Crowdfunding Typography Banner
Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi, Dosen dan Peneliti

Dr. dr. Aditya Fuad Robby Triangga, Sp.OT, Subsp.P.L(K), AIFO-K, Fokus di Dunia Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia yang Lebih Sehat

Bagikan:

1

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Menjalankan profesi sebagai dokter merupakan sebuah anugerah dan amanah bagi Dr. dr. Aditya Fuad Robby Triangga, Sp.OT, Subsp.P.L(K), AIFO-K. Ia fokus mengabdikan diri di dunia kesehatan sehingga berbagai pencaiapan membanggakan diraihnya. Kariernya sebagai dokter diawali dengan menyelesaikan pendidikan Kedokteran Umum pada tahun 2011.

Sejak itu, ia meyakini bahwa profesi dokter bukan sekadar pekerjaan, tetapi jalan ibadah untuk memberi manfaat bagi orang banyak. Ketertarikan dr. Robby, sapaan akrabnya, pada dunia orthopaedi muncul sejak masa pendidikan klinik. Menurutnya, bidang ini tidak hanya mengandalkan ketajaman ilmu pengetahuan, tetapi juga menggabungkan seni, keterampilan motorik, dan kekuatan fisik yang tentunya memiliki tantangan sendiri dalam proses penanganan setiap kasus yang dihadapi. “Saya menyukai seni, dan saya juga di bidang medis, sementara orthopaedi merupakan kombinasi antara art & medical science, sehingga saya kemudian melanjutkan pendidikan Spesialis Orthopaedi & Traumatologi di FKKMK Universitas Gadjah Mada, lulus tahun 2019. Dan di sinilah saya semakin yakin bahwa bidang orthopaedi adalah panggilan hati.”

Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi Orthopaedi dan Traumatologi khususnya penyakit degeneratif, trauma dan cidera olah raga pada panggul dan lutut membuat dr. Robby ingin memperdalam keilmuannya dengan melanjutkan pendidikan Subspesialisasi Panggul dan Lutut melalui fellowship di RSUD Dr. Soetomo – FK Unair, dan selesai pada tahun 2022. Rasa ingin tahu pada penelitian kemudian membawanya kembali ke dunia akademik dengan menempuh program pendidikan S3 atau doktoral di FKKMK UGM. Pada tahun 2025, ia berhasil menyelesaikan disertasi penelitian tentang Efikasi UC-MSC dan AD-MSC conditioned medium pada regenerasi ACL dan degenerasi meniscus pada studi hewan coba robekan parsial ACL dengan predikat cumlaude dengan IPK 3.97.

“Sekarang saya bersyukur bisa berperan ganda dengan melayani pasien di RSUP Dr. Sardjito, RS Bethesda, RS Queen Latifa, dan mengajar di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi FKKMK UGM, mendidik calon Dokter Spesialis dan calon Dokter Umum. Semua ini saya jalani dengan niat bahwa setiap ilmu, tenaga, dan waktu yang saya berikan adalah bentuk pengabdian untuk masyarakat.”

Selain praktik klinis, dr. Robby sangat fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini, ia telah menghasilkan 18 publikasi ilmiah atau penelitian di bidang orthopaedi, terutama seputar panggul, lutut, dan terapi stem cell. Baginya, publikasi bukan sekadar angka, tetapi bentuk kontribusi nyata bagi kemajuan ilmu kedokteran di Indonesia. Penelitian yang disusun selama program doktoral mengenai Efikasi UC-MSC dan AD-MSC conditioned medium terhadap regenerasi partial ACL dan degenerasi meniscus menjadi bukti bahwa regenerative medicine punya potensi besar untuk masa depan pada pengobatan orthopaedi. Penelitian ini tidak berhenti di ruang laboratorium dan uji coba hewan, tetapi diharapkan dapat menjadi pijakan menuju implementasi klinis yang memberi manfaat langsung bagi pasien.

“Saya juga terus berusaha untuk aktif di berbagai forum nasional dan internasional. Bagi saya, belajar atau memperdalam keilmuan dan saling berbagi keilmuan itu penting agar tetap dapat mengikuti perkembangan keilmuan terkini khususnya di Orthopaedi dalam bidang panggul dan lutut.”

Berbagi Mendatangkan Rasa Syukur

Pria kelahiran Jember, 3 Juni 1985 ini, meyakini bahwa rejeki yang dimiliki bukan semata-mata hasil usaha sendiri, melainkan titipan dari Allah SWT. Karena itu, sudah seharusnya sebagian dari rezeki tersebut dikembalikan untuk kebaikan agar manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri, tetapi juga orang lain.

Efek yang paling dirasakan dr. Robby dari berbagi adalah ketenangan hati dan semakin kuatnya rasa syukur. “Dalam Islam, kita diajarkan bahwa sedekah bukanlah mengurangi harta, melainkan membuka pintu keberkahan. Saya benar-benar merasakan hal tersebut khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berbagi, hati terasa lebih ringan, rezeki terasa lebih lapang, dan langkah terasa lebih dimudahkan. Tidak hanya itu, berbagi juga memperluas silaturahmi, membuka jejaring baru, dan mempererat ukhuwah antar sesama. Kadang-kadang, kebaikan kecil yang dilakukan berbalik dalam bentuk bantuan atau jalan keluar di saat sangat membutuhkannya.”

Ia percaya bahwa berbagi adalah cara Allah mendidik kita untuk selalu ingat bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan. Semakin ikhlas kita memberi, semakin banyak kebaikan yang akan kembali, tidak hanya untuk diri kita, tetapi juga untuk keluarga, karier, bahkan kesehatan.

Indonesia Emas Sebagai Momentum Bersejarah

Indonesia Emas 2045, menurut dr. Robby adalah momentum bersejarah yang harus disiapkan bersama-sama. Dari sudut pandang kesehatan, tantangannya cukup kompleks. Akses layanan kesehatan masih belum merata, angka literasi kesehatan juga masih belum cukup baik, dan kesenjangan fasilitas antar-daerah masih terlihat jelas.

Persoalan utama yang dapat dilihat langsung, menurut dr. Robby, adalah akses layanan kesehatan yang belum merata. Masyarakat di kota besar relatif mudah mendapatkan layanan medis, sementara masyarakat di daerah terpencil masih mengalami kesulitan. Literasi kesehatan juga masih perlu diperbaiki, sehingga banyak ditemui pasien yang datang berobat dalam kondisi penyakit yang sudah cukup berat karena kurangnya wawasan mengenai kesehatan pada sistem muskuloskeletal dan masih banyak yang lebih memilih pengobatan tradisional seperti dukun patah tulang.

Selain itu, faktor ekonomi menjadi hambatan besar. Tidak sedikit pasien menunda pengobatan karena biaya, padahal dalam orthopaedi banyak kasus yang memerlukan tindakan cepat khususnya kasus emergeny seperti patah tulang terbuka, dislokasi, cidera saraf dan pembuluh darah atau pada kasus degenerasi sendi yang cukup berat. Hambatan lain adalah keterbatasan fasilitas rehabilitasi dan penelitian, yang masih perlu dukungan lebih besar agar pelayanan dapat optimal.

Namun di tengah persoalan yang dihadapi, dr. Robby tetap optimis Indonesia dapat menuju Indonesia Emas dengan segala bentuk potensi yang dimiliki. “Saya tetap optimis karena generasi muda kita saat ini jauh lebih terbuka, kreatif, adaptif terhadap teknologi, dan berani mencoba hal-hal baru. Banyak anak muda Indonesia yang sudah menorehkan prestasi, baik di bidang akademik, riset, maupun inovasi.”

Meskipun rasio jumlah dokter dengan populasi di Indonesia masih kurang, namun secara kualitas baik dokter layanan primer dan dokter spesialis sangat baik. Jika potensi tersebut diberi ruang untuk berkembang dan terfasilitasi dengan baik, dr. Robby yakin Indonesia bisa menjadi bangsa yang jauh lebih besar.

Kunci utama, tegasnya, terdapat pada pendidikan dan kesehatan. Pendidikan membentuk sumber daya manusia yang cerdas, sedangkan kesehatan baik bersifat promotif, kuratif maupun preventif akan membentuk masyarakat yang produktif.

“Kita tidak bisa berbicara tentang Indonesia Emas tanpa memastikan generasi mudanya tumbuh sehat, kuat, dan berkarakter. Oleh karena itu, seluruh elemen bangsa harus bersatu, bahu-membahu menyiapkan pondasi dari sekarang.”

Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Berdasarkan arah kebijakan kesehatan Indonesia yang semakin terbuka terhadap inovasi, dukungan regulasi yang terus diperbaiki serta komitmen dalam mengembangkan riset kesehatan merupakan langkah positif yang harus diapresiasi bersama. Berangkat dari hal-hal tersebut, dr. Robby percaya bahwa Pemerintah, masyarakat dan para tenaga medis memiliki visi yang sama yaitu mewujudkan bangsa yang sehat dan produktif.

“Saya berharap Pemerintah bisa lebih memperkuat ekosistem riset dengan menyediakan laboratorium yang modern, regulasi yang adaptif, serta pendanaan yang berkelanjutan. Dengan dukungan ini, para peneliti Indonesia tidak hanya bisa berkarya di dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing di tingkat internasional.”

Sementara dari masyarakat, dr. Robby berharap semakin banyak yang memiliki kepercayaan dan keterbukaan terhadap inovasi medis. Dukungan pasien dan masyarakat luas sangat penting, karena mereka yang menjadi pusat dari segala upaya medis yang dilakukan. Semakin banyak masyarakat yang percaya dan mendukung, maka semakin cepat pula perkembangan layanan kesehatan kita.

“Bersama rekan sejawat, saya melihat kolaborasi sudah semakin kuat. Saya yakin, dengan semangat kebersamaan, gotong royong, dan saling mendukung, kita bisa menghadirkan pelayanan kesehatan yang tidak hanya lebih baik, tetapi juga lebih adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Menggapai Sukses Siap Hadapi Kegagalan

Kesuksesan merupakan proses panjang, jatuh bangun dan memahami bahwa setiap kegagalan yang ditempa akan menjadi pembelajaran serta keberanian untuk terus melangkah meskipun jalannya terasa sulit. Bagi dr. Robby, kesuksesan tidak datang secara tiba-tiba. “Kiat saya sederhana yaitu tekun, konsisten, dan mencintai apa yang dikerjakan. Jangan mudah menyerah, jangan takut gagal. Setiap kegagalan adalah kesempatan untuk belajar. Selain itu, jaga integritas. Karena dalam dunia medis, kepercayaan pasien adalah segalanya. Dan satu lagi, jangan pernah berhenti membangun jejaring kolaborasi. Dunia kedokteran berkembang karena kolaborasi, bukan kompetisi semata.”

Dalam perjalanan meniti karier hingga meraih pencapaian, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan terbesar yang dialami dr. Robby adalah bagaimana membagi waktu dan energi antara pelayanan klinis di Rumah Sakit, peran sebagai pendidik atau dosen, penelitian akademik, sekaligus tanggung jawab sebagai suami dan ayah bagi keluarga. Terkadang ia merasa waktu 24 jam tidak pernah cukup, tetapi justru dari sana ia belajar bahwa kunci dari semua ini adalah manajemen waktu, disiplin, dan niat yang tulus.

Selain itu, bidang penelitian yang digeluti khususnya stem cell dan regenerative medicine tentunya tetap terdapat beberapa kendala. Mulai dari regulasi yang masih berkembang, fasilitas laboratorium yang terbatas, hingga pendanaan penelitian yang belum optimal. Namun ia memilih untuk melihat kondisi tersebut bukan sebagai hambatan, melainkan sebagai tantangan yang memacu semangat. Karena setiap keterbatasan selalu membuka peluang baru untuk berinovasi, membangun jejaring kolaborasi, dan mencari solusi kreatif.

“Saya percaya, setiap tantangan adalah sekolah kehidupan. Ketika kita bisa melewatinya dengan tekun dan sabar, kita akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh. Justru dari tantangan-tantangan inilah lahir motivasi untuk terus bergerak maju. Karena saya yakin, jika niat kita tulus untuk menolong orang lain, maka jalan akan selalu terbuka.”

Tingkatkan Potensi Diri Melalui Ketekunan dan Kesempatan

Pendidikan dan kesempatan menjadi dua hal penting yang seharusnya dapat dimaknai dengan bijaksana. Pendidikan tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga membangun akhlak, empati, dan rasa tanggung jawab. Sedangkan kesempatan memberi ruang bagi setiap orang untuk mengembangkan bakatnya.

Potensi diri akan optimal jika kita memiliki keberanian untuk keluar dari zona nyaman, konsisten bekerja keras, dan ikhlas dalam berproses. Sebagai seorang muslim, dr. Robby meyakini bahwa setiap manusia sudah Allah karuniakan dengan kelebihan masing-masing. Tugas manusia adalah menemukan, mengasah, dan menggunakannya untuk kebaikan.

Dalam dunia kedokteran, potensi seorang dokter bisa optimal bila mendapat ruang lebih untuk belajar, meneliti, dan mengabdi. Dukungan Pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan harus hadir agar generasi muda tidak hanya menjadi profesional yang kompeten, tetapi juga memiliki jiwa pengabdian untuk masyarakat.

“Saya berpesan untuk para dokter muda, jangan pernah berhenti belajar. Ilmu kedokteran adalah amanah dan kita dituntut untuk terus menambah pengetahuan agar bisa memberi pelayanan terbaik. Jadikan profesi ini bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebagai jalan ibadah dan pengabdian. Dengan begitu, setiap tindakan yang kita lakukan akan bernilai pahala, sekaligus membawa manfaat bagi umat.”

Harapan untuk Layanan Kesehatan Indonesia

Melihat potensi Indonesia dengan Sumber Daya Manusia yang hebat, mahasiswa yang cerdas, peneliti yang ulet dan dokter yang berdikasi, maka dr. Robby banyak menaruh harapan bahwa Indonesia dapat melahirkan inovasi kesehatan yang membanggakan di tingkat dunia dan menjadi pusat riset serta layanan kesehatan modern di Asia Tenggara khususnya di bidang Orthopaedi dan regenerative medicine.

“Saya ingin terus berkontribusi tidak hanya melalui pelayanan klinis, tetapi juga melalui pendidikan dan penelitian. Bagi saya, masa depan Indonesia adalah masa depan generasi muda. Dan jika kita semua menanamkan semangat untuk berbuat yang terbaik, saya yakin cita-cita besar Indonesia Emas 2045 bukan hanya sekadar mimpi, tetapi akan benar-benar terwujud.”

Dokter Robby juga mengajak masyarakat untuk melihat kesehatan sebagai amanah dari Allah. Kesehatan bukan hanya anugerah, tetapi juga ujian untuk menjaga dan memanfaatkannya demi kebaikan serta tidak menyia-nyiakannya.

“Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ada dua nikmat yang sering dilupakan manusia yaitu waktu luang dan kesehatan. Untuk itu, jagalah kesehatan sejak dini. Mulailah dengan hal-hal sederhana: olahraga, makan yang baik, cukup istirahat, dan menjaga hati agar selalu bersih dari iri, dengki, dan stres berlebihan. InsyaAllah, tubuh yang sehat akan membawa kita lebih kuat beribadah, lebih produktif bekerja, dan lebih bermanfaat untuk orang lain.”

Bagikan:

Bagikan: