Crowdfunding Typography Banner
Owner Ummi Home Baked

Putri Febrianti Ilham, Hadirkan Produk Bakery Variatif Rasa Pejabat Harga Merakyat

Bagikan:

1

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Tak ingin sekadar mengandalkan gaji yang diterima tiap bulan dari instansi tempatnya bekerja, mendorong Putri Febrianti Ilham untuk menggeluti bisnis. Suatu bidang yang memang telah ia tekuni sejak remaja. Karena hobi memasak, perempuan asal Palu ini kemudian menggeluti bisnis kuliner. Meski sempat menjajal beberapa varian menu, namun akhirnya ia mantap menjual Donat Aneka Rasa yang kini berkembang menjadi sebuah bakery.

Lahir dan tumbuh dari keluarga sederhana, rupanya mengasah jiwa entrepreneur Putri Febrianti Ilham. Demi mendapat uang saku tambahan yang bisa ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah, sejak belia ia tak canggung berjualan berbagai macam produk. Kebiasaan tersebut pun berlanjut meski dirinya telah bekerja di sebuah instansi pemerintah.

“Saya berkeinginan penghasilan yang saya dapat bukan hanya bisa saya nikmati sendiri, tapi juga bisa berbagi dan membantu orang lain. Namun, jika sekedar mengharapkan gaji tentu agak sulit. Oleh sebab itu saya mencoba mencari penghasilan tambahan dengan berjualan,” tutur perempuan yang akrab disapa Putri ini.

Jajal Beberapa Menu. Ide untuk kembali terjun ke dunia perdagangan mulai direalisasikan Putri di tahun 2019, tepatnya pasca gempat dahysat yang menimpa Kota Palu. “Saat itu ekonomi di Kota Palu lumayan anjlok, tapi kami berusaha mencari produk yang harganya bisa dijangkau masyarakat setempat.  Varian menu yang pertama kami jual adalah Risoles, namun hanya via online dan made by order. Beberapa bulan kemudian, kami putuskan berjualan secara offline di tengah kota menggunakan gerobak. Walaupun awalnya ramai dan varian yang kami sediakan sudah lengkap, namun lama kelamaan konsumen mulai bosan. Kami pun berupaya mencari varian menu berbeda yang kira-kira tidak membosankan,” kenangnya.

Dilanjutkan Putri, karena saat itu Roti Kepang berukuran jumbo tengah trend, ia pun memilih kreasi roti-rotian tersebut sebagai menu utama untuk dipasarkan. Namun, ukurannya disesuaikan dengan target market yang dituju. “Kami coba buat yang kecil dengan kisaran harga Rp 5 ribuan, sehingga anak-anak sekalipun bisa membelinya. Karena kalau dibuat dalam ukuran besar otomatis harganya juga lumayan tinggi, di atas daya beli pelanggan,” ujar perempuan kelahiran Polanto Jaya, 04 februari ini.

Tak ingin menjual menu yang monoton, Putri kembali menjajal varian produk yang lebih inovatif. 2-3 bulan setelah itu, ia mencoba menawarkan Donat Aneka Topping yang juga tengah in di media sosial. Karena ingin menyuguhkan Donat yang fresh setiap harinya, menu tersebut dijual secara online dengan sistem pre order satu hari sebelumnya.

“Jadi kami buat promosi di Facebook, Alhamdulillah ketika pertama kali PO peminatnya cukup banyak, padahal kami belum tahu Donat seperti apa yang disukai customer, sekedar mengetahui basic-nya saja dan kreasi yang kami tawarkan juga topping klasik seperti  meses, keju, kacang dan gula halus,” tambahnya.

Seiring waktu, penikmat Donat racikan Putri terus bertambah. Apalagi, setiap customer tak segan mempromosikannya secara suka rela di sosmed masing-masing. Hingga membuat bisnis yang awalnya buka PO 1 hari sebelumnya menjadi PO setengah hari sebelumnya atau pesan pagi untuk diantar sore hari.

Stand Offline. Bertambahnya customer yang memesan Donat dari hari ke hari menyakinkan Putri jika menu tersebut sangat prospektif untuk dikembangkan. Ia pun mencoba membuka stand offline, sehingga siapa pun bisa membeli Donat buatannya tanpa harus memesan terlebih dahulu.

“Kebetulan mertua saya memiliki tempat yang berlokasi di pinggir jalan dan lahan parkirnya bisa kami gunakan untuk stand Donat. Namun saat itu kami hanya berjualan sore hari. Alhamdulilah, customer begitu antusias. Bahkan Donat kami selalu diantre dan stock yang kami sediakan terus bertambah. Sehingga kami memutuskan untuk invest di peralatan berupa mixer roti yang ukurannya lebih besar. Karena sebelumnya kami hanya menggunakan mixer manual yang cukup memakan waktu sebab kapasitasnya hanya sedikit,” terang putri.

