MajalahInspiratif.com, Jakarta – Sungguh mulia menjadi seorang ibu. Meskipun di pundaknya, peran dan tanggung jawab yang sangat berat, untuk memberikan bekal dan nilai-nilai kehidupan yang baik demi masa depan bahagia dan cemerlang buah hati tercinta, namun ia selalu tulus dan penuh kasih sayang menjalani perannya. Pantas dan sepatutnya, penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya diberikan kepada kaum ibu di mana pun berada. Bukan hanya pada perayaan peringatan Hari Ibu di bulan Desember, tetapi setiap hari dalam kehidupan kita. Sebuah refleksi dan ungkapan hati Pramita Ambar Sari Pane yang menyadari berkat jasa dan didikan Sang Ibu, ia bisa sampai pada titik saat ini, memiliki keluarga yang harmonis, anak-anak yang berprestasi, serta suami yang mengayomi dan sukses dalam karier.
Wanita cantik yang akrab disapa Mita Pane ini, menjalankan perannya sebagai seorang ibu bukan hanya karena suatu tugas dan tanggung jawab, tapi lebih sebagai ibadah yang wajib diamalkan dalam hidup seorang perempuan sesuai perintah Agama. Mita sangat menyadari kemuliaan seorang ibu begitu diagungkan dalam Islam. Bahkan sosoknya memiliki kemuliaan lebih besar dari pada ayah.
“Kemuliaan seorang ibu hingga disebut tiga kali dalam Sabda-Nya. Dalam Hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ‘’Abu Hurairah RA pernah berkata bahwa ada seorang laki – laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan bertanya: ‘Wahai Rasulallah siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik ?’, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab : ‘Ibumu’. Lalu siapa lagi? ‘Ibumu’. Siapa lagi? ‘Ibumu’. Lalu siapa lagi? ‘Ayahmu’..” jelas wanita kelahiran Jakarta, 26 Maret ini.
Bagi Mita, peran seorang ibu dalam sebuah keluarga sangat penting, terutama dalam mendidik dan membimbing anak-anaknya. Ibu menjadi sekolah pertama yang memberikan pondasi pendidikan bagi anak-anak. Ibu harus menjadi figur positif dan role model bagi anak-anak dengan menunjukkan akhlak yang mulia dan menjadi perisai bagi anak dari pengaruh lingkungan yang buruk. Tangan lembut seorang ibu serta kasih sayangnya tak hanya mampu merawat dan membesarkan, namun mampu menghantarkan buah hati terkasih ke gerbang kesuksesan.
Ibu Sosok yang Menginspirasi
Kedekatan fisik dan emosional ibu dan anak terjalin secara alamiah sejak ibu mengandung anaknya. Menurut Mita, inilah faktor utama yang akan menentukan kepribadian dan karakter anak. Karena itu, ia meneruskan didikan Ibunda tercinta untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada buah hatinya. Bersama suaminya, Didik Mukrianto yang saat ini duduk sebagai Anggota Dewan, kini merasakan kedekatan yang sangat erat dengan anak-anak mereka.
“Alhamdulillah … dengan izin Allah kedekatan saya sama anak-anak sangat sangat dekat sekali. Saya sama anak-anak seperti teman. Anak-anak saya apapun selalu cerita ke saya dan kita sering keluar bareng nonton, makan, jalan-jalan dan kita di rumah selalu kumpul untuk tukar pikiran, curhat, obrolin apa saja dari yang serius sampai bercanda. Saya sangat bersyukur memiliki anak-anak yang mandiri. Dan, untuk memupuk kemandirian anak-anak, saya memberikan beberapa tugas kecil seperti membiasakan diri untuk membereskan tempat tidur, membiarkan anak-anak menentukan pilihannya sendiri tapi tetap di jalan Allah, serta menghargai setiap usaha yang dilakukannya. Insyaa Allah mereka bisa menjaga diri di mana pun berada,” tutur ibunda dari Ryzki Aufa Helmi Rachmansyah (kuliah), Callista Aliya Sari (kuliah) dan Cleo Nabila Sari (kuliah) ini dengan bahagia.
Sosok Sang Mama di mata Mita adalah wanita yang sangat istimewa dalam perjalanannya mengarungi kehidupan. “Mama orangnya sangat disiplin, selalu mengingatkan untuk shalat tepat waktu dan berdoa kepada Allah. Mama selalu mengingatkan jangan pernah tinggalkan shalat walaupun anak-anak sudah gede. Pengalaman yang sangat berkesan saat pertama kali Mama mengajarkan saya membaca dan sholat. Mama paling tidak suka membicarakan kejelekan orang lain dan tidak suka ikut campur urusan orang lain, karena kita tidak tahu kehidupan kita ke depannya seperti apa.. Mama selalu mengajarkan saya untuk menghargai orang lain dalam segala hal dan harus selalu rendah hati. Mama selalu mengingatkan apabila kita sudah sukses dan berhasil secara finansial jangan sombong karena semua hanya titipan Allah… dan Allah bisa sewaktu-waktu mengambil semuanya. Mama juga mengajarkan saya untuk selalu mengingat Allah. Beliau tidak pernah bosan mengingatkan bahwa kita bisa seperti ini semua atas Izin Allah Subhanahu Wata’ala..,” kenang wanita yang hobi beres-beres rumah, menyanyi, dan traveling ini.
Selain itu, banyak kenangan indah dari Sang Mama yang tidak pernah bisa dilupakan Mita. “Banyak sekali kenangan terindah bersama Mama, yang sangat membekas, karena Mama senang menjahit dan memasak… setiap ada ulang tahun atau perayaan-perayaan Mama selalu menjahit baju sendiri untuk anak-anaknya yang perempuan dan Mama selalu memasak masakan kesukaan kami.”
Begitu pun dengan tiga buah hati tercintanya, dalam segala hal selalu merasa dekat dan hormat kepada Mama dan Papanya. Sikap welas asih, peduli sesama, dan ringan tangan membantu orang lain, adalah didikan Mita yang menjadi bekal berguna bagi anak-anaknya di dalam hidup bermasyarakat. Kekaguman, penghormatan, dan kenangan berkesan anak-anak kepada dirinya sebagai seorang ibu, pun selalu mewarnai kebersamaan yang indah dalam keluarga mereka.
Seperti diungkapkan anak pertamanya, Ryzki Aufa Helmi Rachmansyah, “Mama itu orangnya baik dan tidak pelit, serta mau mendatangi keluarga teman-teman kita atau siapa pun itu yang membutuhkan uluran tangannya. Mama selalu mengingatkan kita untuk sedekah setiap hari, bantu keluarga teman atau orang-orang yang sedang kesusahan. Mama juga kuat, bakal melakukan apa saja untuk keluarganya, melakukan semua pekerjaan rumah tanpa bantuan asisten rumah tangga dan tidak pernah lalai melakukan kewajibannya sebagai ibu, dan Mama aktif pada kegiatan-kegiatan sosial bersama istri-istri Anggota DPR. Mama juga berhasil mendidik saya dan adik-adik saya untuk dekat dengan keluarga dan satu sama lain, yang juga melekat hingga saat ini.”
Ryzki mengakui, semua kebersamaan dengan Mama adalah kenangan indah. Namun, ada satu hal yang tidak terlupakan baginya. “Saat saya pertama kali pergi ke London untuk kuliah tahun 2021, di bandara Mama menangis dan sedih sambil memeluk saya dan memberikan nasehat-nasehat ke saya yang sampai saat ini masih saya pegang teguh. Itu pun juga menjadi momen pertama saya harus menjadi mandiri dan berpisah sementara dengan keluarga di rumah.”
Tidak jauh berbeda dengan kakaknya, anak kedua Mita yaitu Callista Aliya Sari atau akrab disapa Caca, mengungkapkan kebaikan Mama-nya yang selalu ada untuk anak-anaknya, dan selalu berusaha menyenangkan orang lain, meskipun ia harus mengorbankan kepentingannya sendiri. “Mama adalah sosok ibu yang tangguh, kuat, tanggung jawab terhadap anak, suami dan juga tanggung jawab sebagai seorang ibu rumah tangga yang selalu menjadi garda terdepan untuk anak- anaknya dalam situasi apa pun. Mama juga sosok ibu yang pengertian, perhatian dan selalu mengorbankan apa pun yang beliau punya untuk selalu memastikan semua orang di sekelilingnya merasa senang.”
Momen terindah dan paling berkesan bagi Caca dengan Mama-nya, ketika mereka sekeluarga pergi jalan-jalan dan berlibur bersama. “Di saat itulah kita dapat merasakan quality time yang sesungguhnya tanpa adanya kesibukan masing masing. Kita cerita tentang apa pun yang ingin kita sampaikan dan tentunya selalu ada nasehat dan pelajaran yang harus kita mengerti dan pegang teguh sampai saat ini.”
Kesan yang sama juga diungkapkan anak ketiga Mita, Cleo Nabila Sari. “Mama orangnya baik, suka menolong siapa pun yang membutuhkan, Mama itu loyal banget, dan royal dalam pengertian baik. Kenangan yang paling berkesan sekaligus menggelikan dengan Mama, ketika liburan ke luar negeri, Mama tidak bisa berbincang dalam bahasa Inggris yang baik dan benar.. alhasil Mama membuat kata-kata dalam bahasa Inggris sendiri yang tidak dimengerti siapa pun…,” kenang Cleo terkekeh.
Bagi Mita, keberhasilannya menanamkan nilai-nilai positif kepada ketiga anaknya karena ia mencontoh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam yang merupakan sosok inspiratif dalam menjalani kehidupan ini. Sosok yang memiliki sifat sayang kepada siapa pun tanpa memandang ras, suku, kulit, bukan hanya baik kepada orang yang mencintainya bahkan kepada musuh sekali pun.
Berpedoman pada Alquran dan Sunnah
Dalam menjalankan perannya sebagai seorang perempuan, seorang istri, dan ibu, Mita selalu bersandar dan berpedoman pada Alquran dan Sunnah, yaitu moral seperti yang dicontohkan Rasulullah dan sahabat-sahabat Rasul. Dalam hal pola asuh anak-anaknya, ia menekankan pendidikan agama sangat utama dan penting. Mita selalu mengajarkan dan mengingatkan untuk selalu menjaga adab dan akhlak di mana pun mereka berada. Juga yang terpenting dalam menjalani hidup ini adalah menjadi orang yang jujur dan amanah sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
Sebagai seorang ibu, Mita selalu mendoakan dan berharap anak-anaknya menjadi pribadi yang soleh dan solehah. “Doa anak-anak soleh dan solehah adalah amal jariyah kita sampai kita meninggal. Jadi saya selalu berdoa agar anak saya menjadi anak yang takut akan larangan Allah Subhanahu Wata’ala dan menjalankan perintah Allah Subhanahu Wata’ala. Saya selalu menekankan kepada anak-anak jangan pernah meninggalkan sholat lima waktu, selalu bersedekah pagi siang malam berapa pun nilainya. Karena kita bisa seperti ini semua karena Izin Allah. Kita harus takut sama Allah dan selalu ingat akhirat, dalam suasana apa pun, jangan lupa berdzikir dan selalu baik sama orang. Insya Allah, Allah selalu lindungi dan jaga kita. Itu janji Allah. Doa saya semoga mereka menjadi anak yang sukses dan bahagia dunia akhirat serta selalu menjadi anak yang bertanggung jawab.. Aamiin Yaa Rabbal’Aalamiin,” doanya.
Sebagai seorang istri, Mita selalu memberikan dukungan penuh bagi sang suami tercinta dalam aktivitasnya sebagai Anggota Dewan. Ia selalu mempersiapkan kebutuhan suami, selalu mendukung dan menyemangati suami di setiap aktivitasnya dan yang terpenting selalu mendoakan yang terbaik dan selalu dalam perlindungan Allah Subhanahu Wata’ala.
“Ke depan, Insya Allah rencana kami akan memperbaiki gaya hidup yang lebih baik, gaya hidup sehat, menerapkan pola makan yang lebih seimbang, rutin berolahraga dan memperbaiki ibadah. Karena kiat dan kunci sukses saya dalam hidup adalah senantiasa memperkokoh pondasi iman, membekali diri dengan ilmu, mewujudkan dengan amal, menghiasi dengan ikhlas dan menyempurnakan dengan istiqomah,” bijak Sarjana S1 FH Usakti ini.
Bersilaturahmi dan Bersosialisasi yang Bermanfaat
Di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga, Mita Pane juga masih meluangkan waktu untuk bersosialisasi dan bersilaturahmi dengan para sahabat, rekan, kerabat, dan beberapa komunitas. Ia menyempatkan waktu berkumpul bersama teman-teman dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan dengan masyarakat sekitar, seperti pengajian. Mita juga bergabung sebagai Anggota PIA (Persatuan Istri Anggota Dewan) dan aktif mengikuti kegiatan baksos ke daerah-daerah di Indonesia.
Tidak lupa, Mita terus menjalin silaturahmi yang erat dengan keluarga besar. Karena menurutnya, silaturahmi merupakan salah satu amalan umat muslim untuk menyambung tali persaudaraan. Silaturahmi dapat dilakukan kapan saja, namun amalan ini meniadi salah satu agenda utama saat momen hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Silaturahmi adalah upaya menyambung hubungan, dalam kebaikan dan kedamaian. Silaturahmi memiliki makna bentuk kebaikan yang diberikan kepada keluarga, kerabat, sahabat, atau saudara sesama muslim untuk memperkuat tali persaudaraan. Silaturahmi memperkuat hubungan yang sempat lemah, menjernihkan hubungan yang sempat keruh. Seperti Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari: Bukanlah bersilaturrahim orang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturrahim adalah yang menyambung apa yang putus.
Peran Perempuan Semakin Diperhitungkan
Kiprah dan eksistensi perempuan saat ini diakui Mita cukup besar memberikan kontribusi dalam membangun bangsa. Perempuan memiliki potensi yang dapat terus dikembangkan dan bermanfaat bagi banyak orang. Perempuan terbukti bisa berprestasi di berbagai bidang dan telah membuka banyak peluang baru untuk perempuan di seluruh dunia. Meskipun demikian, masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam mencapai kesetaraan gender yang sebenarnya.
Agar peran perempuan terus meningkat, menurut Mita, ada beberapa langkah yang dapat disarankan, di antaranya memberikan akses yang lebih luas di bidang pendidikan, meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender, meningkatkan akses perempuan untuk mendapatkan peluang kerja yang kompetitif dan menghapus kekerasan terhadap perempuan. Semua hal ini tentunya harus didukung oleh komitmen kuat dari Pemerintah dan masyarakat. Dalam bidang politik misalnya, banyak kendala yang harus dihadapi di antaranya diskriminasi, minimnya dukungan finansial dan jaringan serta kurangnya representasi perempuan di posisi kepemimpinan.
Mita yang mengenal dunia politik dan sebagai istri Anggota Parlemen, merasa bersyukur mendapatkan kesempatan untuk terlibat bersama sosok perempuan lain. Ia tergabung dalam PIA DPR RI sejak 2014 sampai saat ini. Dalam struktur organisasi PIA, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris periode 2014-2018 dan Ketua Kerohanian periode 2019-2024. Namun ditegaskan Mita bahwa setiap perempuan memiliki kebebasan untuk memilih jalur yang diinginkan dalam hidup, termasuk memilih apakah ingin terjun ke dunia politik atau tidak. Ada banyak cara untuk berkontribusi pada masyarakat tanpa harus terjun ke dunia politik, seperti melalui kegiatan sosial, sukarela atau usaha yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat secara umum. Mita bertekad untuk terus berjuang membina dan melaksanakan peningkatan kualitas hidup perempuan dan perlindungan hak perempuan.