Pemilik Usaha Outsourcing – PT. Era Pratama Raya dan PT. Ratu Sapta Pesona

Seraphine Destina Nurani, S.E, “Kebersamaan dengan Keluarga Alasan Saya Membangun Perusahaan Sendiri…”

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Terikat jam mengajar di dua sekolah berbeda, nyatanya cukup menguras waktu dan kebersamaan Seraphine Destina Nurani dengan keluarga. Hal inilah yang kemudian mendorong sosok yang akrab disapa Mom Shera ini memutuskan untuk membangun bisnis, agar waktu yang dimiliki lebih fleksibel. Meski harus bersusah payah karena merintis usaha dari nol, namun Mom Shera berupaya untuk though. Selain demi meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga, ia juga ingin mewariskan bisnis tersebut kepada ketiga buah hatinya.

Bagi Mom Shera, menghabiskan waktu bersama keluarga jauh lebih berharga ketimbang apapun. Sayangnya, kebersamaan dengan orang tua, suami dan anak-anak kerap terbatas kala dirinya masih berstatus sebagai pekerja. Alasan inilah yang melatarbelakangi perempuan kelahiran 23 Desember ini, rela bersusah payah membangun bisnis.

“Keluarga bagi saya yang utama, tujuan saya membangun perusahaan untuk bisa bersama keluarga jadi saya bersusah payah untuk membangun sebuah perusahaan di mana saya dan anak-anak masih bisa bertemu setiap waktu,” tutur Mom Shera, kala ditemui tim Inspiratif di kediamannya kawasan Cibubur-Jawa Barat.

Libatkan Keluarga. Demi memiliki waktu yang lebih fleksibel dan tidak terikat jam kerja, Mom Shera memilih resign dari pekerjaan dan mulai menerjunkan diri ke dunia bisnis.

“Saya coba membuat perusahaan, tetapi tidak jalan. Kemudian di tahun 2009, saya bertemu teman lama yang mengajak saya bergabung menghidupkan kembali perusahaannya, yakni PT. Era Pratama Raya, hingga bisa kembali eksis,” cerita Mom Shera.

Perusahaan yang kemudian dijalankan bersama suaminya, Michael J. Arifin tersebut, bergerak di bidang outsourcing cleaning service untuk bandara Padang, Palembang, Pekanbaru, Medan, Pangkal Pinang, Ngurah Rai, dan Soekarno-Hatta, serta beberapa Kementerian, BUMN, DPRD, serta perusahaan swasta besar. Ia bersama suami tercinta terus membangun dan mengembangkan perusahaan tersebut. Hingga akhirnya, di tahun 2014 Mom Shera menambah satu perusahaan lagi yang bergerak di bidang jasa pengamanan.

Kini, selain suami, ketiga putranya yakni Stanislaus Area Prapaska S.SOS, A. Bonaventura, S.H., M.H dan Clement Arphine Gading ikut dilibatkan dalam mengelola perusahaan-perusahaan yang dirintis. “Karena saya nggak bisa jauh dari anak-anak, akhirnya saya membangun perusahaan untuk mereka. Saya ingin anak-anak membantu Pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan. Ini semua berhasil terwujud karena power of pray,” imbuhnya.

Melibatkan keluarga dalam menjalankan bisnis ternyata tidak semudah yang dibayangkan Mom Shera. Terutama ketika harus menyamakan persepsi dengan pemikiran anak-anak muda yang mudah untuk menganalisis realita.

“Tongkat komando tetap ada di saya, tapi bila akan melakukan perubahan atau pengembangan sistem, kami duduk bareng untuk mendiskusikannya. Kendala berbisnis bersama suami dan anak mungkin ada di sisi emosionalnya. Karena ibu dan anak jadi masih ada yang suka ngambek dan jadi perdebatan.Tapi lambat laun sudah terbiasa dan makin mengerucut, pun lama-lama jadi terbiasa,” jelasnya.

Prioritaskan Tuhan dan Keluarga. Sebagai womanpreneur, memiliki waktu yang lebih fleksibel jadi salah satu hal yang sangat disyukuri oleh Mom Shera. Apalagi kini, sebagian besar tugasnya di perusahaan yang didelegasikan kepada suami dan anak-anaknya telah berjalan sesuai track.

“Puji Tuhan, sehari-hari untuk urusan pekerjaan sudah bisa di-handle suami dan anak-anak. Sehingga tugas saya di kantor jadi lebih ringan, biasanya sekedar memberikan training motivasi atau meeting dengan client mengenai harga satu tahun ke depan. Oleh karena itu, waktu saya bersama keluarga di rumah jadi lebih luang. Meskipun menjabat sebagai Direktur Utama, tetapi di hari Sabtu, saya sempatkan masak berbagai hidangan sesuai request keluarga. Karena bagi saya, memasak lebih higienis, murah, dan tidak boros. Agar mereka juga punya kebanggaan terhadap masakan Mamanya, bahkan anak kedua saya suka masak dan kita sering masak bareng. Di setiap hari Minggu sudah waktunya untuk Tuhan dan keluarga. Jadi memang saya menghindari appointment untuk organisasi atau perusahaan kecuali sangat mendesak sekali dan tentunya saya komunikasikan dengan anak-anak dan suami,” tekan Mom Shera.

Berikan Contoh Positif. Sebagai seorang ibu, Mom Shera menyadari segala tindak tanduk dan perangainya akan ditiru buah hati. Oleh sebab itu, perempuan bersahaja ini berupaya memberikan contoh positif kepada ketiga jagoannya.

“Kalau saya pertama memberi contoh kepada anak-anak bagaimana kita beribadah,  setinggi apapun kita, sekuat apapun kita tetap Tuhan yang menentukan jalan hidup kita. Untuk itu saya selalu mengajarkan mereka untuk berdoa dahulu baru bekerja. Saya bilang kalian bisa bergaul sebebas apapun tapi jangan sampai terjerat narkoba. Saya pun memperlakukan mereka layaknya teman, sahabatnya dan lebih banyak mendengar. Akan tetapi jika sudah terlihat mereka salah jalan atau apa, saya mengingatkannya dengan tegas. Puji Tuhan, anak-anak paham,” tutur Mom Shera yang kini aktif di Gerakan  Indonesia Anti Narkoba (GIANl)

Keharmonisan keluarga juga menjadi teladan yang senantiasa dicontohkan Mom Shera kepada anak-anaknya. Ia pun sangat menjaga hubungan baik dengan keluarga besar, termasuk dengan orang tua maupun mertua. Pembawaan Mom Shera yang tenang dan legowo sanggup menjadikan anak ke-2 dari 5 bersaudara ini senantiasa menjadi penengah di antara saudaranya sejak kecil. Pun begitu antara ketiga anaknya, bahkan sang suami.

“Terkadang tidak mudah menyatukan persepsi dalam sebuah keluarga, apalagi jika ada perdebatan antar saudara. Siapa sich yang tidak pernah ribut dalam keluarga? Tapi saya selalu tanamkan untuk tidak menyakiti apalagi mendendam,” tekannya.

Saat terjadi perdebatan, biasanya langkah yang diambil Mom Shera adalah menjadi pendengar dulu. Setelah itu ia akan mempertemukan dan mencari solusinya. “Adu argumentasi boleh saja, tapi kendalikan diri. Karena menang atau kalah pasti ada hati yang sakit. Apalagi bersaudara,” tambahnya.

Bukan tak pernah Mom Shera mengalami perdebatan, namun biasanya ia akan mengalah. Dan hal tersebut bukan hanya diterapkan Mom Shera dalam kehidupan berkeluarga, tapi juga dalam pergaulan baik dengan rekan kerja, karyawan atau teman organisasi. “Justru ketika saya merasa salah, saya yang datang dan meminta maaf. Namanya manusia terkadang juga tidak bisa redam emosi. Tapi tetap kedepankan rasa cinta kasih dan meredam ego,” imbuhnya.

Meski tak segan meminta maaf lebih dulu, namun pernah pada suatu ketika permintaan maaf Mom Shera tidak diterima oleh seorang rekan organisasinya karena larut dalam emosi. Hal ini justru membuat Mom Shera merasa tidak nyaman dan membawanya dalam doa. Hingga akhirnya dalam suatu pertemuan lain, rekannya tersebut mendatangi Mom Shera seraya memeluk dan meminta maaf. “Seketika itu juga saya langsung merasa tenang kembali. Karena sebisa mungkin saya tidak mau punya musuh di dunia ini. Jika waktu Tuhan tiba, saya sudah memberikan yang terbaik khususnya ke orang-orang terdekat saya,” ujarnya, bijak.

Kepada ketiga buah hatinya, Mom Shera senantiasa berpesan agar ketiganya senantiasa rukun dan saling support satu sama lain. “Karena terlahir dari rahim yang sama, saya selalu berpesan kepada anak-anak untuk menjaga hubungan baik dan menjaga keakraban di antara saudara-saudara. Oleh sebab itu, di hari Minggu sehabis pulang ibadah dari gereja saya adakan jamuan kasih dengan anak-anak, menantu, cucu, kita sering ada makan bersama baik di rumah atau di mall. Saat moment itu kita saling cerita tentang apa saja yang kita kerjakan selama seminggu terakhir. Dan saya berharap mereka bisa terus melebarkan sayap perusahaan agar bisa terus membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang,” papar Mom Shera, yang kini telah memiliki perusahaan di 150 titik.

Saling Support dengan Suami. Menjadi perempuan mandiri dan tangguh, tak membuat Mom Shera mengesampingkan peran sang suami. Baik dalam kehidupan berumah tangga maupun dalam membangun dan mengembangkan bisnis keduanya senantiasa berjalan bersisian serta saling support satu sama lain.

“Sebagai seorang istri, sehebat apapun kita dibanding suami jangan pernah merasa diri lebih kuat, lebih gigih dalam mencari rezeki, atau lebih hemat ketibang suami. Sebaiknya hal-hal baik yang ada dalam diri kita ditularkan kepada anak-anak, kita terapkan dan tularkan hal serupa. Apalagi laki-laki sering kali mudah menyerah, maka saya terus memotivasi ketiga anak saya untuk fight dan menunjukkan kepada mereka bahwasanya walaupun usia saya sudah tidak lagi muda namun semangat dan daya juang saya tak pernah padam,” kata Mom Shera.

Aktif Berorganisasi. Laju bisnis yang telah tersistem, memudahkan langkah Mom Shera untuk mengalokasikan lebih banyak waktu dan pemikirannya untuk masyarakat luas. Selain aktif dalam GIAN (Gerakan Indonesia Anti Narkoba), ia juga terjun dalam beberapa organisasi seperti Koperwan (Koperasi Peran Serta Wanita), Kadin (Kamar Dagang Indonesia) dan LPKPK (Lembaga Pengawasan Kebijakan Poemerintah dan Keadilan).

“Di gerakan Anti Norkoba kami kerap memberikan penyuluhan dan bimbingan ke sekolah tentang bahaya penggunaan narkoba. Banyak hal postitif yang bisa saya ambil dari keikutsertaan di berbagai organisasi. Mulai dari pengembangan diri, memperluas link dan pertemanan di seluruh Indonesia hingga saling menguatkan ketika ada teman yang membutuhkan sharing atau advice. Dalam bisnis yang saya jalani juga berdampak positif, apalagi perusahaan saya bergerak di bidang outsourcing ketenagakerjaan. Sedangkan untuk Koperwan, karena saya memang suka di bidang perempuan, supaya menjadi perempuan tangguh dan mandiri,” tuturnya.

Sebagai sesama perempuan, Mom Shera berpesan kepada perempuan Indonesia agar menjadi perempuan yang baik sikap, sifat dan pemikiran. Sehingga mampu menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar. “Jika  semua perempuan berfikir sama berarti harus melakukan yang hal-hal baik misalnya menjadi lebih sabar, memaafkan, mendengar, tangguh dan jujur. Dalam pertemanan, ketika ada teman yang curhat tentang teman lain, maka jangan memperkeruh suasana, tapi jadilah penasehat yang bijak. Jika tidak bisa memberi solusi maka jadilah pihak yang menentramkan,” ucapnya penuh nasehat.

Berbagi Kasih. Kesehatan, keluarga yang harmonis dan bisnis yang berkembang pesat bagi Mom Shera merupakan anugerah Tuhan yang begitu besar untuk diri maupun keluarganya. Sebagai wujud rasa syukur, ia tak pernah luput menggelar berbagai kegiatan sosial.

“Setiap bulan, kami selalu menyisihkan sebagian penghasilan untuk berbagi kasih kepada sesama, terutama untuk orang-orang terdekat seperti keluarga, kerabat, tetangga hingga panti asuhan. Teman-teman yang perlu bantuan juga kita bantu. Dan tiap bulan kita rutin membagikan sembako untuk teman-teman security maupun penyapu jalanan yang ada di sekitar kompleks,” terangnya.

Mom Shera pun mengajak para wanita Indoensia untuk lebih aware dan care terhadap orang-orang sekitar, terutama mereka yang masih membutuhkan perhatian. “Jangan acuh terhadap situasi di sekitar kita, apa yang bisa kita bantu maka bantulah. Jika tidak bisa dalam bentuk harta maka bisa berupa tenaga atau pikiran seperti nasehat dan motivasi. Dalam kehidupan saya selalu menerapkan nasehat orang bijak bahwasanya ‘di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung’. Do the best walaupun orang itu berbuat jahat terhadap saya, saya tetap lakukan yang terbaik,” tegasnya.

Untuk itu, di bulan Ramadhan tahun ini, meski menganut agama Kristen, namun Mom Shera tak segan turut andil membagikan takjil kepada masyarakat yang membutuhkan. “Setiap satu minggu sekali kita membagikan takjil untuk teman-teman ojol, tukang sapu, pedagang kecil hingga satpam di perumahan,” tutur Mom Shera yang ikut berpuasa demi menghormati para pekerja di rumah maupun kantornya yang tengah menjalankan Ibadaha Puasa.

“Ibu adalah Inspirasi Terbesar Saya..”

Sosok Ibunda tercinta bagi Mom Shera adalah segalanya. Menjadi bagian tak terpisahkan dari jatuh bangun perjalanannya menempuh hidup, baik dalam merintis karier dan bisnis, maupun dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Karena ia merasakan peran Ibunda yang sangat besar membentuk dirinya menjadi wanita yang mandiri, tangguh, ulet, dan welas asih. Nilai-nilai religius, humanis, dan semangat berkarya sudah ditanamkan oleh Sang Ibunda sejak Mom Shera dan saudara-saudaranya yang lain masih kecil.

“Ibu adalah guru terbaik buat saya. Sejak awal beliau mengajarkan kejujuran kedisiplinan, memaafkan dan berbagi meski dalam keadaan sangat kekurangan. Sewaktu kecil, saya pernah merasakan makan 1 butir telur dibagi berempat, tapi ibu saya tidak pernah mengeluh. Kini ketika kalah dalam tender, beliau juga menuntun saya untuk berpikir positif, selalu bersyukur, terus bersabar, rajin ibadah, dan menyerahkan kepada Tuhan,” tuturnya.

Tak hanya piawai menjalankan bisnis, Mom Shera juga pandai bergaul dan menghibur  banyak orang. Kemampuan tersebut banyak ia pelajari dari sang ayah. “Saya mendapatkan ilmu di dalam entertain itu dari sosok bapak saya yang sangat bagus komunikasinya dengan berbagai pihak dan selalu menjadi panutan bagi saya untuk bersosialisasi dengan keluarga, kerabat dan handai taulan,” jelasnya.

Nilai religius ajaran Ibunda tercinta yang selalu dijalankan dan dipedomani Mom Shera hingga kini adalah harus selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Seberat apa pun beban hidup, sebesar apa pun masalah yang dihadapi, jika memasrahkan kepada Tuhan, maka beban itu akan menjadi ringan dan jalan keluar pasti terbuka.

Melihat sosok Ibunda yang begitu tangguh, sabar, tidak lelah bekerja, dan selalu peduli pada sesama, Mom Shera pun sangat kagum. Menurutnya, wanita adalah sosok perkasa karena banyak pekerjaan bisa dalam satu waktu dikerjakannya. “Sambil gendong anak, seorang wanita bisa masak, bisa bersosialisasi entah itu lewat telepon atau medsos, bisa melakukan me time seperti nonton sinetron, dan melaksanakan semua pekerjaan rumah tangga dengan baik. Itu adalah anugerah Tuhan untuk wanita… Jadi, jangan pernah menyerah, FOKUS, dan ingat…ketika wanita sukses tetap harus berkarya dan berkontribusi terhadap keluarga..(suami dan anak anak),” bijak Mom Shera.

Bagikan:

Bagikan: