Crowdfunding Typography Banner
Owner Hampers Medan

Deborah Juliani Manurung, SKM: Jalankan Bisnis yang Menjadi Berkat Bagi Banyak Orang

Bagikan:

2

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Setelah menikah dan dianugerahi seorang anak, Deborah Juliani Manurung, memutuskan untuk lebih fokus sebagai ibu rumah tangga. Agar tetap produktif ia membuka les private  sekaligus bisnis kuliner rumahan. Pada moment hari raya seperti Natal dan Lebaran, ia juga memproduksi Hampers Kue Kering. Meski termasuk bisnis musiman, namun penjualan Kue Kering-nya bisa mencapai ribuan toples dan mampu berbagi rezeki kepada para reseller.

Memiliki ibu yang juga seorang wanita karier, memang membuat Deborah Juliani Manurung, tumbuh menjadi perempuan mandiri. Namun, di saat-saat tertentu ia kerap kehilangan moment bersama perempuan yang telah melahirkannya itu. Hal inilah yang mendorong Debby, begitu ia biasa disapa, memilih menjadi ibu rumah tangga agar bisa membersamai tumbuh kembang buah hati.

“Kebetulan Mama bekerja sebagai PNS, jadi saya pernah merasakan tidak enaknya ditinggal kerja. Oleh sebab itu, saya pilih jadi ibu rumah tangga namun tetap berpenghasilan meski dari rumah saja,” tutur Debby.

Bisnis Hampers. Dalam keseharian, Debby yang tak ingin sekadar menerima nafkah dari suami, memutuskan untuk membuka les private calistung (baca, tulis dan berhitung) untuk anak-anak tingkat SD di rumah. Karena hobi masak, ia juga menjalankan bisnis kuliner dengan menjual Rice Box lewat sistem PO (pre-order).

Di tahun 2020, menjelang Natal, Debby yang biasa membuat Kue Kering untuk hantaran ke rumah kerabat, mencoba menjadikannya ladang bisnis baru. Tak tanggung-tanggung, 1.000 box kemasan hampers pun ia sediakan dan membuka pesanan PO secara online. Tanpa diduga, seluruh hampers habis terjual baik kepada end user maupun melalui reseller.

“Tiap 6 toples Kue Kering aneka rasa kami kemas di dalam box berbentuk unik agar lebih menarik. Untuk mencetak box hampers tersebut minimal harus 1.000 lembar. Awalnya saya berpikir jika tidak habis tahun ini bisa digunakan untuk tahun depan. Tapi ternyata respon pasar begitu besar, sehingga ribuan toples Kue Kering berhasil kami jual,” ungkap Debby, bahagia.

Mencoba keberuntungan yang sama, Debby kembali memasarkan hampers Kue Kering saat moment Lebaran. Namun, karena kurang serius dijalankan dan masih fokus pada buah hati yang baru lahir, penjualan yang diraup mengalami penurunan.

Jelang Natal 2021 lalu, lagi-lagi perempuan kelahiran Medan, 10 Juli ini, menjalankan bisnis serupa dan berhasil menjual tak kurang dari 3.500 hampers.

Karena sudah berpengalaman, jauh hari sebelum memasuki bulan Desember 2022, persiapan Debby menjual hampers Kue Kering lebih serius. Selain menyiapkan box hampers lebih banyak, ia juga menggandeng food stylist dan fotografer profesional untuk membuat foto dan video hampers Kue Kering agar lebih menarik, kemudian posting di Instagram @hampersmedan yang menjadi media pemasarannya. “Puji Tuhan, dalam waktu 3 minggu, 6 ribu hampers sold out,” ucap Debby, penuh syukur.

Berbagi Berkat. Meski hanya dijalankan pada 2 moment besar, yakni Natal dan Lebaran, namun Debby bersyukur bisnis yang dijalankan bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Terutama para reseller yang kebanjiran rezeki musiman. “Saat ini ada ratusan orang yang bergabung sebagai reseller, kebanyakan berasal dari Kota Medan dan sekitarnya, bahkan hingga ke daerah pelosok,” terangnya.

Selain membebaskan para reseller menggunakan brand sendiri, Debby juga menyediakan foto dan video produk yang bisa mereka bagikan di media sosial masing-masing. Dari tiap hampers, reseller bisa mendapat potongan harga sebesar Rp10-15 ribu, dengan ongkos kirim  yang ditanggung masing-masing reseller.

