MajalahInspiratif.com, Jakarta – COVID-19 yang memakan banyak korban jiwa, sempat membuat Siti Fatimah dilanda kecemasan. Pikiran yang over thinking juga kerap membuat asam lambungnya naik. Olahraga lari dan nge-gym, jadi solusi yang coba dilakoni perempuan asal Batam ini, agar terbebas dari masalah kesehatan tersebut. Kini, di laman media sosial ia kerap membagikan gaya hidup sehatnya guna menginspirasi banyak orang.
Kemampuan Siti Fatimah memasarkan produk property di Kota Batam, membawa perempuan yang akrab disapa Sity ini dipercaya PT Putera Karyasindo Prakarsa, yakni sebuah perusahaan real estate dan developer di Kota Batam, Kepulauan Riau, sebagai pimpinan proyek (Pimpro) untuk salah satu pengembangan perumahan di Batam, berlabel Simphony Land. Proyek seluas 13 hektar tersebut dirancang untuk 579 unit rumah satu lantai, mulai dari tipe 38 hingga tipe 60.
Sebagai Pimpro, Sity bertanggung jawab mengelola hampir seluruh aspek, mulai dari keuangan, pembangunan, hingga strategi pemasaran. Namun, di tengah kesibukan bekerja, tak menghalangi dirinya untuk berolahraga secara rutin dan konsisten.
”Saya selalu meluangkan waktu untuk berolahraga. Bahkan sejak pandemi COVID-19, saya semakin intens berolahraga. Awalnya, saya mulai lebih serius dengan olahraga karena sempat mengalami anxiety dan GERD saat pandemi. Waktu itu, hampir setiap hari saya mendengar kabar orang meninggal, termasuk teman-teman yang baru saya ajak ngobrol pagi harinya. Rasanya seperti kehilangan kontrol atas situasi tersebut. Dari situ, saya menyadari bahwa saya harus menjaga kesehatan mental dan fisik saya. Saya mulai rutin berlari, dan sampai sekarang masih konsisten,” tutur Sity.
Setiap hari, Sity, yang kini memasuki usia 40-an, rutin olahraga lari dan sering mengikuti race, baik 5 km maupun 10 km. Selain mampu mencapai garis finish, ia juga kerap naik ke atas podium dan meraih gelar juara. ”Selain lari, saya juga aktif dalam calisthenics dan beberapa olahraga lainnya seperti tenis, muaythai dan menembak. Bahkan untuk cabang olahraga menembak saya tercatat sebagai anggota Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin),” imbuhnya.
Kebiasaan tersebut pada akhirnya menjadi sebuah habit. Perempuan kelahiran 10 Oktober ini bahkan merasa lebih lelah ketika dalam sehari tidak berolahraga. ”Saya tidak bisa diam, bahkan ketika bepergian pun saya tetap berolahraga. Contohnya, ketika saya berada di Jakarta selama tiga hari, saya tetap lari keliling hotel sejauh 5 km, lalu lanjut nge-gym,” ujar Sity.
Fresh dan Positive Thinking. Diakui Sity, hobi yang berawal karena masalah kesehatan ini, lama kelamaan menjadi gaya hidup yang begitu dinikmati. Ia merasa lebih segar, lebih produktif, dan lebih kuat dalam menghadapi tantangan pekerjaan. Olahraga juga menjadi cara Sity mengelola stres dan menjaga keseimbangan hidup.
”Dengan rutin berolahraga setiap hari saya merasakan anxiety, GERD saya benar-benar hilang. Tubuh juga lebih fresh, positive thinking, tidak julid atau negative thinking sama orang. Apalagi olahraga mampu mengeluarkan hormon endorfin yang membuat kita bahagia dan tidak mudah lelah. Dan dalam olahraga ini saya punya goals membentuk otot, oleh sebab itu olahraga cardio seperti lari memang agak dikurangi,” tuturnya.
Sesuai Aturan. Rutinitas olahraga yang selama ini dilakoni Sity, tidak begitu saja dijalani. Selain menggandeng couch profesional, ia juga menaati setiap aturannya. Untuk itu, ia mengenakan jam tangan pintar untuk memantau kondisi tubuh, jumlah kalori yang terbakar setelah berolahraga, serta kualitas tidur.
”Setiap latihan minimal 500-600 kalori wajib saya bakar. Jadi kalau misalnya saya lari cuma dapat 200 kalori kebakar, menurut saya itu belum olahraga. Dan itu terbaca oleh jam tangan pintar yang saya kenakan, yang juga mendeteksi body battery saya,” terangnya.
Ditambahkan Sity, saat body battery yang terdeteksi jam pintar tersebut di bawah 50%, itu berarti tubuhnya dalam keadaan tidak fit, maka ia tidak akan berolahraga. ”Jam tangan tersebut ada sensornya, misalnya saya tengah dilanda cemas, maka alarmnya akan berbunyi. Berarti saya harus cooling down dahulu. Ketika tengah lari juga begitu, ketika heart rate (HR) saya sudah naik, saya harus mengurangi kecepatan lari. Hal tersebut terdeteksi jam tangan ketika jantung kita sudah berdebar kencang, berarti kita udah melewati HR kita. Jadi olahraga ada aturannya, tidak bisa asal saja,” tekannya.
Menurut Sity, olahraga yang dilakukan tanpa aturan dapat berakibat fatal, bahkan bisa mengakibatkan kematian. ”Sering kita jumpai kasus orang yang meninggal mendadak saat berolahraga, mungkin salah satunya karena dia kurang istirahat. Yang kedua, ya dia kelebihan kecepatan atau overpress, sehingga jantung memacu terlalu cepat. Setelah melakukan perjalanan jauh menggunakan pesawat, sebaiknya juga tidak berolahraga berat. Karena ketika di pesawat tekanan oksigen berkurang sehingga memengaruhi kondisi tubuh. Selain menjaga kebugaran olahraga yang sesuai aturan juga bisa menghindari risiko overtraining,” ungkap Sity.
Ubah Mindset. Selain olahraga, Sity juga konsisten menerapkan gaya hidup sehat. Mulai dari pola makan hingga tidur yang cukup. “Ketika tidur saya tetap mengenakan jam tangan pintar untuk melihat kualitas tidur saya cukup atau tidak. Karena kita harus tidur minimal 7-8 jam untuk membentuk recovery otot dan stamina kita,” katanya.
Untuk pola makan, Sity lebih banyak mengonsumsi protein hewani ketimbang karbohidrat. Selain kenyang lebih lama, protein juga mampu membentuk otot yang menjadi goals-nya. “Untuk karbohidrat saya ganti dengan kentang, nasi putih hanya sesekali itu pun dalam porsi sedikit. Biasanya saya konsumsi saat jam makan siang. Sedangkan pagi hari saya hanya makan buah dan minum whey protein. Demikian juga untuk malam hari, saya hanya menyantap buah. Saya sama sekali tidak makan manis, tetapi sesekali nyicip kudapan manis seperti Kue Kering atau Cake. Saya juga terbiasa mengonsumsi jus buah atau teh hijau tanpa gula. Kebiasaan tersebut sudah saya jalani selama beberapa tahun. Meski awalnya tidak mudah, namun dengan niat yang kuat dan usaha keras untuk mengubah mindset, akhirnya tubuh pun terbiasa. Makanya, saat cheating time saya makan sedikit Nasi Padang saja sudah terasa kenyang. Atau makan 1 suap Cake saja sudah puas,” cerita Sity.
Sharing Hidup Sehat. Manfaat hidup sehat yang telah dirasakan Sity, mendorongnya untuk mengajak lebih banyak orang menjalani kebiasaan yang sama. Selain kepada dua orang anaknya yang kini telah tumbuh dewasa, Sity juga kerap berbagi kegiatan olahraga di laman media sosial, baik di Instagram maupun Whatsapp.
Lewat posting-an yang dibagikan di media sosial, Sity berharap semakin banyak orang yang terinspirasi untuk menjalani gaya hidup sehat yang bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tapi juga mental.
“Kebetulan anak bungsu saya, Adit, itu copy-paste saya. Sejak masih duduk di bangku sekolah dia memang atlet bola voli Kepulauan Riau dan anggota Paskibraka. Ketika libur kuliah kami biasa olahraga bersama. Demikian juga dengan pola makan sehat, saya ajarkan sejak dini. Sehingga dia terbiasa tidak mengonsumsi makanan atau minuman manis dan gorengan. Walaupun ada sedikit cheating, itu wajar untuk anak muda. Yang penting, mereka sudah punya dasar pola hidup sehat yang kuat. Saya berharap cerita ini bisa menginspirasi banyak orang untuk menguatkan tekad dalam mengubah mindset, mulai konsisten berolahraga dan hidup sehat,” tutupnya.