menjadi sumber kebahagiaan untuk orang-orang yang dicintai.
“Pada akhirnya saya bisa membeli rumah dengan jerih payah saya sendiri. Saya juga membangun rumah dan menyiapkan sembako setiap minggu. Perjuangan ini tidak mudah karena dari kecil saya sudah berusaha sendiri dan berjuang bangkit sendiri. Saya memiliki prinsip untuk mampu berdiri di atas kaki sendiri, tidak bergantung pada orang lain dan membuktikan kepada orang-orang untuk sukses.”
Lenny Liu berharap suatu saat nanti, ia dapat mengembangkan bisnis dan semakin banyak cara serta kesempatan untuk berbagi kepada banyak orang. “Happy go to lucky”, jika tersimpan rasa bahagia, tidak pernah berhenti berusaha dan tidak mengenal rasa lelah, maka rezeki dan kesempatan pasti akan selalu tersedia.
“Selain itu prinsip saya, jangan pernah mendengarkan kata orang yang negatif. Fokus untuk berjalan ke arah tujuan yang ingin dicapai. Kita harus bahagia dan bersyukur dengan pencapaian yang diraih sendiri. Berusahalah menjadi perempuan yang memiliki tujuan, perempuan merdeka yang bisa berdiri sendiri secara finansial, sehingga kita tidak bergantung kepada siapapun.”