MajalahInspiratif.com, Jakarta – Tekun, kerja keras disertai komitmen yang tinggi pada profesi, mengantar Otty Hari Chandra Ubayani, S.H., Sp.N., M.H, seorang Notaris, Pengajar, Pengusaha dan Desainer senior, meraih banyak kesuksesan dalam perjalanan karier dan bisnisnya. Kepedulian terhadap sesama yang sangat tinggi, mendorong semangatnya untuk terus berkarya dan mengembangkan semua potensi diri, agar bisa membantu orang lain hingga ke pelosok daerah tanpa membedakan keberagaman dan perbedaan suku, ras, agama, budaya, bahkan pilihan politik. Sebagai seorang perempuan yang bergerak di dunia kenotariatan, ia memiliki harapan dapat terlibat untuk mewujudkan Indonesia Emas. Khususnya kepada perempuan Indonesia agar lebih survive, berdaya dan memberikan kontribusi untuk bangsa.
Tempaan kehidupan yang keras dan disiplin dalam menghadapi ujian kehidupan membuat perempuan cantik ini, berhasil menanamkan jiwa tangguh yang pantang menyerah. Otty terlahir dari keluarga tentara dan ayahnya berpangkat Jenderal. Tidaklah heran ia tumbuh menjadi pribadi pekerja keras dan berhasil mengukir kesuksesan bisnis sesuai harapannya.
Otty melewati perjalanan karier yang tidak mudah. Meskipun sebagai anak perempuan, ayahnya mengajarkan kemandirian sebagai kunci untuk menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi. “Sejak kecil, Mayjend Panoedjoe, Ayah saya mendidik dengan cukup keras. Bukan karena tidak sayang, tapi Ayah ingin saya tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri. Walau kita mempunyai banyak asisten, tapi semua pekerjaan harus dilakukan sendiri dan tidak boleh bergantung pada siapapun.”
Di balik ketangguhan dan kemandirian yang dimiliki, wanita kelahiran Padang, 11 April ini, tetap dikenal sebagai sosok yang lembut dan peduli terhadap sesama. Segala bentuk kegiatan sosial baik yang dilakukan melalui organisasi atau pun secara mandiri menjadi jadwal wajib yang tidak pernah ditinggalkannya. Kepekaan yang ada di dalam diri Otty tidak datang secara tiba-tiba. Di masa kecil hingga dewasa, ia belajar dan mengamati Asisten Sang Ayah yang aktif melakukan kegiatan sosial. “Saya tidak bisa melihat orang kesusahan, makanya meskipun semua kebutuhan saya dan keluarga sudah dipenuhi suami, tapi saya perlu kerja agar dapat membantu orang hingga ke pelosok daerah.”
Pribadi yang Mandiri. Otty merupakan anak ke-11 dari 12 bersaudara. Pendidikan karakter yang berhasil di dalam keluarga membuat Otty menjadi pribadi yang tidak ingin bergantung dengan orang lain. Tidaklah heran ketika di masa kuliah, ia sudah mulai berbisnis baju dan tas branded.
Jiwa kewirausahaan dalam diri Otty semakin kuat ketika sudah menjadi seorang Notaris. Ia membangun usaha fashion dengan brand OH (Otty Hari) Boutique, dengan konsep yang berbeda, yaitu memproduksi baju-baju etnik.
Karya-karya Otty kian dikenal masyarakat, apalagi media juga sering meliput usahanya, sampai-sampai Ibu Nina Tursina dan Pak Sofyan Wanandi yang saat itu sebagai Ketua Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) tertarik mengajaknya bergabung dengan Apindo. Otty pun dipercaya menjadi Wakil Ketua UKM Apindo.
Ketika pandemi melanda, Otty tetap produktif menjalankan profesinya sebagai Notaris dan PPAT. Selain kemandirian, kunci untuk meraih kesuksesan adalah kesabaran yang tinggi, inovasi dan adaptasi.
Terus Belajar, Berkarya, dan Berorganisasi. Jatuh cinta dan konsisten pada profesi sebagai seorang Notaris membuat lulusan S1 Hukum Universitas Pancasila Jakarta, S2 Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta, Fakultas Hukum Spesialis I Notariat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Program Diploma Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI), dan Jurusan Administrasi Niaga Universitas Terbuka (UT) ini, memiliki komitmen yang tinggi pada keputusan kariernya. Sebagai Notaris, pengajar, pengusaha, dan desainer senior, Otty pernah mengenyam pengalaman bekerja di dunia perbankan. Namun, passion yang kuat sebagai pejabat publik, membuat ia memilih menekuni profesi sebagai Notaris/PPAT. Tak hanya itu, Otty tercatat juga sebagai Notaris Pasar Modal dan Notaris Syariah.
Otty juga terlibat di banyak organisasi non profit. Mulai dari Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PP IPPAT) Periode 2021-2024, Wakil Ketua Umum POKDAR KAMTIBNAS Bhayangkara Nasional (2021-2026), hingga Lions Club dan Maju Perempuan Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum DPP IKA UNDIP Periode 2017 – 2022 dan Ketua Umum Ikatan Alumni Kenotariatan (IKANOT) UNDIP (2023-2027). Saat ini Otty masih menjadi Ketua Umum Alumni Fakultas Hukum Universitas Pancasila Angkatan 83, dan Ketua Umum Koperasi Tiga Delapan (Koptela 383).
Pada pencalonan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) 2023 yang lalu, dari lima orang calon, Otty satu-satunya Notaris perempuan. Ia bersaing dengan empat calon lain yang semuanya laki-laki. Keberanian Otty maju sebagai Caketum INI, menuai apresiasi dari banyak pihak. Apalagi secara statistik, anggota INI mayoritas perempuan. Hal ini merupakan bukti bahwa kemampuan kaum perempuan tidak boleh dipandang sebelah mata.
Otty mengungkapkan, salah satu keunggulan kaum perempuan adalah dari sisi administrasi yang lebih rapi, punya rasa empati dan kepekaan terhadap anggota serta lebih mumpuni dalam melakukan lobi-lobi.
Menurut Otty, dalam menjalankan organisasi harus dijauhkan dari sikap otoriter dan mau menang sendiri. Ia tidak suka dengan hal-hal yang bersifat otoriter dan arogan. Sebab, ketika seseorang bersikap otoriter, maka ia hanya akan memperjuangkan kepentingan diri dan kelompoknya saja. Sedangkan pihak lain akan diabaikan.
“Kita harus mau mendengar keluhan dan masukan dari anggota, sekecil apa pun. Karena itu menjadi pertimbangan berharga saat kita membuat keputusan. Seorang Ketum adalah pihak yang paling bertanggung jawab, terutama yang menyangkut hukum, keuangan, dan kebijakan. Saya juga tidak mau dimanfaatkan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan pribadi di organisasi.”
Raih Prestasi. Menempuh perjalanan karier yang penuh perjuangan, Otty memiliki pencapaian dan prestasi yang membanggakan. Sejumlah prestasi yang sudah diraih di antaranya Penghargaan Wakil Ketua Pengembangan Usaha dalam kepengurusan DPN APINDO Periode 2013-2018, penghargaan pada acara fashion show Pameran Kriyanusa Dekranas 2019 oleh Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (September 2019). Dan, sebagai perempuan yang penuh dedikasi, Otty meraih penghargaan sebagai ‘Perempuan Pemberdaya Perempuan’ dalam ajang “Woman Empower Woman Award 2024” yang diselenggarakan oleh Majalah Kebaya Indonesia dan Majalah Inspiratif, bekerja sama dengan Kemenparekraf.
Selain itu, Otty juga merasa sangat bangga mampu menjalankan tugasnya sebagai Notaris. Bahkan dalam menghadapi persaingan dengan munculnya Notaris baru, Otty tidak pernah memandang sebagai suatu masalah. “Ada kendala pada profesi Notaris, yang justru pada Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Karena pada kondisi seperti saat ini pekerjaan Notaris banyak menggunakan teknologi. Untuk itu ke depan dibutuhkan payung hukum dan dukungan regulasi dari Pemerintah. Jika tidak ada aturan jelas, dikhawatirkan Notaris bisa terjerat kasus hukum. Padahal, sebagai pejabat umum, Notaris haruslah dilindungi oleh aturan hukum. Notaris itu kepercayaan. Meski banyak notaris baru, biasanya client lama malas berpindah karena harus jelaskan dari awal lagi. Kita menang karena sudah start awal.”