PROFIL INSPIRATIF

drg. Hj. Detty Ully Tirana ; Optimis dan Yakin Lebih Sukses di Tahun Penuh Harapan Ini

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Ketangguhan hati untuk memperjuangkan bisnis dalam situasi rumit dan tak pasti bukan perkara mudah. Rasa khawatir yang mengisi pergantian hari seringkali menghambat keyakinan untuk bergerak. Tak ada yang mampu memprediksi situasi seburuk atau sebaik apapun. Hanya kepercayaan diri dan kekuatan yang mampu mewujudkan perjuangan tanpa mengeluh. Itulah yang telah dilalui drg. Hj. Detty Ully Tirana.

Dokter gigi kelahiran Baturaja, 15 Agustus, yang akrab disapa Dedet ini, tak pernah menyangka di awal tahun 2020 menjadi masa sulit yang harus dihadapi. Adanya pandemi yang menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia telah mempengaruhi sektor ekonomi dan berimbas pada semua sektor bisnis. Sebagai seorang dokter dan pengusaha, ia mengalami cashflow yang merosot tajam. Bahkan untuk membayar gaji karyawan, pemilik Tirana Group ini terpaksa merogoh tabungan pribadi.

Namun, seiring dengan kebijakan Pemerintah yang telah memberikan stimulus di semua sektor, akhirnya di semester kedua tahun 2020, Detty mulai bangkit secara perlahan dan arus kas mulai kembali normal. Di awal 2021, program vaksinasi mulai digencarkan oleh Pemerintah yang ternyata berpengaruh terhadap optimisme yang sangat baik.Dari pandemi Covid-19, Detty banyak belajar dan menyerap pembelajaran. Sebagai hamba Allah, manusia merupakan makhluk yang lemah dan hanya dengan pertolongan dari Allah SWT, manusia termasuk dirinya mampu melewati masa-masa sulit. Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Moestopo ini berharap semoga pandemi segera berakhir dan masyarakat dapat berakvitas secara normal, anak-anak dapat bersekolah dan bersosialisasi seperti biasa. Ia juga optimis di tahun ini akan menjadi tahun kebangkitan ekonomi di semua sektor.

Sosok Tangguh di Balik Tirana Group

Detty merupakan sosok perempuan yang turut berjibaku membangun dan mengembangkan perusahaan dengan nama Tirana Group. Perusahaan ini berawal dari sebuah usaha kecil yang dirintis oleh kedua orang tua. Tirana Group bergerak di bidang perdagangan pakaian dan alat rumah tangga dari rumah ke rumah. Usaha yang dibangun sejak era 90-an ini, mengalami pasang surut dan tantangan. Mulai dari kesulitan permodalan sampai barang yang tidak kunjung dibayar oleh pembeli. Namun berkat kerja keras dan jiwa pantang menyerah, Tirana Group telah bertransformasi menjadi grup usaha yang cukup disegani di Baturaja, Sumatera Selatan. Saat ini, lini usaha Tirana Group sudah menjangkau sejumlah bidang di antaranya furniture, wedding organizer, bengkel mobil, jual beli mobil, car wash, laundry dan klinik kesehatan.

Salah satu target ekspansi Tirana Group adalah meningkatkan volume penjualan di bidang otomotif. Caranya dengan membuka cabang baru, menambah dan melengkapi fasilitas perbengkelan kendaraan serta meningkatkan jumlah stok unit kendaraan. Detty juga berencana  melakukan transformasi Tirana Dental Clinic menjadi Rumah Sakit Tirana yang tidak hanya melayani pasien gigi dan mulut, tetapi dapat melayani keluhan penyakit lain.

Harapan ke depan, Tirana Group tak hanya melayani konsumen di wilayah Sumatera Selatan saja, tetapi dapat menjangkau kota-kota lain di seluruh Indonesia.

 

Keluarga Menjadi Prioritas

Selain berprofesi sebagai dokter gigi dan pengusaha perempuan yang hobi menari tradisional ini merupakan istri dari H.Tonni Syamsuddin, S.T, M.Eng yang juga berprofesi sebagai pengusaha. Ia dikaruniai dua orang anak yang bernama Arsyah Syamsuddin (Kelas 8 SMP) dan Nadira Syamsuddin (Kelas 5 SD).

Sebagai seorang ibu, Detty menyadari harus memiliki kemampuan dalam manajemen waktu dan prioritas terbaik untuk keluarga. Di tengah kondisi saat ini, ia bersyukur kerja sama dengan suami dapat membantu melewati masa-masa sulit. Namun Detty percaya, di balik semua kesulitan yang dirasakan selama pandemi ia merasakan sisi positif di mana dengan adanya kebijakan WFH (Work From Home) dan SFH (School From Home), waktu berkumpul bersama keluarga menjadi lebih intens. Kesempatan yang ada digunakan untuk saling berkomunikasi dan bercengkrama di rumah serta terlibat aktif membantu kegiatan belajar mengajar anak-anak di rumah. Meskipun timbul rasa jenuh dan bosan, tetapi ia selalu menanamkan keyakinan kepada keluarga untuk menghadapi dengan lebih sabar dan mematuhi anjuran pemerintah agar pandemi dapat segera berlalu ,,,,

 

 

 

WD

 

Bagikan:

Bagikan: