MajalahInspiratif.com, Jakarta – Dengan menerapkan konsep wellness aesthetic, Diandra Clinic banyak diminati customer yang ingin hidup berkualitas. Kini eksistensi klinik wellness aesthetic yang digawangi dr. Imelda Audry Chandra ini, sudah berjalan 13 tahun berkat berbagai terobosan kesehatan dan kecantikan yang terbaru dengan menggunakan kualitas yang terbaik.
Kompetensi dr. Imelda Audry Chandra M. Biomed (AAM) dalam mengembangkan klinik wellness aesthetic Diandra Clinic tak lepas dari kegigihannya untuk terus belajar meng-upgrade ilmu treatment anti-aging, functional medicine, intergenerative medicine dan treatment aesthetic itu sendiri demi memberikan pelayanan terbaik bagi pasiennya. Treatment yang ditawarkan wanita cantik yang akrab disapa dr. Imelda ini, lebih ke wellness aesthetic.
“Wellness aesthetic bukan hanya menjadikan seseorang terlihat cantik dari luar tapi juga dari dalam. Dan konsepnya adalah anti-aging atau awet muda dalam arti yang sebenarnya. Yakni wajah muda, stamina baik dan kesehatan sempurna serta emosi, pikiran yang sehat dan prima. Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan secara holistik baik usia fisiologis dari hormon, nutrisi, toksin, genetik hingga kromosom sebagai parameter,” jelas dr. Imelda saat berbincang dengan Majalah Inspiratif melalui zoom meeting beberapa waktu lalu.
Treatment anti-aging yang ditawarkan Diandra Clinic lebih mengarah pada peningkatan kualitas hidup secara utuh dan seluruh pencegahan penyakit atau pencegahan komplikasi dan bisa memperlambat penuaan dari dalam dan luar secara tepat dan sempurna. Konsep wellness Diandra Clinic banyak diminati customer yang ingin awet muda yang sebenarnya. Banyak pasien dr. Imelda yang biasanya melakukan pengobatan di Singapura berterima kasih padanya karena bisa lebih hemat. Meski begitu, ada sebagian masyarakat yang masih belum mengenal wellness sehingga lebih memilih melakukan treatment aesthetic dahulu baru program wellness.
“Treatment anti-aging dari dalam memang tidak memberikan hasil secara cepat, tapi hasilnya akan tampak dalam jangka panjang. Ini berbeda dengan treatment aesthetic yang hasilnya cepat tapi bertahan lama. Karena bisa menemukan treatment luar dalam yang terbaik dengan bahan dan mesin yang terbaik di dunia, sehingga seringkali membuat pasien sangat setia, justru pasien sendiri yang memperkenalkan Diandra Clinic ke sahabat atau pun keluarganya,” tambah dr. Imelda ramah.
Oleh sebab itulah, dr. Imelda kerap mengedukasi pasien mengenai wellness dan memaparkan keunggulannya. ”Jika diumpamakan, tubuh kita seperti mobil. Bila hanya bagian luarnya saja yang dibuat bagus namun bagian mesinnya tidak diservis, maka hasilnya tidak optimal. Saya selalu bilang kalau pasien rajin Facial, itu ibarat mobil yang sekedar rajin dicuci. Hanya bersih bagian luarnya saja. Demikian juga saat pasien hanya melakukan treatment aesthetic umum seperti Botox, Filler, Pasang Benang, Thread Lift, Hair, Stem Cell, dll., istilahnya itu sekedar memperbaiki body mobil. Kalau mau menambah hidung mancung atau dagu saya bilang itu seperti menambah aksesoris mobil saja. Sedangkan untuk wellness treatment anti-aging supaya ’mesin’nya juga prima harus diservis, sehingga mereka bisa cantik luar dalam, awet muda, dan bisa mengunci umur kita.”
Ditambahkan dr. Imelda, selain menjalani treatment anti-aging, setiap pasien Diandra Clinic juga biasanya diberikan suplemen untuk dikonsumsi setiap hari. Suplemen tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan dan untuk mengunci usia, salah satunya memiliki multifungsi untuk memperlambat penuaan dan meningkatkan imun. Oleh sebab itu, ketika pandemi COVID-19 lalu, semua pasien Diandra Clinic terjaga dari paparan virus mematikan tersebut. Mereka bahkan merekomendasikannya kepada keluarga, teman, hingga partner bisnis mereka yang tinggal di berbagai daerah atau negara lain sehingga Diandra Clinic makin dikenal banyak orang.
”Bahkan ada satu perusahaan dengan 600 orang karyawan yang kami jaga dari penyebaran COVID-19 dan semuanya sehat. Ini membuktikan bahwa treatment kami benar-benar berkualitas. Treatment yang ada di Diandra Clinic seperti theraphy ozon, infus anti-aging, infus untuk imun, infus untuk toksin rokok, dll., sangat bagus untuk healthy lifestyle. Sayangnya, banyak yang belum terlalu paham dan cenderung menginginkan hasil yang instan, dan lebih percaya iklan atau endorse, padahal kadang yang memberikan iklan atau endorse biasanya hanya untuk kebutuhan marketing yang justru kurang tepat untuk pasien,” ungkap lulusan S2 Anti-Aging Universitas Udayana Bali ini.
Personalized Beauty Program. Kini, setidaknya ada banyak treatment yang ditawarkan Diandra Clinic. Sebelum memberikan pelayanan yang secara holistik, Diandra Clinic akan menerapkan Personalized Beauty Program, yakni dasar dari semua treatment yang akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Personalized Beauty Program mencakup personal approach, individual needs, customized treatment, dan maximize result.
“Saat ini treatment yang kami berikan juga sudah sangat berkembang, bahkan termasuk yang terbaik di dunia dan didukung oleh peralatan terbaik pula,” ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado-Sulawesi Utara ini, bangga.
Dengan treatment yang ditawarkan, Diandra Clinic yang berlokasi di Surabaya Barat, Jawa Timur, mampu eksis hingga saat ini sudah berjalan hampir 13 tahun. Bahkan pasien yang datang banyak dari kalangan artis. Ada yang juga dari beberapa negara seperti Singapura, Amerika, Malaysia, Inggris, China dan berbagai negara lainnya.
Terobosan-terobosan baru juga dilakukan dr. Imelda, dengan menghadirkan alat-alat baru dan tambahan SDM dokter. “Low Laser dari Rusia untuk autoimun, kemudian teknik-teknik terbaru saya ada Mini Facelift, kombinasi alat dan benang, tapi benangnya yang the best in the world, bukan benang biasa. Sehingga sehabis treatment pasien seperti selesai menjalani bedah plastik di Korea, padahal non surgery ala Diandra Clinic. Karena treatment kami holistik dan awet natural jadi kita lihat dari segala segi,” paparnya.
Dijelaskan dr. Imelda, Mini Facelift merupakan kombinasi holistik treatment yang mampu membuat kulit lebih kencang seperti operasi plastik namun tanpa pembedahan.
Satu hal yang menjadi kebanggaan dr. Imelda dalam mengembangkan klinik wellness aesthetic, ia belum menggunakan bantuan marketing maupun promosi lewat media sosial. “Justru pasien saya terus bertambah karena promosi dari mulut ke mulut. Ketika momen Lebaran, Natal, Imlek atau saat kumpul keluarga, banyak yang terpukau dengan perubahan yang terjadi pada pasien-pasien saya. Karena mereka terlihat lebih cantik, sehat, dan juga fresh. Para kerabat pasien awalnya menyangka mereka melakukan treatment kecantikan di luar negeri, padahal hanya di Diandra Clinic. Dari sanalah nama Diandra Clinic makin populer dan akhirnya banyak pasien yang tertarik untuk menjalankan treatment di klinik kami di berbagai kota bahkan luar negeri,” jelasnya ramah.
Mengutamakan Kualitas. Ditekankan dokter cantik ini, Diandra Clinic senantiasa menjaga kualitas dari setiap treatment yang dihadirkan. Misalnya untuk treatment Filler, cairan filler yang variannya terbaik di dunia saja yang digunakan karena di Diandra Clinic kualitas yang paling diutamakan dan tidak asal-asalan, jadi misalnya ada brand A yang top itupun masih disaring produknya yang terbaik yang akan dipakai.
“Kebanyakan orang sudah paham, soal kualitas pasti carinya di Diandra Clinic. Harga yang ditawarkan memang tidak murah, tetapi pasti sesuai dengan kualitas, jadi untuk segmennya memang berbeda. Saya juga tidak pernah memberikan diskon atau promo karena sangat menjamin kualitas, dan pastinya pasien tidak akan menyesal. Ada banyak orang yang terpengaruh dengan diskon 90% di klinik lain, tapi setelah itu kembali ke Diandra Clinic. Mereka bilang menyesal sudah berpaling, namun ujung-ujungnya biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan hasil yang dijanjikan bahkan jadi lebih mahal dan buang waktu,” terang istri dari dr. Soehadi ini.
Perkembangan bisnis Diandra Clinic yang begitu pesat membuat banyak pasien ingin membuka usaha yang sama dengan sistem franchise. “Banyak orang yang meminta Diandra Clinic dikembangkan dengan sistem franchise atau buka cabang di Jakarta. Bahkan ada yang siap memberikan rukonya sebagai tempat saya berpraktek di Kota Metropolitan tersebut. Tetapi saya belum ada keinginan ke sana. Karena menurut saya treatment anti-aging, awet muda itu harus ada keseimbangan. Sedangkan saya murni dokter dan belum paham betul soal bisnis. Keinginan utama saya adalah menjaga kualitas. Jadi, lebih baik menjalankan satu klinik tetapi pasien di seluruh dunia bisa saya jangkau dan puas dengan hasilnya,” paparnya.
Bagi dr. Imelda, value of life lebih penting dalam menjalankan bisnis. Bukan berapa banyak cabang klinik. Pasien yang menjalankan semua treatment termasuk aesthetic treatment di Diandra Clinic juga tidak perlu bolak-balik datang. “Jadi saya punya treatment-treatment yang setahun hanya 2 kali datang tapi all out wajah sudah pasti cantik sepanjang tahun, karena saya memberikan yang terbaik. Contoh paling simple itu Botox, mungkin di tempat lain 3 bulan sekali, saya bisa 6 bulan atau 8 bulan karena kita perbaiki dari dalam. Buat saya semakin awet semakin bagus karena pasien tidak perlu bolak-balik dan juga saya bisa handle banyak pasien. Mungkin kalau klinik lain malah ingin pasien sering bolak-balik tiap bulan,” terangnya.
Tak heran, klinik wellness aesthetic yang menyasar segmen menengah ke atas ini sebagian besar customer-nya adalah wanita karier yang sibuk dan sulit menyisihkan waktu untuk melakukan treatment dan menginginkan awet muda, sehat, natural dan glowing.
Cantik Haruslah Sehat. Banyak hal yang mendorong dr. Imelda fokus pada bidang klinik kecantikan. Baginya, kecantikan akan lebih optimal dan terlihat memukau kala didukung oleh tubuh yang sehat. Tak heran, banyak pasien yang merasakan manfaat setelah menjalankan treatment di Diandra Clinic. Antara lain pasien dengan treatment Hipertensi, Diabetes, Autoimun, dll.
“Beberapa waktu lalu, kami menangani pasien Kanker Usus stadium 4. Puji Tuhan, bisa sembuh. Kita rawat bersama, dia tetap melakukan kemoterapi menggunakan BPJS, dan saya treatment nutrisinya. Pasien-pasien saya juga semakin baik kesehatannya. Desember tahun lalu saya juga diundang Istri RI 2, Ibu Ma’ruf Amin, di Istana Negara untuk membicarakan mengenai cantik luar dalam. Selain itu, Diandra Clinic juga menawarkan Program Bayi Sehat dan Pintar, dan juga Slimming. Ada pasien yang dalam waktu satu bulan berat badanya turun hingga 30 kilogram, ada yang seminggu turun 6 kilogram. Treatment kami memperbaiki metabolisme dari dalam tubuh,” jelas dr. Imelda yang juga dikenal sebagai ‘Dokter Slimming’.
Sebelumnya, pasien yang melakukan treatment Slimming diberikan kuesioner untuk mengetahui history gaya hidup dan pola makan mereka. Namun, mereka bisa menjalani pola makan normal dan mengonsumsi makanan seperti biasa.
Bagi wanita yang mengalami problem menopause, dr. Imelda juga menawarkan treatment anti-aging lainnya seperti pencegahan risiko Kanker dan melancarkan pembekuan darah. “Tapi treatment-nya tidak sering seperti klinik lain karena bukan hanya wajah yang dibuat lembab, leher, tangan, kaki, hingga seluruh tubuh di-treatment dari dalam,” tambahnya.
Selain itu, ada kursi untuk kesehatan kualitas saluran kencing bagi pria maupun wanita, yang bisa mengatasi masalah infeksi saluran kencing, ejakulasi dini, masalah pada prostat, kandungan, dan sebagainya. “Kursi itu saya beli yang terbaru dari Eropa untuk merangsang organ vital kita seperti melakukan senam kegel dan hasilnya bisa terukur dengan tensi vagina,” terang dr. Imelda.
Ditambahkan dr. Imelda, Diandra Clinic juga menawarkan treatment terapi tinggi badan, sehingga pasien tidak perlu pergi ke luar negeri untuk melakukan terapi ini. “Saya update ilmu terus, ada juga terapi untuk meningkatkan kecerdasan anak. Banyak pasien dan semua keluarga besarnya yang saya tangani. Jadi saya seperti dokter keluarga mereka,” tambahnya.
Saat ini Diandra Clinic memiliki 14 orang karyawan dan 1 orang dokter standby, yakni dr. Fenni Liem, M. Biomed (AAM), yang sangat berpengalaman di bidang aesthetic dan siap memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien. Dr. Imelda juga tidak merasakan persaingan yang terlalu ketat karena ia menghadirkan treatment yang berbeda, layanan yang paling bagus dan selalu menjalin hubungan yang baik dengan pasien.
“Pesaing bisnis saya bukan lagi dokter atau ahli estetik lain di Indonesia, tapi di Singapura yang parameternya lebih maju. Mereka juga kerap menilai treatment maupun peralatan di Diandra Clinic sudah atau tambah bagus. Makanya, pasien tidak perlu jauh-jauh terbang ke luar negeri untuk perawatan, karena apa yang ada di luar negeri juga tersedia di Diandra Clinic,” paparnya, bangga.
Terus Upgrade Ilmu. Wanita cantik kelahiran Manado, 21 Agustus ini, selalu haus akan ilmu. Baginya, ilmu pengetahuan dan pengalaman itu bisa dibagikan dan tak lekang oleh waktu. Menurut dr. Imelda, upgrade ilmu merupakan kunci utama untuk memenangkan persaingan, termasuk persaingan dengan dokter asing yang bisa praktik di Indonesia. Setelah lulus S2 Anti-Aging di Universitas Udaya Bali, dr. Imelda juga mengambil Master Hormon di Brussel, Master Nutrisi di Malaysia, Mental Healthy Effect of The COVID-19 Pandemic di Harvard-USA, Stem Cell dari Jerman, Master Class Anatomi di Korea, Singapura, Filipina, dan Paris, juga mendalami Akupunktur, serta saat ini mengambil Master Ozon di Madrid, bersamaan dengan Program Doctoral (S3) di Universitas Indonesia.
“Menurut saya, seorang dokter harus mampu mengatasi semua kesehatan pasien. Untuk itu, saya menuntut diri untuk terus belajar agar pengetahuan saya kian bertambah. Belajar juga tidak ada batasannya.”
Disadari oleh dr. Imelda, dunia kedokteran termasuk bidang yang dinamis dan perkembangannya begitu pesat. Untuk itu, dibutuhkan kemauan dan kemampuan untuk meng-upgrade diri agar tidak tertinggal. Lewat kelas online yang saat ini dijalani, ia juga berkesempatan mendapat beragam informasi seputar wellness dan aesthetic dari para dokter di berbagai negara.
”Minimal dalam setahun ada upgrade ilmu baru yang saya dapatkan. Misalnya pengetahuan tentang tipe jarum terbaru yang kemudian produk atau alatnya juga saya sediakan di Diandra Clinic. Karena saya berusaha membuat Diandra Clinic menjadi trend setter dan pionir di Indonesia. Pasien tentu akan merasa senang karena melakukan treatment dengan teknologi terbaru,” jelasnya.
Rencana ke Depan. Diandra Clinic lebih dikenal bisa membantu lebih banyak orang dan mengharumkan nama dokter Indonesia. Ke depan, dr. Imelda ingin membuat aplikasi yang memudahkan pasien untuk mendaftar dan membeli produk, sehingga tidak perlu antre. Pasien juga bisa melihat kondisi kesehatannya secara digital.
“Saya juga mengedukasi pasien tentang permasalahan kesehatan dan kecantikan mereka. Termasuk tentang konfirmasi mereka setelah mendapat info dari media sosial. Semua saya jelaskan secara logis,” ujarnya.
Tidak Tergesa Buka Cabang
Perempuan harus mandiri secara finansial, menurut dr. Imelda, penting di era modern ini. Ia menilai ibu-ibu yang bekerja akan menghasilkan anak yang lebih cerdas. Salah satu poin penting adalah pada saat kita bekerja dan kita mandiri juga harus balance. “Mungkin itu juga salah satu alasan kenapa klinik saya belum bercabang. Saya punya anak yang satu sudah kuliah di Amerika dan tinggal satu belum kuliah. Mungkin setelah dia kuliah baru saya bisa membuka cabang, karena fokus saya sudah bisa full ke klinik,” jelas ibu dari Andrew Faustine Hadiputra dan Regina Felicia Hadiputri ini.
Saat ini rata-rata pasien Diandra Clinic 40%-nya berasal dari Jakarta dan luar Surabaya. Ia pun berencana nantinya akan membuka cabang di Jakarta. “Tunggu timing untuk buka cabang di Jakarta karena saya tidak mau terburu-buru. Sebagai wanita karier, tanggung jawab kita untuk keluarga lebih penting, jadi ada skala prioritas dibanding bekerja,” tambahnya.
Dokter Imelda bersyukur suami dan anak-anaknya sangat support dengan kesibukannya dalam mengembangkan Diandra Clinic. “Dari dulu kalau saya sekolah dan belajar, mereka sangat support, suami sangat support, tapi saya juga tahu diri, karena kadang-kadang orang itu bisa melewati batas. Saya berusaha menjaga keseimbangan meskipun memang namanya wanita bekerja paling susah balance. Saya tetap berusaha menomorsatukan kepentingan keluarga.”
Perhatian dr. Imelda terhadap keluarganya sangat besar, bahkan ia masih menyimpan koleksi baju dan sepatu anaknya ketika memenangkan lomba menari sejak kecil hingga remaja. “Bukan masalah uang, tapi perhatian kepada keluarga itu paling penting. Sekedar memenuhi kebutuhan materi mereka tanpa ada perhatian atau waktu bersama maka akan sia-sia. Karena tidak semua hal bisa dibeli dengan uang,” ungkap dr. Imelda, yang senantiasa bangga melihat deretan piala dan medali yang diraih buah hatinya yang dipakai pada saat pesta 17 tahun putrinya hingga viral di Tiktok dan TV karena banyak yang tidak percaya dr. Imelda bisa bekerja full juga support anak.
Sesibuk apapun, dr. Imelda selalu menyempatkan waktu untuk mengantar anak-anak ke sekolah, menemani mereka saat lomba serta momen-momen penting, dan mendampingi mereka juga di rumah. ”Hingga kini, di sela-sela waktu saya tidak pernah absen dalam mendampingi si bungsu mengikuti berbagai macam les dan latihan, maupun lomba baik di dalam atau luar kota. Inilah yang membuat saya masih enggan membuka cabang. Karena perhatian saya masih full untuk keluaga, meski permintaan untuk buka cabang begitu besar,” tuturnya.
Ditekankan dr. Imelda, ibu merupakan tiang nomor satu dalam keluarga. Karena perannya dalam mengatur anak-anak, suami dan rumah tangga sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat, bahkan menjadi inspirasi untuk keluarga-keluarga lain yang akhir-akhir ini banyak bermasalah. ”Saya dan suami selalu menanamkan nilai-nilai luhur seperti cinta kasih, memaafkan, kerja keras, cerdas, dan kerja sama kepada anak-anak. Dan yang terpenting mereka harus paham bahwasanya materi bukanlah segalanya,” tegasnya.
Untuk itu, dr. Imelda selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarga dan para pasiennya, menjaga kebersihan hati dan selalu banyak bersyukur. “Itu poin awet muda juga, harus selalu berpikir positif, harus selalu bersyukur. Termasuk menjalankan bisnis yang saat ini sudah berjalan 13 tahun bukan hal mudah. Saya beberapa kali kena tipu juga dari partner maupun karyawan, tapi saya menganggap itu adalah perjalanan yang harus kita lewati untuk menjadi jauh lebih baik.”
Me Time Bersama Teman dan Keluarga
Sejauh ini, dr. Imelda melayani pasien secara appointment sehingga bisa membagi waktu secara seimbang antara keluarga, karier dan me time. Ia pun bisa rutin olahraga, setiap pagi ke Gereja hingga bisa liburan bersama keluarga dan sahabat. “Jadi saya sangat bisa mengatur karena saya bukan dokter penyakit gawat darurat. Pasien tidak harus treatment setiap bulan, jadi pasien tidak keberatan karena dia tetap dapat waktu dan mukanya tetap bagus. Kita yang harus cari treatment dan kita harus upgrade ilmu supaya bisa meng-handle diri kita dan manajemen waktu,” tandasnya.
Me time yang dilakukan dr. Imelda dengan traveling rutin bersama keluarga dan sahabat, yoga seminggu tiga kali dan jalan pagi bersama teman-temannya seminggu dua kali. Dengan jalan pagi ia bisa bersosialisasi bersama teman-teman. “Saya membuat pasien saya sehat dan cantik, awet muda, saya juga mau sehat, cantik dan awet muda,” ujarnya tersenyum.
Tak hanya untuk diri pribadi, makan malam bersama suami dan anak-anak sepulang praktek juga me time bagi dr. Imelda. “Setiap hari Minggu, sepulang ibadah pasti kami menyempatkan ngobrol bersama keluarga (family time),” ungkap dr. Imelda yang hobi membaca, traveling dan shopping.
Kepedulian sosial dr. Imelda juga sangat tinggi, dan ingin selalu berbagi. Kini ia memiliki 45 orang anak asuh penyandang cerebral palsy. “Diandra Clinic punya anak-anak asuh. Mereka anak-anak cerebral palsy dari keluarga kurang beruntung yang tersebar di sekitar Surabaya dan sekitarnya. Saya memang berharap Diandra Clinic mampu menjadi berkat bagi orang lain, baik untuk pasien maupun masyarakat sekitar. Saya punya karyawan yang khusus menangani kebutuhan mereka setiap bulan dan program sosial ini sudah berjalan sejak pandemi tiga tahun lalu. Awalnya 20 orang anak dan semakin bertambah banyak,” jelasnya.
Pesan dr. Imelda kepada para pebisnis klinik untuk mencoba mencari value of life dengan menyeimbangkan dunia dan akhirat, tetap cantik luar dan dalam. “Jangan selalu berpikir kita mau bikin cantik hanya luarnya saja karena isu kesehatan semakin marak. Banyak orang yang kena Autoimun, Kanker makin banyak dari usia muda, anak-anak kecil ada yang sudah kena Diabetes. Walaupun kita dokter estetik tetap kita dokter, jadi kita harus belajar dan pada saat bertemu pasien tetap harus edukasi. Walaupun kita tidak mau terjun di wellness, tapi tetap kita dokter, jangan hanya bicara Botox atau Filler saja. Profesi dokter itu kan luhur, sayang kalau cuma mencari uang saja ya, pekerjaan adalah ibadah, dan untuk semua dokter jadilah jawaban doa orang banyak,” bijaknya.
Satu harapan dr. Imelda di dunia aesthetic adalah para pelaku usaha bisa bersaing secara sehat dan mengedukasi masyarakat. “Kita upgrade ilmu kemudian bisa saling share, rasanya menyenangkan ya kalau seperti itu. Dokter estetik itu jangan hanya bicara estetik saja, functional medicine bicara kesehatan saja. Kalau saya lebih banyak menggabungkan antara kesehatan dan estetik, memajukan dunia kedokteran negeri sendiri sehingga Indonesia bisa menjadi tujuan wisata kesehatan dan kecantikan,” harapnya.