Womanpreneur

Deswelli: Dari Jastip Sukses Jadi Pengusaha Furniture Impor

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Untuk menjadi besar seringkali kita harus memulai dari yang kecil. Seperti langkah yang dijalankan Deswelli. Bisnis furniture-nya yang kini berkembang bermula dari layanan jasa titip (jastip). Namun, dengan kerja keras dan berbagai terobosan, kini ia menjadi distributor beberapa perusahaan furniture dan memiliki reseller di seluruh daerah di Indonesia. Di tengah kesibukan, ia terus berbagi pengalaman bisnis jastip kepada para ibu rumah tangga secara gratis.

Hobi mendekorasi rumah membuat Deswelli kerap membeli berbagai furniture dan aksesorinya di toko khusus perabot dan perlengkapan rumah seperti Informa dan IKEA. Ia pun kerap membagikan hasil dekorasinya di halaman Instagram yang ternyata banyak disukai followers.

Tidak sedikit follower Deswelli yang berasal dari luar JADETABEK menitip-beli furniture-furniture yang ia pamerkan. Permintaan inilah yang kemudian menginspirasi Deswelli mulai serius membuka layanan jasa titip (jastip) di tahun 2015 dengan nama Deswellic. “Saat itu IKEA hanya ada di Alam Sutera sehingga customer-customer  daerah sulit menjangkau ke IKEA Alam Sutera. Saya berpikir bagaimana supaya mereka bisa tetap memperoleh produk furniture IKEA,” jelasnya.

Di awal usaha Welli mencoba membeli produk sofa bed yang sedang promo lalu ia posting dan tawarkan di Instagram. Ternyata ada customer yang memesan produknya. Perempuan yang akrab disapa Welli ini sempat bingung menghitung transport dan ongkos kirim, ia pun membeli satu produk tersebut dan langsung dikirim menggunakan jasa ekspedisi.

“Dikirim lewat kargo ternyata ongkosnya tidak terlalu mahal kalau dibandingkan pengiriman lewat ojek online. Waktu itu kan jumlah pesanannya masih belum banyak jadi   furniture tersebut saya angkut ke gudang menggunakan mobil pick up saya atau pakai ekspedisi. Dari sana grafik penjualan semakin meningkat dan saya merasa cocok menjalankan jastip produk furniture dan aksesori karena mudah dijalankan,” kenang Welli.

Respon masyarakat untuk memesan layanan jastip produk furniture ternyata cukup bagus, hingga Welli memutuskan untuk menambah layanan jastip Informa. Semula ia berpikir tidak mungkin membuka jastip Informa karena Informa sudah ada di setiap kota, berbeda dengan IKEA yang saat itu baru ada satu lokasi di Jakarta. Namun setelah ia terjun membuka jastip Informa ternyata pasarnya juga besar.

“Meskipun lokasi tempat tinggal masyarakat dekat dengan Informa tapi mereka umumnya tidak memiliki banyak waktu untuk belanja produk furniture. Selain itu belanja lewat jastip mungkin lebih murah karena kita pakai ekspedisi yang biayanya murah. Sementara kalau langsung beli di toko harus ada minimal pembelian baru bisa free ongkir,” jelas ibu dari Dafi dan Dzaki ini.

Prospek Bisnis. Sebagai ibu rumah tangga, Welli memang ingin mencari kesibukan bisnis yang bisa dijalankan dari rumah. “Dulu saya kerja, setelah berkeluarga dan memiliki anak otomatis saya fokus untuk merawat anak. Saya biasa punya kesibukan di luar rumah lalu saya putuskan untuk membuka bisnis jastip produk furniture yang bisa dijalankan dari rumah,” ujarnya.

Ia pun melihat peluang pasar bisnis jastip furniture cukup besar dan omset yang diraih dari usaha ini sangat menjanjikan. “Ternyata penghasilan dari jastip ini jauh lebih besar dibanding ketika saya bekerja sebagai profesional. Selain itu saya bisa memiliki waktu lebih banyak untuk keluarga karena bisa kerja dari rumah. Di pagi hari saya masih bisa mengurus keperluan suami dan anak-anak, baru siang harinya beraktivitas di bisnis ini. Artinya saya tidak terikat waktu,” paparnya.

Tak hanya itu, peluang bisnis jastip produk furniture juga menjanjikan karena banyak masyarakat di Jakarta yang tidak memiliki waktu luang untuk membeli produk furniture di IKEA. “Akhirnya saya putuskan membuka jastip produk furniture IKEA dengan target pasar masyarakat di daerah maupun di Jakarta yang tidak memiliki banyak waktu untuk datang langsung ke IKEA Alam Sutera,” ujarnya.

Masuk Market Place. Saat ini, Welli telah menjadi salah satau stockiest IKEA dan Informa. Saat ada produk furniture baru biasanya ia post di Instagram. Setelah pesanan masuk, Welli membeli furniture tersebut dalam jumlah besar lalu disimpan di gudang furniture miliknya dan dikirim ke customer. Dalam bisnis jastip furniture, Welli tak perlu mengeluarkan banyak modal. Pasalnya dalam konsep jastip, customer melakukan pembayaran terlebih dahulu.

Demi memudahkan customer, kini Welli juga memasarkan produk lewat market place yang memberikan beragam pilihan pembayaran. “Ada beberapa customer yang ingin melakukan pembayaran lewat kartu kredit atau cicilan, biasanya saya forward ke Shopee yang menyediakan pembayaran lewat kartu kredit, tapi untuk pemasaran hanya lewat Instagram saja. Bagi yang serius bisa langsung menghubungi Whatsapp kami,” jelasnya.

Konsultasi Gratis. Dikatakan perempuan yang tergabung dalam komunitas home décor ini, berkembangnya bisnis jastip furniture yang ia jalankan bukan tanpa sebab, selain menawarkan ragam furniture yang unik dan elegant, ia juga memberikan layanan konsultasi gratis. Sehingga para customer bisa menyesuaikan furniture yang akan mereka beli dengan kondisi hunian mereka.

“Selain hobi décor kebetulan suami yang menjalankan bisnis kitchen set custom untuk perkantoran juga menyediakan layanan konsultasi gratis desain interior, jadi sedikit banyak saya paham dunia interior. Makanya saya sering memberikan saran atau masukan tentang desain interior juga kepada customer jastip. Misalnya beberapa pilihan jenis lemari yang cocok untuk mengisi ruangan kamar dengan ukuran luas tertentu,” terang istri dari Irwansyah yang juga seorang entrepreneur di bidang advertising dan Telko.

Dari sesi konsultasi gratis desain interior rumah itulah, Welli kemudian kerap posting furniture dan aksesori rumah di Instagram. Misalnya ia posting tempat minyak di dapur rumahnya yang dibelinya dari Informa dan menawarkan jika ada yang mau membeli produk serupa bisa memesan darinya.

Pemasaran ke Reseller. Setelah tiga tahun mengembangkan bisnis jastip furniture dan aksesorinya, Welli melihat peluang pasar bisnis furniture kian besar hingga ia pun memutuskan untuk memasarkan produk furniture kepada pihak reseller.

Wanita kelahiran  Padang, 1 Desember ini, kemudian bekerja sama dengan beberapa pabrik furniture. “Setelah tiga tahun menawarkan jastip furniture, banyak pabrik furniture yang mulai mengundang saya untuk kerja sama. Pertama kali saya diundang Pro Design Surabaya untuk berkunjung ke pabriknya. Setelah itu ada undangan lagi ke Siantano di Malang,” kenang lulusan S1 ini.

Untuk menjaga kepuasan customer, Welli selalu menyediakan stok produk di gudang. “Saya belanja produk furniture dalam jumlah cukup banyak di Informa, misalnya untuk jenis sofa saya beli beberapa dan saya stok di gudang. Jadi begitu ada reseller order tidak perlu menunggu sampai 2-3 hari dan bisa langsung kirim ke reseller,” papar Welli yang hobi travelling ini.

Dikatakan Welli, gudang tersebut memang khusus untuk stok furniture dan aksesorinya. Ia juga merekrut dua orang karyawan untuk mengurus administrasi di gudang, dua orang admin chat dan satu orang admin resi. Hingga saat ini Welli mempekerjakan sebanyak lima orang karyawan.

Meski di awal usaha Welli lebih banyak menawarkan produk aksesori rumah seperti vas bunga, rak dan lainnya. Kini ia lebih banyak memasarkan produk furniture seperti sofa,lemari, meja makan dan lainnya. “Saya merasa sekarang ini target pasar saya lebih ke furniture seperti sofa atau lemari. Packaging juga lebih mudah karena furniture pesanan customer yang sudah ada di gudang langsung saya tempel alamat customer dan siap kirim,” tambahnya.

Saat ini Welli sudah melayani pemesanan furniture  dari reseller di seluruh Indonesia. “Reseller saya ada yang berasal dari Sorong. Mereka beli 10 sofa dan 10 lemari yang saya kirim langsung lewat ekspedisi laut,” ujarnya.

Followers Instagram Deswellic.id terus meningkat secara signifikan hingga kini mencapai 98k. Welli menyadari perkembangan bisnisnya tak lepas dari peran para reseller. Bahkan reseller Welli cukup loyal dan saat ini sudah mencapai sekitar 50 orang reseller. “Reseller ada yang punya toko sendiri di daerah-daerah, antara lain di Ternate ada tiga reseller dan tokonya jauh lebih besar daripada milik saya. Mereka juga merintis usaha dari nol sampai sekarang punya ruko dan ada sebagian reseller yang juga menjual produk furniture secara dropship, jadi mereka hanya posting-posting foto produk saja, nanti pengiriman saya yang mengurus,” terang Welli.

Tawarkan Produk Impor. Di bisnis jastip ini Welli menghadapi persaingan bisnis yang cukup ketat dengan semakin banyaknya pelaku bisnis jastip. Ia pun melakukan terobosan bisnis dengan menawarkan produk furniture dan aksesori impor dengan sistem pre order. Ia memesan aksesori rumah yang jarang dijual pelaku lain, salah satunya karpet impor. Beberapa produk furniture yang mirip dengan  produk toko perabot juga dipesan dari pabrik di China.

“Saat ini saya lebih banyak menawarkan produk aksesori rumah impor, tapi untuk furniture seperti sofa atau lemari masih buatan lokal,” tambahnya.

Pemasaran aksesori dan furniture impor juga dilakukan di media sosial Instagram dan setiap hari pasti ada pesanan dari reseller. Umumnya para reseller selalu repeat order. Khusus  reseller langganan, Welli tidak segan memberikan tempo pembayaran. “Ini berlaku untuk reseller yang rutin melakukan repeat order dan bisa dipercaya.  Alhamdulillah, sampai saat ini pembayarannya lancar,” terangnya.

Meroket Saat Pandemi. Grafik penjualan Deswellic di masa pandemi justru meroket dengan capaian omset yang menggiurkan. Ia melihat saat pandemi banyak masyarakat yang lebih banyak beraktivitas di rumah dan ingin merasakan kenyamanan di rumah dengan membeli berbagai produk furniture sesuai selera. “Meski pandemi, pengiriman produk tetap lancar setiap hari dan hanya libur di hari Minggu,” imbuhnya.

Layaknya dunai bisnis, Welli juga tak luput dari tantangan, di antaranya terkait pengiriman furniture yang mudah pecah atau kesalahan administrasi seperti pengiriman barang double. “Sejauh ini kendala-kendala tersebut masih bisa ditangani, termasuk menghadapi customer yang tidak sabar dan ingin barang yang dikirim cepat sampai,” tuturnya.

Saat ini kompetitor bisnis produk furniture impor belum begitu banyak. Ia pun masih ingin mengembangkan usaha ini dan belum berencana untuk membangun pabrik furniture sendiri. “Kalau pabrik memang harus kuat modalnya dan kuantitasnya harus besar, mungkin nanti suatu saat,” ujarnya.

Berbagi Ilmu Jastip Kepada Ibu Rumah Tangga

Kesuksesan Welli menjalankan bisnis jastip dari rumah, mendorongnya mencetak pelaku usaha jastip baru dengan membuka pelatihan gratis untuk ibu rumah tangga. Sehingga bisa ikut sukses menjalankan usaha jastip ini. “Mudah- mudahan saya bisa menularkan bisnis jastip ini ke ibu-ibu rumah tangga karena terus terang saja kalau untuk di kompleks saya sendiri sudah banyak ibu rumah tangga yang belajar bisnis jastip dari saya dan Alhamdulillah sudah berkembang juga,” katanya bangga.

Ditekankan Welli, ia tidak mengambil keuntungan sedikit pun dari orang-orang yang telah belajar bisnis jastip darinya. Bahkan ia tidak khawatir kemunculan mereka akan menambah tingkat persaingan. Baginya, masing-masing pelaku usaha sudah memiliki pasar sendiri.

“Setiap orang sudah punya rezeki masing-masing.  Saya juga suka berbagi pengalaman dan ilmu, misalnya saya kumpulkan 15-20 orang untuk belajar jastip. Alhamdulillah ibu-ibu yang istiqomah berkembang usahanya. Teman-teman di sekolah  anak saya juga banyak yang minta diajari cara membuka jastip dan saya dengan senang hati berbagi cara bisnis jastip secara gratis. Terkadang beberapa teman dekat juga datang ke tempat usaha saya dan saya terangkan skema bisnisnya. Suami saya juga terkadang ikut membantu,” terangnya.

Menurut Welli, ibu-ibu yang belajar bisnis jastip ada yang kemudian menjadi reseller- atau dropship Deswellic dan diperkenankan me-repost foto-foto Deswellic.id di media sosial mereka. Welli akan memberi komisi jika ada produk yang terjual. Namun ada juga ibu-ibu yang menjalankan jastip sendiri hingga usahanya berkembang.

Beli Rumah dari Bisnis Jastip Furniture

Disadari Welli, berkembangnya bisnis Deswellic.id tak lepas dari dukungan keluarga. Ia pun berupaya mengatur waktu sebaik mungkin untuk keluarga dan usaha. Baik suami dan anak-anak juga selalu mendukung penuh usahanya, bahkan suami Welli membantu memikirkan bagaimana cara mencari produk furniture.

“Keluarga semua full support dan Alhamdulillah anak-anak semua masih bisa saya urus dengan baik. Pagi hari saya mengurus anak-anak, suami dan rumah. Setelah beres baru siang harinya saya menangani aktivitas bisnis jastip,” paparnya.

Welli juga masih sempat melakukan me time dengan meluangkan waktu weekend bersama keluarga. “Kadang-kadang suami saya marah kalau wekeend saya masih pegang handphone. Admin yang melayani pesanan reseller di hari Minggu libur, jadi saya sendiri terkadang masih menangani pesanan reseller,” ujarnya tersenyum.

Selain me time bersama keluarga saat weekend, Welli juga bergabung dengan beberapa komunitas dan mengikuti kegiatan yang digelar seperti touring atau kopdar (kopi darat). “Saya juga menyempatkan diri untuk treatment kecantikan seperti jasa homecare ke rumah,” tambahnya.

Dari usahanya, Welli bisa membeli rumah yang ditempatinya bersama keluarga. Ia juga bisa membantu perekonomian keluarga dengan membiayai sekolah adik-adiknya. “Tidak mungkin semua kebutuhan saya minta ke suami. Dengan bisnis jastip ini saya bisa mencari uang sendiri sehingga bisa membantu ekonomi keluarga,” terangnya.

Bagi Welli, sebagai perempuan sebaiknya dapat merdeka secara finansial. Ia pun bersyukur bisa full support 100% keluarganya dari uangnya sendiri tanpa harus minta kepada suami. Namun demikian, menurut Welli kemerdekaan financial istri seharusnya tidak  membuat seorang suami lepas tanggung jawab dalam menafkahi keluarga.

Info Lebih Lanjut: @deswellic.id/082175248117

Bagikan:

Bagikan: