Crowdfunding Typography Banner
Owner @msglowbandung

Cokorda Istri Anik Parasari: Berjuang Lurus dan Berkarya, Spirit dalam Meraih Kesuksesan

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Niat awal ingin memiliki penghasilan sendiri, agar bisa menyalurkan hobi shopping tanpa harus membebani suami, justru kini bisa membantu keuangan keluarga. Cokorda Istri Anik Parasari pun semakin bersemangat mengembangkan usahanya yang kian berkembang pesat meskipun dijalankan dari rumah. Tiada henti berkarya serta berjuang dengan fokus dan lurus, adalah kunci sukses wanita cantik yang akrab disapa Cok Tia ini.

“Sebenarnya dulu niatnya memang ingin berpenghasilan tapi dari rumah, selain sebagai ibu rumah tangga, saat pindah ikut suami ke Bandung. Setidaknya bisa punya uang untuk shopping tapi tetap di rumah dan tidak mengabaikan tugas saya sebagai istri dan ibu dalam keluarga,” tutur Cok Tia mengenang.

Wanita kelahiran Denpasar, 10 Oktober ini pun akhirnya memutuskan untuk berjualan online. Saat itu, tahun 2014, ia memulai sebagai dropshipper tas, fashion dan aksesoris. Tiap hari ia upload hampir 100 jenis produk di akun sosmednya.

“Ya lumayan lah, sehari ada yang beli 1-2 orang. Saat itu pengaturan waktu kerjanya kurang rapi. Hingga tengah malam pun tetap saja upload new product demi mendapatkan customer. Tak hentinya saya belajar untuk hal baru. Bisa dibilang saya dulu kudet dan setelah memutuskan untuk jualan online pelan-pelan tahu apa saja pendukung yang diperlukan,” ujar Cok Tia.

Kegiatan berjualan online pun masih dilakoni Cok Tia bahkan ketika ia hamil dan pasca-melahirkan anak pertama tahun 2015. Saat itu ibunya mengomentari wajahnya yang lusuh dan kusam, dan menyuruhnya untuk perawatan. Wanita yang juga hobi kuliner ini pun kini menyadari bahwa kata-kata ibunya dulu itu adalah doa dan jalan untuk anaknya.

Pada tahun 2016, beberapa minggu setelah kepulangannya dari Bali ke Bandung, Cok Tia mulai searching di sosmed tentang merek skincare yang sekiranya bisa membantu keluhan kulitnya. “Terdengar klise ya tapi memang benar jika kulit wajib dirawat agar terlihat bersih, cerah dan sehat. Akhirnya saya menemukan sebuah merek skincare dengan packaging cantik.. nah ini yang mau saya gunakan.. tapi saat itu tidak langsung beli, hanya menandai bahwa ‘ini dia’. Beberapa hari kemudian saya sudah siap untuk membeli tapi entah mengapa saat searching kembali ketemunya malah merek skincare yang saya tekuni hingga saat ini, MS Glow. Mungkin sudah jodohnya ya, karena itulah dipertemukan dengan cara yang unik dan menarik seperti itu. Akhirnya saya gunakan rutin dan hasilnya pun sudah terlihat nyata di minggu ke-2 pemakaian. Jadi, sebagai pemakai merek itu merasakan ‘oh bagus hasilnya’ terbersitlah untuk ikut memasarkan produknya,” cerita Cok Tia dengan bersemangat.

Doa dan Restu Orang Tercinta adalah Modal Utama. Cok Tia mulai fokus dan berjuang untuk mengembangkan bisnis skincare, meskipun dengan modal seadanya. Baginya, modal yang paling utama adalah restu dari suami dan doa dari orang-orang tercinta, terutama keluarga. Rutinitas dropship yang sebelumnya ia alihkan ke online shop skincare.

“Entah kenapa saya juga tidak menyadari pilihan saya saat itu kenapa fokus hanya ke online shop skincare ini. Awal-awal mulai tidak semudah yang saya bayangkan, saya mengira kalo berjualan skincare pasti dengan mudah laku tiap hari karena bisa dibilang skincare merupakan kebutuhan perempuan. Eh ternyata di luar dugaan, saat awal itu sebulan laku hanya sepaket dan sempat juga sebulan tidak laku satu pun. Panik gak? Ya pasti panik khawatir stok yang saya miliki terbengkelai begitu saja tidak kembali menjadi uang, ha…ha…ha…,” tutur Cok Tia.

Kekhawatiran itulah menuntut istri dari Tjokorda Agung Budi Wirayuda, seorang Dosen, serta ibunda dari Tjokorda Gde Avandhira B.P (TK) dan Tjokorda Istri Andhira D.P (belum sekolah) ini, untuk terus belajar dan berjuang. Ia tidak pernah menyangka ketekunannya pelan-pelan menciptakan perubahan. Memberikannya keluarga baru yaitu team seller pusat, team seller asuhan sendiri, dan team manajemen pusat.

“Tepat 2017 perjuangan ekstra bagi saya dimulai. Kenapa tidak, saat itu stok produk saya sudah lebih dari 1000 pcs sebulan yang awalnya dari puluhan sampai ratusan. Butuh waktu cukup lama meyakinkan suami bahwa saya bisa menjual lebih dari 1000 pcs itu dalam sebulan. Siapa sih yang berani ambil resiko yah, dengan modal hingga ratusan juta. Bukan hanya pada suami, saya juga minta doa restu kepada kedua orang tua. Orang tua pun merestui dan saya yakin setiap doa mereka pasti terselip doa untuk anak-anaknya,” lirih Cok Tia.

Selain itu, hal yang sangat memotivasi dan mendorong Cok Tia untuk bekerja keras dan bertekad harus sukses, karena beban moral yang harus dibuktikannya kepada orang tua bahwa ia bisa sukses. Orang tua sudah menyekolahkannya hingga Sarjana, sehingga saat itu ia berjanji akan membuktikan ia bisa. Itu juga alasan dirinya untuk tetap berjuang dan meyakinkan diri bahwa ia bisa dan mampu berprogress.

Perjuangan Cok Tia di tahun 2017 itu menjadi titik balik bagi hidupnya secara finansial. “Yang awalnya rekening tabungan saya hanya 50 ribu saja dan perlahan bertambah. Saat itu, kami (saya dan suami) fokus dulu membahagiakan orang tua, mempersembahkan hasil perjuangan kami kepada orang tua karena kesuksesan kami adalah doa dari orang tua. Suatu kebanggaan tersendiri bisa memberikan sesuatu yang dapat mereka bangga pada kami. Terharu dan bahagia yah melihat orang tua bangga dengan anak-anaknya dan melihat anak-anaknya berprogress dan juga mampu bermanfaat terhadap orang lain. Tak hanya itu, saya juga terharu bisa melihat dan membuat temen-temen yang bergabung dengan team saya pelan-pelan menggapai mimpi mereka, setidaknya finansial mereka pun bertambah. Sudah mampu membeli barang-barang impian mereka seperti HP, motor, mobil, renovasi rumah dan umrohkan orang tua. Bersyukur dan bangga dapat melihat progress mereka. Di setiap curhatan mereka tak lupa saya selipkan pesan “berjuang lurus dan berkarya” maksudnya setiap langkah yang dipilih harus sejalan dengan visi misi merek dan selalu berkarya untuk menciptakan bibit baru yang kreatif, inovatif dan produktif.”

Sasaran awal Cok Tia merangkul ibu-ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Namun ia menyadari tantangannya banyak, entah itu modal awal mereka digunakan untuk keperluan sehari-hari sehingga cepat habis dan tidak ada perputaran lagi, kurang fokus karena sibuk mengurus anak dan lain sebagainya.

“Memang benar kata-kata bijak, ‘kalau mau sukses jangan banyak alasan’. Benar banget, dulu sampai saat ini saya tidak menggunakan asisten rumah tangga, saya masih bisa ngasuh anak dan buktinya apa? Bisnis ini jalan. Kerja sama dengan suami. Berteima kasih sekali dengan suami saya yang sabar dan selalu memberikan masukan pada saya. Di samping restu orang tua, restu suami juga berarti untuk saya pribadi dari itulah kerja sama kami sampai saat ini bisa berjalan dengan baik. He he he… jadi memang apapun yang dilakukan bisa berhasil atau tidak, kembali lagi dengan tekad dan usaha kita. Jika gigih dan tetap berusaha, maka hasilnya pun akan sejalan dengan apa yang sudah diperjuangkan. Tak pernah menyangka bahwa bisnis kecil-kecilan yang saya mulai sejak 2016 bisa menguubah finansial saya pribadi.”

Di Masa Pandemi Tetap Fokus pada Bisnis. Pandemi bagi Cok Tia adalah saat kita sedang mendapatkan cobaan yang luar biasa. Bersama team saling, mereka saling menyemangati satu sama lain agar tetap bangkit walaupun kondisi perekonomian saat ini sedang diuji. Berjuang untuk diri sendiri, keluarga dan teman seperjuangan. Sharing-sharing lebih intens secara online. Ngobrol santai menceritakan kendala, ataupun kejadian menarik yang dialami masing-masing. Dari berceloteh rutin itu ia dan team bisa saling bertukar pikiran, saling menguatkan satu sama lain dan mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Dengan itu Cok Tia bersama team lebih gencar untuk belajar hal-hal baru, menyediakan pelatihan dan menciptakan ide-ide baru agar ada perubahan dan greget.

“Di situasi saat ini, saya tetap optimis dan selalu mkemberikan pengrauh positif dengan team saya selalu semangat. Rejeki sudah diatur oleh Yang Di Atas dan tugas kita berjuang untuk memperoleh hasil yang sudah diisyaratkan oleh Beliau. Saat ini kita diberikan waktu untuk lebih giat belajar dan introspeksi diri. Pelatihan-pelatihan dalam marketing, konten, aktivasi, pengaturan keuangan dan lain sebagianya yang memang mendukung lingkup bisnis ini lebih intens saya arahkan kepada team agar mereka lebih paham dan terarah untuk menjalankan bisnisnya.”

Secara personal lewat sosmednya, Cok Tia juga mebagi-bagi hadiah, berupa uang tunai ataupun unit-unit yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tak hanya itu, ia langsung mengerahkan team lapangan untuk menyerahkan bantuan berupa sembako kebutuhan sehari-hari bagi yang memang sangat membutuhkan. Kekahwatiran tidak tepat sasaran inilah yang membuatnya sekarang lebih memilih untuk berdonasi melalui organisasi (foundation) untuk menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara yang memang membutuhkan, baik itu berupa vitamin, obat-obatan, sembako ataupun kebutuhan lainnya.

Kunci Sukses. Kiprah dan prestasi Cok Tia di bisnis skincare MS Glow, hingga mencapai level Distributor untuk wilayah Bandung, tentu tidak mudah. Ada 4 jenjang seller di MS Glow, yaitu Distributor, Agen, Member, dan Reseller. Selama menjalankan bisnis skincare ini ia telah memiliki 2.000 downline yang tersebar di seluruh Indonesia. Cok Tia sangat bersyukur karena para downline ini sudah seperti keluarga, saling silahturahmi berkabar, bertukar kado, bercerita santai bertemu ataupun via WhatsApp, dan sekarang lebih intents via WhatsApp/Zoom/Google Meet.

Kunci sukses yang selalu dipedomani Cok Tia dalam membesarkan bisnisnya, antara lain menguatkan tekad dan fokus dalam setiap langkah yang dipilih. Fokus dalam artian paham mana saja prioritas dan mana saja yang harus dikerjakan, ada waktunya dan ada tahapannya. Ketika team sudah solid baru kemudian pelan-pelan merambah ke bisnis lain. Tetap semangat dan jangan ragu untuk terus belajar, semakin belajar semakin banyak ilmu yang akan diperoleh. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan jangan pernah menganggap diri paling hebat karena di atas langit masih ada langit.

“Satu lagi, kita memang makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain, jangan pernah berharap kepada orang lain karena sebuah keberhasilan itu semua karena diri kita sendiri. Kita yang memulai dan kita juga yang akan membawa arus itu ke mana, bukan orang lain. Berani bertindak dan jangan lupa minta restu orang tua dan juga suami,” bijak Cok Tia.

Selain itu, kesuksesan yang dicapai Cok Tia, juga karena terinspirasi dari orang-orang hebat yang ada di sepanjang perjalanan hidupnya, terutama orang tua. “Semua orang yang saya kenal menginspirasi hidup saya sampai sekarang. Tapi memang saya akui orang tua lah yang sangat menginpirasi saya. Bagimana tidak, Papah memberikan saya banyak pelajaran bahwa berjuanglah untuk hidupmu sendiri karena pilihanmulah yang akan membawa kebanggaan bagi dirimu sendiri dan keluarga. Sementara Ibu sering mengingatkan saya untuk selalu berdoa dan berbagi dengan orang yang membutuhkan karena setiap kita memberi bukan berarti kita kehilangan. Saat Ibu hanya pegang uang 500 ribu pun masih ikhlas membagi 200 ribu untuk membantu orang lain. Bersikap dan bertutur kata yang baiklah kepada siapapun, biarpun orang itu tak menyukai kita atau iri dengan kita kamu harus tetap seoerti tidak ada apa-apa ya. Saya pribadi yang apa adanya, kalau suka saya bilang suka jika tidak ya pasti saya menunjukkan tidak. Salut dengan perjuangan mereka. Saat ini mereka bangga pada pencapaian saya, bagi saya ini adalah jawaban setiap doa mereka atas harapan untuk anaknya,” ungkap Cok Tia penuh sykur.

Selain dari orang-orang terdekat, Cok Tia juga sering mendapat ide atau inspirasi dari kebiasaannya mendengarkan lagu-lagu melankolis, terutama ketika sedang suntuk atau stress. “Sudah sedari masa sekolah jika banyak pikiran atau kurang fokus biasanya saya mendengarkan lagu melankolis. Entahlah hanya sugesti atau apa yah tapi saat mendengarkan lagu, tiba-tiba muncul inspirasi, dari yang buntu ide tiba-tiba muncul ide unik yang sudah saya terapkan sampai saat ini dan bangganya lagi ide-ide saya diterima oleh komunitas saya. Sering di-share sebagai bahan konten atau promosi. Dari sana bahagia sekaligus bangga ide saya diterima,” ujarnya bahagia. LR

Bagikan:

Bagikan: