MajalahInspiratif.com, Jakarta – Ketika dianugerahi buah hati, Natalya F Vong, seakan tak ingin kehilangan moment-moment penting dalam tumbuh kembang mereka. Ia pun rela meninggalkan kariernya sebagai model yang sebenarnya tengah berada di puncak. Namun agar tetap produktif, perempuan kelahiran Dili, Timor Timur, yang sudah lebih dari 20 tahun stay di Australia ini, membangun sebuah cafe di negeri Kanguru tersebut. Kini, atas restu suami dan ketiga anaknya, ia kembali menggeluti dunia modeling yang telah membesarkan namanya.
Menikah dan memiliki buah hati, merupakan anugerah bagi sebagian besar kaum hawa. Demi memberikan perhatian khusus kepada buah hati, tak jarang seorang ibu rela meninggalkan karier yang mungkin saat itu tengah berada di puncak. Seperti yang dijalani oleh Natalya F Vong, yang sengaja menanggalkan nama besarnya sebagai seorang model papan atas, agar bisa melihat tumbuh kembang ketiga buah hatinya.
“Dunia modeling sudah saya jalani sejak usia muda, sebelum memiliki buah hati saya bahkan sempat membuat sekolah model. Namun, ketika lahir anak pertama saya putuskan menjadi ibu rumah tangga,” kenang perempuan yang akrab disapa Lya ini.
Rintis Bisnis Bersama Suami. Sebagai perempuan multitasking, Lya yang kerap mengenakan busana rancangan desainer-desainer kenamaan, juga memiliki bakat merancang baju. Di masa muda, bakat tersebut sempat ia lakoni dan karya-karyanya pun diapresiasi banyak orang.
Kemampuannya memadu-padankan busana dan aksesories untuk berbagai kegiatan, juga menjadikannya sebagai role model. Tak jarang teman-temannya meminta saran dan masukan soal berbusana yang tepat saat akan menghadiri suatu acara. “Sampai sekarang, masih banyak teman-teman yang meminta advice ke saya untuk berbagai event. Jadi sudah seperti penasehat tata busana,” ujarnya seraya tertawa.
Setelah menikah dan dikaruniai anak, Lya diboyong sang suami yang berdarah Timor Leste ke Australia. Keduanya kemudian memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan menjadi warna Negara Australia. Di Negara berjuluk Negeri Kanguru tersebut, Lya sempat menjalani karier di beberapa bidang, salah satunya kosmetik. Namun, karena menginginkan income yang lebih besar dan waktu yang lebih fleksibel, akhirnya ia memutuskan untuk membuka usaha.
“Sebesar apapun usaha kita, kalau hanya berstatus sebagai karyawan maka tidak ada kemajuan dari segi income. Jadi menurut saya, lebih baik kita buka usaha sendiri daripada harus bekerja dengan orang lain,” kata Lya.
Karena hobi memasak dan sang suami berprofesi sebagai Chef, akhirnya keduanya merintis sebuah café berlabel Natalya’s Café di tahun 2003. “Hingga saat ini selain dalam rumah tangga kami juga berkolaborasi membangun bisnis kuliner. Dan kini, sudah lebih dari 21 tahun Natalya’s Café berdiri,” tuturnya.
Pengobat Rindu. Meski telah berganti kewarganegaraan dan telah puluhan tahun tinggal di Australia, namun wanita kelahiran Dili, 26 Februari 1971 dan besar di Surabaya-Jawa Timur ini, kerap merindukan Tanah Air. Terutama dengan hidangan khas kampungnya yang ngangenin.
“Kami menawarkan beragam menu mulai dari kopi, snack, menu utama hingga sajian penutup dari berbagai negara. Seperti masakan nusantara, makanan Malaysia, Chinese Food hingga Western Food. Hampir semua menu yang kami sediakan, saya yang meng-create tapi suami yang memasak. Untuk masakan nusantara merupakan menu otentik atau makanan kampung, sebagai pengobat rasa rindu. Di sini ada Rendang, Nasi Goreng Indonesia, Nasi Kuning Indonesia, Mie Goreng Indonesia,” papar wanita yang sempat menjadi atlet bulu tangkis semasa tinggal di Indonesia ini.
Dari deretan menu yang ditawarkan Natalya’s Café, makanan Malaysia dan Indonesia menjadi menu favorit. Para pelanggan juga disediakan menu variatif yang berbeda-beda setiap hari, agar mereka tidak bosan. Tak heran, meski banyak resto atau café sejenis yang menjamur di sekitar gerai, namun Natalya’s Café tetap menjadi pilihan utama.
“Persaingan bisnis di sini banyak tapi sementara ini bukannya saya sombong tapi sejauh ini kami yang paling oke. Semuanya suka dengan makanan Natalya’s Café,” ujar Lya, bangga.
Tinggal jauh dari negeri asal, tak lantas membuat Lya kesulitan mendapatkan bahan dan bumbu khas nusantara. Karena di Australia ada toko Indonesia yang menyediakan bahan dan bumbu untuk masakan Indonesia. “Masakan yang kami sajikan juga lebih sehat karena dibuat dari bahan dan bumbu alami, tanpa penyedap rasa,” tambah pecinta Gado-gado ini.
Back to Modeling. Selain merindukan tanah kelahiran, Lya juga mendamba bisa kembali ke dunia entertainment. Impian tersebut akhirnya terwujud setelah ketiga buah hatinya beranjak dewasa. “Sekarang anak-anak sudah besar, waktu luang saya juga lebih banyak. Jadi baik suami dan anak-anak support untuk saya kembali ke dunia modeling dan entertainment,” jelas Lya.
Ia pun sukses membuktikan usia bukan halangan untuk mencapai impian. Meski saat ini telah berkepala lima, namun pada Januari 2024 lalu, ia berhasil meraih gelar sebagai Mrs Global Petite Ambasador 2024 pada pemilihan Mrs Petite Global di Kuala Lumpur, Malaysia pada 23-27 Januari 2024 lalu.
Kemenangan tersebut juga menjadi inspirasi bagi banyak perempuan untuk tidak berhenti meraih impian, dan tidak pernah takut untuk merealisasikan mimpi. Kini, selain sebagai mentor bagi model-model pemula, ia juga dikenal sebagai actris kenamaan di Australia.
Gaya Hidup Sehat. Sejak awal menjalani profesi sebagai seorang model, Lya menyadari pentingnya gaya hidup sehat. Oleh sebab itu, meski sempat vacuum kebiasaan menjaga pola makan dan berolahraga secara rutin tak pernah ia tinggalkan.
Dalam keseharian, Lya senantiasa menjaga pola makan dengan mengkonsumsi sayuran dan buah, serta berolahraga secara teratur. Tak heran, walaupun telah berusia 50-an tahun namun perempuan yang hobi menari dan menyanyi ini mampu mempertahankan bentuk tubuh proporsionalnya sebagai seorang model.
Di tengah kesibukan menjalankan bisnis dan karier secara bersamaan, Lya tetap meluangkan waktu untuk me time dan bersosialisasi bersama rekan dan sahabat. Baginya, hal tersebut penting dilakukan untuk me-refresh pikiran agar tidak mudah stress. “Saya masih sempat untuk hangout bersama teman-teman walaupun tidak setiap minggu. Biasanya kalau ada waktu selepas photo shoot, saya makan bersama mereka,” ujarnya.
Support System. Agar semua kegiatan selalu on the track, tentu Lya membutuhkan dukungan dari orang-orang sekitar. Ia pun bersyukur memiliki suami dan anak-anak yang bahkan tidak pernah komplain dengan kesibukan yang dijalani.
“Sebenernya sulit untuk mengatur waktu, jam tidur saya terkadang juga berantakan. Tapi karena semua yang saya jalani adalah hal-hal yang saya suka, mulai dari bisnis, modeling hingga akting, jadi saya enjoy. Ketika ada jadwal shooting pada pukul 10 pagi, maka saya tidak ikut handle Natalya’s Café. Beruntungnya suami sangat support, jadi dia yang handle semua ketika saya berhalangan,” terang Lya, yang kini memiliki beberapa staff kepercayaan untuk membantu mengelola cafenya.
Siap Mencetak Model Profesional
Kecintaan Lya pada bidang modeling, mendorongnya untuk ikut melahirkan talent-talent baru. Tanpa kenal lelah, ia bahkan berjuang keras melatih mereka agar kelak mampu menjadi model-model profesional.
Dalam waktu dekat bersama dua rekannya, Amit dan Nina, Lya segera membuka agency model yang menjadi wadah bagi anak-anak muda berbakat yang ingin menjajaki karier di dunia modeling, sekaligus menyalurkannya secara profesional.
Agency model dengan nama GLAMOUR GLOBAL tersebut didedikasikan untuk mengasah sekaligus menyempurnakan keterampilan para calon model dan ratu kecantikan. “Kami akan ke beberapa negara untuk melatih para model dan membawa mereka untuk ikut perlombaan di pageantry. Rencananya pada bulan Oktober hingga November mendatang saya akan ke Bali, membawa model-model dari Australia untuk ikut perlombaan pageantry di Bali. Kemudian ke Vietnam untuk event Global Fashion Runway,” paparnya
Ditambahkan Lya, GLAMOUR GLOBAL ditangani para tenaga profesional yang berpengalaman dalam memberikan pelatihan yang tak tertandingi. “Kami memastikan bahwa setiap calon model tidak hanya memenuhi tetapi melampaui standar industri,” tekan Lya.
Ditambahkan wanita berwajah oriental ini, GLAMOUR GLOBAL menawarkan kurikulum holistik yang dirancang untuk memberdayakan para calon model sehingga memiliki rasa percaya diri, kesadaran diri, ketenangan, dan keahlian yang dibutuhkan untuk unggul dalam dunia modeling. Mulai dari cara berjalan di atas pentas, teknik pemotretan hingga public speaking dan personal branding.
“Program kami mencakup setiap aspek penting untuk kesuksesan karier. Didukung para model dan pelatih modeling senior termasuk model terkenal, koreografer, dan pelatih kontes.GLAMOUR GLOBAL berkomitmen untuk mengubah talent amatir menjadi profesional yang unggul,” pungkasnya.
Lebih Harmonis Karena Komunikasi yang Baik
Memiliki penghasilan sendiri bagi Lya merupakan sebuah keharusan. Karena hal tersebut mampu membuat seorang perempuan lebih mandiri dan percaya diri. Hal inilah yang mendorongnya untuk tetap produktif.
“Menurut saya, dengan kita memiliki penghasilan sendiri apapun yang kita mau bisa kita dapat tanpa perlu meminta atau menunggu nafkah dari suami. Ketika ingin membantu keluarga atau ingin membeli sesuatu untuk anak-anak bisa menggunakan uang dari penghasilan kita. Apalagi saya termasuk tipikal ibu yang akan selalu berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak saya,” tutur Lya.
Meski demikian, ketika akan membelanjakan uang pribadi Lya berusaha untuk mengkomunikasikan terlebih dahulu kepada suaminya. Baginya, hal tersebut penting dilakukan untuk menjaga keharmonisan keluarga dan mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam keluarga.
“Kalau saya ingin berbagi ke sesama saya harus diskusi dahulu kepada suami. Meskipun menggunakan uang saya sendiri tapi harus tetap tunggu izin suami. Kita bicarakan apapun yang kita beli. Dan buat kami komunikasi adalah kunci keharmonisan keluarga,” tutupnya.