Sekjen HPMI dan Akademisi

Dr. Anggawira, M.M., M.H, Lepas Jabatan Komisaris Utama BUMN Loyalis Prabowo Sejak 2003 Pimpin REPNAS Prabowo-Gibran

Bagikan:



MajalahInspiratif.com, Jakarta – Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan dimenangkan. Begitu banyak tantangan yang harus dihadapi bukan berarti memilih menyerah atau berlalu, namun menjadi kuat dan tangguh merupakan pilihan tepat untuk memenangkan setiap pertandingan. Sebuah prinsip yang dipedomani Dr. Anggawira, M.M, M.H, seorang aktivis mahasiswa yang bertansformasi menjadi pengusaha nasional.

Secara profesional Anggawira dipercaya menjabat sebagai Komisaris Utama di BUMN, seperti: Krakatau Niaga Indonesia dan KHI Pipe Industries. Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT JSK GAS Industries dan PT Bumi Resources Tbk dan sebagai Tim Ahli Menteri Investasi dan Komwas SKK Migas. Namun berjalannya waktu, ia memilih untuk menetapkan pilihan mendukung pasangan Prabowo dan Gibran dalam kontestasi Pilpres 2024, dengan segala konsekuensinya.

“Dalam proses kehidupan, kita juga harus memilih mana yang bisa dipilih secara baik dan saya rasa mengambil risiko untuk mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran dengan konsekuensi yang ada, saya rasa itu pembelajaran yang berarti harapan dan menjadi salah satu stepping stone untuk lebih baik lagi ke depan.”

Keyakinan atas pilihan tersebut yang membuat Anggawira memutuskan tergabung dalam Tim Pemenangan untuk memenangkan Prabowo dan Gibran. Ia tergabung bersama Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) Prabowo Gibran setelah berani mengambil langkah untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris PT. Krakatau Pipe Industries (KPI).

Anggawira yang merupakan Ketua Umum DPP REPNAS adalah relawan pengusaha muda nasional untuk Indonesia Maju, generasi baru penggerak ekonomi yang berkomitmen mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi nasional demi kemajuan Indonesia. Ia menjadi pendukung teguh Prabowo dan Gibran di Pemilu 2024. Ia meyakini visi dan misi REPNAS mencerminkan aspirasi para relawan untuk Indonesia yang lebih maju, adil dan sejahtera. Anggawira dan tim saling berkolaborasi aktif dan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah dan masyarakat guna menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha muda dan inovasi lokal demi percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan sosial Indonesia.

Diungkapkan Anggawira, ada tiga fokus REPNAS sebagai tim pemenangan di antaranya mencetak dua juta pengusaha baru melalui business competition bagi Start Up dan BUMDES, menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan baru melalui pelatihan wirausaha bagi pesantren dan desa untuk mengelola dana produktif serta kampanye energi bersih terbarukan di desa wisata melalui road trip ke desa wisata dengan menggunakan atribut energi terbarukan seperti mobil listrik. Selain itu program kegiatan yang dilakukan di pusat dan daerah fokus pada beberapa bidang di antaranya Deklarasi Nasional, Deklarasi Daerah, Konsolnas, Pengusaha Maju Incubation, Green Energy Campaign, Forum Bisnis Daerah, Youthpiration, Unjuk Asa Pengusaha Muda dan Suara Pengusaha.

“Saya relawan pengusaha muda nasional dengan target menciptakan 2 juta pengusaha baru dan ingin menciptakan lapangan pekerjaan. Jadi memang fokus program dan kegiatan kita ke arah sana. Pastinya kita ingin UMKM sebagai fundamental ekonomi bukan hanya dilihat dari sisi ketika dibutuhkan pada saat kampanye saja, tetapi ke depannya ketika pemerintah sedang berjalan mampu diberikan berbagai macam esensi sehingga bisa naik kelas.”

Tak Pernah Berhenti Belajar. Anggawira lahir di Indramayu pada 9 Januari 1982. Ia merupakan seorang yang tak pernah berhenti menuntut ilmu hingga memperoleh gelar Doktor dan berdedikasi sebagai dosen serta pemimpin di berbagai organisasi bisnis, sosial, dan kepemudaan, antara lain sebagai Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO), yang menegaskan komitmennya terhadap pembangunan sosial dan pemberdayaan pemuda.

‘Yakin usaha terwujud, growing together dengan komunitas dan berbagai macam jejaring yang dimiliki seperti teman-teman dekat untuk saling berkolaborasi dan tumbuh bersama..’ merupakan slogan sederhana yang digaungkan Dr. Anggawira., M.M., M.H demi menyemangati generasi muda untuk berkembang menjadi pribadi dewasa dan berkarakter. Ia berhasil menjadi agen perubahan untuk generasi muda karena perjalanan dan lika-liku perjuangan kehidupan yang telah dilalui bersama tantangan menyulitkan. Maka tidaklah heran ketika Anggawira yang dikenal sebagai akademisi dan kolumnis pernah dilirik kalangan pebisnis muda untuk tampil dan maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum HIPMI Periode 2022-2025.

“Saya hobi berorganisasi sejak mahasiswa menjadi aktivis. Sebagai sulung dari tiga bersaudara, saya sekaligus menjadi kepala keluarga karena sudah ditinggal Ayahanda. Setelah lulus kuliah di IPB dengan nilai akademik baik, saya sempat bekerja di salah satu perusahaan minyak internasional. Dua tahun bekerja, saya sempat bekerja serabutan, tetapi tetap aktif berorganisasi terutama di organisasi yang basisnya pertanian, seperti HKTI dan Dewan Tani. Dari aktivitas organisasi tersebut saya mendapatkan banyak peluang.”

Pada tahun 2006, Anggawira membangun perusahaan berbentuk CV yang bergerak di bidang perdagangan dan menangani proyek-proyek supplier di Kementerian serta lembaga mulai dari nilai-nilai kecil. Seiring perjalanan waktu, bisnis mengalami up and down dan melalui berbagai opportunity. Namun untuk saat ini, bisnis yang dibangun Anggawira dapat dikatakan variatif, tetapi lebih banyak di bidang energi seperti infrastruktur LNG, kapal untuk angkutan batu bara, trading batubara, nikel, tambang, jasa pengelolaan perkantoran dan digital komunikasi.

“Karena waktu merintis bisnis itu berkolaborasi, jadi kadang-kadang bukan saya yang handle, ada teman-teman, sehingga range of business saya juga banyak, tetapi memang secara focus yang benar-benar saya tangani langsung dalam konteks membangun adalah di bidang energi.”

Terus Bergerak. Anggawira memiliki prinsip untuk fokus bergerak, jangan takut bermimpi, jangan takut punya cita-cita. Gantungkan cita-cita setinggi langit, tapi jangan pernah berhenti berusaha. Berusaha untuk menjemput dan mencari jejaring untuk mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki.

“Modal utama untuk bisnis menurut saya adalah jejaring atau networking dari lingkungan. Saya juga mulai bisnis dengan menggunakan uang bank setelah delapan tahun berjalan. Sebelumnya pakai resources yang ada dari pertemanan atau keluarga. Istilahnya IMF yaitu istri, mertua dan family. Tetapi untuk sekarang ada berbagai fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah seperti KUR dsbnya, tinggal kitanya bisa mengoptimalkan atau tidak.”

Anggawira merupakan akademisi dan aktivis yang sering menuliskan gagasannya dalam bentuk tulisan di surat kabar. Kepiawaian dan ketangguhannya juga terbentuk karena ia terinspirasi dari beberapa sosok pengusaha nasional yaitu Chairul Tanjung, Hari Tanoe, Sandiaga Uno hingga Bahlil Lahadalia.

“Mereka sebagai sumber motivasi dan inspirasi, tapi tetap create your own way dan create your own path. Walaupun saya sebagai seorang pebisnis, tapi saya juga tidak mau meninggalkan sisi pengabdian saya sebagai seorang pendidik dan pengajar. Saya berusaha menyeimbangkan bisnis, organisasi, dalam dunia pendidikan juga tetap melakukan pengabdian. Mudah-mudahan ke depan balancing ini tetap bisa saya lakukan, walaupun terkadang tidak optimal.”

Kesederhanaan di Masa Kecil. Anggawira dibesarkan dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai ASN di Departemen Perindustrian. Ia lahir di Indramayu dan besar di Jakarta, tepatnya di daerah Mampang Prapatan yang kental dengan banyak orang Betawi. Ia menikmati masa sekolah SD, SMP dan SMA di sekitar wilayah Mampang dan Kalibata.

“Boleh dibilang orang tua saya ASN keluarga sederhana. Jabatan Papa juga bukan yang tinggi, pegawai menengah saja. Saya kuliah di IPB jurusan Fakultas Teknik Pertanian dan hobi berorganisasi. Sejak mulai SD, SMP, SMA, saya aktif jadi Ketua Kelas, Pengurus OSIS dll dan itu terbawa hingga zaman kuliah. Saya aktif di organisasi kampus BEM, HMI. Meski saya aktif berorganisasi, Alhamdulillah prestasi akademik saya tetap baik, jadi berimbang. Pada waktu saya menjelang lulus kuliah, Papa meninggal dalam usia yang relatif muda sekitar umur 44 tahun karena serangan jantung.”

Anggawira merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada waktu itu, ia dihadapkan pada situasi antara pilihan idealis dan realitas untuk membantu ekonomi keluarga. Waktu kuliah, ia senang berbisnis dan berjualan hewan kurban lalu ada program kewirausahaan di kampus. Sebenarnya ia lebih senang berbisnis, tetapi keadaan menuntutnya untuk bekerja secara profesional. Pilihan tersebut yang membuat ia sempat “dipaksa” menjalankan sesuatu yang tidak ia suka. Namun ia berhasil bangkit dan mewujudkan keinginannya berdasarkan passion.

Bagikan:

Bagikan: