Crowdfunding Typography Banner
Womanpreneur

Sukma Dewi Syarif, Hadirkan Hunian Terpercaya Lewat Bisnis Property

Bagikan:

1

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Mengawali karier sebagai pegawai bank dan belajar banyak pengalaman tentang kedisiplinan serta manajemen keuangan, berhasil menyempurnakan keberanian Sukma Dewi Syarif, perempuan kelahiran Jakarta, 8 Juni,  untuk membangun bisnis di bidang property. Lulusan Sarjana Akuntansi ini sempat memutuskan untuk berhenti bekerja dan memilih menjadi ibu rumah tangga, tetapi jiwa untuk tetap produktif tidak pernah padam. Akhirnya dengan berbagai pengetahuan yang sudah dipelajari termasuk bagaimana mengelola risiko, Dewi memutuskan untuk memilih jalur wirausaha di bidang property.

“Awalnya kecil-kecilan, membantu teman dan keluarga dalam jual-beli rumah, sampai akhirnya saya berani membuka usaha sendiri. Jadi bisa dibilang perjalanan saya ini penuh warna dari karyawan, ibu rumah tangga, sampai akhirnya pengusaha.”

Lewat bisnis property, Dewi ingin memberi kontribusi dengan membuka lapangan kerja bagi banyak pihak, dari tenaga bangunan sampai tim marketing. Selain itu, ia juga percaya property bukan hanya soal rumah, tetapi kehidupan. Berangkat dari keyakinan tersebut, ia berusaha menghadirkan hunian yang layak, nyaman dan terjangkau agar semakin banyak orang memiliki kesempatan untuk memiliki rumah sendiri.

“Dari usaha ini, saya juga ingin menyampaikan bahwa ibu rumah tangga bisa bertransformasi jadi pengusaha. Pengalaman kerja sebelumnya bisa menjadi modal besar, tetapi yang paling penting adalah niat, doa dan keberanian melangkah.”

Mencapai Kesuksesan dengan Keberanian Berbisnis

Integritas, konsistensi dan keberanian memulai merupakan langkah konkret yang diambil Dewi dalam meraih kesuksesan. Pengalaman bekerja di bank telah mengajarkan banyak hal tentang kedisiplinan dan ketelitian. Sementara menjadi ibu rumah tangga mengajarkan tentang kesabaran dan multitasking. Pembelajaran tersebut yang ternyata berguna bagi perjalanan karier Dewi di dunia bisnis.

Selama menjalankan bisnis, Dewi terinspirasi dari keluarga dan pengalaman bekerja. Ia memilih untuk menekuni dunia bisnis agar tetap dekat dengan anak-anak. Sementara dari pengalaman bekerja, Dewi memahami bahwa ia memiliki kemampuan yang dapat dimanfaatkan lebih jauh. Tidak ada rasa takut dalam menjalankan bisnisnya, ia fokus membangun strategi marketing yang disesuaikan dengan era digital saat ini.

“Strategi saya adalah gabungan dari pengalaman sebagai banker dan pengusaha. Dari sisi bisnis, saya terbiasa berpikir sistematis, mengelola risiko dan menjaga cash flow. Dari sisi usaha, saya belajar fleksibel, cepat beradaptasi dengan tren dan tetap dekat dengan pelanggan. Saya juga aktif menggunakan media sosial untuk promosi dan edukasi. Saya sering membagikan tips property, testimoni klien dan progres proyek. Itu membuat orang lebih percaya karena mereka bisa mengikuti perjalanan bisnis saya.”

Keyakinan Menghadapi Persaingan

Tidak ada bisnis tanpa persaingan dan tidak ada persaingan tanpa inovasi. Dewi memahami akan selalu ada persaingan yang ketat di dalam setiap bisnis, tetapi ia percaya kekuatan terbesar ada pada kepercayaan. Ia selalu berusaha untuk selalu jujur, terbuka dan mengedepankan pelayanan. Inilah yang membuat klien kembali kepadanya dan merekomendasikan kepada orang lain.

“Saya menawarkan hunian yang fungsional, berkualitas, tapi tetap terjangkau. Keunggulannya adalah transparansi dan pelayanan yang personal. Saya ingin setiap klien merasa dipandu, bukan sekadar beli rumah. Ke depan, saya berencana mengembangkan proyek perumahan skala menengah yang ramah generasi muda, serta memperluas pemasaran digital agar bisa menjangkau lebih banyak orang.”

Positif Menghadapi Tantangan

Persoalan utama yang dihadapi masyarakat salah satunya akses rumah yang terjangkau. Banyak orang, khususnya anak muda merasa punya rumah sebagai mimpi yang sulit diwujudkan. Selain itu, masalah kepercayaan masyarakat yang takut tertipu menjadi tantangan selanjutnya yang ingin dituntaskan Dewi dengan transparansi dan integritas.

“Saya percaya pembangunan negeri bisa dimulai dari lingkup kecil. Dengan menyediakan hunian layak, menciptakan lapangan kerja, dan membangun kepercayaan, saya merasa ikut berkontribusi. Dan sebagai ibu rumah tangga, saya juga ingin jadi contoh bahwa perempuan bisa tetap berkarya tanpa harus meninggalkan perannya di rumah.”

Istri dari Apriyadi Malik yang berprofesi sebagai pengusaha dan ibunda dari Rakka Deaprilando Malik, S.E., B.Sc., M.B.A (Putra Pertama/Wirausaha), drg. Jasmine Maydiana (Menantu Pertama/Dokter Gigi), Sultan Ramadea Malik, S.E. (Putra Kedua/Stafsus Anggota DPR RI), Ashila Zeta Kindana, S.Ikom. (Menantu Kedua/Karyawan Swasta), Raja Deatriputra Malik B.A., M.A. (Putra Ketiga/Wirausaha) dan Rachel Putri Anandea Malik (Pelajar) dan sudah menjadi grandma dari Chanthira Anjara Apriyadi Malik ini tetap berharap Pemerintah terus memperkuat dukungan untuk sektor property melalui kebijakan perumahan rakyat. Dari masyarakat, apresiasi sederhana seperti memilih produk lokal atau developer kecil menjadi sangat berarti. Sementara dari sesama pengusaha, Dewi memiliki keinginan untuk terus berkolaborasi bukan hanya sekedar bersaing.

“Saya ingin usaha ini terus berkembang lebih besar lagi, tetap punya sentuhan personal. Saya ingin ada lebih banyak proyek hunian yang bisa diakses masyarakat luas. Secara pribadi, saya ingin terus dapat menyeimbangkan peran sebagai ibu dan pengusaha.”

Tidak Pernah Berhenti Berbagi

Penggemar traveling ini percaya rezeki akan lebih berkah jika dibagikan. Terkadang Dewi mengikuti program sosial di sekitar proyek atau membantu fasilitas umum di lingkungan. Menurutnya, berbagi merupakan bagian dari perjalanan usaha. Tentu saja, ia merasakan efek luar biasa dari berbagi, hatinya menjadi lebih tenang dan usaha terasa lebih bermakna.

“Berbagi juga dapat memperkuat hubungan dengan masyarakat yang merasa dilibatkan sehingga dapat menciptakan kepercayaan.”

Bagikan:

Bagikan: