MajalahInspiratif.com, Jakarta – Bermacam bisnis yang terus dikembangkan Mariska Wicaksono, tak lantas membuatnya kehabisan waktu untuk keluarga. Baginya, mendamping buah hati di masa tumbuh kembang mereka adalah suatu hal yang tidak bisa diulang. Sesibuk dan selelah apapun, dalam 24 jam ia akan meluangkan waktu untuk putra-putranya. Meski sekadar memasak ataupun menemani mereka tidur. Tak heran, walaupun dalam keseharian harus mengontrol 7 bisnis berbeda dan segera membuka 2 bisnis baru, wanita asal Bandung ini sangat dekat dengan anak-anak.
Menjadi pebisnis sejak 7 tahun lalu bukanlah suatu kebetulan buat Mariska yang sudah berkarir di dunia korporasi selama 15 tahun. Padahal jam kerja pebisnis yang nampak lebih fleksibel di mata orang awam ternyata sungguh di luar dugaan, malah lebih menyita waktu. Keresahan melihat permasalahan di dunia industri yang justru menantangnya untuk menuangkan ide-ide dan kreatifitas sebagai jawaban dari permasahan tersebut, nampaknya menjadi faktor utama ketertarikannya pada dunia usaha.
“Sehebat apapun karir saya di dunia kerja, buat saya, pekerjaan utama saya adalah seorang ibu dan istri, meski ada skala prioritas tetapi saya selalu menomorsatukan keluarga. Apapun tentang mereka mengalahkan segalanya. Bahkan ketika masih bekerja di perusahaan lain, sejak awal recruitment saya sudah meminta izin untuk diperbolehkan mengangkat telepon dari anak, sekolah atau driver atau nanny di saat meeting sekalipun. Karena kalau mereka sudah telepon, berarti ada sesuatu yang urgent, sebab biasanya hanya kirim pesan saja. Makanya saya parno sekali kalau handphone habis baterai,” ungkap Mariska, yang menyesal sempat tidak mengangkat telepon dari salah seorang anaknya yang ternyata tengah mendadak sakit dan butuh pertolongan.
Sediakan Waktu untuk Anak. Ditambahkan Mariska, sesibuk apapun dirinya dalam memanaje bisnis, ia berkomitmen untuk hadir di setiap moment penting anak-anak. Dari 24 jam waktu yang dimiliki, ia selalu menyediakan waktu untuk merajut kedekatan dengan mereka.
“Saya atur 24 jam harus ada sama anak, baik secara quality maupun quantity. Apalagi tumbuh kembang anak-anak adalah suatu hal yang tidak bisa diulang. Waktu bersama mereka itu lebih mahal dari apapun. Walaupun sekedar masak untuk mereka,nonton bareng atau ngobrol menjelang mereka tidur, mau selelah apapun harus diadain waktunya. Makanya saya dekat sekali dengan anak-anak. Dan kebersamaan dengan mereka buat saya bukan kewajiban, karena justru saya sedih kalau tidak punya waktu bersama mereka. Meskipun suatu hal challenging tapi memang soal waktu ini butuh komitmen dari kita,” tuturnya, bijak.
Bebaskan Anak Memilih. Sadar akan waktu kebersamaan dengan para putranya terbatas, Mariska memupuk kemandirian mereka sejak dini. Ia juga membebaskan anak-anaknya untuk memilih apa yang ingin mereka jalani.
“Misalnya untuk les, saya tanya dulu kamu mau les apa? Dan saya berusaha memahami dari kacamata dia. Begitu juga ketika menentukan lokasi liburan, saya tanya mereka mau ke mana dan menginap di hotel apa. Sehingga ketika terjadi sesuatu di luar ekspektasi, mereka tidak protes dan tetap enjoy karena sejak awal sudah dilibatkan,” kata Mariska.
Diakui Mariska, ia memang tidak ingin anak-anaknya sekadar menuruti perintah orang tua, tanpa memberikan mereka kesempatan untuk menentukan minat mereka. “Otoriter itu bukan saya banget, satu hal yang saya bilang sama anak-anak untuk mendahulukan apa yang mereka mampu atau butuh untuk dilakukan, bukan apa yang mereka inginkan. Misalnya saat si sulung akan memilih jurusan perkuliahan, saya tanya kamu punya skill apa? Saya arahkan juga mereka untuk open minded, perluas jaringan pertemanan karena itu tidak pernah ada di sekolah. Saya tidak ingin anak-anak seperti saya yang dulu meski selalu juara kelas tapi sangat pemalu. Sehingga lingkup pertemanan saya sangat terbatas. Padahal, dalam dunia kerja atau bisnis link pertemanan sangat dibutuhkan,” papar Mariska.