Selang beberapa bulan, ruko di belakang parkiran milik mertua Putri tersebut kosong. Sehingga bisa ia isi agar stand Donat-nya lebih layak meski tampilannya masih sangat sederhana.  Dengan space sepanjang 9 meter, bagian depan ruko digunakan untuk men-display Donat, sedangkan bagian belakang untuk dapur produksi.

Permintaan yang terus membludak mendorong Putri untuk memperluas dapur produksi. Sedikit demi sedikit ia merenovasi area belakang ruko untuk menambah space dapur dan menambah peralatan.

Terus Berinovasi. Perkembangan bisnis dengan brand Ummi Home Baked tersebut bukan hanya pada space fisik, tapi juga menu yang lebih variatif. Selain variasi topping Donat yang lebih beragam, ia juga kembali menghadirkan kreasi Roti Kepang dan menu-menu lain yang bisa menjadi pilihan. Sebut saja Bambolone, Risoles Aneka Isi, Brownies, Aneka Cake, Aneka Bolu, Aneka Pudding hingga Kue Kering, yang secara bertahap mulai dihadirkan Putri.

“Kami terus berinovasi dengan varian menu baru yang tengah berkembang agar customer tidak perlu mencarinya hingga ke luar Kota Palu, cukup ke Ummi Home Baked. Misalnya varian Bolu pelan-pelan kami tawarkan kreasi berbeda seperti Bolu Zebra dan Bolu Pandan. Alhamdulillah, setiap mengeluarkan produk baru customer sudah percaya dengan kualitas rasanya yang tidak mengecewakan,” jelas Putri.

Bukan sekedar varian menu yang menjadi perhatian Putri, demi menggaet pangsa pasar yang lebih luas, di tahun 2021 ia pun memutuskan untuk merenovasi interior ruko agar lebih menarik dan nyaman.  Ia juga menyewa sebuah rumah yang khusus dijadikan sebagai dapur produksi. Sehingga kini area ruko hanya digunakan untuk memasarkan produk.

“Karena varian menu yang kami tawarkan terus bertambah, space untuk display juga harus lebih luas. Oleh sebab kami menambah 1 ruko di sebelah yang kebetulan juga sudah kosong kemudian kami satukan dengan ruko pertama. Jam operasional juga kami tambah, buka mulai pukul 8.30 pagi hingga 10 malam,” tambah Putri.

Demi menjaga loyalitas customer, Putri tak segan mendengarkan informasi dari customer terkait varian menu baru yang tengah in. Kemudian segera melakukan trial and error sehingga bisa segera merealisasikan dan menghadirkannya di Ummi Home Baked.

Untuk mendongkrak penjualan, Putri giat membagikan konten video maupun foto seputar menu yang ditawarkan Ummi Home Baked, proses produksi dan suasana outlet. Ia juga menggandeng selebgram Palu untuk endorsement.Alhamdulillah, selain berpengaruh pada penjualan yang meningkat hingga 50 persen, followers Instagram  ummi_home_baked yang awalnya 0 kini sudah mencapai 40.000 dan itu followers murni, bukan beli. Oleh sebab itu saat ini kami lebih serius membuat konten-konten menarik. Tidak seperti sebelumnya yang sekedar saja,” tekan Putri.

Rasa Pejabat, Harga Merakyat. Secara tampilan, menu yang disediakan Ummi Home Baked bukan hanya variatif, tapi juga menggugah selera. Sejalan dengan citarasanya yang pas di lidah tanpa membuat kantong bolong. Ya, sejak awal harga yang dipatok Putri memang cukup bersaing. Sesuai dengan tag line yang diusung, yakni ‘Rasa Pejabat, Harga Merakyat’

“Kami dikenal dengan harga yang murah tapi tidak murahan. Mungkin di luar sana mereka dapatkan dengan harga sekian, kalau di Ummi Home Baked harga di bawahnya namun dengan kualitas rasa yang sama. Bahkan ada yang rasanya di atas itu. Karena kami tidak sembarang memilih bahan baku yang berpengaruh pada kualitas rasa. Point inilah yang membuat customer terus bertambah dan secara suka rela mempromosikan Ummi Home Baked dari mulut ke mulut atau di-share di sosmed,” ujar Putri, bangga.

Salah satu menu best seller Ummi Home Baked yang selalu diantre customer adalah Donat Aneka Topping. Selain Roti Donat bertekstur empuk yang dibuat fresh setiap harinya, topping juga baru ditambahkan setelah pesanan datang. “Biasanya menjelang sore customer kian membludak. Supaya antreannya tidak terlalu panjang, pada pukul 2 siang kami siapkan beberapa topping yang banyak digemari. Tapi kami usahakan semuanya fresh,” lanjutnya.

Menyasar semua kalangan sebagai target market, Ummi Home Baked juga menerima pesanan snack box untuk berbagai acara. Mulai dari meeting kantor, sidang skripsi mahasiswa hingga arisan. Tiap snack box dilengkapi dengan label sebagai identitas usaha dan jalan promosi.

Agar customer kian yakin dengan kualitas bahan yang digunakan, kini Ummi Home Baked juga telah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia.

Gandeng UMKM. Tak ingin mencari keuntungan sendiri, belakangan Putri juga menggandeng pengusaha UMKM untuk mengisi space Kue Tradisional. Sehingga bisa mengakomodir selera para pecinta sajian nusantara.

Namun, agar rasa Kue Tradisional yang didisplay di Ummi Home Baked juga tidak mengecewakan, Putri sangat selektif dalam memilih mitra bisnis. Biasanya Putri membeli Kue Tradisional tersebut untuk tester. Cara ini dinilai lebih objektif ketimbang ia meminta calon mitra memberikannya secara gratis.

“Selain menjaga kualitas rasa, kami juga menekankan para mitra untuk aware terhadap kebersihan yang telah dikenal customer sebagai image Ummi Home Baked. Dan Alhamdulillah, karena customer sudah percaya dengan mutu yang kami hadirkan, Kue-kue Tradisional titipan mitra UMKM juga mendapatkan respon memuaskan,” kata Putri.

Delegasikan Tugas. Hingga kini, Putri masih menjalani karier di sebuah instansi pemerintah. Agar bisnisnya tetap berjalan, sejak awal merintis ia pun telah mempekerjakan beberapa karyawan.

“Kebanyakan pengusaha mungkin agak takut mempekerjakan karyawan di awal meritis usaha. Namun, sejak awal saya sudah harus merekrut karyawan. Sebab, pekerjaan saya bisa terbengkalai jika jalani bisnis sendirian. Akan tetapi gaji yang saya berikan memang belum terlalu besar, disesuaikan dengan pendapatan. Alhamdulillah, dari 1-3 orang karyawan sekarang bertambah hingga kurang lebih 50-60an karyawan,” ujarnya.

Agar operasional bakery miliknya berjalan lancar, Putri mendelegasikan tanggung jawab kepada masing-masing karyawan dan memberlakukan SOP yang harus dipatuhi mereka. Namun, untuk urusan resep ia sangat menjaga kerahasiaannya. Selain tak ingin ditiru, hal tersebut juga menjadi cara bagi Putri untuk mengawal standarisasi rasa. Sehingga, siapa pun yang mengolah adonan hasilnya akan tetap sama.

“Hampir semua menu kami buat dengan resep khusus, hasil kreasi saya sendiri setelah proses trial error yang cukup panjang. Oleh sebab itu kami menjaga kerahasiannya. Misalnya untuk membuat adonan brownies, terigu dan gula sudah kami campur sendiri lalu di-packing. Jadi di dapur produksi mereka tinggal mengaduk dalam mixer,” ungkap Putri, yang melakukan controlling jarak jauh lewat CCTV setiap harinya.

Ekspansi Bisnis. Animo masyarakat Kota Palu yang begitu tinggi terhadap varian menu yang ditawarkan Ummi Home Baked, menyemangati Putri untuk terus mengembangkan bisnis. Kedepan, perempuan berhijab ini ingin membuka cabang di beberapa lokasi.

InsyaAllah, kedepan lebih fokus ke usaha dan mengembangkannya, tidak hanya di Palu saja tapi juga di luar kota secara bertahap. Namun karena di kota-kota besar bakery sudah sangat menjamur, kami harus punya menu yang bisa menjadi icon Ummi Home Baked. Sehingga bisa booming dan memudahkan kami untuk berkembang,” pungkasnya.

Berbagi Tugas Bersama Suami

Support dari suami, Fikri Syaputra, yang tak segan ikut terjun membangun dan mengembangkan bisnis, kian meringankan langkah Putri. Pasangan suami istri yang saat ini masih menjalani karier di sebuah instansi pemerintah ini pun saling berbagi tugas.

“Di awal merintis Ummi Home Baked, saya tengah hamil besar. Untuk itu kami berbagi tugas. Saya di bagian operasional, suami di lapangan. Jadi untuk urusan pengadaan bahan hingga renovasi outlet suami yang handle,” tutur ibunda dari Afiza Haura Syaputra, Al Fatih Baehaki Syaputra dan Al Faqih Baehaki Syaputra, yang juga didukung penuh keluarga, baik orangtua maupun mertua ini. Laili

Info Lebih Lanjut;

Ummi Home Baked

Jl. Sisingamangaraja No.14

Tanamodindi, Mantikulore Palu

Instagram      ; ummi_home_baked

Bagikan:

Bagikan: