MajalahInspiratif.com, Jakarta – Bagi drg. Prima Sagita Maryana, menjadi seorang perempuan bukan berarti jadi terbatas untuk bisa menghasilkan uang sendiri dan mandiri secara financial. Apalagi sejak kecil ia melihat kedua orangtuanya begitu bekerja keras demi memberikan kehidupan yang lebih baik kepada buah hati.
“Saya terlahir dari keluarga sederhana, ayah dan ibu saya hanya petani yang juga menjadi pemasok beras. Mereka ingin melihat anak-anaknya mendapat pendidikan dan kehidupan yang lebih baik. Makanya siang-malam mereka bekerja keras. Rutinitas tersebut nyatanya menjadi role model bagi saya yang pada dasarnya juga pekerja keras dan tidak mudah putus asa,” cerita dokter gigi yang akrab disapa drg. Prima ini.
Waktu Lebih Fleksibel. Daya juang drg. Prima yang begitu tinggi, sudah terlihat sejak belia. Ia bahkan mampu menyelesaikan pendidikan Kedokteran Gigi tepat waktu, selama 5 tahun di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Namun, saat akan menempuh program internship yang wajib dijalani para dokter, ayahnya berpulang. Sehingga ia harus kembali ke kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah dan menjalankan magang di Rumah Sakit terdekat. Karena bekerja di Rumah Sakit swasta, drg. Prima tidak menerima gaji, hanya fee untuk jasa medis.
Namun, hal tersebut tidak mengecilkan hatinya. Sedikit demi sedikit fee tersebut ia kumpulkan, karena ia berencana melanjutkan pendidikan Spesialis Orthodontist di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. “Saat akan lanjut kuliah, akhirnya terpaksa jual mobil untuk biaya masuk. Karena saat itu kondisi ekonomi belum stabil, suami juga belum memiliki pekerjaan tepat. Kami juga masih tinggal di kontrakan sederhana. Pulang kuliah masih urus rumah, bersih-bersih hingga masak dan mencuci. Karena memang belum punya assisten rumah tangga,” kenangnya.
Di tahun 2013, saat kuliah spesialisnya memasuki semester akhir, drg. Prima yang memang bercita-cita memiliki klinik gigi sendiri mulai mewujudkan impian. Ia memberanikan diri membuka praktik pribadi. Dengan modal tabungan yang terbatas, beberapa perlengkap seperti kursi tindakan dibeli dengan cara kredit.
“Setelah melahirkan anak pertama, setiap tahun saya melahirkan lagi. Makanya ingin punya usaha sendiri supaya ada waktu untuk mengurus anak-anak, punya waktu yang lebih fleksibel. Jika bekerja dengan orang, saya pasti terikat jadwal dan jam kerja,” ujarnya.
Tujuan Mulia. Banyak hal yang mendorong drg. Prima memilih bidang spesialis tersebut. Dijelaskannya, spesialis orthodonsi merupakan spesialisasi di bidang kedokteran gigi yang mempelajari tentang kelainan pertumbuhan perkembangan gigi dan rahang, maloklusi atau kelainan gigitan pada gigi, serta bagaimana mengkoreksi kelainan tersebut secara bedah maupun non bedah agar mendapatkan oklusi atau gigitan yang ideal, serta wajah yang proporsional.
“Dengan oklusi yang ideal maka fungsi pengunyahan akan optimal dan bonusnya juga profil wajah pasien menjadi jauh lebih baik. Kondisi gigi seperti apa saja yang membutuhkan perawatan ortho? Diantaranya adalah gigi bercelah, gigi atas yang sangat maju, gigitan terbalik, gigitan dalam maupun gigi yang tidak beraturan posisinya,” papar drg. Prima.
Sayang, di daerah tempat tinggalnya spesialis ortho masih sangat sedikit, dan membuatnya prihatin karena banyak pasien yang datang ke tempat yang tidak berkompeten, yang bukannya memperbaiki kondisi maloklusi tetapi justru memperparah. “Jika ingin mendapat penanganan ortho yang profesional mereka harus ke kota besar seperti di Jogja, belum lagi biayanya yang mahal. Jadi sy ingin mengabdikan diri saya dengan ilmu yang saya miliki di kota kecil ini, dengan biaya terjangkau. Rasanya sangat bahagia melihat pasien memiliki senyum yang lebih indah dan lebih percaya diri.
Klinik Gigi Representatif. Meski hanya skala kecil, namun praktik gigi pribadi drg. Prima cukup ramai dikunjungi pasien. Demi memberikan pelayanan yang lebih baik dan lengkap, di tahun 2017, ia membuka klinik gigi yang lebih representative dengan nama D’Smile Dental Care di Klaten.
Pelayanan yang ditawarkan klinik gigi dengan jargon Smile With Confidence ini cukup mumpuni dan bisa mengakomodir kebutuhan pasien, terutama terkait estetika. “Karena saya sendiri Spesialis Orthodontist, kami banyak kedatangan pasien-pasien ortho seperti pemasangan kawat gigi atau behel. Namun, D’Smile Dental Care juga melayani perawatan estetik lain seperti Bleaching, Tambal Estetik, Pembentukan Gusi , Perawatan Dasar seperti Scalling, Penambalan, juga Pembedahan Gigi Impaksi dan Perawatan Saluran Akar,” tambah drg. Prima.
Demi memberikan pelayanan tersebut, drg. Prima melengkapi kliniknya dengan dengan alat-alat modern seperti Intra Oral Camera, Apex Locator, Electrosurgery dan juga alat Ronsen Periapikal. “Walau di kota kecil, peralatan dan pelayanan kami tidak kalah dengan yang di kota besar. Karena saya selalu upgrade ilmu dengan mengikuti seminar, workshop dan congress-congress kedokteran gigi, supaya tidak tertinggal dalam hal ilmu dan teknologi,” tekannya.
Kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi membuat bisnis D’Smile Dental Care melaju lancar. Saat ini drg. Prima telah melebarkan sayap dengan membuka cabang di Yogyakarta dan Boyolali, Jawa Tengah. “Tiap klinik kami lengkapi dengan Dokter Spesialis Orthodontist, Bedah Mulut dan Konservasi Gigi. Secara keseluruhan saya didampingi 16 orang Dokter Spesialis di 3 Klinik D’Smile Dental Care. Dan dalam sehari tiap klinik bisa menangani 40-50 pasien dengan beragam kasus.
Kecuali promo saat moment 17 Agustus, tidak ada promo khusus yang dilakukan drg. Prima. Karena selain promo berlebihan dilarang PDGI, dana untuk promosi lebih banyak ia alihkan untuk biaya meningkatkan kualitas.
Penyesuaian Pandemi. Klinik gigi termasuk bidang jasa yang diizinkan beroperasi selama pandemi Covid-19 lalu. Namun, banyak penyesuaian yang drg. Prima dan tim lakukan untuk tetap bisa memberikan rasa aman bagi pasien maupun tenaga medis. Mulai dari merenovasi ruangan yang disesuaikan dengan standard protokol Covid-19, kursi tunggu yang dibuat berjarak, mewajibkan pasien menjalani SWAB sebelum tindakan hingga mengharuskan pasien maupun tim dokter mengenakan APD komplit.
Alur sirkulasi juga sangat diperhatikan. meski AC dalam keadaan on tapi pintu dan jendela dibiarkan terbuka agar tidak terjadi sirkulasi udara tertutup, sehingga ruangan menjadi tekanan negatif. Tiap ruang juga dilengkapi dengan exhaust-fan, HEPA-filter dan aerosol suction.
“Hingga saat ini tim dokter D’Smile Dental Care masih mengenakan APD komplit level 3, karena di Jawa Tengah belum ada surat edaran terbaru dari PDGI terkait penurunan level APD,” ujar drg. Prima yang kerap mengenakan APD dengan desain yang fashionable.
Ekspansi Bisnis. Di sela waktu luang, drg. Prima masih menyempatkan diri menyalurkan hobinya membuat cake yang biasa disantap bersama suami dan buah hati. Melihat kelihaian wanita kelahiran Solo, 12 Desember ini, sang suami pun mendorong drg. Prima melakukan ekspansi bisnis di bidang kuliner.
“Kebetulan di Klinik D’Smile Dental Care Klaten, lantai satunya masih kosong. Akhirnya kami manfaatkan untuk coffee shop yang bisa menjadi pilihan tempat bagi pasien maupun para pengantar menunggu antrean tindakan. Meskipun tidak sedikit juga pengunjung umum yang datang. Terhitung sejak dua tahun lalu kami mulai mengoperasionalkan coffee shop berlabel Roso Cakes n Coffee ini,” terangnya.
Sebagai pendamping ragam minuman berbahan kopi, Roso Cakes n Coffee menawarkan ragam Cake ready stock seperti Red Velvet, Tiramisu, Cheese Cake, Chocolate Cake hingga aneka varian Dessert Box. Ada juga Korean Cake Décor yang bisa dipesan untuk event seperti ulang tahun maupun kejutan kelulusan. Tiap varian cake ditawarkan mulai dari Rp 180 ribu hingga Rp 400 ribu/ loyang atau Rp 25 ribu per slice.
“Hingga saat ini, sesekali ketika weekend saya masih ikut baking. Jadi sambil bisnis bisa sekalian menyalurkan hobi,” seloroh drg. Prima yang berencana menghadirkan Roso Cakes n Coffee di D’Smile Dental Care cabang Yogyakarta dan Boyolali.
Menyasar kalangan menengah hingga atas, bisa dipastikan bahan baku yang biasa digunakan Roso Cakes n Coffee merupakan bahan premium yang rasa dan kualitasnya selalu terjamin enak.
Seimbangkan Waktu untuk Karir dan Keluarga
Segala pencapaian yang telah diraih saat ini diyakini drg. Prima bukan hanya berkat kerja keras dan kegigihannya. Tapi juga karunia Allah SWT yang seakan tak pernah putus. “Saya selalu percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT untuk umatnya. Kebetulan saya seorang mualaf, meski belum bisa menjadi muslim yang baik, saya berusaha mendirikan sholat 5 waktu di awal waktu sholat, saya juga gemar berpuasa Daud sejak tahun 2009, sampai sekarang. Entah kenapa saya merasa selalu dalam pertolongan Allah SWT, dan Allah bermurah hati kepada saya mengingat perjalanan karir yang telah saya lalui hingga saat ini,” jabarnya.
Kesibukan drg. Prima sebagai Dokter Gigi sekaligus owner klinik dan coffee shop, tidak menghalangi dirinya untuk memprioritaskan keluarga. Ia pun senantiasa mengingat dan menjalankan pesan suaminya, Revi Sandi Negoro,SH yang berprofesi sebagai Lawyer, untuk selalu berbakti kepada suami, anak-anak dan orangtua.
“Sejak awal suami berpesan, silakan saya berkarir setinggi-tingginya, asal jangan lupakan 3 ba;. Yakni baktimu sebagai istri, baktimu sebagai ibu, dan baktimu sebagai anak. Sebagai istri sekaligus ibu tentunya nomor satu saya tidak pernah absen menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak yang saya masak sendiri. Setelah seharian bekerja, setiap malam saya selalu memijat suami karena katanya itu yang membuat ia jatuh cinta pada saya setiap hari. Selain menunjukkan bakti kepada suami, kedekatan kami juga selalu terjaga karena biasanya sambil memijat kita ngobrol tentang banyak hal dari yang ringan sampai berat. Demikian juga kepada anak-anak, saya sempatkan waktu mengajari mereka beberapa mata pelajaran yang masih saya ingat sampai sekarang, yaitu matematika, fisika, kimia dan biologi. Selain jadi tahu sejauh mana anak-anak memahami pelajaran tersebut, saya juga lebih dekat dengan mereka meskipun intensitas waktunya hanya sebentar. Terbukti anak-anak saya berprestasi di berbagai bidang. Anak pertama kami, Muhatha Hibbanu Mahdy, juara nasional hapkido kejurnas 2022, anak kedua Aisha Belleza Kautsar, juara 1 sekabupaten FLS2N seni tari, dan yang nomor tiga Hafsa Maula Halwabi Saqib, juara 1 Popda Senam sekabupaten. Saya selalu ingatkan pada anak-anak untuk selalu percaya bahwa mereka pasti bisa, tentunya didukung dengan latihan dan doa,” papar drg. Prima, bangga.
Terkait baktinya sebagai anak, di ujung minggu, drg. Prima selalu menyempatkan waktu bertandang ke rumah orangtuanya. “Kebetulan saya berbeda rumah dengan mama, jadi kami sekeluarga mengunjungi beliau seminggu sekali, untuk mengobati kerinduan eyang pada cucu-cucunya. Sebisa mungkin kami membantu semua kesulitan-kesulitan orangtua, karena doa orangtua untuk kami anak-anaknya, kami yakini tidak tertolak oleh Allah SWT,” tambahnya.
Waktu weekend juga dimanfaatkan drg. Prima untuk me time dan family time. Selain nyalon bareng kedua putrinya, terkadang ia mengajak anak-anak travelling ke wisata-wisata alam seperti pegunungan atau pantai.
“Semakin dewasa anak-anak makin susah diajak travelling karena kesibukan masing-masing. Akhirnya saya hanya travelling bersama suami, biasanya camping atau mendaki. Hobi inilah yang kemudian menginspirasi kami merintis bisnis camper van, yakni menyewakan mobil-mobil yang dilengkapi camper van. Rencananya tahun ini launching,” ujar dokter lulusan Universitas Indonesia.
Nerimo, Pantang Menyerah dan Hidup Jujur
Kesuksesan drg. Prima sebagai dokter gigi dan pebisnis, menjadi salah satu bukti perempuan juga mampu mencapai cita-cita dan harapan. Ia pun memegang beberapa prinsip yang selalu ia lakoni dalam keseharian. Diantaranya selalu nerimo, sakmadya, yakni menjalani kehidupan dengan apa adanya, tidak memaksakan diri dan bergaya hidup sesuai kemampuan. Sehingga hidup jadi lebih tentram.
Prinsip drg. Prima selanjutnya adalah pantang menyerah. Belajar dari hobinya mendaki gunung yang banyak menemukan aral melintang, bebatuan, sungai, rasa lapar, rasa lelah untuk mencapai puncak, begitu juga kehidupan. “Meskipun begitu tetaplah berjalan maju, meskipun hanya sedikit tetaplah berjalan, beristirahatlah jika lelah, tetapi jangan mundur karena puncak suatu saat pasti tercapai. Akan ada pemandangan indah ketika di puncak, begitu juga hidup, akan ada rasa bahagia dan bangga ketika kamu bisa mengalahkan dirimu sendiri dan mengetahui kamu sudah selangkah lebih maju,” ucapnya penuh nasehat.
Dokter berambut panjang ini, juga selalu mengutamakan kejujuran di setiap langkahnya. Karena sejatinya, kepercayaan orang lain terhadap kita merupakan sesuatu yang tak ternilai harganya. “Jangan curang dan tidak jujur, karena itu modal dipercaya orang. Jangan khawatir rezeki sudah tertakar dan tidak akan tertukar. Bahkan saking tidak sukanya saya dengan kecurangan, saya melarang suami saya untuk menangani kasus hukum yang berpotensi untuk KKN, apapun itu bentuknya. Saya ingin rezeki yang berkah. Dan alhamdulillah saya dan suami sepakat. Supaya tentram dan damai kehidupan kami,” tegasnya.
Info Lebih Lanjut:
Instagram : @D’Smile @dsmile_dentalcare @lawyer_jogja @roso_cakesncoffee @klatencampervan