Gurita Bisnis. Sebelum menggeluti dunia bisnis, Mariska memulai kariernya sebagai seorang Finance Operation Consultant di sebuah Konsultan Asing Ternama dan melanjutnya karirnya sampai dengan 15 thn di dunia Brand pada beberapa baik perusahaan multinational dan terkemuka yang beroperasi di Indonesia maupun perusahaan nasional. Beberapa brand yang pernah di handle beberapa produk dari brand terkenal seperti susu bayi, rokok, dan farmasi. Seiring berjalannya waktu, Mariska menyadari bahwa dalam bekerja tentulah harus memiliki tujuan, produktivitas, dan juga business purpose yang ia yakini dapat dilakukan sendiri.
Sejak tujuh tahun terakhir wanita kelahiran Bandung ini, mulai merintis beberapa lini bisnis. Berbekal pengalaman di dunia karier sebelumnya lahirlah beberapa bisnis yang meliputi hospitality industry PSW Antasari Hotel, sebuah boutique hotel yang terletak di bilangan Antasari Jakarta Selatan, Marketing Services Company DASH yang berkecimpung di dunia EO, PH dan Colateral Production, dan beberapa lini produk makanan dan minuman Bots Coffee , Mumzycomeat dan Tahu Si Eneng.
Pada pertengahan Oktober 2021 lalu, bersama dua teman baik yang menjadi rekan bisnis, Mariska mengibarkan brand kuliner japanese all you can eat shabu n grill bertajuk Shabu Siy. Mengusung restoran keluarga ambience ala Jepang yang kental, Shabu Siy menawarkan konsep all you can eat dengan mutu makanan terbaik dan ambience ala family resto yang ngangenin.
“Kita bertiga ingin sesuatu yang memorable buat konsumen. Makanya mulai dari tempat kita desain senyaman dan semenarik mungkin. Karena kita ingin Shabu Siy ini bukan hanya asyik buat makan saja tapi bisa foto-foto juga, dan yang terpenting enjoyable. Dan dengan menawarkan kualitas makanan terbaik, customer yang datang bukan sekedar ingin mencoba resto baru, tapi mereka akan datang lagi dan lagi. Dan ketika terlintas di pikiran mereka tentang makanan enak dan berkualitas, mereka langsung ingat Shabu Siy,” kata Mariska.
Ragam Menu. Saat penentuan menu Mariska dan kawan-kawan, benar-benar memastikan tiap varian menu yang ditawarkan Shabu Siy bukan hanya menggugah selera tapi juga lezat. “Saat test food kita melalui tahap yang lumayan panjang, karena kita make sure jika citarasanya sesuai selera kebanyakan orang Indonesia. Untuk saus juga lebih variatif, mulai dari yang manis-gurih sampai pedas. Begitu juga dengan pilihan kuah untuk shabu shabunya sangat bervariasi,” tambah perempuan berambut pendek ini.
Karena bertema family restaurant, Shabu Siy menawarkan menu-menu yang bisa disantap semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Supaya semua yang datang ke Shabu Siy merasa happy.
Selain menawarkan pilihan daging sapi berkualitas untuk grill maupun shabu, Shabu Siy juga menawarkan ragam menu lain yang tak kalah menggiurkan. Bukan hanya menu utama, menu pendamping seperti Nikudon Soup, Chawan Mushi, Karage, Gyoza, Japchae dan Sushi juga tidak kalah enak. Uniknya, side dish tersebut tetap lezat meski disantap tersendiri, tanpa menu utama.
Menariknya untuk dessert, Shabuy Siy menyelipkan beberapa Bubur khas lndonesia di dalam deretan menu, seperti Bubur Ketan Hitam/Kacang Hijau/Sumsum. “Kita juga punya beberapa varian unik Es Krim seperti Es Krim Teh Tarik, Matcha dll. Untuk rasa standart seperti vanila misalnya, kita tetap berinovasi ada rasa manisnya pas dan tidak eneg. Ada juga slussy ice yang rasanya unik seperti lemon atau black currant dan bisa menjadi sajian penutup yang menyegarkan di mulut,” kata Mariska.
Agar tidak monoton, Mariska dkk kerap melakukan perguliran menu. Meski tidak ada waktu tetap, Shabu Siy berusaha memunculkan sesuatu yang baru dan inovatif. “Bukan hanya varian es krim, kami juga ingin ada variasi berbeda pada menu-menu side dish, makanya selalu ada yang baru di Shabu Siy. Dan inovasi menu-menu Shabu Siy bukan hanya dari chef tapi dari owner juga customer,” katanya.
Konten Viral. Layaknya bisnis masa kini pada umumnya, Mariska dkk juga aktif memanfaatkan media sosial berupa Instagram maupun Tiktok untuk memopulerkan Shabu Siy. Mereka terbilang kreatif dalam menyuguhkan konten-konten menarik yang kemudian mengundang rasa penasaran para pegiat dunia maya. Tak heran, meski baru seumur jagung namun followers Shabu Siy terus bertambah dan setiap hari Shabu Siy ramai dikunjungi customer.
“Banyak sekali tamu-tamu Shabu Siy yang dengan dengan senang hati endorse kami di media sosial. Seperti upload video ketika mereka bersantap di sini lewat Tiktok, atau cerita ke teman-teman mereka dan sebagainya lewat media sosial, lalu kita repost. Kita menyebut mereka Shabu Siy Friends, dan kita sangat berterima kasih kepada mereka yang sangat jujur mengutip apa yang mereka rasakan ketika bersantap di sini. Hingga kemudian jadi viral dan mengundang para food blogger maupun media-media televisi untuk meliput. Selain menampilkan resto yang bersih, tiap sudut ruang juga sejuk, kita juga berupaya mendengarkan apa maunya konsumen. Mereka usul menu ini-itu, kita coba. Jadi kita menghargai komentar siapa pun,” tutur Mariska.
Kolaborasi Bisnis. Memasuki area Shabu Siy, pengunjung seakan dibawa pada suasana jalanan di kota Tokyo, Jepang. Karena pintu masuk resto yang berada di bagian samping tidak langsung terhubung dengan ruang dalam resto, melainkan kios-kios yang memajang beragam jajanan dan tanaman.
“Kami memang melakukan kolaborasi bisnis dengan beberapa teman-teman UKM. Jadi produk-produk yang dijual di sisi luar resto tersebut adalah produk-produk mereka. Tapi tentunya produk yang match sama konsep Jepang,” tekan Mariska.
Selain memiliki partner bisnis yang solid, Mariska juga merasa beruntung memiliki tim yang saling melengkapi. “Berbicara kesetaraan gender di Shabu Siy, crew wanita dan pria tidak ada bedanya semua bekerja sama saling bantu tanpa melihat perbedaan gender. Kita beruntung sekali didukung tim yang bekerja dengan hati, sehingga suasana kerja terasa happy. Kita di sini semua sama, even sebagai owner terkadang kita ikut jadi waitress juga kala resto sedang ramai, ambil barang ke dapur, jadi kasir dadakan atau pegangi payung untuk customer ketika hujan. Jadi di sini tidak ada yang nge-bossy, kita bertumbuh bersama,” ujarnya.
Next Bisnis. Dengan segudang kesibukan yang dimiliki, Mariska masih menyiapkan rencana untuk melakukan ekspansi bisnis-bisnis baru. Pada bisnis selanjutnya, ia akan menyasar dunia skincare.
“Kalau menggunakan istilah kuliner, untuk produk skincare saat ini sudah tahap mengaduk adonan. Sekitar Januari-Maret 2022, launching. Produk ini terinspirasi dari kebanyakan perempuan Indonesia yang seringkali merasa iri dengan kondisi kulit perempuan lain yang menurut mereka cantik dan sehat,” tutur Mariska penuh semangat.
Di awal, Mariska dan partner akan meluncurkan sebuah series rangkaian produk skincare, yang berbeda dari skincare kebanyakan di pasaran. Skincare bertajuk skin.guru ini terinspirasi dari masalah klasik perempuan Indonesia yang tidak pernah puas dengan kondisi kulitnya. Kami tidak sekedar menyediakan produk, tetapi juga kami ingin sahabat skin.guru bisa memilih produk yang tepat dengan mengenali kulitnya masing-masing,” tegas Mariska.
Next bisnis yang juga bakal segera dijalani Mariska adalah coffee shop yang menyatu dengan area out door Shabu Siy. “Untuk coffee shop mungkin tidak lama lagi kita buka supaya kita bisa menyambut tamu-tamu yang baru pulang olahraga atau ingin breakfast maupun lunch. Konsepnya memang outdoor dan bisa memberikan sesuatu yang berbeda, suasana enak buat nongkrong,” pungkas Mariska.
Info Lebih Lanjut:
Shabu Siy
Jl. Cipete Raya No. 12c, Jakarta Selatan
Instagram : @shabu.siy
Terima kasih untuk
● Baju @reeindonesia @tiyasaindonesia x @zyaindonesia Make up @frida_nongay