“Untuk pemesanan ada yang langsung dari end user, tapi hampir 70% dari reseller. Sejauh ini persaingan antara reseller masih sehat karena mereka punya segment pasar berbeda dari kota tertentu. Selain penjualan yang meningkat, satu hal yang membuat saya makin semangat menjalankan bisnis ini adalah karena bisa melibatkan banyak orang. Mulai dari tenaga kerja freelance untuk memproduksi Kue Kering, hingga reseller yang kebagian order. Mereka yang kebanyakan hanya ibu rumah tangga, mahasiswa hingga orang-orang yang kehilangan pekerjaan mampu mendapatkan income sampai ratusan juta,” tutur Debby.

Murah Tapi Tak Murahan. Pada setiap moment, dalam 1 box hampers yang ditawarkan Debby, terdiri atas 6 varian Kue Kering dengan varian berbeda dan bergonta-ganti. Misalnya di tahun 2022 ini, ada Nastar, Kue Moka, Bangkit, Kastangel, Putri Salju dan Moskipi, yang ditawarkan dengan harga yang relatif murah dan bersahabat.

Walaupun murah, namun Debby memastikan kualitas rasa yang ditawarkan tidaklah murahan. “Untuk bahan baku kami memang menggunakan grade B tapi dengan kualitas terbaik dan yang pasti bebas pengawet. Lalu kenapa harganya lebih terjangkau? Karena cost-nya bisa kami tekan. Misalnya menggunakan tenaga kerja freelance yang kami rekrut musiman. Sehingga di lain waktu tidak ada beban operasional,” tekan Debby.

Atur Waktu dengan Efektif

Hingga saat ini, profesi sebagai ibu rumah tangga masih menjadi profesi utama bagi Debby, meski memiliki kesibukan mengajar les private dan membuka pesanan PO untuk Rice Bowl serta minuman segar. “Pesanan Rice Bowl dan minuman hanya saya buka saat weekend, Jumat-Minggu, itu pun hanya sampai pukul 12-13 siang. Supaya tidak keteter, beberapa item saya cicil prepare-nya. Sehingga di hari H bisa langsung diracik dan dikirim lewat ojek online,” terang Debby.

Karena bisa mengatur waktu dengan efektif, sejauh ini semua yang dilakoni Debby berjalan lancar dan tidak mendapat komplen dari suami. “Sudah tiga bulan ke belakang, ada pengasuh yang ikut bantu mengurus baby saya yang masih berusia 1,5 tahun. Sehingga saya bisa leluasa mengembangkan diri sambil melihat tumbuh kembang buah hati,” tambah istri dari Alvin Matheus Reinhard Marpaung, serta ibu dari Brielle Edeline Marpaung ini.

Belajar Bisnis Secara Otodidak

Menghasilkan pundi-pundi rupiah tanpa menepis peran sebagai seorang istri sekaligus ibu di rumah memang tidaklah mudah. Namun, Debby mampu membuktikan hal tersebut bukan hal yang mustahil. Baginya, semua itu bisa dicapai jika kita memiliki keinginan yang kuat. “Bukan tentang bisa atau tidak, tetapi mau atau tidak. Karena jika mau, maka pasti kita bisa melewati rintangan dan menangkap peluang,” tegas Debby.

Ditambahkan Debby, setiap perempuan sebaiknya memang memiliki penghasilan sendiri agar tidak terlalu bergantung kepada orang lain. “Membeli barang atau sesuatu yang kita inginkan menggunakan uang dari keringat sendiri itu lebih enak dan leluasa. Karena tidak harus menunggu diberikan atau diizinkan suami,” ujar perempuan yang sejak remaja sudah biasa berbisnis ini.

Untuk itu, Debby berpesan kepada para perempuan Indonesia untuk menjadi perempuan yang produktif. “Selama ada tenaga dan waktu, cobalah berusaha menghasilkan uang sendiri. Apalagi di era digital seperti saat ini, cukup update jualan di media sosial sudah bisa jalan. Jika ingin berbisnis kuliner, di YouTube juga bertebaran resep-resep makanan yang bisa ditiru. Asalkan rajin dan niat, pasti ada jalan untuk menghasilkan income tambahan,” lanjut Debby, yang belajar bisnis dan digital marketing secara otodidak.

Ke depan, Debby berencana membuka outlet yang menjual ragam kreasi Rice Bowl, karena prospek bisnisnya yang cukup besar. “Saya melihat makanan siap saji cukup diminati dan keuntungannya bisa mencapai 100%. Rice Bowl yang saya tawarkan juga sesuai selera pasar, yakni sajian pedas yang disukai kebanyakan orang Medan,” tutupnya.

Info Lebih Lanjut:

Instagram: @dapur_65

@debmanurung

Bagikan:

Bagikan: