MajalahInspiratif.com, Jendral TNI (Purn.) DGSM H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Menteri Pertahanan sekaligus Presiden RI terpilih memiliki rasa optimis yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia meyakini Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
Dalam pidatonya beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo mengungapkan bahwa yang dihadapi sekarang adalah yang sudah dicapai. One Map Policy yang sangat strategis dan dengan One Map Policy ini diharapkan akan menciptakan suatu efisiensi dan tidak terjadinya tumpang tindih permuatan ruangan sehingga proses pembangunan bisa cepat. Kecepatan sekarang merupakan suatu elemen daripada pemerintahan yang efektif karena dalam keadaan geopolitik dan geoekonomi yang sangat tidak menentu, persaingan antar negara-negara sangat keras sehingga negara dan bangsa yang dapat memberi suatu kepastian dan iklim usaha yang paling efisien dan yang paling baik itulah yang akan meraih investasi.
“Kita butuh investasi. Untuk itu kita butuh iklim yang baik, untuk itu kita perlu governance yang baik. Kekayaan kita sangat besar, potensi kita sangat besar, tapi memang kita harus lebih efisien, kita harus kelola dengan baik, ambil kebijakan yang masuk akal, dan kita harus bertekad untuk mitigasi kebocoran, mitigasi penyelewengan, mitigasi kebijakan-kebijakan yang tidak menguntungkan kepentingan nasional dan kepentingan rakyat.”
Dengan program-program seperti ini, One Map Policy, dengan e-catalog, dengan teknologi di semua bidang, sangat mungkin untuk mengurangi ketidakefisiensian. Presiden Prabowo semakin yakin dan percaya bahwa kebijakan-kebijakan seperti ini akan membuahkan hasil dengan kawasan-kawasan ekonomi khusus dan program-program proyek-proyek strategis nasional bisa mempercepat pembangunan. Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi aspek vital untuk mencapai target. Bahkan Presiden Prabowo sempat bertaruh dengan beberapa menteri negara tetangga bahwa Indonesia dapat mencapai target tersebut.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo berkelakar optimismenya tercermin sampai ia bertaruh dengan beberapa menteri negara tetangga bahwa Indonesia dapat mencapai pertumbuhan 8 persen. “Ada beberapa menteri dari sebuah negara yang taruhan sama saya. Your Excelency, if you can achieve 8 percent growth once, sekali saja dalam 5 tahun yang akan datang, mereka akan beli makan malam untuk saya. Saya bilang, you’r owed. Kalau kita capai 8 persen, you harus belikan saya makan malam.”
Rasa optimis Presiden Prabowo bukanlah tanpa alasan. Ia melihat dengan pasti dan sesuai realita bahwa Indonesia memiliki potensi dan kekayaan sumber daya alam yang sangat besar. Karena itu bukan hal yang mustahil bagi Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Sebelumnya dalam acara Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo sempat menjabarkan bahwa untuk mencapai target tersebut, ia ingin fokus pada pengentasan kemiskinan dengan menciptakan sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan. “Karena itu juga menjadi pedoman Pemerintahan Indonesia selanjutnya, kami menginginkan pertumbuhan, tetapi kami ingin mengatasi kemiskinan, kami juga ingin menciptakan lapangan kerja.”
Namun untuk mencapai target tersebut, Presiden Prabowo tidak hanya berjalan seorang diri. Ia menegaskan bahwa negara dalam hal ini BUMN wajib hadir berkontribusi dengan langkah strategi yang baik. Tentunya didukung dengan pemerintahan yang dapat mengelola keputusan dengan hasil efisien dan rasional. Oleh karena itu menurutnya, dibutuhkan investasi. “Untuk itu kita perlu iklim yang baik, perlu governance yang baik. Kebijakan satu peta ini ternyata dalam waktu singkat telah berhasil menurunkan tumpang tindih pemuatan ruangan hampir sebesar 20 juta hektar.”