MajalahInspiratif.com, Jakarta – Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Namun, kenyataannya, ketidakadilan kerap terjadi di negeri ini. Salah satu ketidakadilan yang sering menarik perhatian masyarakat adala milanesa borse saldi cains moore portafoglio mandarina duck outlet emme marella saldi 2023 marella coprispalle outlet gabs klean kanteen ersatzteil outlet gabs borse geox outlet anello a tre fasce la milanesa 2023 negozi tata scarpe mandarina duck saldi harmont and blaine sito ufficiale geox lah ketidakadilan hukum. Karena kinerja aparat yang kadang tidak merespon semua laporan permasalahan yang diterima.
Masyarakat lapisan bawah dan mereka yang tidak memiliki kekuasaan untuk melawan, jadi kalangan yang kerap merasakan ketidakadilan tersebut. Kenyataan pahit inilah yang mendorong Rahayu Indrastuti, menekuni profesi sebagai Lawyer. Dengan kemampuannya, dia berharap bisa membela kaum lemah yang haknya dirampas paksa.
“Begitu banyak ketidakadilan, kekerasan, kesewenangan yang terjadi di kehidupan bermasyarakat terutama pada kaum lemah. Hal ini menggugah dan menggerakkan hati saya untuk bisa menjadi seorang Lawyer yang akan menegakkan keadilan bagi masyarakat,” tegas perempuan cantik yang akrab disapa Ayu ini.
Perjalanan Karier. Perjalanan karier Ayu di bidang hukum, telah ia mulai sejak tahun 1996. Namun, kala itu ia hanya berstatus sebagai staff Legal di salah satu Bank Swasta di Jakarta. Beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 2002, bersama sang suami, Adhitya Yulwansyah, SH., MH., CPL, ia memutuskan untuk me-rebranding sebuah kantor Konsultasi Hukum yang sebelumnya bernama Kantor Yulwansyah, Balfast & Partners, menjadi Yulwansyah & Partners. Biro hukum yang hingga kini masih berjalan tersebut berlokasi di Office 8 Level 18A Jl. Jend. Sudirman Kav 52- 53 Senayan (SCBD), Jakarta Selatan.
“Saya membangun sebuah kantor hukum bersama suami yang sekarang menjadi salah satu Arbiter di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI),” imbuh Ayu
Lika-Liku Bisnis. Dalam mengelola dan mengembangkan kantor hukumnya, Ayu menyadari lika-liku pasti selalu ada. Namun hal itu justru membuat ia dan suami kian tangguh dan kaya akan pengalaman.
“Jatuh dan bangun apalagi bidang pelayanan dan jasa pasti ada. Baik suka maupun duka. Untuk bagian suka apabila salah satu klien kita memenangkan perkara dan kita dapat menyelesaikan kasus sesuai dengan keinginan klien, sehingga klien puas dengan pelayanan hukum yang kita berikan dan suatu kehormatan tersendiri mendapakan kepercayaan dari klien-klien untuk mewakili mereka dalam permasalahan hukum dan masih berhubungan baik dengan klien hingga sekarang. Dukanya kadang pekerjaan kita tidak dianggap sesuai yang menyebabkan klien tidak memberikan payment yang sesuai dengan usaha yang telah kami lakukan untuk mereka. Tetapi dengan begitu kita tetap harus selalu bersyukur dalam menjalankan usaha terutama mengutamakan pekerjaan dan berusaha memberikan yang terbaik terhadap para klien,” tutur perempuan kelahiran Bandung, 24 Maret ini.
Beragam ujian berat pun sempat dirasakan Ayu, terutama di masa pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, Ayu kerap menghadapi kendala yang berdampak pada pendapatan perusahaan.
“Saat masa pandemi dampaknya sangat terasa karena kebetulan yang digeluti adalah bidang jasa di mana pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan adalah pekerjaan jangka panjang jadi tidak bisa instan. Artinya mau tidak mau apabila sepi order maka kegiatan operasional pun tidak ada. Walhasil berdampak pada para pekerja,” terang Ayu.
Menghadapi keadaan tersebut, Ayu pun berupaya untuk sabar dan menyakini badai pandemi segera berlalu seiring berjalannya waktu. “Kuncinya sabar, ikhlas dan selalu bersyukur. Dan yang paling penting kita harus jeli menangkap dan memikirkan bagaimana adanya peluang bisnis terutama di bidang Konsultan Hukum. Apalagi saat ini teknologi digital sudah begitu berkembang, sehingga memudahkan kita dalam kegiatan pelayanan jasa,” tekan pehobi travelling ini.
Target dan Harapan. Lawyer memiliki posisi penting dalam sistem peradilan baik dalam kasus pidana maupun perdata. Salah satunya untuk menjaga keseimbangan antara besarnya peran penegak hukum seperti polisi dan jaksa dengan keadaan tersangka atau terdakwa yang lemah.
“Target dan harapan saya semoga ke depan negara ini semakin maju dan semakin tegak pada keadilan, dengan adanya peranan Lawyer dapat membantu masyarakat yang awam akan hukum dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan hukum. Dengan bantuan seorang Lawywer diharapkan masyarakat mendapatkan pelayanan hukum terbaik,” ujarnya, penuh harap.
Seimbangkan Peran di Kantor dan Rumah
Kesibukan sebagai seorang pengacara tidak serta merta mengurangi peran Ayu sebagai ibu rumah tangga dan pengusaha sukses. Ia pun merasa beruntung memiliki karier dan menjalani bisnis yang sama dengan suami. Kebersamaan keduanya bukan hanya setelah berumah tangga dan mengembangkan usaha bersama, tapi dimulai semenjak mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Trisakti.
“Sepadat apapun rutinitas, saya berusaha membagi waktu yang seimbang antara karier dan keluarga. Setiap minggu ada waktu untuk kumpul dengan makan bareng atau dengan quality time sehingga tercipta komunikasi dua arah yang baik. Apalagi anak kami saat ini sudah tumbuh remaja. Sehingga sebagai orang tua kami harus lebih memahami bagaimana caranya agar anak tidak merasa tertekan dan mau dekat dengan kita. Agar tercipta hubungan yang baik dengan anak,” tutur ibunda dari M. Aldy Rigel.
Selain itu, Ayu dan suami juga senantiasa mengarahkan dan mendukung minat serta cita-cita buah hati tercinta. Karena putra tunggalnya itu telah duduk di bangku SMA Kelas XII di Global Islamic School, Ayu turun langsung mendukung kegiatan-kegiatan yang menunjang persiapan kelulusannya. Salah satunya membantu sang anak menyiapkan diri agar bisa masuk ke universitas favorit yang diinginkan.
Untuk melepaskan penat dan menghindari stress, Ayu meluangkan waktu untuk healing. “Traveling atau kumpul dengan teman-teman jadi cara saya untuk rehat dari rutinitas sehari-hari. Dan Alhamdulillah, saya bersyukur dikelilingi oleh orang-orang baik yang selalu medukung saya menuju kesuksesan ini,” ujarnya.
Perempuan Wajib Kembangkan Potensi Diri
Kemampuan Ayu yang bisa menjalani beberapa peran sekaligus, menjadi bukti nyata bahwasanya perempuan merupakan makhluk Tuhan yang multitasking. Ia pun meyakini perempuan lain bisa menjalani hal yang sama seperti dirinya dan berkesempatan untuk mengembangkan potensi diri.
“Saya mengajak kaum wanita, khusunya wanita karier agar selangkah lebih maju, sehingga bisa berjalan beriringan dan juga bisa mengembangkan potensi-potensi dalam diri kita,” tutup Ayu.