Crowdfunding Typography Banner
CEO Eternal Youth Skin & Dental Clinic

dr. Wulan Yuwita, Sp.KK: Launching Klinik Keluarga Berkonsep One Stop Aesthetic and Medical Clinic di Tengah Pandemi

Bagikan:

WULAN 4

MajalahInspiratif.com, Jakarta –Dunia kedokteran memang bukan hal yang asing bagi dr. Wulan Yuwita, selain kedua orang tua,  kakak dan suaminya, ia juga menjejakkan karier sebagai tim medis tersebut. Alasan itulah yang mendorong dokter cantik yang akrab disapa dr.Wulan, kembali membuka klinik pribadi milik ayahnya dan mengembangkannya dengan konsep yang lebih lengkap.

Menjalani profesi yang sama dengan suami, kakak kandung dan kakak ipar, mendorong dr. Wulan membangun klinik keluarga. Sehingga memudahkan bagi mereka untuk bertemu. Hal yang sebelumnya sulit untuk dilakukan, mengingat jadwal praktek yang berbeda. “Sebagai dokter yang bekerja di Rumah Sakit berlainan, cukup susah bagi kami mengatur waktu untuk kumpul keluarga. Makanya kami bermimpi bisa buka praktek sendiri tapi dalam satu klinik. Karena kebetulan Papa punya klinik tapi sudah tidak lagi praktek, jadi kita coba lanjutkan,” cerita dr. Wulan.

Proses Panjang. Dijelaskan dr. Wulan, klinik yang baru launching di awal tahun 2021 tersebut berbeda konsep dengan klinik pribadi yang dulu dijalankan ayahnya. Klinik berlabel Eternal Youth Skin & Dental Clinic tersebut mengususng konsep One Stop Aesthetic and Medical Clinic, karena layanan yang ditawarkan lebih lengkap.

“Apa yang kami tawarkan sesuai dengan spesialisasi kami. Saya sebagai SpKK menangani aesthetic dan penyakit kulit, suami sebagai SpBM handle masalah gigi dan mulut, kakak lelaki saya SpPD melayani penyakit dalam, dan istrinya sebagai SpA akan mengurus pasien anak-anak,” terangnya.

Perbedaan konsep layanan itulah yang membuat kepengurusan izin klinik jadi lebih panjang dan cukup menguras waktu. “Kami harus mulai semuanya dari nol, mulai dari renovasi hingga mengurus perizinan. Dan ternyata bukan hal yang mudah, apalagi di antara kami tidak ada yang punya background bisnis, jadi semakin berat bahkan sempat hopeless. Tapi karena tujuan kami membangun bisnis ini supaya bisa membantu masyarakat luas, kami mencoba untuk terus semangat. Puji Tuhan, setelah dua tahun akhirnya semua izin sudah keluar, bahkan kakak laki-laki saya sejak tahun pertama sudah praktek di klinik tersebut,” ungkap dr. Wulan, lega.

Trilogy Concept. Untuk layanan aesthetic yang dr. Wulan tangani, klinik yang menyasar kalangan low hingga middle ini menawarkan trilogy concept. Yakni perawatan kulit yang dilakukan dalam tiga tahapan. Dimulai dengan Bio-Detox Aqua Peels, Bright and Glow dan Booster Signature.

Tahap pertama Bio-Detox Aqua Peels berupa Purify & Cleanse bertujuan untuk membersihkan wajah dari polusi dan kotoran melalui kombinasi tindakan Bio-Detox dan Aqua Peels. Sehingga kulit wajah tampak lebih sehat dan bersih. Setelah wajah bersih dari segala jenis kotoran dan menjadi lebih sehat, tindakan berikutnya adalah dengan medical peeling dan kombinasi dengan Laser Signature atau Eternal sesuai jenis kulit pasien. Sehingga wajah tampak lebih cerah dan glowing.  Langkah terakhir, ketika kulit wajah sudah sehat dan cerah, maka dilakukan tindakan booster pada wajah dengan menggunakan kandungan asam hyaluronat sebagai multifractional bio-induction, yaitu “regeneration, re-structuring, hydration dan protection. Sehingga wajah tampak lebih segar, lembap dan rejuvenate .

Proteksi Diri dari Paparan COVID-19 – Selain menggelar praktek di Eternal Youth Skin & Dental Clinic, hingga saat ini dr. Wulan juga melayani pasien di poli Rumah Sakit Immanuel, Bandung-Jawa Barat dan tenaga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Dengan segudang kesibukan, tentu membuat tenaga dokter kelahiran Bandung 7 Januari ini banyak terkuras. Supaya tidak mudah lelah dan membuat imunitasnya menurun, dr. Wulan berupaya untuk menjaga asupan makanan sehat yang dikonsumsi. Alumnus Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, dan Program Pendidikan Dokter Spesialis Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ini, juga rutin mengonsumsi multivitamin.

“Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini yang jelas tenaga kesehatan seperti kami  memang jadi lebih ribet. Sebelum praktek persiapan yang harus dijalani banyak sekali, harus kumur-kumur mulut dan hidung, menggunakan APD level 2 lengkap, dan saat akan pulang juga mesti kumur-kumur lagi, semprot badan dan juga mandi. Karena kami bukan hanya harus memproteksi diri tapi juga melindungi pasien dan keluarga di rumah,” tekan dokter yang kini menghindari jajan di sembarang tempat ini.

Selalu Luangkan Waktu untuk Keluarga

Padatnya rutinitas harian bukan alasan bagi dr. Wulan melewatkan kewajiban sebagai istri sekaligus ibu di rumah. Pagi hari, sebelum berangkat praktek, istri dari drg. Arismunandar, Sp.BM ini selalu menyempatkan waktu menyiapkan segala keperluan sang suami dan juga buah hati mereka, Matthew Alexander Sosilo, yang saat ini baru berusia 3 tahun.

“Setiap hari, sebelum berangkat kerja saya selalu meluangkan waktu untuk si kecil. Jadi begitu dia bangun masih ada saya. Saya sudah siapkan juga baju, makanan dan vitaminnya. Biasanya jam 9 setelah 2-3 jam main bareng sambil menyuapi sarapan, baru saya berangkat. Begitu juga malam hari, setidaknya 1 jam sebelum dia tidur saya temani dia baca buku, belajar atau main. Setelah dia tidur baru saya kerjakan tugas klinik atau hal lain,” terangnya. Meski sang suami juga memiliki kesibukan yang sama, namun mereka berupaya untuk selalu menjaga komunikasi. Keduanya juga kompak dalam menanamkan nilai-nilai agama dan moral bagi putra semata wayang mereka.

“Dimulai dari basic-nya, jadi sebelum tidur diperkenalkan dengan agama seperti berdoa atau cerita-cerita rohani. Saya juga banyak belajar dari kawan saya yang berprofesi sebagai spesialis anak, bahwasanya meski sebagai working mom kita masih punya kesempatan untuk membentuk kedekatan dengan anak. Setidaknya luangkan waktu 1 jam untuk interaksi bersama anak, tanpa diganggu gugat oleh apapun seperti handphone atau lainnya. Dan ketika sudah di rumah apalagi saat weekend waktu saya full bareng anak dan suami. Jadi neninya sudah bebas tugas,” tekan dr. Wulan.

Dan di era gadget seperti sekarang, dr. Wulan berlaku bijak. Yakni dengan memberikan kesempatan kepada si kecil menikmati fitur platform digital seperti Youtube. Namun, tentu dengan waktu dan konten yang dibatasi dan selalu dalam pengawasan.

“Ketika berusia dua tahun, saya sempat kasih kesempatan dia nonton tayangan lagu atau kartun di Youtube Kids yang sudah saya pilihkan. Karena ternyata cukup membantu dia belajar atau bernyanyi tentang angka dan  huruf. Tapi karena dia cukup aktif dan lebih senang gerak ke sana ke mari lama kelamaan tidak terlalu suka nonton atau main handphone,” ungkapnya seraya tertawa. Laili

Bagikan:

Bagikan: