MajalahInspiratif.com, Jakarta – Tak hanya berinovasi, Ahmad Adisuryo juga aktif membangun network di dunia bisnis. Sebagai pengusaha muda, ia memiliki kepedulian besar terhadap pelaku UMKM dengan membuat platform security crowdfunding syariah berlabel TernakBisnis.id. Kini ia sukses memiliki beberapa usaha di bawah payung Mahakaam Group.
Kesempatan menimba ilmu di Singapura lewat program beasiswa membuka cakrawala baru bagi Ahmad Adisuryo, mengenai dunia bisnis. Selepas lulus SMA Negeri 5 Surabaya tahun 2002 pria kelahiran Ujung Pandang, 28 Juli 1987 ini melanjutkan kuliah S1 Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 2005.
“Alhamdulillah, saya kemudian mendapatkan beasiswa S2 Master of Science in Technopreneurship and Innovation Program, Nanyang Technopreneurship Centre, Nanyang Technological University (NTU) – Singapura pada tahun 2015. Di tahun 2016, saya juga mengikuti Diploma Course for professional di Stanford University, Amerika Serikat,” jelas pria yang akrab disapa Opid ini.
Bangun Bisnis. Sebelumnya Opid telah memulai merintis bisnis dari tempat tinggalnya di Surabaya sejak 2009. Jaringan pertemanan yang terbatas tak mematahkan semangatnya memulai bisnis di bidang ketenagalistrikan, mulai dari operating and maintenance, hingga servicing. “Saat kuliah di Singapura itulah saya banyak belajar bagaimana meningkatkan bisnis,” kenangnya.
Setelah lulus S2 dan menerapkan ilmu yang diperoleh, kini di usianya yang masih 36 tahun, ia telah memiliki bisnis dengan brand Mahakaam Group yang membawahi beberapa usaha yang bergerak di bidang kelistrikan dan energi. Sebut saja EPCC Company for Electrical Infrastructure, Maintenance and Services, Exclusive Distributor & Appliance of Prysmian Cable Accessories, jointing & termination) dan Sharia Security Crowdfunding Platform berlabel TernakBisnis.id. Ia bekerja sama dengan beberapa perusahaan, mulai dari manufaktur, operating and maintenance, hingga investasi.
Pentingnya Network. Sejak awal Opid menyadari pentingnya membangun network di dunia bisnis. Ia pun bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan dipercaya menjabat sebagai pengurus. Mulai dari tingkat daerah sebagai ketua bidang, kemudian dewan pembina hingga saat ini di pusat ia menjadi wakil bendahara umum di Badan Pengurus Pusat HIPMI. Hal ini sangat menunjang bagi kemajuan bisnisnya dan ia pun dapat berkontribusi kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.
Ia kemudian mengikuti Diklatnas HIPMI II – Lemhannas RI tahun 2011 dan terpilih sebagai 10 Peserta Terbaik bersama beberapa tokoh muda nasional. Prestasi ini merupakan kebanggaan baginya. Selain itu ia juga bersyukur bisa melanjutkan studi S2 dengan beasiswa diantara sekian banyak pendaftar.
“Mudah- mudahan menjadi sebuah inspirasi khususnya bagi pengusaha muda lain atau adik-adik kelas saya agar jangan ragu bermimpi. Ketika kita selalu mengambil langkah untuk berusaha dan bertanggung jawab terhadap pilihan kita pasti selalu dibukakan jalan,” paparnya bijak.
Mencintai Profesi. Eksistensi Opid menjalankan bisnis sejak 2009 hingga saat ini membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Di awal usaha ia dipercaya menangani proyek bernilai jutaan, kemudian berkembang hingga proyek bernilai puluhan juta rupiah dan kini ia dipercaya menangani proyek bernilai ratusan juta hingga miliaran rupiah. “Di tahun 2023 lalu satu proyek kami yang masuk dalam proyek strategis nasional bernilai ratusan miliar rupiah yang kemudian diresmikan oleh salah satu menteri,” ujarnya bangga.
Bagi Opid passion dalam membangun sebuah bisnis sangat penting karena menurutnya bisnis itu berkaitan erat dengan endurance dan art. Kalau kita tidak memiliki passion, tidak menyukai bisnis dan tidak mencintai profesi yang kita jalankan pasti di titik tertentu kita akan quit (terhenti).
“Yang membuat bisnis kita bertahan hingga jangka panjang adalah passion kita di bidang itu. Kita mencintai dan menggeluti bisnis itu secara fokus. Kalau kita tidak fokus alih-alih kita mau diversifikasi, malah boncos di kanan kiri. Jadi ada dua hal yaitu passion dan harus fokus. Artinya kita menjalani sesuatu karena senang jadi energi senang kita itu terpancar dan dirasakan oleh klien, sehingga klien juga akan muncul trust kepada kita,” papar Opid semangat.
Pangsa pasar bisnis Opid mulai dari kalangan BUMN dan industri skala besar. Opid menyasar klien yang memiliki infrastruktur kelistrikan cukup besar baik pabrik-pabrik nasional maupun global ataupun BUMN besar. Sebelumnya ia melakukan risk mitigasi dengan mempelajari industri dan kliennya. “Banyak teman yang menangani proyek tapi ada risiko pembayaran tidak dibayar. Untuk itu kami melakukan risk mitigasi sehingga ada kepastian bayar terhadap kami,” jelasnya.
Dengan bekal pendidikan sebagai electrical engineer dan finance saat kuliah S1 dan S2, Opid diberikan amanah memegang kompartemen pembiayaan makro di bidang keuangan Badan Pengurus Pusat HIPMI periode 2019-2022. “Sedikit banyak saya belajar industri keuangan hingga kemudian saya dipercaya menjadi pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah di Jawa Timur,” ujarnya.
Ciptakan Inovasi. Dalam pengembangan bisnis, Opid melakukan inovasi di bidang kelistrikan dengan menciptakan produk-produk baru setiap tahun dan mendukung program pemerintah untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Opid juga membangun bisnis yang berkaitan dengan pembiayaan dari pengalamannya melihat banyak UMKM di Jawa Timur yang potensial tapi tidak punya akses terhadap permodalan. Ia pun membuat platform security crowdfunding syariah dengan nama TernakBisnis.id.
“Selama para pelaku UMKM diarahkan untuk mendapatkan pembiayaan yang bersifat hutang tapi memberatkan mereka, ibaratnya seperti anestesi, kalau dosisnya terlalu besar bisa mati, dan kalau terlalu kecil tidak berpengaruh. Akhirnya kita membuat lembaga keuangan TernakBisnis.id yang saat ini sedang proses perizinan akhir oleh Otoritas Jasa Keuangan,” paparnya.
Opid berharap melalui TernakBisnis.id dapat membantu UMKM khususnya di Jawa Timur yang merupakan creatif market untuk bisa naik kelas sehingga makin banyak pengusaha kelas menengah baru di Jawa Timur. Pembiayaan yang diberikan TernakBisnis.id berjenis sukuk dan kepemilikan saham bersama. “Sifatnya equity financing, UMKM yang sudah kelas menengah bisa menerbitkan sukuk sampai Rp10 miliar ataupun melepas sahamnya sampai Rp10 miliar sehingga kita bisa mendukung UMKM di Jawa Timur untuk naik kelas,” terangnya.
Revitalisasi Listrik Istana. Sama seperti pelaku usaha lain, Opid juga tak bisa lepas dari berbagai kendala bisnis. Namun, ia bersyukur memiliki pondasi bisnis yang kuat, solid dan reputasi baik sehingga masih dipercaya para stakeholder, customer dan supplier.
Kini berkat kerja kerasnya, perusahaan yang digawangi Opid pernah meraih Top 50 Best Vendor di tahun 2010, dari salah satu BUMN di Indonesia. Bahkan saat ini salah satu perusahaannya telah masuk dalam Top 10 Qualified Vendor. Tak hanya itu, perusahaan Opid juga berhasil menangani proyek revitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta pada tahun 2023 lalu, yang baru saja diresmikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
“Ini merupakan bukti bahwa kita pengusaha muda mampu untuk bersaing dan berkontribusi sekaligus memberi nilai tambah bagi masyarakat, pembangunan nasional dan bangsa & negara,” tandasnya.
Bukan Sekedar Keberuntungan. Kemampuan Opid dalam mengembangkan bisnis memang tak perlu diragukan lagi. Terbukti, di masa-masa sulit sekalipun ia mampu bertahan bahkan melangkah maju. Salah satu kiat sukses yang senantiasa ia terapkan adalah menyadari bahwa sesuatu itu harus diraih dengan cara yang benar dan kerja keras.
“Tak kalah penting dan yang utama adalah doa dan restu dari orang tua saya, sehingga di saat saya merasa sulit mengatasi masalah selalu datang pertolongan. Saya pikir itu nggak mungkin dari kuasa saya sendiri, tapi itu adalah doa dari orang tua yang secara ikhlas setiap hari dan setiap habis sholat mendoakan. Ini menjadi sebuah frekuensi yang banyak dibilang orang adalah sebuah keberuntungan. Menurut saya keberuntungan itu adalah usaha yang diraih dengan sungguh-sungguh ditambah restu dan doa orang tua serta ridho Allah SWT yang tergantung ridho orang tua kita,” terangnya.
Opid menilai keberuntungan adalah pertemuan antara kesiapan dengan kesempatan. Kesiapan dilakukan dengan kerja keras dan kesempatan dengan cara kita banyak berdoa dan banyak bergaul. “Itu saja menurut saya kunci suksesnya. Kita juga harus mau belajar dan selalu humble. “Saya pikir banyak yang jauh lebih sukses, di atas langit masih ada langit. Kita harus selalu humble karena di situlah kualitas diri kita akan dilihat. Karakter yang baik juga penting,” pungkasnya.
Implementasikan Program Repnas di Jawa Timur
Selain menjadikan Rasulallah SAW sebagai teladan dalam kehidan sehari-hari dan berbisnis, Opid juga sangat terinspirasi dengan sepak terjang beberapa tokoh nasional yang berasal dari Surabaya seperti Dahlan Iskan dan banyak pengusaha Surabaya lain yang sukses di kancah nasional hingga global. “Saya pikir sebagai putra daerah, mereka merupakan inspirasi kita. Meskipun berasal dari daerah, meski informasi relatif terbatas, ternyata kita juga bisa dan kita harus buktikan bahwa kita bisa bersaing di kancah nasional dan global,” tandasnya semangat.
Saat ini Opid juga terjun di dunia politik dengan bergabung menjadi Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) pendukung Capres-Cawapres Prabowo-Gibran. Opid bergabung di Repnas karena ada kesamaan visi misi dan perspektif. “Sebelumnya kita sempat berdiskusi dengan semua kandidat capres-cawapres. Kita berusaha untuk mendalami dan mengikuti apa pesan dan maknanya. Para capres-cawapres di tengah persimpangan antara kandidat yang mau melanjutkan atau membuat perubahan Akhirnya kita tahu arah bangsa ini sudah dibangun dalam kondisi yang solid. Indonesia menuju 100 tahun kemerdekaan tinggal 21 tahun lagi. Untuk menyambut indonesia emas kita nggak bisa main-main dan kita harus memperjuangkan arah bangsa ini supaya ke arah yang kita yakini benar,” tegasnya.
Menurut Opid Repnas tidak hanya membuat slogan visi misi, tapi juga diimplementasikan menjadi program-program yang dilakukan di pusat hingga daerah-daerah di seluruh provinsi khususnya di Pulau Jawa. “Karena saya dari Jawa Timur, beberapa waktu lalu kita buat program super mentor dan konsolidasi Repnas di Jawa Timur yang dihadiri Pengarah TKD Jatim sekaligus Jubir mas Cawapres Gibran yakni, mas Emil Elestianto Dardak. Beliau Pemimpin daerah yang terbukti sangat mampu membuat iklim bisnis yang kondusif sehingga Jawa Timur tumbuh jauh di atas rata-rata pertumbuhan nasional. Beliau tidak hanya hadir tapi juga menularkan kiat-kiat dan semangatnya untuk Pengusaha Muda di Jawa Timur,” ujarnya.
Repnas juga membuat program-program turunan yang mendukung Asta Cita. Seperti diketahui pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran mengusung visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Visi itu akan diwujudkan dengan 8 misi yang disebut Asta Cita.
“Salah satunya kita melihat untuk menyambut Indonesia Emas yang dibutuhkan adalah lebih banyak pengusaha, sehingga kita berupaya untuk menciptakan 2 juta pengusaha baru bisa naik kelas menjadi pengusaha menengah dan atas. Kemudian menciptakan 19 juta lapangan pekerjaan yang dibekali dengan program super mentor yang sudah dilakukan kurang lebih di 25 titik,” papar Opid.
Ia menilai gerakan Repnas merupakan salah satu yang patut diperhitungkan karena secara konkrit langsung menyentuh kepada masyarakat. Ia pun optimis penciptaan 2 juta pengusaha baru dan penciptaan 19 juta lapangan pekerjaan ini akan berjalan on the track dan berhasil sehingga di tahun 2045 Indonesia memiliki bonus demografi sebagai equity atau modal.
Di tahun 2024 ini Opid berharap pemilu bisa terlaksana dengan baik dan kalau bisa berlangsung satu putaran sehingga pemerintah bisa segera definitif. “Kalau pemilu terlalu lama digelar apalagi sampai dua putaran maka masyarakat juga akan wait and see terlalu lama. Hal ini bisa membuat ekonomi kurang berjalan baik,” tambahnya.
Opid juga berharap Selain suku bunga menurun meresponse suku bunga di luar negeri, Prabowo-Gibran bisa menang sekali putaran. Sehingga iklim ekonomi segera kondusif, hemat anggaran serta keberlanjutan dan kestabilan berubah menjadi kepastian. “Ini mendorong iklim investasi yang positif kedepan, sehingga baik untuk bangsa dan negara. Saat ini, suku bunga memang masih tinggi untuk menjaga nilai tukar rupiah. Diharapkan kedepan perlahan menurun agar pengusaha dapat memiliki daya saing,” pungkasnya.