Owner Honeys Fashion

Ria O’Brien, Workaholic yang Siap Lebarkan Sayap di Pulau Dewata

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Geliat dunia bisnis yang kembali bangkit pasca dua tahun diterpa pandemi COVID-19, menyemangati Rio O’Brien untuk terus mengembangkan bisnis fashion yang telah dijalankan sejak tahun 2014. Pengusaha yang mendesain beragam gaun pesta mewah dan memproduksi di Thailand untuk dipasarkan di Indonesia ini, bahkan tengah bersiap melebarkan sayap pemasarannya ke Pulau Dewata, Bali. Seperti apa peluang bisnisnya?

Hobi travelling bukan hanya dimanfaatkan Ria O’Brien untuk sekedar liburan. Selain mencari inspirasi desain-desain terbaru untuk gaun-gaun pesta rancangannya, perempuan cantik yang akrab disapa Ria ini pun senantiasa mengintip peluang bisnis demi mengembangkan bisnis fashion yang telah ia rintis sejak 9 tahun lalu.

Dari pengamatannya, pemilik nama lengkap Siti Komariah ini menangkap pangsa pasar yang cukup besar di Pulau Dewata, Bali. “Kebetulan sering bulak-balik ke Bali untuk liburan. Namun seiring waktu saya melihat potensi pasar bisnis fashion yang cukup besar di sini. Jadi saya berencana membuka cabang. Namun saat ini masih hunting lokasi yang tepat dan tengah merenovasi sebuah villa untuk tempat tinggal saya kala bertandang ke Bali,” terang Ria, yang sempat tes pasar untuk rencana bisnis baru tersebut.

Cabang Kedua. Dijelaskan Ria, selain butik yang menawarkan ragam gaun pesta import berlabel Honeys Fashion, sebenarnya ia telah membuka cabang pertama yang juga berlokasi di ITC Ambassador, Kuningan-Jakarta Selatan, namun dengan item fashion yang lebih casual. Hal inilah yang membesarkan hatinya untuk membuka cabang kedua di Bali.

Keputusan Ria memilih Pulau Dewata untuk ekspansi bisnisnya bukan tanpa alasan. Selain merindukan suasana dan tantangan baru, ia juga menilai kini operasional Honeys Fashion di Jakarta sudah berjalan dengan baik. “Lewat cabang di Bali ini saya berharap bisa menemukan kawan maupun kegiatan baru. Mudah-mudahan nantinya berjalan dengan lancar,” ucap Ria seraya berdoa.

Akan tetapi, untuk butik cabang Bali tersebut, Ria belum memastikan apakan akan mengisinya dengan busana pesta atau casual. Mengingat Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang menjanjikan untuk dijadikan sebagai tempat tinggal kalangan atas yang sebagian besar begitu menggemari pesta.

Rambah Digital Marketing. Imbas pandemi COVID-19 yang begitu dahsyat terhadap bisnis yang dijalani, memaksa Ria untuk ikut mendalami digital marketing. Jika sebelumnya ia sekedar mengandalkan penjualan secara offline, maka kini ia juga menebar pemasaran lewat online.

“Saat ini saya sudah merambah ke media sosial seperti Tiktok dan e-commerce berupa Shopee, jadi kami giat berbagi video maupun foto-foto yang diedit semenarik mungkin agar customer lebih tertarik. Meski demikian, penjualan offline masih menjadi juara, karena  sampai saat ini masih banyak orang yang percaya fisik. Mereka baru yakin  kalau ada toko, sebab banyak banget penipuan online. Misalnya produk asli tidak sesuai foto yang terpampang di Instagram. Kalau customer Honeys Fashion belum pernah datang ke toko, mereka minta video bajunya seperti apa, real pic-nya. Banyak juga yang sengaja datang ke toko untuk lihat kualitas bahan yang kami gunakan,” tutur Ria, yang tidak segan memberikan extra discount bagi para pelanggan setia.

Desain Kekinian. Sebagai pelaku usaha fashion, Ria menyadari jika bisnis yang dijalani menuntut dirinya untuk senantiasa up to date dengan perkembangannya yang begitu pesat. Namun, saat akan meluncurkan desain terbaru, ketimbang mengekor pada rancangan-rancangan yang tengah in. Ia lebih suka mengikuti permintaan customer.

“Setiap ada customer yang meminta sesuatu aku selalu catat. Misal ada customer yang minta ini aku tulis, terus nanti setiap bulan aku review lagi. Tapi satu hal yang belum bisa aku kasih ke mereka size besar, karena saya belum yakin. Sejauh ini kami hanya menyediakan size kecil, paling besar ukuran L tapi L untuk orang Asia nggak sampai XL,” tuturnya.

Menawarkan gaun pesta ready stock, setidaknya dalam setahun Ria mampu meluncurkan 20 kali desain terbaru. Dan 1 desain biasanya memproduksi 35 helain gaun. “Dari 20 kali itu kadang saya mixed dengan brand lain asal bangkok atau hongkong. Jadi tidak semuanya rancangan saya. Tapi karena harga yang saya tawarkan juga cukup bersaing, jadi selalu habis,” tambah Ria, yang memiliki pelanggan dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat biasa, sosialita hingga artis tanah air.

Gandeng Konveksi Thailand. Dijelaskan Ria, sejauh ini semua desain hasil rancangannya bukan hanya berkualitas import, tapi juga diproduksi di luar negeri tepatnya di Thailand. Sejak awal ia menggandeng salah satu konveksi terpercaya di negeri Gajah Putih tersebut. Selain material bahan yang bagus, hasil cutting maupun jahitannya juga nyaris sempurna.

“Sampai saat ini saya belum menemukan konveksi lokal yang cocok dengan desain yang saya buat, baik material bahannya maupun hasil jahitannya, mereka belum siap. Mungkin suatu saat jika bertemu yang cocok bisa join, sehingga saya tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri,” ungkapnya.

Meski terpisah jarak yang cukup jauh dengan bagian produksi, namun perkembangan teknologi memudahkan Ria saat quality control. Jika sebelumnya ia harus terbang ke bangkok untuk membahas soal rancangan terbaru, kini semuanya bisa ia lakukan via telepon atau video call. “Sebelum dibuat secara massal, biasanya konveksi memperlihatkan contoh desain terbaru melalui video call. Jadi gaun tersebut dikenakan seorang model, lalu diterangkan detailnya. Kalau saya sudah oke, baru diproduksi dalam jumlah banyak,” jelasnya

Perlakukan Karyawan dengan Layak

Kesibukkan Ria yang kerap bepergian ke luar kota atau negeri, memaksanya untuk meninggalkan bisnis dalam kurun waktu yang cukup lama. Beruntung, saat ini ia telah memiliki karyawan yang bisa dipercaya dan mampu menjalani SOP dengan baik. Namun, hal tersebut diakui Ria tidak bisa didapat dalam waktu singkat. Selain ketegasan Ria dalam membuat aturan yang berlaku bagi semua karyawan, ia juga berupaya memperlakukan mereka dengan layak.

“Tujuan mereka bekerja tentunya untuk mencari uang, karena itu selain gaji pokok saya juga men-support dengan mengapresiasi kinerja mereka lewat bonus atau tambahan uang yang mereka butuhkan. Jadi istilahnya berupaya memanusiakan karyawan. Meski terkadang ada saja kendalanya, tapi seiring waktu saya seleksi. Bagi mereka yang nakal atau ngebossy langsung saya tegur. Bila masih bisa diperbaiki saya pertahankan tapi kalau sudah tidak cocok saya cut,” tegasnya

Sepanjang pandemi COVID-19 lalu, meski butik Honeys Fashion harus diliburkan, Ria tetap memberikan hak para karyawan berupa gaji bulanan dan biaya indekos. Karena wanita berdarah Jawa ini tak ingin menambah beban mereka yang selama ini cukup membantunya mengembangkan usaha.

“Mereka dirumahkan itu bukan karena kemauan sendiri, tapi karena situasi dan kondisi. Maka dari itu, saya tetap menggaji tiap bulan. Dan karena mereka berasal dari tangerang, banten, yang kos di jakarta, ya saya tetap tanggung juga biaya kos mereka. Hanya bonus saja yang ditiadakan karena biasanya saya berikan kalau mereka mencapai target penjualan,” tekan Ria.

Refresh Pikiran dengan Game Online

Bertambahnya cabang usaha secara otomatis memangkas waktu senggang yang dimiliki Ria. Dalam rangka mempersiapkan cabang butik di Bali dan mengontrol proses renovasi villa, Ria bahkan tak lagi sempat kumpul bersama teman-teman arisan maupun sekedar hangout.

Akan tetapi, demi membahagiakan diri Ria tetap meluangkan waktu me time. Kegiatan yang biasa dijalani pun cukup simple, yakni cukup bermain game online. Me time saya dengerin musik dan main game online. Saya bahkan rela beli koin hingga Rp 1 jutaan untuk main game, tapi itulah cara saya me-refreshing otak,” ujar perempuan yang menjaga kondisi tubuh dengan menjaga pola makan sehat ini.

Berpendirian Kuat karena Miliki Penghasilan Sendiri

Sebagai perempuan mandiri, Ria berupaya untuk tidak bergantung dengan laki-laki. Untuk itu, ia berpendapat bahwasanya seorang perempuan sepatutnya merdeka secara financial. “Menurut saya perempuan harus mandiri, harus bisa mencari uang sendiri. Jangan bergantung dengan suami,  itu penting sekali. Agar kita punya pendirian kuat dan tidak harus selalu mengikuti apa kata laki-laki,” tekan Ria.

Ria pun merasa beruntung dikeliligi orang-orang yang mendukung cara berpikirnya itu. Terutama anak lelaki satu-satunya, M. Nurul Hisam, yang segera melanjutkan study jurusan bisnis di luar negeri. Serta sang tunangan, Louis Obrien yang selam ini menjadi mentor bisnis dan kehidupan Ria.

“Karena saya penopang ekonomi keluarga, saya sadar jika saya harus bekerja keras. Danalhamdulillah, orang tua dan keluarga selalu mendukung. Karena mereka juga tahu, rezeki yang saya cari ini halal dan tidak merebut hak orang lain,” tekannya. Laili

Info Lebih Lanjut Dapat Menghubungi:
Honeys Fashion
ITC Kuningan Lt. Dasaf blok a10 no 9/10
Jl. Prof. dr. Satrio No.18 RT.11/RW.4
Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan
Instagram        : @honeys_fashions

Bagikan:

Bagikan: