Crowdfunding Typography Banner
Penyanyi dan Model Iklan

Lovanda Claudia Anasthasya Sebayang: Terus Belajar untuk Mengembangkan Potensi Diri dan Kemajuan Perusahaan

Bagikan:

1

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Mengembangkan potensi dalam diri dan mewujudkannya dalam banyak karya adalah sebuah bukti kesungguhan dan keseriusan seseorang terhadap kehidupan. Cepat atau lambat, sikap ini niscaya akan menghadirkan sebuah kebahagiaan dan kesuksesan. Hal ini pun sudah dirasakan oleh Lovanda Claudia Anasthasya Sebayang. Menjalani karier sebagai penyanyi, modelsekaligus seorang direktur, nyatanya wanita cantik yang akrab disapa Lovanda ini, tak pernah lelah mengembangkan apa yang telah dimiliki dan dipercayakan kepadanya. Ia ingin terus berkarya secara produktif dan belajar untuk mengembangkan dirinya secara maksimal.

Segudang prestasi telah ditorehkan Lovanda semasa menempuh pendidikan di sekolah. Mulai dari prestasi sebagai Juara Kelas berturut-turut (dari SD sampai SMA), hingga mendapatkan beberapa penghargaan yang luar biasa, seperti: Siswi dengan NEM Tertinggi di SMP Penabur Serang, The Inspire Student, The Best Student, Juara Story Tellingse-Kota Serang, serta mampu masuk ke jurusan Teknik Sipil Institut Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung melalui Jalur Undangan. Semua ini, menurutnya, merupakan berkat dan hasil yang diperoleh karena usahanya dalam mengembangkan potensi diri.

“Saya bersyukur melalui pencapaian saya di masa sekolah. Semua itu tidak saya dapatkan secara instan, melainkan melalui doa dan kerja keras. Hemat saya, semuanya itu harus diawali dengan kerendahan hati dan keterbukaan untuk menyerap sesuatu yang diajarkan. Dari sana, akan mengalir karya-karya yang membanggakan,” yakin Lovanda.

Ungkapan Syukur. Lovanda tak ingin menyia-nyiakan begitu saja bakat dan potensi bernyanyi dalam dirinya. Kendati rintangan dan tantangan datang silih berganti, ia samasekali tak mengurungkan niatnya untuk terus bernyanyi bagi banyak orang. Beberapa karya album dan lagu pun telah diluncurkannya. Seperti album “I Believe” pada tahun 2018, juga ada beberapa single rohani, seperti “Penebus Dosa”, “Selalu Terbukti”, bersama Michael Panjaitan, “Tuhan Hapus Air Mataku” juga bersama Michael Panjaitan. Semua single rohani tersebut dapat didengar di Itunes, Spotify, Joox dan platform lainnya.
Ada juga single sekuler, seperti, “Deserve To Be Loved” dan “Cinta”, yang bisa didengar di link youtube Lovanda sebayang atau di Tiktok dan Spotify.

“Saya bersyukur karena sudah diberikan bakat bernyanyi oleh Tuhan. Sedari kecil, saya pun sudah terbiasa bernyanyi. Ditambah lagi, karena Ibu adalah seorang penyanyi, saya dapat belajar banyak darinya. Sampai kapan pun, saya tetap ingin bernyanyi dan berkarya di dalamnya, karena ini merupakan bentuk ucapan syukur saya kepada Tuhan yang sudah memberikan bakat bernyanyi,” imbuh wanita kelahiran Jakarta ini.

Lovanda juga menuturkan bahwa pada awalnya ia hanya ingin bernyanyi lagu rohani saja. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mencoba untuk mulai memasuki ranah musik ‘sekuler’.
“Mulanya, saya mencoba merilis dan menggarap ulang lagu ‘Cinta’ milik Vina Panduwinata dengan nuansa yang lebih kekinian bersama Kak Kamga, sebagai vocal director. Kemudian Kak Kamga mengusulkan agar saya dapat menciptakan lagu sendiri berdasarkan pengalaman pribadi. Akhirnya, muncullah lagu Deserve To Be Loved, yang diciptakan berdasarkan pengalaman pribadi saya. Beberapa waktu berselang, tepatnya ketika masa awal pandemi, saya juga mulai menggarap lagu bersama Badai Kerispatih. Lagu ini, yang notabene ciptaan beliau, berjudul Berharap Masih Cinta,” jelasnya.

Optimis Hadapi Tantangan. Di balik antusiasmenya di dunia musik, Lovanda mengeluhkan masalah plagiarisme yang saat ini cukup banyak menjamur. Ia menyesalkan ulah beberapa pihak yang tidak peduli dengan hak cipta milik orang lain. Baginya, hal ini merupakan sebuah tantangan di era digital.

“Saat ini, tepatnya di era digital, setiap orang dapat dengan mudah berkarya dan menghasilkan musik. Menurut saya, hal ini tentu bernilai positif. Akan tetapi, yang sangat disayangkan adalah ulah beberapa pihak yang acapkali meng-cover tanpa izin lagu milik orang lain, yang sebenarnya memiliki hak cipta. Saya sangat mengeluhkan masalah ini. Tetapi, inilah tantangan nyata di era digital seperti sekarang. Pilihan sikap kita amatlah menentukan,” tutur Lovanda.

Namun, pada intinya, Lovanda berpendapat bahwa cara pandang kita terhadap berbagai masalah, khususnya menyoal dunia musik, haruslah didasari sikap optimis. Baginya, dibanding mengurusi orang lain atau pun persaingan, lebih baik bila setiap orang cukup bersaing dengan dirinya sendiri.

“Menurut saya, jauh lebih baik jika bersaing dengan diri sendiri saja. Kalau kita bersaing dengan diri sendiri, tentu kita akan mampu membuat challenge terhadap diri kita untuk berkarya lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, saya tetap menyerahkan segala-galanya kepada Tuhan. Saya selalu percaya bahwa rezeki setiap orang sudah diatur oleh-Nya. Yang terpenting adalah berkarya dan melakukan yang terbaik. Bahkan, jika ada kompetisi, mengapa tidak apabila kita mengubahnya menjadi kolaborasi?” ujar wanita yang aktif mengikuti kegiatan pelayanan di gereja ini.

Pemimpin yang Terus Belajar untuk Berkembang

Selain mengembangkan bakat menyanyi, Lovanda tentunya fokus dan terus mencurahkan sebagian besar waktu dan energinya mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai Direktur PT Jahermosa Samudera Niaga – sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang forwarding dan logisticekspor-impor, dan Direktur PT Lavindo Konstruksi Utama – juga perusahaan keluarga. Tentu bukanlah sebuah tugas yang mudah. Ia menyadari bahwa dirinya harus memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan juga karyawannya.

“Tentu, akan sangat berbeda perasaannya ketika bernyanyi di atas panggung dan bekerja sebagai pemimpin di kantor. Kalau dipanggung, saya dapat merasa lebih ceria dan ‘lepas’, sedangkan sebagai seorang pemimpin, saya harus mampu mengayomi dan memahami karyawan dengan baik. Selain itu, saya juga harus pandai membuat keputusan dan kebijakan. Namun, saya tetap bersyukur atas profesi saya ini. Kendati, bukan merupakan tugas yang mudah, saya tetap ingin memberikan yang terbaik. Pada intinya, saya harus mampu menempatkan diri secara tepat pada berbagai situasi dan keadaan,” ujar wanita yang menamatkan gelar Sarjana Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2019 ini.

