CEO Eghalisa, Marketing Manager PT. Bolia Mitra Utama

Megaria Lisa Parasan: Rintis Bisnis Fashion Solusi Tampil Menawan Sesuai Budget

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Memiliki keluarga yang menggeluti bisnis di bidang fashion, membuat pengetahuan Megaria Lisa Parasan, tentang seluk beluk dunia busana jadi begitu luas. Tidak heran ia sanggup mengembangkan konveksi busana pesta berdesain mewah dengan konsep customdress yang harganya bisa disesuaikan dengan isi kantong. Layanan yang ditawarkan juga membuat customer merasa memiliki penjahit pribadi.

Kesibukan Megaria Lisa Parasan, sebagai Marketing Manager PT. Bolia Mitra Utama, tidak menyurutkan kegigihannya mengembangkan bisnis. Perempuan yang akrab disapa Egha ini, justru merasa tertantang untuk bisa memanaje waktu antara karier, bisnis dan keluarga.
“Sampai saat ini saya masih kerja kantoran sambil mengurus bisnis konveksi setiap hari. Selain ingin ada tambahan income, saya berharap lewat bisnis yang saya rintis bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang,” terang Egha.

Jauh sebelum memiliki konveksi, wanita kelahiran Manado, 9 Mei ini, sekadar menjadi reseller dari baju-baju yang diproduksi salah seorang tantenya. Melihat prospek bisnis yang begitu bagus, ia jadi tertarik membuka konveksi sendiri. “Tahun 2013, saya hanya jual-jualin baju dari konveksi tante, 2 tahun kemudian baru buka brand Eghalisa bersama suami,” tambahnya.

Custom Dress. Ketika memutuskan untuk membangun brand sendiri, Egha ingin menciptakan sesuatu yang berbeda. Tidak seperti konveksi pada umumnya yang menyediakan ready stock, Eghalisa lebih menyasar custom dress, yang menawarkan ragam design busana untuk pesta, kondangan ataupun acara formal lainnya.

“Dengan menawarkan custom dress, memungkinkan customer untuk memesan baju sesuai ukuran tubuh mereka. Desainnya juga bisa ditentukan sendiri, baik referensi dari Instagram @eghalisa atau mau ambil foto luar katalog kami. Misal desain A untuk model, ukuran, material bahan dan warna bisa di-request per orang. Permintaan jasa jahit saja juga bisa,” tutur Egha.

Sesuai Budget dan Request. Dengan desain menawan sekelas butik,harga yang dipatok Eghalisa bisa disesuaikan dengan budget. “Kebanyakan custom dress ditawarkan dengan harga yang relatif mahal, tapi di Eghalisa sangat terjangkau. Kalaudipasaran harga Rp 250 ribu sudah paling murah, tapi di Eghalisa mulai dari Rp 160 ribu sudah dapat busana pesta yang cantik. Inilah yang mendorong saya untuk terus mengembangkan bisnis ini, karena kami ingin menyediakan kebutuhan pasar. Yakni membuat baju-baju yang biasanya dijual mahal, tapi di Eghalisa bisalebih terjangkau dan bisa requestjuga sesuai keinginan,” ujar Egha.

Dengan menyasar semua kalangan mulai dari anak-anak muda hingga orang tua, Eghalisa juga menerima custom dress untuk perorangan ataupun seragam. “Kami juga banyak menerima pesanan untuk seragam keluarga ataupunbridesmaid, mulai dari bayi sampai orang dewasa. Dan dari satu material bahan bisa kita buatkan desain-desain berbeda, lagi-lagi sesuai request,” tekannya.

Murah Tapi Tidak Murahan. Ditegaskan Egha, meski harga yang dipatok Eghalisa relatif terjangkau, namun bisa dipastikan kualitas produknya cukup bersaing. Soal material bahan misalnya, untuk desain best seller Eghalisa menggunakan Premium Scuba.

“Untuk Scubaini kami pilih yang terbaik dan kami pesan langsung dari pabrik. Selain dingin, teksturnya juga stretch dan tidak brudul. Kalau bahan lain bisa request, misalkan dengan budgetmahal atau murah bisa menyesuaikan. Jadi membuat dress di Eghalisa serasa punya penjahit pribadi dengan harga yang terjangkau. Secara kualitas, walaupun harganya murah tapi mutunya tidak murahan. Bahkan sampai saat ini masih dipakai beberapa station tv dan menjadi busana untuk dikenakan para Presenter ataupun News Anchor,” ungkap Egha, bangga.

Terjangkaunya harga custom dress yang ditawarkan Eghalisa, tidak bisa lepas dari link bisnis yang dimiliki keluarga besar Egha. “Bisnis fashion ini sudah dimulai sejak eraOma dan Opakami yang berprofesi sebagai penjahit, kemudian turun menurun kepada anak-cucu mereka. Karena sudah puluhan tahun di dalam bisnis ini, referensi kami soal tukang jahit profesioanl maupun supplier bahan bagus jadi luas. Memudahkan kami dalam mencari tenaga kerja maupun material bahan. Para tenaga kerja kami juga kami berikan gaji yang cukupworth it, sehingga bisa bertahan lama. Intinya, kami perbanyak quantity supaya mereka juga mendapat banyakfee. Jadi mereka bikin 1 piecebaju tidak sampai berhari-hari, bahkan satu tukang jahit bisa membuat 25 pieces baju dalam sehari. Dan mereka juga ahli di bidangnya, cukup lihat gambar sudah bisa buat,” tutur Egha, yang saat ini sudah memiliki 16 orang tenaga kerja.

Sejauh ini, Eghalisa melayani pesanan custom dress secara online. Namun, jika customer ingin datang langsung ke konveksi di kawasan Kosambi, Jakarta Barat, bisa menghubungi Admin terlebih dahulu.

Produk Pandemi. Aturan Pemerintah yang melarang kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan seperti menggelar pesta selama pandemi, mau tidak mau berdampak pada bisnis Eghalisa. Namun, mengingat banyaknya karyawan yang harus tetap dihidupi, Egha berusaha tetap survive dengan membuat produk-produk pandemi.

“Kendala besar yang kita alami selama pandemi ini salah satunya karena adanya acara-acara yang dibatasi. Jadi kita menyiasati dengan melihat apa yang dibutuhkan pasar. Kami sempat membuat homewear, masker hingga Alat Pelindung Diri (APD). Dan produk-produk pandemi tersebut sangat menolong sekali ketika itu. Intinya kenapa Eghalisa masih berjalan sampai sekarang, karena kita mengikuti permintaan pasar. Bahkan kami kebanjiran order masker dan APD hingga puluhan ribu pieces, home wear juga tidak kalah banyak,” ungkap Egha penuh syukur.

Seiring bergulirnya waktu, saat keadaan beranjak normal dan kegiatan pesta mulai diperbolehkan untuk digelar, Eghalisa pun kembali menggeliat dengan pesanan custom dress-nya. “Saat ini kami kembali fokus membuat custom dress karena permintaan kembali tinggi.Walaupun belum sebanyak 2019, tapi sejak pandemi saat ini puncak penjualan custom dress,” tambahnya.

Solusi Jitu. Meski tidak bisa menghindar dari persaingan bisnis, namun dengan keunggulan yang dimiliki Eghalisa membuat konveksi yang digawangi Egha dan suami, Victor Baskoro, bisa terus berkembang.

“Saya bersyukur punya bisnis yang unik dan bisa menjadi solusi bagi semua orang. Apalagi, tidak semua perempuan memiliki bentuk tubuh sama, pasti masing-masing memiliki keunikan. Untuk orang-orang yang kesulitan mencari outfit kami bisa memberikan solusi dan alternatif buat mereka,” imbuhnya.

Rencana ke Depan. Peluang pasar yang masih terbuka lebar, menyemangati Egha untuk lebih maju. Sosok yang senantiasa menyisihkan sebagai penghasilannnya untuk gereja maupun komunitas masyarakat Manado di Jakarta ini, berencana membuat divisi-divisi baru, yang merancangwedding dress, busana laki-laki hingga premium dress.

“Rencananya direalisasikan tahun depan, tetapi kita lihat situasi semoga varian COVID-19 terbaru tidak naik. Supaya kami bisa segera memperluas bisnis,” pungkas Egha.

Kompak Kembangkan Bisnis Bersama Suami. Kesibukan Egha sebagai wanita karier sekaligus pebisnis, selalu mendapat dukungan dari suami, Victor Baskoro, yang juga menjabat sebagai CEOValettashop dan Miner BTC. Keduanya, bahkan berlomba-lomba dalam meningkatkan penjualan, baik dari bisnis masing-masing maupun bisnis keluarga.

“Berbeda dari Eghalisa, Valettashop yang juga bergerak di bidang fashion lebih banyak bermain di e-commerce, jadi bisnisnya lebih tahan pandemi. Kami handle satu konveksi yang sama, kita berdua berlomba mendapatkan penjualan. Jadi saya punya kerjaan sendiri, dia punya kerjaan sendiri dan kami punya kerjaan bersama,” tuturnya.

Egha pun bersyukur memiliki buah hati, yakni Valetta, Victoria dan Vittorio, yang memahami kesibukan orang tua. Ketiganya juga tak pernah rewel saat Egha dan suami pamit bekerja. “Kami sepakat Sabtu-Minggu itu harinya keluarga, janjian sama anak-anak. Jadi merekatahu hari kerja orang tua kerja, kalauSabtu-Minggu waktunya bersama mereka. Kami juga buat jadwal dalam1 tahun 2 kali jalan-jalan. Satu kali sama keluarga, satu kali sama pasangan, supaya hubungan keluarga selalu harmonis,” lanjutnya.

Nyaman dalam Karier dan Bisnis Berkat Support Keluarga. Padatnya rutinitas Egha sehari-hari dalam meniti karier maupun mengembangkan bisnis, tak lantas membuat ketiga buah hatinya terbengkalai.Sepanjang bekerja, ia bahkan bisa selalu fokus tanpa risau dengan keberadaan mereka di rumah.

Hal ini tidak bisa lepas dari support yang diberikan Ibu dan Ibu Mertua Egha, yang selalu kompak memberikan perhatian kepada para cucu. “Sekarang kami tinggal bersama Ibu dan Ibu Mertua, mereka sangat berjasa dan supportdenganapa yang kami kerjakan. Sampai saat ini, bukan hanya saya dan suami yang masih dirawat dan dididik, cucu-cucu mereka juga ada Oma yang bantu merawat. Jadi kenapa kami bisa kerja sambil bisnis, itu karena ada mereka yang bantu. Sepanjang hidup mereka seperti tidak adanya hentinya mencurahkan perhatian dan kasih sayang. Mereka ingin melihat anak-anakberhasil. Suatu hal yang tidakbisa kami balas,” papar Egha, haru.

Info Lebih Lanjut:
Instagram : @eghalisa
@valettashop

Bagikan:

Bagikan: