Crowdfunding Typography Banner
Owner Annisa Butik

Niza Susilo, Hadirkan Fashion Bernuansa Pakistan dan India yang Sedang Tren

Bagikan:

4

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Di tengah gempuran fashion era digital, Annisa Butik milik Niza Susilo tetap bertahan. Desain mewah yang khas bernuansa India dan Pakistan justru menjadi daya pikat tersendiri bagi pencinta fashion yang dibuat eksklusif dengan bahan-bahan premium.

Minat yang besar  di dunia fashion sejak duduk di bangku SMA membuat Niza Susilo meraih kesuksesan sampai sekarang. Berawal dari hobi di bidang fashion, Niza kemudian berhasil meluncurkan beberapa brand fashion. Awalnya pada tahun 2018 ia membuka Butik Nitara di Seminyak, Bali. Butik Nitara fokus pada baju dan aksesoris India yang bohemian.  Sayangnya, Niza memutuskan untuk menutup butik tersebut karena pandemi dimana hampir tidak ada turis datang ke Bali.

Di tahun yang sama, Niza kembali membuka butik berlabel Annisa Butik.  Berbeda dengan Butik Nitara yang khusus menawarkan busana ready to wear Bohemian-India, Annisa Butik memasarkan busana khas Pakistan. Baik dalam bentuk ready to wear maupun unstitched yang manis dan elegan.

Kini di tengah gempuran era digital, Annisa Butik tetap bertahan, bahkan kian berkembang cukup pesat. Nama Annisa Butik justru semakin dikenal oleh banyak orang dengan penjualan online maupun offline di sosial media Instagram @annisabutik151 maupun marketplace seperti Shopee dan Tokopedia.

Eksklusif dan mewah. Niza mengatakan baju-baju dibuat secara ekslusif dengan bahan-bahan mewah atau premium. Ia juga memenuhi semua permintaan customer yang ingin dibuatkan baju sampai membeli langsung ke butik yang ada di Jl. Pancoran Timur 2 C no. 4C, Jakarta Selatan.

Meski fokus utamanya tidak menjual di marketplace, Niza memiliki pasar sendiri lewat penjualan di sosial media Instagram maupun penjualan offline. Melalui akun Instagramnya, Niza mencantumkan desain busana yang dibuat dari bahan yang diimpor langsung dari Pakistan. Untuk model serta detail terlihat begitu mewah dan elegan. Niza juga mencantumkan detail baju mulai dari desain, bahan, sampai harga. Menurut Niza semua desain yang ditampilkan benar-benar eksklusif.

“Iya benar (eksklusif) kadang ada customer yang langsung ke butik jadi bisa langsung lihat-lihat (model baju) lalu minta dibuatkan yang mirip-mirip seperti itu,” tutur Niza.

Menurut Niza, ia harus memutar otak agar semua desain yang dibuat dapat memuaskan pelanggan. Misalnya ia dapat memadupadankan bahan utama dengan pernak-pernik yang dibutuhkan. Niza juga sanggup mengubah material bahan pelengkap menjadi tampilan yang berbeda sesuai keinginan customer.

“Salah satu ciri khas baju Pakistan itu adalah bersifat universal, untuk segala kalangan, motif yang berbentuk bunga dan daun khas Pakistan, dan ornamen arsitektural Pakistan serta sentuhan Oriental dan dilengkapi dengan selendang atau yang dikenal dengan dupatta yang ukurannnya cukup lebar. Bila customer berkenan, saya bisa mengubahnya menjadi outer atau dress yang bisa diaplikasikan dengan busana lain,” tuturnya.

Ready to Wear dan Gaun Pesta. Selain menyediakan baju-baju ready to wear, Annisa Butik juga menyediakan baju-baju untuk pesta pernikahan. Menurut Niza, banyak customer yang menggunakan tema pernikahan ala India dan Pakistan.

“Karena lagi tren, pengantin perempuan biasanya ingin mengenakan pakaian bergaya India atau Pakistan. Pengantin perempuan Pakistan biasanya mengenakan ‘lehenga’ sebelum hari pernikahannya, yang merupakan pakaian tradisional yang terdiri dari rok panjang yang melebar (lehenga), blus yang pas di badan (choli), dan dupatta (kerudung seperti syal), yang seringkali dihiasi dengan sulaman dan payet. Pilihan lain mungkin termasuk “sharara” (celana panjang melebar dengan atasan pendek) atau “gharara” (mirip dengan sharara tetapi dengan lipatan khusus dari lutut) tergantung pada upacara pra-pernikahan dan variasi daerah. Pengantin biasanya memesan baju untuk dipakai ketika midodareni, pas wedding atau prewedding untuk foto. Sedangkan kebutuhan untuk acara pengajian, umumnya yang dipakai baju Pakistan biasa tapi khusus wedding bahannya berbeda yang lebih mewah,” tutur Niza.