Meski menjalani bisnis keluarga, bukan berarti Lovanda begitu saja menduduki puncak jabatan seperti saat ini.
“Saya tidak secara instan menjadi Direktur. Saya justru memulainya dari bawah dan terus belajar untuk berkembang hingga sekarang. Saya pernah menjadi staf dan belajar hal-hal kecil tentang dokumen ekspor dan impor. Kemudian, saya juga pernah berada ‘di lapangan’ selama satu tahun. Beberapa waktu berselang, saya dipromosikan menjadi Manager. Pada posisi ini, saya belajar banyak tentang SDM dan mencoba memahami orang lain secara lebih mendalam. Hingga akhirnya menjadi Direktur, saya sama sekali tak mengurungkan niat untuk terus belajar. Secara khusus pada tahap ini saya harus pandai melihat peluang yang menguntungkan untuk perusahaan, mencari relasi kerja yang baik, bertanggung jawab atas setiap keputusan yang saya ambil, belajar apabila merugi, me-manage dan bersiap untuk segala resiko. Tentu ini bukan sesuatu yang mudah, tapi saya yakin, jika kita mau terus belajar, pasti akan selalu ada jalan,” ujar wanita yang saat ini sedang menempuh pendidikan Master Business Administration (S2) di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Tak Pernah Menyia-nyiakan Kesempatan

Diungkapkan Sarjana Teknil Sipil yang juga berprofesi sebagai model iklan dan host ini, pekerjaannya saat ini tidak terlalu ‘linear’ dengan background pendidikan telah ditempuhnya.
“Kebetulan keluarga saya memiliki dua perusahaan, yaitu perusahaan konstruksi dan perusahaan forwarding dan logistic ekspor-impor. Pada awalnya, saya memilih Jurusan Teknik karena related dengan perusahaan konstruksi. Namun, selepas tamat, saya justru lebih senang dan memilih bekerja di perusahaan ekspor-impor. Jadi, sampai saat ini, yang saya lakukan adalah terus belajar memahami usaha ini. Saya pun akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S2 MBA agar lebih memahami bisnis ini,” tutur Lovanda.

Lovanda menyadari betul bahwa dibutuhkan kapabilitas yang mempuni untuk mengemban jabatannya saat ini. Ia mencoba menjalankannya dengan keseriusan dan kesungguhan hati. Ia bertekad akan terus belajar dan berjuang sebaik mungkin,serta takkan menyia-nyiakan kesempatan ini.

“Ini adalah sebuah tantangan sekaligus kesempatan. Saya ini ibaratnya ‘anak kemarin sore’ yang tiba-tiba menjadi pemimpin di suatu perusahaan bisnis. Hal ini menuntut saya untuk memiliki kapabilitas untuk memimpin sebuah bisnis atau usaha. Saya pun bersyukur karena rekan-rekan di kantor sudah percaya dengan kapabilitas saya. Untuk itu saya akan memberikan yang terbaik dan takkan menyia-nyiakkan kesempatan ini,” tandasnya.

Tetap Berbuat Baik di Masa Pandemi

Saat Pandemi Covid-19 melanda, perusahaan Lovanda pun ikut merasakan dampak yang cukup berat. Pendapatan menurun drastis, perusahaan mengalami kerugian yang sangat signifikan. Namun, ia bersyukur karena semua itu sudah dilewati, dan kini sudah mulai pulih dan kembali normal seperti sediakala.

“Ketika Pandemi, barang-barang jarang ada yang masuk dan kami merugi karena mungkin hanya mencapai 1 kontainer per bulan, dari biasanya 30-40 kontainer. Kami pun mencoba beralih ke barang-barang medis. Akan tetapi, hasilnya sama saja karena sebagian besar Rumah Sakit sudah punya rekanan untuk mengurus impor barang-barang keperluan mereka,” lirihnya.

Kendati menghadapi situasi sulit, Lovanda tetap merasa optimis dan yakin bahwa masa pandemi segera berlalu. Tanpa terpengaruh sedikit pun, ia tiada jemu berbuat kebaikan kepada orang lain. Langkah nyata ini pun terwujud dalam hubungannya kepada para karyawan di kantornya.

“Kendati pandemi, tetapi tetap saja perusahaan kami berjalan berdasarkan sistem kekeluargaan. Saya tidak pernah tega atau terpikirkan untuk mem-PHK karyawan saya. Jalan keluarnya saat itu hanyalah pemotongan gaji. Sebagian dari mereka pun, secara bergantian, masih tetap bekerja dari rumah dan yang lain tetap masuk seperti biasa,” ungkap Lovanda.

Membagi Waktu dengan Bijak

Menjalani beberapa kesibukan di bidang yang berbeda, menuntut Lovanda untuk dapat membagi waktu secara bijak dan tetap melakukan setiap pekerjaan dengan profesional. Kendati, hal ini amat sulit dilakukan, tetapi ia berhasil mengatasinya.

“Saya selalu percaya dengan prinsip ‘bahwa orang sukses itu harus bangun lebih awal dan dan tidur lebih larut dibanding orang lain’. Prinsip ini amat berarti dalam kehidupan saya. Saya pun menjadi lebih produktif dalam mengerjakan segala sesuatu. Mungkin bagi orang lain hal ini amatlah melelahkan, namun bagi saya, hal ini merupakan pengalaman yang menyenangkan. Selama kita masih diberikan kesehatan, terutama di usia yang masih relatif muda, apa salahnya untuk melakukan setiap pekerjaan dengan bersungguh-sungguh dan menjadi orang yang produktif. Saya berharap hal ini dapat menginsipirasi siapapun,” ujar bungsu dari dua bersaudara ini.

Secara khusus, Lovanda juga berbagi spirit dan motivasi kepada para wanita di mana pun berada, “Sebagai perempuan, jangan hanya mengandalkan kecantikan, tetapi sikap yang baik juga harus diperhatikan dalam segala bidang kehidupan. Pokoknya harus punya Brain, Beauty and Behavior!” tegasnya.

Harapan di Masa Mendatang

Lovanda berharap agar perusahaan logistic yang dipimpinnya saat ini dapat terus berkembang semakin maju dan besar. Ia akan berupaya melakukan yang terbaik agar dapat menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas kesempatan yang diberikan. Namun, lebih dari itu, Lovanda juga berharap agar ke depan, khususnya tahun 2023, Indonesia dapat lebih banyak mengekspor ketimbang mengimpor. Tentu, ia akan berbahagia apabila harapan ini dapat terwujud.

“Jujur, dalam menjalankan usaha forwarding dan logistic selama ini, saya lebih sering mengurus barang ‘milik orang lain’ ketimbang barang ‘milik sendiri’. Maksudnya, kami, selaku pihak ketiga yang mengurus hal ikhwal pengiriman barang, lebih sering mengurus pengiriman barang dari luar menuju lokal. Nah kedepanya yang mau kita expand, bagaimana jangan cuma ngurusin barang milik orang lain, kita juga ngurusin barang kita. Dan yang lagi digalangkan oleh Indonesia saat ini adalah meningkatkan ekspor. Komoditi ekspor kita mulai digenjot nih. Di tahun 2023 bagaimana caranya Indonesia ekspor harus jauh lebih meningkat. Makanya disini ada kesempatan untuk ekspor seperti seafood contohnya crabs. Saat ini ekspor kepiting itu lagi naik dengan tingginya permintaan karena kepiting Indonesia banyak digemari oleh negara luar seperti China, Jepang, dan Korea. Dengan banyaknya anak Indonesia yang kuliah diluar negeri, saya berharap ketika pulang ke Indonesia bukan hanya membuat digitalisasi saja, tapi juga membuat suatu teknologi yang mana barang Indonesia bukan cuma ekspor barang mentah tapi juga setidaknya menjadi produk setengah jadi,”ujar wanita yang tergabung dalam Ikatan Alumni ITB ini.

Sosok Inspiratif

Terdapat banyak sosok inspiratif yang hadir di sekitar kehidupan Lovanda. Selain kagum terhadap Merry Riana, motivator dengan mimpi ‘sejuta dollar’-nya, Lovanda juga menganggap ibunya sebagai sosok yang amat berperan penting bagi kehidupannya. Bagi Lovanda, Sang Ibu, yang notabene adalah manajernya, selalu mendukung dan membuat dirinya menjadi orang yang amat produktif.

“Saya mau menyampaikan rasa terima kasih buat Ibu. Ia adalah sosok yang selalu mendukung saya dari kecil hingga sekarang. Beliau juga selalu mendidik saya menjadi wanita yang produktif. Tanpanya, saya tidak bisa menjadi seperti sekarang ini!” tegas Lovanda.

Bagikan:

Bagikan: