MajalahInspiratif.com, Jakarta – Sebagai seorang istri, Puji Astuti menyakini keridhoan suami merupakan pintu terbukanya keridhoan Allah SWT. Oleh sebab itu, ketika memutuskan menjalani bisnis kuliner rumahan, hal yang pertama dilakukannya adalah memohon izin suami. Di tahun 2018, usai ia dan suami menjalani ibadah umroh dan saling mendoakan di tempat-tempat mabrur, usaha yang menawarkan ragam kreasi Pudding tersebut kian ramai diminati pasar.
Setelah seorang perempuan menikah, maka tanggung jawab dan ridha orang tua berpindah ke pundak sang suami. Bahkan, keridhaan Allah SWT kepada seorang istri akan turun setelah suami meridhainya. Di sini Allah SWT hendak menunjukkan maqam suami di atas maqam istri, meski dalam tindakan sosial tiada berbeda antara seorang lelaki dan perempuan.
Berangkat dari ketetapan agama tersebut, Puji Astuti berupaya untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan menjaga marwah dan nama baik suami di kala dekat maupun jauh.
“Sejak menikah hingga saat ini, suami saya yang bekerja di perusahaan kontraktor sering berpindah-pindah proyek, mengharuskannya keluar kota dalam waktu lama. Selama suami bekerja, mau tidak mau semua pekerjaan rumah dan mengurus anak-anak saya handle sendiri. Namun, hal inilah yang mendorong saya lebih kreatif terutama ketika meracik masakan maupun camilan supaya anak-anak betah di rumah. Apalagi kami tinggal di perumahaan yang cukup jauh dari toko makanan,” cerita wanita yang akrab disapa Puji ini saat tim Inspiratif bertandang ke kediamannnya di kawasan Bekasi Utara.
Ditambahkan Puji, karena ketiga buah hatinya sangat menyukai Pudding, hampir setiap hari beragam varian Pudding pun coba ia jajal. Beruntung, wanita kelahiran Kulon Progo, 10 Mei ini, memiliki bakat di bidang kuliner, bahkan pernah menjalankan bisnis Kue Kering semasa duduk di bangku kuliah. Sehingga dunia perdapuran bukan hal baru baginya.
“Saya tidak pernah kursus, semua saya pelajari secara otodidak. Berkali-kali gagal ketika trial itu hal biasa buat saya. Selain disantap bersama anak-anak, hasil percobaan Pudding kreasi baru biasanya saya bagikan kepada teman-teman,” terang Puji.
Bazaar to Bazaar. Seringnya membuat Pudding, Puji kian piawai membuat berbagai kreasi dessert bercitarasa manis tersebut. Komentar positif dari para teman hingga kerabat yang kerap ‘kebagian’ Pudding racikannya itu pun menguatkan keberanian Puji untuk berjualan.
“Di tahun 2016, mulai coba-coba jual Pudding dari bazaar ke bazaar setiap akhir pekan. Upload juga di Facebook dan share broadcast message via Blackberry Messenger (BBM). Alhamdulillah, respon pasar sangat bagus. Bahkan selama 3 pekan bisa menjual 1.000 cup Pudding dan kemudian berkembang dengan reseller,” tutur Puji.
Seiring waktu, bisnis kuliner yang mengusung nama Maliha Dessert itu pun kian popular dan menerima pesanan dari teman-temannya. Dan di tahun 2018, setelah mendapatkan assisten yang membantu proses produksi, Puji memilih fokus berjualan secara online. “Karena pesanan online makin ramai, saya mulai kewalahan. Akhirnya saya tidak lagi berjualan di bazaar dan untuk sementara reseller kami stop,” tambahnya.
Dukungan Suami dan Anak-anak. Diakui Puji, selama menjalankan bisnis ia tidak terlalu aktif memasarkan varian menu yang dijual Maliha Dessert. Namun, orderan yang masuk setiap hari terus meningkat.