Niza sangat memperhatikan hal-hal penting tentang gaun pra-pernikahan ala Pakistan, antara lain hiasan dengan warna-warna yang mencolok. Pakaian pengantin Pakistan dikenal dengan sulamannya yang rumit, manik-manik, dan payet, yang membuatnya sangat berhias. Warna-warna cerah juga menjadi ciri kha spenting. Meskipun merah merupakan pilihan yang populer, pengantin perempuan mungkin memilih warna-warna cerah lainnya seperti oranye, merah muda, atau bahkan warna-warna pastel tergantung pada acaranya. Sedangkan gaya atau style untuk berbagai acara seperti desain khusus lehenga, sharara, atau gharara dapat bervariasi tergantung pada acara pra-pernikahan, seperti upacara mehndi, dholki, atau mayoun.

Selain baju, Niza juga menyediakan sepatu Pakistan atau disebut juga khussa. Juga menyediakan aksesoris Pakistan, terutama kalung.

Siapkan Desain Sambut Lebaran Idul Fitri. Menyambut Lebaran Idul Fitri yang tak lama lagi, Niza sudah menyiapkan beberapa desain baju. Ia tak memungkiri momen Lebaran Idul Fitri selalu banjir orderan. Bahkan pesanan sudah ramai memasuki Puasa Ramadhan. Niza bahkan harus bolak balik Bandung untuk menjahit desain baju yang telah disiapkan dengan kurun waktu 3 hari untuk satu baju.

“Seringkali waktu Puasa itu suka kelabakan karena sangat ramai. Saya kadang telat pulang ke Bandung karena satu baju itu perlu tiga hari. Prosesnya ada tukang jahit yang buat celana dan ada tukang potong itu yang harus hati-hati karena bahannya halus. Setelah itu masuk ke bordir, jadi lumayan makan waktu untuk satu baju.”

Tetap Me Time dan Hidup Sehat.  Meski sibuk menjalankan bisnis fashion yang juga merupakan hobinya, Niza tetap menyediakan waktu untuk melakukan me time. Cara yang biasa dilakukan oleh perempuan berdarah Jawa ini adalah rutin treatment ke klinik kecantikan.

“Masih (me time) seperti nails, ke salon, ke eyelash, walaupun jarang ngumpul-ngumpul bareng teman ya.. benar-benar kepuasan untuk diri sendiri saja…bisa tampil cantik untuk diri sendiri. Tentu saja kalau suami oke… walaupun beliau tidak pernah comment ya,” kata Niza.

Selain perawatan di klinik kecantikan dan rutin menggunakan skincare di rumah, Niza juga rajin berolahraga. Saat ini, ia rutin melakukan program diet karena berat badannya naik hingga 5 kilogram. “Kalau olahraga saya lagi program diet karena naik 5 kg.. ya.. karena baru selesai liburan terus makan suka-suka jadi sekarang lagi diet, terus olahraga sehari treadmill selama kurang lebih 1 jam,” tuturnya.

Tak hanya itu, Niza juga menjaga pola makan seimbang dengan mengonsumsi makanan sehat seperti buah, sayur dan protein. “Proteinnya harus cukup, sarapan pagi dengan telur dan siang konsumsi ayam saja atau daging saja. Sedangkan malam hari, saya memilih untuk konsumsi daging atau ikan. Ganti-ganti lauk dan saya usahakan tidak banyak karbo. Saya tetap pakai yang ada rasa-rasa dan tidak ekstrem sekali. Lagian seumuran saya berat badan sudah susah turunnnya, jadi sewajarnya saja tidak perlu kurus sekali,” kata Niza.

Harapan. Niza berharap Annisa Butik semakin dikenal masyarakat luas dan semakin banyak lagi pelanggan yang datang ke butiknya. Terlebih baju-baju yang disediakan Niza memang menggunakan bahan-bahan mewah dan premium.

“Harapannya semoga semakin dikenal orang dan orang semakin percaya bahwa Annisa Butik itu bukan scam di Instagram. Terus orang boleh kapan saja datang ke butik agar lebih percaya kalau baju Pakistan itu langsung saya impor dari Pakistan dan bukan replika. Produknya eksklusif dan tidak ada kembarannya.” WH

 Info Lebih Lanjut:

Annisa Butik

Jl. Pancoran Timur 2 C no. 4C, Jakarta Selatan

Shopee            : annisabutik151

Instagram      :@annisabutik151

Bagikan:

Bagikan: