dr. Eny Anggraini, Dipl.CIBTAC dan dr.Yesi Rosalia: Optimis Majukan Tulungagung dan Bima Lewat Bisnis Kecantikan

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Ikatan persaudaraan yang erat tak hanya mendatangkan kenyamanan dan kebahagiaan untuk saling berbagi satu sama lain, tetapi bekerja sama dan menuntaskan kegemaran demi sebuah passion. Suasana inilah yang tercipta antara adik kakak bernama dr. Eny Anggraini, Dipl.CIBTAC dan dr.Yesi Rosalia. Dua dari 6 bersaudara (Fariz Primadianto, ST, DR. Fahmi, Nia, S.Ked dan Ilham [Mahasiswa FK]) ini, berhasil menyatukan visi dan tujuan untuk mengembangkan kemampuan diri dan menghadirkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain lewat klinik umum atau pratama Primadona Medika dan klinik kecantikan Primadona Skincare.

Diceritakan dr. Eny dan dr. Yesi, untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat tentang inovasi membutuhkan proses yang tidak mudah. Keberanian untuk menerima segala masukan dan kemantapan hati demi menciptakan kreativitas menjadi modal untuk menggapai tujuan. Namun dr. Eny, dokter kelahiran Tulungagung, 19 Agustus, dan dr. Yesi, kelahiran Tulungagung, 8 Agustus, telah membuktikan bahwa memperoleh kepercayaan masyarakat membutuhkan perjuangan. Dr. Eny, memulai bisnis kecantikan di tahun 2015 dengan perjalanan yang penuh tantangan. Ia memulai kariernya di dunia kecantikan dengan membuka praktik dan perawatan kecantikan dengan tiga bed dan dua karyawan. Ia harus berhadapan dengan kesulitan di mana ketika itu belum ada media sosial sebagai sarana promosi seperti Instagram, Facebook dan Tiktok seperti sekarang. Selain itu, ia juga harus bekerja double di UGD RSI Tulungagung dengan waktu yang sangat padat.

“Saat itu saya harus shift malam, sampai rumah pagi dan sudah ditunggu pasien praktik estetik di rumah. Bahkan pernah tidak tidur sama sekali. Namun hal yang membuat saya bahagia ketika pasien yang berjerawat parah dan flek mengalami perbaikan dan wajah semakin bersih.”

Sementara dr. Yesi memulai praktik di bidang kecantikan sejak tahun 2015. Setelah lulus menjadi dokter dan selesai internship, ia mengikuti jejak dr. Eny dan sama-sama membangun klinik. Namun demi mendapatkan bekal praktik dan keterampilan yang dimiliki agar semakin up to date, dr. Yesi memutuskan untuk mengikuti kursus dan pelatihan di dalam dan luar negeri.

“Tantangan dimulai ketika saya ikut suami untuk pindah ke luar Jawa yaitu Bima NTB. Di sana saya memulai kembali praktik dari nol dan sama sekali belum ada pasien. Saya juga ikut praktik di RSUD Bima dan menjadi dokter jaga saat itu. Aktivitas sebagai dokter jaga sambil praktik di rumah. Alhamdulillah saya hamil anak kedua, sehingga setelah berdiskusi bersama suami dan keluarga saya fokus untuk praktik aesthetic dan menjaga kehamilan kedua sampai dengan anak kedua saya lahir. Lama-lama pasien dari mulut ke mulut sudah semakin banyak. Saya sangat senang karena selain membantu pasien, saya senang apabila masalah tersebut teratasi dan ikut bahagia ketika pasien saya mukanya sudah bersih cantik dan glowing.”

Kepercayaan pasien yang telah dibangun membuat klinik mereka menjadi ramai dan diminati. Setelah pasien melakukan perawatan dan pemakaian krim, pastinya akan memberikan informasi kepada orang lain, teman, saudara atau tetangga. Bahkan keduanya mengingat ada beberapa pasien yang datang satu rombongan dari Panggul Trenggalek Ponorogo dan rela menempuh perjalanan berjam-jam demi datang ke kliniknya untuk melakukan perawatan kecantikan.

Treatment yang ditawarkan Klinik Primadona Skincare sangat lengkap meliputi “One Stop Beauty”, perawatan dari ujung rambut sampai kaki. Pasien yang datang tidak perlu pindah tempat dan bisa satu hari full menghabiskan waktunya di klinik. Klinik kepunyaan dr. Eny menawarkan treatment berteknologi based device (Laser, Radiofrequency, Ultrasound), injectables (Botox, Filler, Skinbooster), Threadlift atau Benang, Facial , PRP, IPL Hair Remove, Body Spa, Hifu Miss V dan dilengkapi dengan salon kuku. Klinik Primadona Skincare merupakan pelopor halal nail polish gel di Tulungagung. Treatment andalan yang menjadi primadona dan favorit adalah Slimming Program dan Cryolipolysis.

“Kami memiliki menu lengkap untuk Slimming Program. Banyak pasien yang berhasil mendapatkan body impian mereka. Co2 Fractional Laser with Growth Factor, HIfu Miss V dan semua menu perawatan wajah untuk mengatasi flek atau jerawat, sehingga menjadi primadona dengan harga terjangkau.”

Tak hanya memberikan kenyamanan dalam hal perawatan, dr. Eny dan dr.Yesi juga menyediakan skincare dengan brand sendiri yaitu Primadona/Pd Skincare yang merupakan krim perawatan wajah dan terbuat dari bahan-bahan berkualitas, tetapi ditawarkan dengan harga terjangkau. Salah satu skincare yang menjadi andalan adalah Niacinamide yang mempunyai segudang manfaat. Selain mencerahkan, mencegah penuaaan, melembabkan dan sebagai anti inflamasi yang bisa untuk meredakan jerawat. Dr. Eny juga berusaha menjaga loyalitas pasien salah satunya dengan menyediakan kartu member, diskon produk dan paket promo treatment yang berbeda setiap bulan.

“Target market kami adalah kaum Macan Ternak yaitu Mama-mama cantik anter anak (tertawa,-red) Namun semua orang berhak tampil lebih baik, jadi skincare kami bisa untuk laki-laki atau perempuan dengan berbagai usia, terlebih dengan permasalahan kulit. Kami akan merawat dengan senang hati.”

Klinik Primadona Skincare telah meraih pencapaian yang membanggakan. Beberapa penghargaan berhasil diraih di antaranya Best Aesthetic Beauty Klinik 2019, dr. Eny Inspiring Woman in Beauty Clinic 2019, dr. Yesi Inspiring Doctor in Beauty Clinic 2018 dan Asean High Recomanded Skincare & Beauty Klinik 2021.

“Pencapaian ini berkat support luar biasa dari mama saya tercinta, Hj. Istiqomah, dan izin suami Dokter Gilang, mertua saya yang memberikan rasa percaya diri serta tidak pernah melarang, Dra. E. Ratna dan dr. Fadjar Aribowo Sp.A serta keluarga besar. Saya bersyukur sampai sekarang sudah memiliki empat klinik yaitu 2 di Tulungagung, 1 Trenggalek dan 1 Bima NTB.”

Inspirasi dr. Eny dalam menjalani profesi saat ini adalah ibunda tercinta, Hj. Istiqomah. Ibunda tercinta adalah perias dan pemilik Salon Primadona yang sudah terkenal dan merias sejak ia masih kanak-kanak. Bahkan saat dr. Eny menempuh pendidikan SMA dan kuliah, ia sering turut serta ibunya untuk merias pengantin. Dr. Eny takjub ketika ibunya berhasil mengubah wajah pengantin menjadi cantik, percaya diri dan sesuai dengan yang diinginkan. Sementara inspirasi dan panutannya untuk bekerja keras tanpa lelah adalah almarhum ayah yang bernama Drs. H. Supriyadi. Ayahnya adalah seorang guru PNS di STM/SMKN Boyolangu dan juga entrepreneur sejati dengan segala ketegasan, humble dan penuh kasih sayang.

“Saat Papa meninggal adalah hal terberat dalam hidup saya, dan saat itu juga saya bertekad menjadi seorang perempuan yang mandiri seperti Mama. Saya ingin membahagiakan orang tua, meringankan beban Mama dan memberi contoh, membantu sampai dengan empat adik saya yang masih bersekolah di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi sampai berhasil.”

Sama halnya dengan kakaknya, dr. Yesi juga terinspirasi oleh Sang Bunda. Ia mendapatkan pelajaran berharga tentang perjuangan dan kerja keras. Ibunda dari Qiandra Alina Putri Arsy (5 tahun) dan Muh.Arsenio Putra Arsy (2 tahun) inim, juga termotivasi oleh sosok almarhum ayah, Drs. H. Supriyadi yang selalu memiliki dedikasi maksimal untuk murid dan anak-anak, sehingga ia menjadi orang yang mandiri dan berhasil membanggakan keluarga.

“Yang menginspirasi saya berikutnya adalah kakak saya dr. Eny Anggraini yang sudah memulai praktik kecantikan dan mengajarkan saya bahwa kita bisa bekerja sesuai passion dan itu akan menjadikan kita lebih bahagia. Saya juga bersyukur mendapatkan dukungan penuh dari suami, dr. Armansyah Nur Dewantara, yang kebetulan juga sama seperti suami dr. Eny, saat ini menempuh pendidikan spesialis Orthopedi dan Traumatologi di Udayana. Serta mama mertua dr. Hj. I Dewa Ayu Nyoman Tini Wijanari dan ayah mertua dr. H. Bachtiar Hasan yang sangat mendukung saya hingga bisa seperti sekarang.”

Dampak Pandemi. Dampak pandemi Covid pasti melanda semua aspek kehidupan terlebih saat PSBB di mana jumlah kunjungan pasien dan perawatan menurun. Sedangkan cost naik karena harus ekstra menyiapkan APD diri dan pasien, bahkan semua diganti dengan disposibble used kit, pengiriman bahan baku cream yang lama karena hampir di semua daerah lockdown, jam buka klinik yang pendek, cost swab Antigen karyawan berkala, dan cost pengobatan karyawan yang sakit. Dr. Eny dan dr. Yesi tetap mengupayakan prokes yang ketat dan tetap memberikan pelayanan terbaik. Bahkan di masa pandemi ini, mereka tidak merumahkan pegawai dan bisa membuka Primadona Skincare Trenggalek serta merekrut karyawan baru.

Saat ini, bussines plan di era pandemi memang berbeda. Dr. Eny dan dr. Yesi mulai menyediakan konsultasi online, pembelian krim online, penjualan facial kit yang dapat digunakan untuk perawatan di rumah dan tanya jawab dokter secara online atau live IG. Mereka berharap semoga seluruh masyarakat dapat menerapkan prokes dan mengikuti program vaksinasi pemerintah.

“Bahkan tindakan real dari Primadona Skincare, yaitu kami turut serta mendukung kegiatan vaksinasi massal dan pemberian bingkisan berupa beras, bersama HPMI, dan Vaksinasi Usila dengan sejuta telur yang diadakan IDI. Semoga Indonesia Pulih, semoga pandemi Covid cepat berlalu. Semoga klinik kecantikan kami dapat menjadi salah satu tourism object dari daerah sekitar dan Primadona bisa buka di banyak kota di Indonesia. Hal yang tak kalah penting, saya ingin memberikan pelayanan One Step Beauty. Bahwa di kota Tulungagung, kota kelahiran saya ada Klinik Kecantikan dengan pelayanan terlengkap baik laser, alat-alat canggih, filler, botox, benang, skincare berkualitas dan aman dengan harga terjangkau.”

Kegiatan Organisasi dan Keluarga. Di samping membangun klinik dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk berinovasi, dr. Eny dan dr.Yesi aktif di berbagai kegiatan di antaranya sebagai Pengurus Ikatan Istri Dokter atau IIDI cabang Tulungagung sebagai Sie Kesejahteraan Sosial. Banyak agenda aktivitas sosial seperti pengabdian masyarakat atau baksos pembagian sembako yang diikuti secara aktif. Termasuk penggalangan dana untuk korban bencana alam, baksos pembagian masker atau dana untuk masyarakat terdampak Covid dan baksos pemberian bantuan kepada Nakes.

Dr. Eny juga tergabung dalam anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Tulungagung. Banyak agenda HIPMI yang mengajarkan atau menyelenggarakan seminar interaktif tentang berwirausaha dan ia pernah menjadi narasumber di acara HIPMI Jatim.
Peran dr. Eny, ibunda dari Ghina Kamila Amarissa Aribowo (5 tahun-TK), Ghani Irham Arkana Aribowo (4 tahun-PAUD) dan Ghalya Kheyra Faradiba Aribowo (2 tahun) sebagai istri dan ibu rumah tangga selalu berusaha memprioritaskan suami dan anak-anak. Suami tercinta yang bernama dr. Gilang Persada Aribowo sedang menempuh pendidikan Orthopedi dan Traumatologi di Universitas Negeri Solo (UNS). Dr. Eny selalu mendukung dan memberikan kepercayaan penuh. Bahkan ia rela pulang-pergi Solo-Tulungagung untuk quality time bersama suami, atau ikut touring moge ke beberapa kota di Indonesia, mengikuti hobi dr. Gilang.

“Meskipun pagi sampai dengan sore saya praktik, tiap malam saya selalu berusaha bermain atau belajar dengan anak-anak. Di malam hari, setelah maghrib adalah waktu full dengan mereka, walaupun kadang kepala pusing terasa letih. Sebagai ibu yang bekerja pasti saya harus pandai membagi waktu.”

Bagikan:

Bagikan: