Aesthetic Doctor Metimeskincare

Dr. Arimbi Ayu Lismiaty: Ingin Ilmu dan Gelar Anak Kelak Bermanfaat Bagi Sesama

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Pembentukan karakter anak menjadi sosok yang baik, tangguh, mandiri, dan bertanggung jawab, dapat diupayakan sejak usia dini. Tentunya orang tua memegang peranan penting dalam mengondisikan agar anak berada dalam lingkungan yang mendukung tumbuh kembang karakter mereka. Hal ini disadari betul oleh dr. Arimbi Ayu Lismiaty dan sang suami, dr. Prima Sp.OG. bahkan hal tersebut menjadi goals utama mereka pada kedua buah hati, Akalil Zaahir (9 tahun) dan Ashalina (4 tahun).

“Hal pertama yang kami bentuk adalah karakter anak, yakni dengan mengembangkan pola asuh atau pola interaksi yang edukatif dan efektif di rumah. Karena Pola asuh orangtua dalam lingkungan keluarga sangat menentukan nilai-nilai yang didapatkan oleh anak. Pendidikan agama juga sudah kami terapkan sejak dini, mulai dari membiasakan mereka berdoa saat akan melakukan setiap kegiatan, mengajak mereka mengerjakan shalat sejak kecil, mengaji bersama, mengajarkan untuk selalu melihat ke bawah dan selalu membantu orang-orang yang kesusahan,” tutur dokter cantik yang senantiasa membacakan buku kisah para Nabi sebagai pengantar tidur anak-anak ini.

Pupuk Kemandirian. Salah satu point dalam pembentukan karakter anak adalah kemandirian. Namun, diakui dokter yang akrab disapa dr. Mbiey ini, dibutuhkan kesabaran dalam memupuknya.

“Sebagai orang tua, kita memang dituntut sabar dalam menghadapi anak yang sedang berproses menuju kemandirian. Karena Kemandirian seorang anak tidak didapatkan secara instan. Namun, kemandirian didapat dari proses yang membutuhkan latihan dalam waktu yang cukup lama. Serta selalu menyediakan waktu cukup bagi anak dalam berusaha melakukan atau menyelesaikan tugasnya sendiri. Selalu berikan apresiasi kepada anak jika mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri, dengan ucapan terima kasih dibarengi pelukan kepada anak,” ujar dokter kelahiran Timor Leste 15 November ini.

Keinginan kedua buah hati untuk selalu dekat dengan dr. Mbiey, tak dianggapnya sebagai halangan dalam beraktivitas. Namun motivasi untuk bekerja sebaik dan seefektif mungkin sehingga bisa segera berkumpul bersama keluarga. “Ke mana pun anak-anak selalu ingin bersama. Mereka menemani dan menyemangati di setiap aktivitas merupakan hal yang sangat saya syukuri hingga saat ini,” katanya.

Momen Spesial. Kesibukan dr. Mbiey dan suami dalam bekerja, membuat waktu mereka bersama keluarga jadi lebih terbatas. Agar tetap memiliki quality time bersama Akalil dan Ashalina, keduanya berupaya meluangkan waktu ngumpul bareng. Biasanya dihabiskan dengan bermain atau jalan-jalan.

“Jalan-jalan menjadi cara kami untuk mengenalkan transportasi umum ke anak, yang bagi kami sangat baik untuk memperbaiki hubungan antar anggota keluarga agar menjadi lebih sehat dan positif. Manfaat pertama yang sudah pasti didapatkan dari kegiatan jalan-jalan keluarga adalah family bonding. Selain itu, mengadakan jadwal untuk pergi jalan-jalan bersama keluarga juga bisa memberi manfaat bagi perkembangan apresiasi anak dan anggota keluarga terhadap alam.

Tidak hanya sekedar memberikan kenangan indah baru untuk anak, kegiatan liburan atau jalan-jalan bersama keluarga bisa menambah rasa bahagia,” tambah dr. Mbiey.

Dalam keseharian, di sela waktu luang dr. Mbiey memanfaatkan waktu ngumpul bersama anak dengan menonton film keluarga. Cara ini baginya mampu meningkatkan kualitas kebersamaan dengan anak yang lebih baik.

“Menonton menjadi salah satu kegiatan favorit keluarga kami untuk mengisi waktu luang. Apalagi di masa pandemi, menonton film dapat dilakukan di rumah dengan streaming. Dengan Menonton film keluarga dapat mempererat hubungan anak dan orang tua, sekaligus melatih imajinasi dan komunikasi,” lanjut dr. Mbiey.

Bermanfaat Bagi Sesama. Memiliki anak-anak yang berprestasi merupakan dambaan hampir setiap orang tua. Namun, kepada buah hatinya, dr. Mbiey justru lebih berharap kelak mereka bisa bermanfaat bagi sesama.

“Bukan hanya sekadar bersekolah dan mendapatkan prestasi, saya selalu berharap agar ilmu yang didapat oleh anak anak bisa bermanfaat terhadap sesama. Jadi, bukan banyaknya ilmu dan tingginya gelar pendidikan yang diharapkan, tapi seberapa bermanfaatkah ilmu dan gelar yang didapatkan untuk dibagikan terhadap lingkungan mereka nanti,” tutup dokter esthetic yang juga seorang Influencer ini.

Pilih Mode Aman pada Gadget Anak

Penggunaan gadget untuk anak pada era digital seperti saat ini sulit dihindari. Apalagi dengan adanya penerapan proses belajar dan mengajar sekolah secara online. Anak-anak juga rentan terserang rasa bosan karena terus-menerus hanya berkutat di rumah. Walhasil, penggunaan gadget menjadi pilihan yang mudah untuk menghibur anak.

Sebagai orang tua, dr. Mbiey turut merasakan tantangan tersebut. Apalagi, selain manfaat banyak juga sisi negatif yang diakibatkan karena penggunaan gadget. “Di era digital ini menurut saya, pengetahuan anak tentang internet terkadang lebih pintar dari pada orang tua. Selain itu kemudahan akses internet yang terkadang bebas terkoneksi tanpa aturan dan konten di dunia maya yang susah untuk disaring. Agar anak-anak tidak terpapar hal-hal negatif dari penggunaan gadget, saya selalu memberikan jadwal kapan mereka boleh bermain gadget, serta selalu mengawasi dengan menggunakan mode aman anak,” ujar dr. Mbiey

Bagikan:

Bagikan: