MajalahInspiratif.com, Jakarta – Bagi Fitriana, kemerdekaan bukan sekadar terbebas dari penjajahan, melainkan juga kebebasan untuk mengekspresikan potensi diri serta memberi kontribusi nyata bagi masyarakat. Sebagai pengusaha kuliner berlabel Dapoer Sehatku, ia melihat kemerdekaan sebagai ruang untuk berkarya, berinovasi, dan berkontribusi terhadap perekonomian bangsa tanpa dibatasi diskriminasi gender maupun stereotip yang menghambat.
“Kemerdekaan berarti setiap individu, termasuk perempuan, memiliki kesempatan yang sama untuk menentukan pilihan, mengembangkan kapasitas diri dan berperan dalam pembangunan bangsa,” ujar sosok yang akrab disapa Nana ini.
Potensi Besar Perempuan. Keberhasilan Nana membangun bisnis, tidak lepas dari perannya sebagai perempuan yang terus berusaha menghadapi berbagai keterbatasan. Menurutnya, partisipasi perempuan dalam pembangunan nasional memang semakin meningkat di berbagai sektor, baik sosial, ekonomi, budaya, pendidikan hingga politik. Namun, pencapaian tersebut belum sepenuhnya maksimal karena masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
Nana menilai, persoalan utama perempuan saat ini antara lain keterbatasan akses pendidikan dan pelatihan, diskriminasi di dunia kerja, kekerasan terhadap perempuan, keterbatasan akses kesehatan, hingga hambatan dalam meraih posisi kepemimpinan.
“Selain stereotip dan bias gender yang kuat, perempuan juga dihadapkan pada keterbatasan sumber daya, jaringan dan koneksi untuk mengembangkan diri. Tidak jarang pula rasa percaya diri yang kurang menjadi penghalang untuk tampil dan berkompetisi. Padahal, itu adalah modal utama untuk bisa maju,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Nana meyakini bahwa tantangan tersebut bukanlah halangan mutlak. Justru, dengan ketekunan, dukungan lingkungan dan keberanian untuk terus belajar, perempuan mampu menunjukkan perannya secara nyata. Ia sendiri menjadikan bisnis kuliner sehat sebagai contoh bahwa perempuan bisa mengambil bagian dalam sektor ekonomi sekaligus memberi kontribusi positif bagi masyarakat.
“Perempuan memiliki potensi besar untuk membawa perubahan, tidak hanya dalam keluarga tetapi juga dalam pembangunan bangsa. Yang dibutuhkan adalah akses yang lebih terbuka, kesempatan yang setara, serta dukungan untuk terus mengembangkan kapasitas diri,” tegas perempuan kelahiran Bandar Lampung, 24 Februari ini.
Langkah Kongkret. Lebih lanjut ditegaskan Nana, agar perempuan dapat mengekspresikan seluruh potensinya secara optimal, dibutuhkan langkah nyata baik dari diri perempuan itu sendiri, masyarakat, maupun Pemerintah. Terutama kemudahan dalam mendapatkan ilmu dan pengalaman.
“Pendidikan dan pelatihan yang berkualitas adalah kunci utama. Dengan bekal ilmu yang memadai, perempuan memiliki kesempatan lebih besar untuk bersaing di berbagai bidang. Tidak hanya itu, dukungan nyata dari masyarakat dan Pemerintah juga penting agar tercipta lingkungan yang kondusif bagi perempuan untuk berkembang,” tegasnya.
Selain pendidikan, akses yang lebih luas terhadap sumber daya serta jaringan menjadi faktor penting. Nana menilai bahwa keterbatasan akses sering kali membuat perempuan kesulitan untuk meningkatkan kapasitas dirinya. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan maupun inisiatif sosial yang membuka ruang lebih besar bagi perempuan dalam dunia usaha, politik, maupun sektor lain.
Ia juga menekankan bahwa penghapusan stereotip dan bias gender harus menjadi agenda bersama. Dengan hilangnya pandangan sempit yang mengekang perempuan, maka kesempatan untuk menyalurkan ide, kreativitas dan kepemimpinan akan terbuka lebih lebar. Bagi Nana, keberhasilan perempuan dalam mengekspresikan potensinya bukan hanya bermanfaat bagi diri pribadi, tetapi juga memberi dampak luas bagi keluarga, masyarakat dan pembangunan bangsa.
“Saya percaya, dengan kerja keras, semangat belajar dan dukungan yang tepat, perempuan Indonesia akan mampu mengambil peran penting dalam pembangunan bangsa. Perempuan bukan hanya penopang keluarga, tetapi juga agen perubahan yang bisa membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Agen Pembangunan Nasional. Lewat bisnis Dapoer Sehatku, Nana seakan ingin mengambil bagian sebagai motor penggerak perubahan. Bisnis kuliner sehat yang dirintis sejak tahun 2017 tersebut, kini berkembang pesat dan semakin dikenal luas di Indonesia. Melalui usaha ini, ia berupaya menghadirkan makanan sehat dengan citarasa yang tetap lezat dan dapat dinikmati berbagai kalangan.
Meski membawa konsep sehat, sajian Dapoer Sehatku tetap tampil memanjakan mata dan lidah. Sebut saja Chocolate Tiramisu, Marble Cake, Brownies, Klepon Cake, hingga Lapis Legit. Ada pula roti kekinian seperti Korean Garlic Cream Cheese Bread dan Chocolate Almond Babka, serta camilan favorit seperti Chocolate Melt Cookies.
Mengusung prinsip fresh from the oven dan bisa disantap semua kalangan, Nana juga menghadirkan menu khusus sesuai permintaan pelanggan. “Kami sangat terbuka dengan custom order, karena setiap orang punya kebutuhan berbeda,” jelasnya.
Tidak berhenti di sektor kuliner, Nana juga tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mengembangkan usaha di bidang lain, termasuk industri IT, pertambangan, serta kembali berkiprah dalam dunia medical tourism. Diversifikasi ini merupakan wujud komitmennya untuk terus berkontribusi dalam berbagai sektor pembangunan nasional.
Meski mencatat sejumlah keberhasilan, ia tidak menampik adanya tantangan yang harus dihadapi, terutama sebagai pelaku usaha perempuan. Menurutnya, stereotip gender masih menjadi salah satu hambatan. “Seringkali perempuan dianggap kurang cocok untuk peran kepemimpinan atau dunia bisnis, sehingga peluang bisa menjadi lebih terbatas,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti kecenderungan investor yang lebih banyak memberikan dukungan pada usaha rintisan yang dipimpin oleh pria. Hal ini menambah tantangan bagi perempuan untuk membuktikan kapasitas dan kredibilitas mereka.
Tidak kalah penting, beban ganda juga menjadi realitas yang dihadapi banyak perempuan. Terutama ketika harus menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dengan peran sebagai istri, ibu, sekaligus anggota keluarga, yang seringkali membutuhkan energi dan manajemen waktu yang ekstra.
Untuk itu, Nana menekankan pentingnya dukungan nyata dari Pemerintah, masyarakat, maupun sesama pelaku usaha baik laki-laki maupun perempuan. Bentuk dukungan tersebut meliputi penyediaan akses permodalan yang lebih luas, program pelatihan dan pendampingan, serta peningkatan literasi digital dan keuangan bagi pelaku usaha perempuan. Ia juga menekankan perlunya kebijakan yang mendorong kesetaraan gender, sekaligus membuka akses pasar yang lebih inklusif.
“Dengan dukungan yang tepat, perempuan tidak hanya mampu mengembangkan usaha secara optimal, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi nasional,” tegasnya.
Peran Strategis Perempuan di Era Digital
Memasuki era digital, Nana melihat bahwa peran perempuan semakin kompleks sekaligus strategis. Menurutnya, perempuan tidak hanya berperan di ranah domestik, tetapi juga mengambil bagian penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Sebagai seorang ibu, perempuan dituntut untuk mampu menjamin pendidikan terbaik bagi anak-anaknya, terutama dalam hal pembentukan karakter. “Pendidikan akademis memang penting, tetapi pendidikan karakter jauh lebih menentukan masa depan generasi mendatang. Seorang ibu berperan besar dalam menanamkan nilai moral, etika, dan disiplin sejak dini,” jelas Nana.
Di sisi lain, perempuan juga berperan sebagai istri yang harus cakap mengelola rumah tangga. Layaknya seorang manajer, perempuan dituntut untuk mampu mengatur kebutuhan keluarga, membangun komunikasi yang harmonis, serta memastikan terciptanya suasana rumah yang sehat dan positif.
Tak kalah penting, di era modern ini banyak perempuan yang juga berkontribusi dalam mendukung perekonomian keluarga. Baik melalui karier profesional maupun usaha mandiri, kehadiran perempuan dalam sektor ekonomi semakin nyata. Nana menekankan bahwa keseimbangan antara peran domestik dan profesional bukanlah hal yang mudah, namun sangat mungkin dilakukan dengan manajemen waktu, komitmen dan dukungan dari lingkungan sekitar.
“Perempuan memiliki kemampuan multitasking yang luar biasa. Dengan dukungan teknologi digital, sebenarnya peluang perempuan untuk berkembang dan berkontribusi jauh lebih terbuka. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya secara bijak,” tambahnya.
Nana berharap perempuan Indonesia bisa terus berkembang dan mampu mencapai kesuksesan di berbagai bidang. Lebih dari itu, ia ingin melihat semakin banyak perempuan yang berani mengambil peran aktif dalam memberikan perubahan positif bagi masyarakat.
“Perempuan Indonesia memiliki kekuatan luar biasa. Jika diberi kesempatan, mereka akan mampu memberikan dampak yang signifikan, tidak hanya bagi keluarga tetapi juga bangsa,” pungkasnya.
Info LebihLanjut:
Instagram : @dapoer_sehatku_
Whatsapp : 081369918111