MajalahInspiratif.com, Jakarta – Hidup merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan sekaligus kesempatan untuk memberi makna. Novi Lestari, perempuan kelahiran Nganjuk, 11 November, yang berprofesi sebagai advokat dan entrepreneur (Owner Embarcadero Suite Apartment By Novi Mck di booking.com dan platform lainnya) percaya bahwa setiap orang punya peran dalam membangun bangsa, tidak harus dengan hal-hal besar, tetapi bisa dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan tulus dan konsisten. Kesuksesan sejati bukan diukur dari seberapa tinggi jabatan atau besarnya harta yang dimiliki, tetapi dari seberapa besar manfaat yang bisa kita berikan untuk orang lain.
Di sisi lain, Novi meyakini bahwa perempuan juga memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat baik sebagai ibu, istri maupun profesional. Tidak ada batasan bagi perempuan untuk terus belajar, berkarya dan berkontribusi. Karena itu sebagai perempuan yang tangguh dan percaya diri, Novi berupaya berjuang untuk menggapai karier impian lewat pencapaian sederhana.
Perjalanan karier Novi berawal dari hal sederhana. Ia bekerja sebagai SPG di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, sambil berjuang membiayai kuliah S1 Hukum di salah satu universitas di Jakarta Selatan. Tidak mudah, tetapi ia percaya bahwa hasil tidak pernah mengkhianati setiap usaha.
Dari seorang SPG, Novi kemudian mendapat kesempatan bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta Selatan sebagai Sekretaris Direktur sambil menyelesaikan semester akhir perkuliahan. “Setelah memperoleh gelar Sarjana Hukum, jenjang karier saya meningkat menjadi bagian Human Resources sekaligus Legal Corporate.”
Di perusahaan ini Novi banyak belajar, bertumbuh, dan berkembang. Perusahaan bukan hanya memberi kesempatan untuk menyelesaikan studi, tetapi juga sangat mendukung karier dengan memfasilitasi berbagai pelatihan yang memperkaya pengetahuan dan keterampilannya. Kurang lebih selama delapan tahun ia mengabdi di perusahaan yang telah membentuk fondasi profesionalnya hingga seperti sekarang ini.
Menikah dan Memantapkan Karier
Setelah menikah dan dikaruniai seorang anak, Novi memutuskan pindah ke Negeri Elizabeth (Inggris) mengikuti suami. Hidup lebih dari satu dekade di negeri orang memberikan banyak pelajaran yang tak ternilai. Di sana ia tidak hanya membangun keluarga dan bekerja, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial bersama sebuah lembaga non-profit, baik untuk warga sekitar, WNI, maupun warga negara lainnya.
“Saya mendampingi masyarakat yang menghadapi persoalan sosial, mulai dari kekerasan terhadap anak, KDRT, permasalahan keluarga, keuangan, hingga perkara hukum lainnya. Dari pengalaman itu saya semakin yakin bahwa hukum bukan hanya sekadar aturan, melainkan wajah keadilan yang harus dapat dirasakan semua orang.”
Setelah lebih dari satu dekade, berbekal pengalaman yang diperoleh, Novi memutuskan kembali ke Indonesia untuk mengabdi kepada bangsa sekaligus mengejar impian masa remaja sejak SMP, yaitu menjadi seorang advokat.
“Bagi saya, profesi ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan hati untuk membantu masyarakat yang lemah dan membutuhkan bantuan hukum.”
Novi percaya bahwa hidup adalah sebuah proses belajar yang tidak pernah berhenti. Karena itu, di sela kesibukan sebagai advokat, ia terus belajar dan belajar dan sampai sekarang ia masih menempuh Pendidikan Magister Hukum Bisnis Internasional di salah satu Universitas di Jakarta. Selain aktif di dunia akademik, ia juga bergabung dalam Hotman 911, sebuah wadah advokasi yang berfokus membantu masyarakat kecil mencari keadilan.
Kunci keberhasilannya terdapat pada tiga poin penting yaitu pendidikan, keberanian dan kesempatan. Pendidikan membuka wawasan, keberanian membuat seseorang berani melangkah dan kesempatan harus diciptakan sendiri bila tidak datang menghampiri.
“Jangan takut memulai dari bawah, disilipin dan konsisten, jangan pernah berhenti belajar, pikirkan jangka panjang dan belajar dari kegagalan serta percaya pada nilai berbagi. Ini yang selalu saya pegang dalam hidup dan karier yaitu belajar, bekerja keras, berdoa dan berbagi.”
Ekspansi Sebagai Entrepreneur
Selain memiliki kiprah positif di bidang hukum, Novi memiliki hobi traveling dengan mengembangkan usaha kecil di bidang akomodasi yang dikelola dengan sepenuh hati sebagai bekal menuju hari tua. Produk atau jasa yang ditawarkan adalah akomodasi harian dengan keunggulan hospitality hangat dan harga bersahabat. Tujuannya untuk menghadirkan kenyamanan dengan sentuhan personal bagi tamu.
“Bisnis yang dijalankan tentunya dengan mengoptimalkan platform digital seperti booking.com dan media sosial dengan pendekatan personal. Saya ingin menghadirkan kenyamanan dengan sentuhan personal bagi tamu dan pastinya percaya personal touch serta konsistensi merupakan kunci memenangkan hati pelanggan.”
Hadapi Kendala dan Tantangan dengan Keseimbangan
Lulusan Sarjana Hukum yang sedang menempuh Magister Hukum Bisnis Internasional ini, bersyukur memiliki pencapaian dalam mendampingi masyarakat kecil melalui Hotman 911 sekaligus menangani perkara hubungan industrial, perdata dan pidana. Sementara di bidang usaha, ia merintis bisnis akomodasi sederhana yang terus berkembang dengan konsistensi pelayanan.
Namun segala pencapaiannya bukan berarti tanpa rintangan dan kendala. Tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara profesi hukum, pendidikan, keluarga dan bisnis. Dalam berbisnis, tantangan terbesar terdapat pada persaingan digital dan bagaimana menjaga kualitas layanan agar tetap dipercaya.
“Saya berharap dapat terus berkontribusi dalam bidang hukum dan usaha. Harapan saya sederhana, bisa menghadirkan manfaat nyata, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat luas.”
Menemukan Makna Berbagi
Novi memiliki prinsip hidup tabur tuai. Apa yang ditabur yang akan dituai. Menabur kebaikan dengan tulus dan ikhlas akan kembali menjadi rejeki dalam bentuk lain. Ia tidak pernah takut untuk selalu berbuat baik dan berbagi dengan sesama terutama bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Saya selalu menyisihkan sebagian penghasilan untuk kegiatan sosial, baik di lingkungan sekitar maupun untuk masyarakat yang membutuhkan. Prosentasenya tidak tetap, tapi saya usahakan persepuluhan setiap bulan atau 5-10 % dari penghasilan.”
Kegiatan berbagi, bagi Novi bukan sekadar kewajiban sosial melainkan bagian dari jati diri. Setiap kali membantu orang lain, baik melalui profesi hukum maupun kegiatan sosial, ia merasakan ketenangan batin yang luar biasa. Ada kebahagiaan tersendiri ketika melihat orang yang awalnya putus asa akhirnya kembali memiliki harapan.
Sebagai advokat, berbagi membuat ia semakin dekat dengan realitas kehidupan masyarakat kecil tempatnya berasal. Hal ini selalu mengingatakannya pada alasan mengapa ia memilih jalan sebagai advokat: untuk membela mereka yang lemah. Dari sana, ia mendapatkan energi baru, motivasi, dan semangat yang membuatnya tidak mudah menyerah, meskipun menghadapi kasus yang sulit sekalipun.
Dalam bisnis, berbagi justru membuka pintu rezeki. Ia percaya bahwa apa yang diberikan dengan tulus akan kembali berlipat ganda. Konsistensi dalam berbagi membuat ia lebih disiplin, rendah hati, serta mampu memandang usaha bukan hanya sebagai sarana meraih keuntungan pribadi, tetapi juga sebagai jalan untuk membawa manfaat bagi banyak orang.
“Efek berbagi adalah lahirnya rasa syukur yang semakin dalam. Saya menyadari bahwa setiap pencapaian hanyalah titipan, dan semakin banyak yang kita bagikan, semakin kuat pula pondasi hidup kita dalam menghadapi masa depan.”
Menuju Indonesia Emas
Novi optimis masyarakat khususnya generasi muda, memiliki energi dan kreativitas yang besar. Namun, masih perlu diperkuat dengan integritas, mentalitas kerja keras, dan kepedulian sosial. Bila semua potensi itu dikelola dengan baik, ia yakin Indonesia akan semakin siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
Namun, menurut istri dari Richard Mackenzie serta ibunda dari Katherine Cormack Berliana Mckenzie ini, masih ada tiga persoalan besar yang dihadapi masyarakat saat ini yaitu akses terhadap keadilan yang belum merata, sehingga masyarakat kecil sering kesulitan memperjuangkan haknya, ketimpangan ekonomi yang membuat sebagian orang sulit mengembangkan potensi diri dan kurangnya literasi hukum, sehingga banyak orang mudah dimanfaatkan atau tersandung masalah hukum tanpa tahu jalan keluarnya.
“Saya berharap Pemerintah memperluas akses keadilan dan literasi hukum, masyarakat menguatkan solidaritas sosial, serta sesama pengusaha saling mendukung terutama bagi perempuan, yang sering menghadapi hambatan ganda dalam berkarier maupun berusaha.”