MajalahKebaya, Jakarta – ‘Be You, Be Kind, Be Confidence, Be You Full and Life to The Fullest’ merupakan prinsip yang tak terpisahkan dalam perjuangan karier Cicilia Nina. Perempuan cantik yang akrab disapa Nina ini, menapaki karier dan menghadapi setiap tantangan dengan berusaha berpikir positif. Karier besar yang dicapai bukan hal mudah, apalagi ketika ia harus beradaptasi dengan posisi dan tanggung jawab yang berbeda.
Setelah menamatkan pendidikan di tahun 1994, Nina langsung bekerja di Bank sebagai Management Trainee. Performa kerjanya dari tahun ke tahun terus cemerlang hingga ia dipercaya memimpin cabang sebuah bank swasta di tahun 1998. Sayangnya Nina sempat terkena krisis dan sempat berhenti dari pekerjaan. Di tengah krisis yang melanda, ia melahirkan dan membesarkan anak sembari membantu gereja.
“Saya start lagi di bisnis asuransi sejak 2001 di bagian Training & Education dan kemudian di 2014 move ke bagian Sales. Di tahun 2018, mendapat kepercayaan sebagai Direktur dan sejak 2021 mendapat mandat untuk meng-handle Branding & Marketing dan juga sebagai Director di AXA Financial Indonesia dan 2022 dipercaya sebagai Head of Education and Literation di AAJI, singkatan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia.”
Kerja Keras Nina membuahkan hasil membanggakan ketika ia berkontribusi membantu AXA Financial Indonesia meraih 14 Awards bergengsi selama tahun 2022. Baik penghargaan untuk perusahaan, solusi produk yang diberikan, kinerja keuangan, layanan masyarakat, digitalization, leadership dan juga sebagai The Best Choice of Customer dan Employee. Selain itu, Nina berhasil mendukung perusahaan untuk memiliki digital support “emma” Teman Sejati: Teknologi Mudah dan Nyaman untuk Sehat serta Terlindungi.
Kreativitas dalam Menghadapi Tantangan. Berhasil meraih berbagai pencapaian dan penghargaan tidak membuat Nina berhenti berinovasi dan berkreativitas. Ia dengan gigih dan kesadaran penuh berusaha melakukan implementasi digitalisasi sebagai game changer di perusahaan.
“Saya memastikan proses pelayanan nasabah dan customer journey menjadi cukup kuat dan bisa diandalkan dengan kemudahan dan kenyamanan yang senantiasa terjaga standard prosedur dan SLA-nya.”
Bahkan di masa pandemi, Nina tidak terpengaruh dengan kondisi dan situasi perekonomian yang terjadi. Ia tetap memastikan untuk terbuka dan meng-update diri di beberapa hal yang membangun.
“Memastikan diri untuk aware dan accept. Kemudian adjust di berbagai hal seperti spirit, intelektual, emosi dan physical. Dan melakukan advance progress. Manage expectations, inspect what we expect.”
Tantangan utama, menurut Nina dalam menghadapi era digital ini adalah personal mindset dan kesiapan untuk selalu mengikuti kelincahan dan perubahan di segala aspek kehidupan baik keluarga maupun perusahaan pasca-pandemi. Selain itu bagaimana tetap memastikan team engage dan performa dengan smart working yang ada. Collaborasi, Engagement, Enjoyment dan Empowerment menjadi faktor kunci.
Mencintai Diri Sebagai Perempuan. Perempuan harus menerima dan mencintai diri sendiri. Menerapkan self love dan memastikan diri sendiri memperoleh kebahagiaan. Menurut Nina, sebelum membahagiakan keluarga dan orang lain, perempuan wajib memberi kebahagiaan untuk dirinya. Menjadi perempuan yang bangga dengan dirinya sendiri dan berani menjadi diri sendiri.
“SIEP Potential: Spiritually Strong Intellectually Strong Emotionally Stable Physically Fit. Perempuan saat ini lebih memiliki confidence level, lebih berani menentukan apa yang menjadi keinginan dan aspirasinya, gigih memperjuangkan mimpinya serta siap akan konsekuensinnya. Kuncinya Balance! Segala sesuatu pas pada tempatnya. Jangan terlalu. Semua yang terlalu akan berdampak tidak baik. Mesti balance waktu untuk diri sendiri dan waktu untuk orang yang kita cintai dan jadikan semuanya, karier, impian, keluarga, masyarakat seperti orchestra kehidupan.”