MajalahInspiratif.com, Jakarta – Keterlibatan perempuan di era modern dalam mengaktualisasikan potensi dan berkontribusi di berbagai bidang menjadi suatu prioritas. Namun untuk mewujudkannya menjadi utuh dan kuat, perempuan membutuhkan karya, prestasi dan kemandirian. Dokter Spesialis Anak, dr. Dewi Nurindah, Sp.A, M.Biomed, kelahiran Blitar, 12 Desember 1982, mempercayai hal tersebut dengan menambahkan pemahaman bahwa perjuangan kesetaraan gender dan menjadi teladan bagi generasi muda merupakan point yang wajib diupayakan.
“Isu gender masih menjadi persoalan bagi perempuan di Indonesia karena masih terdapat ketidaksetaraan dalam berbagai aspek kehidupan seperti akses pendidikan, kesempatan kerja, kesetaraan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap perempuan.”
Persoalan gender yang terus berkembang dan menjadi tantangan di dalam masyarakat menjadi kendala bagi perempuan dalam mengembangkan diri. Stereotip gender yang masih melekat kuat, minimnya kesempatan yang sama dalam dunia kerja, beban ganda antara pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga, serta kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan dapat diatasi dengan semangat perempuan dalam memperjuangkan langkah hidupnya. Diungkapkan dr. Dewi, perempuan memiliki keunggulan dibanding laki-laki karena memiliki kemampuan multitasking, kecermatan, empati dan kemampuan berkomunikasi yang baik.
“Keunggulan ini dapat menjadi nilai tambah dalam berbagai bidang termasuk karier dan kepemimpinan.”
Sesungguhnya peluang dan kesempatan potensial bagi perempuan di era kemajuan teknologi saat ini sangat luas. Seperti kesempatan untuk bekerja secara fleksibel melalui pekerjaan daring dan memanfaatkan platform digital.
“Banyak kesempatan potensial bagi perempuan yang bermanfaat untuk pengembangan diri. Salah satunya dapat memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan bisnis atau karya seni serta mengakses informasi dan pendidikan secara luas melalui internet.”
Prioritas Pendidikan Anak. Di tengah kesibukan yang padat, lulusan Pendidikan Dokter Spesialis Anak dan S2 Ilmu Biomedik ini tetap mengutamakan pendidikan sang buah hati tercinta, Darian Veasna (SD Kelas 5) dan Jasmine Achiera (SD Kelas 1). Menurut dr. Dewi, untuk mencegah anak-anak terperangkap dalam pergaulan bebas dan narkoba yang harus dilakukan adalah memberikan pendidikan nilai-nilai moral, membimbing mereka dalam memilih teman dan lingkungan yang positif serta memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba dan dampak negatifnya.
“Untuk membangun relasi orang tua dengan anak, orang tua harus punya waktu yang cukup untuk memberi pengertian dan berbagi pengalaman. Jangan dijauhkan oleh media sosial, tetapi tidak pernah berhenti untuk membangun kebersamaan orang tua dan anak.”
Menurut istri dari dr. Charnilios Djoko Prastijo ini, generasi muda saat ini tergolong mudah menyerah. Bahkan label “Generasi Strawberry” sudah melekat di tengah kemudahan dan kemajuan teknologi. Untuk mencegah anak-anak menjadi generasi strawberry yang mudah menyerah tentunya penting untuk memberikan pendidikan nilai-nilai keuletan, ketahanan mental dan semangat pantang menyerah sejak dini.
“Dorong mereka untuk menghadapi tantangan, belajar dari kegagalan dan terus berusaha untuk meraih tujuan mereka.”
Selain itu, nilai-nilai kehidupan seperti solidaritas, saling mendukung dan saling peduli antar sesama anggota keluarga tidak boleh berhenti dibangun dan dipelajari. Nilai solidaritas tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk perhatian ataupun saling menopang satu sama lain.
“Namun tidak ada kewajiban bagi anak tertua untuk membiayai pendidikan adik-adiknya, yang utama adalah mengajarkan nilai solidaritas, dukungan dan peduli.”
Impian dan Target. Harapan ke depan, dr. Dewi berusaha untuk merencanakan keuangan dengan bijak dan mengatur investasi yang tepat serta mempersiapkan dana pensiun atau tabungan hari tua. Selanjutnya, ia fokus untuk menjaga kesehatan fisik dan mental agar dapat menikmati masa tua dengan baik.
“Untuk bekal di hari tua nanti, penting merencanakan semuanya dengan bijaksana. Mulai dari investasi sampai kesehatan fisik dan mental. Tujuannya untuk menghabiskan masa tua bersama keluarga tercinta dalam kondisi yang baik.”