“Maliha Dessert mulai naik sejak saya dan suami pulang umroh di akhir 2018. Ketika itu, kami memanjatkan doa di tempat yang mabrur. Setelah selesia berdoa kami saling bertanya apa doa kami, ternyata suami berdoa supaya usaha saya maju dan saya pun berdoa agar pekerjaannya lancar. Saya juga tidak tahu, itu semua campur tangan Allah SWT, karena saya bukan tipe orang yang pintar berpromosi di media sosial. Sekedar upload foto atau video menu-menu pesanan customer saja. Tapi saya menyakini ini semua tidak lepas dari doa semua yang berarti dia meridhoi serta mendukung usaha saya,” papar perempuan berparas ayu ini.
Karena saat ini putri sulung dan putra keduanya mondok di pesantren, putri bungsunya juga sudah mandiri, Puji jadi lebih leluasa dalam mengembangkan bisnisnya. “Alhamdulillah, anak-anak selalu support. Bahkan si bungsu rajin membuatkan Jus atau memasak untuk saya, karena tahu saya kerepotan membuat pesanan,” ujar Puji.
Puluhan Menu yang Memanjakan. Saat ini secara spesifik menu yang ditawarkan Maliha Dessert memang hanya Pudding dan Salad, namun kreasi yang dihadirkan sanggup memanjakan lidah para pecintanya.
“Dua tahun lalu saya sempat membuat list varian menu yang sudah kami buat. Setidaknya ada lebih dari 60 varian Pudding, dan itu berkembang dari request customer. Mulai dari request kombinasi rasa, warna, topping hingga kemasan,” katanya.
Selain Pudding Sruput yang tersedia ready stock dengan enam varian rasa berbeda, yakni Cokelat, Mangga, Leci, Strawberry, Bubblegum dan Taro, menu-menu lain hanya dibuat berdasarkan pesanan. Sebut saja Pudding Cokelat Oreo, Pudding Buah Mix, Puding Hias Taro Leci Coklat Oreo, Pudding Dark Chocolate dan Puding Hias Neapolitan. Sedangkan untuk Salad, ada kreasi Puding Jar Salad Buah Rasa Mangga dan Salad Buah Cup/Box.
Bahan Baku Premium. Selain tampilannya yang cantik dan menggugah selera, citarasa dari tiap varian Pudding dan Salad yang ditawarkan Maliha Dessert pun sesuai ekspektasi. Hal ini tak lain karena Puji sangat memerhatikan kualitas dari bahan baku yang digunakan, yakni premium ingredients. Begitu juga dengan buah-buahan yang digunakan sebagai topping, Puji hanya memilih buah yang fresh dan kebanyakan buah import.
“Hingga saat ini saya masih turun langsung memilih buah. Untuk pesanan Pudding yang menggunakan buah musiman seperti mangga, hanya kami terima sepanjang musimnya. Karena saya memilih buah yang memang matang pohon, bukan karbitan. Jenis mangga yang digunakan juga ada ketentuannya, yakni mangga harum manis untuk campuran adonan Pudding dan Mangga Indramayu untuk topping karena tidak mudah browning,” ujar Puji, yang tidak memberlakukan minimal order karena ongkos kirim ditanggung customer.
Bukan sekadar memerhatikan kualitas bahan baku, tahapan proses pembuatan juga tak luput dari pantauan Puji. Terutama untuk membuat Pudding Hias yang sampai saat ini masih ia tangani langsung. Untuk itu, ia membatasi jumlah orderan Pudding Hias yang masuk karena proses mendekornya yang cukup detil.
“Dalam sehari biasanya saya membuat 4-5 Pudding Hias, sebab lumayan rumit dan harus tahu triknya agar Pudding tidak rusak sepanjang perjalanan. Misalnya untuk membuat Pudding Hias berbentuk kotak, harus diperhatikan agar potongan buah yang bertekstur licin tidak bergeser. Berbeda dengan Puding Cup, Botol atau Box, saya berani terima dalam jumlah banyak,” terang Puji.
Ditambahkan Puji, untuk Pudding Hias agar posisinya tidak bergeser dari kemasan mika, maka bagian alasnya harus disiram dengan agar-agar bening sebagai perekat. “Proses pembuatan Pudding Hias juga cukup memakan waktu. Setelah adonan dituang ke dalam loyang harus dibekukan secara alami di suhu ruang selama 6 jam hingga sat. Oleh sebab itu minimal pemesanan H-4, tidak bisa mendadak. Karena jika dibekukan di dalam lemari es atau diangin-anginkan dengan kipas angin maka kualitasnya menurun,” ungkap Puji.
Saling Support dengan Kompetitor
Karena termasuk bisnis yang tak ada matinya, pelaku usaha di bidang kuliner begitu menjamur. Namun hal tersebut bukan kendala bagi Puji. Selain fokus pada bisnis yang dijalankan, ia juga berupaya memberikan produk terbaik dan bisa memuaskan customer.
“Persaingan dalam bisnis ini memang lumayan, tapi saya tidak pernah mencari tahu tentang harga jual atau bahan yang digunakan competitor. Tapi kalau mereka mau meniru ya monggo saja, selama tidak menganggu saya. Dan saya menyakini jika rezeki sudah diatur, jadi saya fokus saja mengembangkan produk,” tekan Puji.
Meski tak luput dari persaingan, sejauh ini varian Pudding kreasi Maliha Dessert kerap menginspirasi pelaku usaha sejenis. “Beberapa kreasi kami seperti Dekor Pudding Buah Berbaris, Dekor Pudding Double Fruity, Puding Silky Mango Salad Buah, Puding Silky Mango Thai dan Puding Cream Cheese Buah Kiwi, banyak ditiru pengusaha lain. Saya tahu informasi tersebut karena biasanya mereka tag akun Instagram Maliha Dessert,” terangnya.
Mandiri dengan Tetap Memprioritaskan Keluarga
Diakui Puji, ia tidak pernah membayangkan Maliha Dessert bisa berkembang seperti saat ini. Dimana ia bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, dengan tetap menjalani peran sebagai seorang istri dan ibu.
Pendamping hidup Noor Indah Wibowo Martono dan ibu dari Nur Iffah Zakira Karimah, Noor Yahya Ahnafush Shalihin serta Nur Maliha Qonita Zahida ini bahkan masih meluangkan waktu mengajar tahsin untuk kaum ibu di mesjid sekitar rumahnya.
“Ketika meminta izin kepada suami untuk buka usaha, suami meminta saya untuk tidak meninggalkan jadwal mengajar, karena ilmu itu sangat bermanfaat. Jadwal tahsin setiap hari Senin dan Rabu, pukul 7-9 pagi jadi semua pengiriman kami lakuakan siang hari. Banyak orang minta kursus, tapi saya belum bisa karena waktunya masih terbatas,” ujar Puji.
Memiliki penghasilan sendiri juga tak lantas membuat Puji menjadi istri atau ibu yang egois. Baginya, kepentingan suami dan anak-anak tetaplah prioritas. Hal inilah yang mengurungkan rencana Puji membuka toko offline hingga tahun depan si bungsu mondok di pesantren seperti kedua kakaknya.
“Buat saya merdeka secara financial lebih ke arah membantu amal saleh suami saja. Apalagi kita sama-sama anak sulung, jadi ketika saya ingin memberikan sesuatu untuk orang tua atau mertua dan adik-adik saya lebih puas jika menggunakan uang saya sendiri, meski suami memberi kesempatan untuk menggunakan uangnya,” ungkap Puji, yang pernah turut memberangkatkan umroh kedua mertuanya dari tabungan ia dan suami.
Disadari Puji, seorang perempuan akan lebih baik jika mampu memiliki penghasilan sendiri. Karena tidak seorang pun yang tahu apa yang kelak akan terjadi padanya. “Suatu ketika, suami sempat jobless. Alhamdulillah, semua biaya hidup kami tercover dari bisnis Pudding ini. Istilahnya dengan berpenghasilan kita bisa menambal suatu kebocoran. Dan ketika suami sudah kembali aktif bekerja, kita punya saving money yang memadai. Sehingga jika nanti bisa mewujudkan mimpi membuka toko offline bisa dari tabungan kita,” tuturnya.
Info Lebih Lanjut:
Maliha Dessert
Whatsapp : 0815 1012 7432
Instagram : maliha.corner