MajalahInspiratif.com, Jakarta – Kesibukan sebagai seorang lawyer dalam memberikan pendampingan dan perlindungan secara hukum tidak membuat Rahayu Indrastuti, SH., MH kehilangan waktu sebagai seorang perempuan, istri dan ibu. Wanita kelahiran 24 Maret yang akrab disapa Ayu ini, sangat bersyukur karena anak, suami dan keluarga besarnya mendukung profesi yang dilakoninya.
Ayu selalu memiliki kesempatan untuk berdiskusi tentang masalah hukum karena suaminya Adhitya Yulwansyah, SH., MH., CPL Lawyer bekerja sama di kantor yang sama, Yulwansyah & Partners, dari tahun 2002 sampai sekarang. Beralamat di Office 8 Level 18-A, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, RT.5/RW.3, Senayan, SCBD, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190. Ia dan suaminya hanya berbeda bidang dengan jenis pekerjaannya. Sang suami lebih banyak di arbitrase dan perdata, karena memang beliau sebagai Arbiter di Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Menjadi Ibu yang Bijaksana. Sebagai seorang ibu, Ayu berusaha menjadi sosok yang dapat mendampingi M Aldy Rigel (saat ini kuliah di Universitas Indonesia), anaknya, dengan sepenuh hati. Belajar dari Ibunda tercinta mengenai pola asuh, Ayu menerapkan hal yang sama tentang kedisiplinan. Prinsipnya untuk mendapatkan sesuatu hal yang menjadi cita-cita, maka harus disertai dengan usaha, kerja keras dan kedisiplinan.
“Selain kedisiplinan, dari awal anak sudah diberikan pengertian mengenai budi pekerti, norma-norma agama dan saling menghargai sesama dengan perbedaan yang ada agar kita menjadi rukun dalam berbagai situasi. Yang terpenting ada waktu untuk beribadah, sehingga timbul dari dalam diri sendiri rasa kewajiban dalam menjalankannya.”
Seorang anak, menurut Ayu, adalah seorang pribadi yang harus didukung dalam hal positif dan investasi untuk masa depan. Ia memahami bahwa generasi sekarang merupakan generasi yang berbeda dengan zamannya. Mereka kurang tangguh dalam menghadapi gelombang kehidupan yang keras dan hanya berpikir di awal saja tanpa memperhatikan ke depan. Untuk itu, Ayu berusaha memberikan contoh dibandingkan terlalu banyak bicara. Ia juga tidak pernah berhenti menanamkan rasa percaya diri dan tanggung jawab kepada anaknya.
“Generasi dulu memang sulit untuk disamakan dengan generasi sekarang. Banyak perubahan dalam kondisi yang beraneka ragam. Sebagai orang tua, terlalu banyak bicara akan membuat mereka semakin keras. Kita harus sering memberikan contoh agar mereka dapat tumbuh dan tidak mudah putus asa. Anak yang kuat pasti selalu ditumbuhkan dari kehidupan di dalam keluarga.”
Kepercayaan diri, tanggung jawab dan keterbukaan menjadi pelajaran awal agar anak dapat terhindar dari pergaulan negatif yang mengakibatkan seseorang tidak produktif. Melindungi anak dari pergaulan bebas yang identik dengan narkoba dan seks pranikah menjadi fokus utama orang tua. Namun Ayu percaya jika ketulusan hati seorang ibu ada di tengah tumbuh kembang anak-anaknya ditambah dengan pemahaman nilai-nilai positif, maka harapannya anak-anak akan mengerti untuk mengambil keputusan positif.
“Begitu juga dengan passion yang dipilih. Saya tidak memaksa anak untuk mengikuti jejak kami sebagai orang tua. Tapi kita dari keluarga yang banyak sekali bekerja di bidang hukum, sehingga secara tidak langsung mereka ingin lebih dalam mempelajari ilmu-ilmu hukum dan sekarang Rigel sudah masuk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.”
Tanpa dipaksa apalagi tekanan dari orang tua, dengan kemauan sendiri yang begitu kuat, Rigel belajar keras hingga bisa masuk FH UI, karena ingat pesan Opa-nya yang merupakan alumnus UI. Ia ingin mengikuti jejak Opa-nya, yang merupakan Ahli Hukum Maritim, sastrawan dan pengarang lagu, dengan beberapa karyanya seperti buku ‘Pesta dan Cinta’ dan lagu ‘Genderang UI’.
Memaknai Peringatan Hari Ibu. Ibu merupakan seorang yang sangat berjasa dalam hidup sebagai orang tua dan teman yang sering menjadi tempat untuk berdiskusi dalam kehidupan. Bagi Ayu, kehadiran ibunya selalu menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang. Banyak sekali ilmu, pengetahuan dan pendampingan Ibu tercinta yang membuat hidupnya menjadi lebih berwarna, saling mengasihi, menghormati dan menolong. Tidak terlupakan moment untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan liburan, cerita-cerita kecil mengenai pengalaman yang seru dan makan bersama. Kehidupan Ibu adalah segalanya yang selalu menjadi teladan bagi kehidupan Ayu.
“Terima kasih yang tidak terhingga saya ucapkan untuk semua ibu di seluruh dunia yang telah dengan ikhlas merawat tanpa rasa lelah dan menjadikan kita menjadi orang kuat dan sukses. Harapan saya semoga saya juga dapat menjadi teladan, sehingga anak-anak mempunyai rasa cinta kasih terhadap orang tua.”