Dosen Gizi S1 Universitas Aisyah Pringsewu

Putri Rahmah Alamsyah S.Gz.,M.Si, Trend Konsumsi Minuman Manis dan Risiko Diabetes Pada Generasi Muda Indonesia

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Di era modern ini, kemudahan akses dan harga terjangkau telah menjadikan minuman manis sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya hidup, tak terkecuali bagi generasi muda Indonesia. Faktanya, konsumsi minuman manis di kalangan remaja Indonesia menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.

Riset Kesehatan Remaja Indonesia tahun 2021 menguak fakta bahwa 9 dari 10 remaja Indonesia mengonsumsi minuman manis minimal sekali sehari. Angka ini kian diperparah dengan temuan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2020 yang menyebutkan bahwa 87,6% remaja di Yogyakarta mengonsumsi minuman manis bersoda. Tak hanya itu, studi LIPI di tahun 2018 pun mengungkapkan bahwa 68,1% remaja di Indonesia mengonsumsi minuman manis dalam kemasan.

Kecanduan generasi muda terhadap minuman manis ini didorong oleh berbagai faktor, seperti:

  • Kemudahan akses dan harga terjangkau: Minuman manis mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari warung, toko kelontong, hingga minimarket, dengan harga yang relatif murah.
  • Gencarnya promosi dan iklan: Industri minuman gencar melakukan promosi dan iklan yang menarik, menargetkan generasi muda sebagai konsumen utama.
  • Kurangnya edukasi dan kesadaran: Masih banyak generasi muda yang belum memahami bahaya dari konsumsi minuman manis berlebihan.

Kebiasaan mengonsumsi minuman manis secara berlebihan dapat membawa dampak kesehatan yang serius, terutama meningkatkan risiko diabetes pada generasi muda. Mengapa demikian? Minuman manis mengandung tinggi gula yang dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan obesitas, salah satu faktor risiko utama diabetes.

Lebih lanjut, minuman manis juga dapat mengganggu metabolisme glukosa dan meningkatkan resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk mengatur kadar gula darah. Diabetes, penyakit kronis yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan kebutaan, menjadi bom waktu yang siap meledak di kalangan generasi muda.

Upaya Pencegahan dan Gaya Hidup Sehat: Melawan Ancaman Diabetes

Menyadari bahaya yang mengintai, upaya pencegahan diabetes pada generasi muda perlu dilakukan secara komprehensif dan melibatkan berbagai pihak:

  • Pemerintah: Diharapkan mengeluarkan kebijakan yang mengatur pembatasan konsumsi minuman manis, seperti kenaikan cukai atau pelabelan peringatan kesehatan.
  • Industri minuman: Perlu memproduksi dan memasarkan lebih banyak minuman sehat dan rendah gula.
  • Sekolah dan keluarga: Edukasi tentang bahaya konsumsi minuman manis berlebihan dan pola hidup sehat harus digencarkan di sekolah dan lingkungan keluarga.
  • Generasi muda: Meningkatkan kesadaran diri tentang bahaya konsumsi minuman manis berlebihan dan memilih gaya hidup sehat menjadi kunci utama.

Tips untuk Mengurangi Konsumsi Minuman Manis:

  • Perbanyak minum air putih.
  • Batasi konsumsi minuman manis, seperti soda, jus kemasan, teh manis dan kopi kemasan yang tinggi gula.
  • Pilihlah minuman yang lebih sehat seperti air putih, sari buah tanpa gula, teh tanpa gula, atau kopi tanpa gula.
  • Bacalah label informasi gizi pada minuman sebelum membeli.
  • Buatlah minuman sendiri di rumah dengan menggunakan buah-buahan segar dan gula yang lebih sedikit/tanpa pemanis buatan.

Mari bersama-sama jaga kesehatan generasi muda Indonesia dengan mengurangi konsumsi minuman manis dan menerapkan pola hidup sehat. Ingatlah, masa depan bangsa ada di tangan generasi muda. Lindungi mereka dari bahaya diabetes dengan gaya hidup sehat!

Bagikan:

Bagikan: