MajalahInspiratif.com, Jakarta – Sebagai socialpreneur, kepekaan hati Vivie Diartana terhadap sesama tak perlu diragukan lagi. Di tengah terpaan pandemi COVID-19, ia tetap mengingat dan mengalokasikan dana untuk operasional rumah yatim yang dibentuknya. Bukan itu saja, pemilik usaha catering sehat ini juga menyempatkan waktu dan pikiran dalam memotivasi dan men-support ibu-ibu rumah tangga yang ingin sukses di dunia bisnis.
Di awal pandemi, bisnis catering rumahan berlabel Rooscatering dan catering sehat dengan nama Organicdays.id, yang dijalani Vivie Diartana sejak belasan tahun lalu, memang sempat terdampak. Namun, perempuan bersahaja yang akrab disapa Vivie ini, berupaya untuk survive. Selain ingin tetap produktif dan tak patah semangat, ia juga bertanggug jawab akan kelangsungan operasional tiga yayasan yatim yang dibina.
Beruntung, kedua bisnis tersebut dijalani Vivie secara online berdasarkan pesanan, sehingga tidak terlalu terbentur aturan PPKM. “Alhamdulilah, dampaknya tidak terlalu signifikan karena kami jalani secara online. Namun, supaya tetap survive saya semakin rajin berpromosi di sosmed. Makin giat juga menghubungi teman yang lost contact atau say hi ke pelanggan yang sudah lama tidak pesan,” ungkap pemilik nama lengkap Putri Novitasari ini.
Healthy Food. Di masa pandemi, kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dengan menjaga asupan makanan jadi semakin tinggi. Sehingga lebih memudahkan Vivie dalam menggaet pelanggan baru. Demi mengajak lebih banyak orang untuk hidup sehat, sejauh ini baik Rooscatering maupun Organicdays.id, senantiasa menawarkan ragam healthy food yang pastinya menggunakan bahan baku terbaik.
Selain diracik dalam kemasan seperti lunch box, tersedia juga aneka menu pilihan nan menggugah selera. Sebut saja Daging Saus Teriyaki Tabur Wijen, Opor Ayam, Ayam Goreng Lengkuas, Bakwan Jagung, Cumi Udang Saus Padang, Ikan Dori Tepung, Balado Telur Cabai, Cap-cay Sayuran, Cah Sayuran, Macaroni Schotel dan Zuppa Soup, yang bisa disajikan dalam bentuk prasmanan.
Dan bagi penikmat masakan berbahan baku organik, Vivie menyediakan ragam menu yang tak kalah enak. Ada Nasi Organik Bakar Ayam Suwir, Dimsum Ayam Organik, Susu Almond Organik, Jus Buah Organik, Sushi, Salad Buah, Susu Almond Organik, Susu Hazelnut Organik, Madu hingga Organic Coffee.
“Bedanya Rooscatering dan Organicdays.id ada pada penggunaan bahan. Untuk Organicdays.id sudah pasti semua bahan baku yang kami gunakan berasal dari organik. Kebanyakan menu-menu organik kami dipesan para pelanggan yang memang menerapkan pola hidup sehat atau orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus maupun yang bermasalah dengan berat badan,” papar Vivie.
Bebas Pengawet. Diracik berdasarkan pesanan, Vivie memastikan semua menu ala Rooscatering dan Organicdays.id, dibuat fresh dan tanpa bahan kimia apapun, baik pemanis buatan maupun bahan pengawet.
“Kita tidak ada ready stock, karena tidak ada bahan kimia seperti pengawet. Misalnya Susu Almond, kita buat jadwal tertentu, tidak ada pemanis buatan juga. Untuk pengganti rasa manis, kami gunakan kurma yang manisnya alami dan menjadi pemanis terbaik. Seorang teman saya yang berprofesi sebagai ahli gizi di Amerika Serikat, beliau non muslim, mengatakan pemanis terbaik adalah kurma. Dan kurma ini saya tambahkan pula ke dalam masakan sebagai pengganti gula,” jelas Vivie.
Dampak Pandemi. Meski bisnis kuliner yang dilakoni tetap stabil, namun Vivie mengaku brand Chasafa Art n Craft yang menawarkan produk kerajinan tangan dan Chasafa Social Entrepreneur yang menampung dan memasarkan produk handmade karya anak-anak yatim asuhan Vivie dan UKM yang ia bina, cukup terdampak pandemi COVID-19. Hal ini karena kedua bisnis tersebut lebih banyak mengandalkan penjualan offline.
Dikatakan Vivie, kebanyakan pelanggan ingin melihat fisik dari produk-produk art dan craft yang ditawarkan. Meski terdisplay di dalam store yang berlokasi di Bintaro Sektor 7, namun aturan Pemerintah yang melarang masyarakat keluar rumah membuat omsetnya merosot tajam karena ketiadaan pengunjung.
Selain itu aturan PSBB maupun PPKM yang tidak memperbolehkan digelarnya kegiatan yang mengundang kerumunan seperti pameran atau bazaar juga menghambat Vivie bertemu dengan teman-teman pengusaha kecil dan menengah binaannya secara langsung. “Biasanya saat bazaar kami bertemu dengan teman-teman UKM dan UMKM. Sayangnya, ajang silaturahmi tersebut sulit kami lakukan selama pandemi,” imbuhnya.
Resolusi 2022. Jiwa empati Vivie yang begitu besar terhadap anak-anak yatim, mendorongnya membangun Rumah Yatim yang menampung dan mendidik mereka yang kurang beruntung. Saat ini, ia telah memiliki 3 Rumah Yatim yang berlokasi di Parung-Bogor, Bintaro-Tangerang Selatan dan Magelang-Jawa Tengah.
“Awalnya Rumah Yatim ini dikelola secara mandiri oleh saya dan beberapa teman relawan, namun kemudian berkembang menjadi yayasan. Saya tidak menadah uang sumbangan, tapi kalau ada teman yang menitipkan sebagian rezeki langsung saya salurkan. Alhamudulilah, ada teman yang satu pikiran, satu pandangan, ya sudah kami buat yayasan. Tentunya dengan satu visi, yakni amanah,” tegas Vivie.
Karena tidak selalu mengharapkan donasi dari pihak luar, sejauh ini Vivie membiayai operasional rumah yatim dari keuntungan bisnis-bisnisnya. Ia sangat berharap di tahun 2022, ia bisa mengumpulan dana waqaf untuk membeli dua Rumah Yatim di Bintaro dan Magelang yang saat ini masih berstatus sewa.
“Selain gaji pengasuh dan biaya hidup para santri, biaya sewa kedua tempat tersebut juga mahal. Karena itu kami mengajak masyarakat mewaqafkan sebagian harta mereka guna membeli tempat untuk Rumah Yatim. Karena Rumah Yatim tersebut, bukan hanya menjadi sekolah menghafal Al-qur’an bagi para santri setelah sekolah umum, tapi menjadi tempat untuk kita biasa menggelar doa dan dzikir bersama. Mendoakan semua yang mau didoakan,” papar Vivie, yang kini telah memiliki 133 orang anak asuh.
Support Ibu Rumah Tangga Bangun Bisnis. Urusan bantu membantu orang lain memang bukan hal baru bagi Vivie. Public Relations sebuah tempat wisata berlabel Mang Ujo di Magelang ini, boleh dibilang telah menghibahkan sebagian jiwanya untuk dunia sosial. Tak cukup membangun dan mengelola Rumah Yatim dan menyediakan wadah para UKM memasarkan produk mereka, ia juga aktif dalam men-support kaum ibu yang ingin menggapai sukses dalam bisnis.
“Saya ingin membantu para ibu yang bingung mau usaha apa. Membantu membukakan, belajar menduplikat, terutama untuk masyarakat menengah ke bawah. Karena mereka bingung mau jualan apa, bagaimana caranya membangun bisnis menggunakan label sendiri. Sebab, dengan dia punya nama sendiri menjadi suatu kebanggaan. Ini sudah dimulai, awalnya dari status yang saya share di medsos lalu ada yang tanya-tanya dan ingin punya penghasilan. Ya sudah saya bantu. Harapan saya bisa membantu real, tidak hanya niat,” terangnya.
Kepada kaum hawa, Vivie juga berpesan untuk selalu berpikir positif dan berpegang kepada kekuasaan Allah SWT. “Allah SWT akan bukakan jalan dan keberkahan kalau kita berikhtiar. Hanya Dia yang bisa memberikan semuanya. Jadilah sosok yang bisa bermanfaat untuk keluarga. Untuk itu semangat harus dijaga, teruslah menjadi sinar di keluarga apapun kendalanya. Karena jalannya hanya satu bantuan dari sang maha pencipta, Allah SWT. Usaha tidak perlu dipikirin tapi langsung dilakukan. Awal mula saya tidak memikirkan planning ke depan bagaimana, tapi langsung lakukan dan nyatanya bisa berjalan. Sebab bisnis itu tidak perlu memikirkan tapi jalani saja, nanti akan ada jalannya. Belajar otodidak langsung,” tekan perempuan yang tak segan mem-branding produk-produk UKM sambil mengedukasi mereka.
Dukungan Keluarga dalam Bisnis. Sejak awal menggeluti bisnis, keluarga memang alasan utama Vivie. Lewat berbisnis dari rumah, perempuan kelahiran Tegal 23 November ini, berharap bisa punya lebih banyak waktu untuk keluarga.
Seakan ingin mengajarkan buah hati tentang dunia bisnis, saat ini dalam mengelola bisnis, Vivie yang banyak dibantu oleh suaminya, juga melibatkan kedua buah hatinya, Safira serta Fauzan, yang kini telah beranjak dewasa. “Alhamdulillah, untuk packing saya dibantu oleh suami dan anak-anak. Support mereka dalam bisnis ini sungguh luar biasa,” ucap Vivie, haru.
Karena hanya memiliki 1 orang assisten di dapur dan 1 driver di bagian distribusi, saat ini Vivie masih membatasi orderan yang masuk supaya tidak keteter dan masih bisa meng-handle kesibukannya yang lain. Ia hanya menerima pesanan untuk hari Senin, Kamis dan Jumat. “Hari Jumat khusus untuk Rumah Yatim yang saya bina. Hari Sabtu-Minggu saya khususkan untuk keluarga,” tekan pehobi traveling, photography dan networking ini. Laili
Info Lebih Lanjut:
Instagram : @vivie_putri @rooscatering