MajalahInspiratif.com, Jakarta – Terpaan pandemi Covid19 memang terasa sekali bagi masyarakat dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Pelaku usaha khususnya sangat merasakan imbas dari adanya wabah ini. Bertahan di tengah pandemi tidaklah mudah bagi setiap pelaku usaha. Banyak sekali pelaku usaha yg mengalami kebangkrutan dit engah merebaknya wabah Covid 19 ini. Tidak terkecuali, usaha penerbitan dan percetakan yang digawangi oleh wanita cantik bernama lengkap Fitria Nur Ngaini, atau akrab disapa Tya.
Walaupun berskala kecil, diakui Tya, usaha miliknya sangat merasakan imbas dari adanya wabah ini. “Usaha kami bergerak dalam bidang penerbitan dan percetakan. Banyak kabar yang terdengar teman-teman sejawat yang berkecimbung dalam bidang yang sama mengalami kebangkrutan. Usaha yg dirintis oleh orangtua kami sejak tahun 1992 itu pun harus sekuat tenaga bertahan di tengah pandemi Covid 19. Usaha ini merupakan usaha yang dirintis dan dibesarkan oleh orang tua yang harus kami jaga sampai saat ini. Sesulit apa pun kami berusaha menjaga agar kondisi usaha kami tetap stabil,” tekad wanita kelahiran Sragen, 3 Februari, yang menyelesaikan S1-nya dari Fakultas Hukum UII, dan S2 Magister Hukum UII (Konsentrasi Hukum Bisnis) ini.
Dahulu orang tua Tya merintis usaha percetakan masih melalui media seadanya. Mulai dari berkirim contoh buku ke kerabat, kenalan hingga berkirim contoh buku melalui sekolah-sekolah kecil di daerahnya, Sragen. Memang tidak mudah tapi waktu itu orang tua Tya sangat gigih mengelola usaha ini dengan sebaik mungkin. Ditolak bahkan diremehkan sudah menjadi hal biasa kala itu. Semangat dan kegigihan tersebut yang akhirnya ditiru Tya sebagai penerus usaha keluarga ini. Walaupun masih banyak kekurangan di sana sini tetapi pelan-pelan ia mecoba memperbaikinya.
“Pandemi Covid 19 merupakan masa tersulit sepanjang sejarah berdirinya usaha kami. Meskipun belum termasuk ke dalam usaha berskala besar tetapi kami mencoba terus bertahan dengan segala keterbatasan di masa pandemi Covid19 ini. Masa pandemi ini membuat kami berfikir ekstra agar produk-produk dari usaha kami tetap bisa beredar meskipun para siswa tidak bertatap muka secara langsung.
Bekerja sama dengan berbagai pihak kami mencoba memberikan terobosan baru agar guru tetap dengan mudah memberikan materi pelajaran dengan baik. Begitupun sebaliknya agar siswa bisa dengan mudah menerima materi meskipun terbatas dan dilakukan secara daring,” tutur Tya yang tetap menjalankan profesinya sesuai background pendidikan, yaitu memberikan bantuan hukum kepada yang membutuhkan, serta rutin membersamai kegiatan keagamaan yang ada di masyarakat.
Berbenah dan Lakukan Terobosan di Masa Pandemi. Bagi Tya, pandemi ini selain menjadi tantangan juga merupakan suatu peluang usaha. Usaha yang awalnya hanya berjuang dengan cara langsung kini mulai merambah masuk ke dalam penjualan online. Meskipun pendatang baru dalam bisnis online tetapi ia yakin akan mampu berkembang menjadi lebih baik lagi.
Berada di daerah kecil, tidak membuatnya patah semangat untuk terus berkembang dan berinovasi. Usaha percetakan Tya terletak di sebuah kampung di daerah Sragen, dengan skala usaha tidak besar tapi juga tidak kecil cenderung mengarah ke percetakan sedang berkembang, didukung para karyawan yang juga berasal dari penduduk sekitar. Lumayan bisa membantu sebagai penghasilan warga di sekitar kampung, dan Tya sedang terus meng-upgrade segala sesuatu yang penting dan dibutuhkan dalam dunia penerbitan dan percetakan.
Selain melakukan terobosan dalam bisnis online. Pelan-pelan Tya mulai memperbaiki sistem keuangan usaha dan mulai matang mempersiapkan dana darurat untuk berjaga-jaga atas kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari. Bersama dengan tim, Tya mencoba bertahan di tengah masa sulit ini. Yang sangat utama baginya, adalah support dari keluarga dan karyawan yang selalu menyemangati dan menguatkan dirinya bahwa ia tidak sendiri dalam berjuang menghadapi masa sulit ini.
“Didikan dari orang tua saya yang selalu saya pegang untuk menggapai kesuksesan dalam berbisnis. Dari merekalah saya belajar arti sebuah komitmen dan konsisten dalam bekerja. Tak hanya orang tua yg memberikan support kepada saya, suami pun juga selalu memberikan support terbaik dalam menggapai kesuksesan berbisnis. Doa dan dukungan dari orang tua dan keluarga yang selalu membersamai langkah ini dalam meneruskan usaha keluarga ini,” ungkap istri dari Fajar Fandi Atmaja, Lc., M.S.I., serta ibunda dari Fadhlurrahman Afandi Basya (5 tahun) dan Faizah Helwa Afandi (2 tahun) ini penuh syukur.
Menurut Tya, fokus, jujur, dan integritas merupakan beberapa komponen yang harus dipegang untuk menggapai kesuksesan dalam meniti usaha. Bahkan tidak hanya usaha, tiga komponen ini juga harus selalu dipegang untuk menggapai kesuksesan karir. Selain itu, lanjut Tya, semangat atau kegigihan juga menempati porsi yang penting dalam berbisnis. Karena dalam berbisnis itu tidak mungkin akan sekali mencoba langsung berhasil. Terkadang di satu waktu kita terjatuh. Ketika terjatuh jangan sampai semangat kita hilang begitu saja. Butuh semangat untuk bangkit kembali.
“Termasuk dalam melewati pandemi ini dibutuhkan kegigihan atau semangat untuk melewatinya. Kami sadar betul Pemerintah telah sangat sigap dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini. Banyak terobosan dari Pemerintah membantu pelaku usaha untuk dapat keluar dari keterpurukan dan bertahan di tengah masa sulit ini. Kami pun sangat mengapresiasi usaha dari Pemerintah tersebut. Harapan kami pandemi segera berakhir dan kami dapat melakukan kehidupan secara normal seperti sediakala. Semoga pelaku usaha di seluruh Indonesia mampu bertahan di tengah masa sulit melewati pandemi ini,” harap dan doa wanita yang gemar membaca ini.