MajalahKebaya.com, Jakarta – Berbicara mengenai bisnis kuliner, memang tidak pernah ada matinya. Dari tangan-tangan kreatif, mampu mengubah menu lama menjadi kreasi-kreasi kuliner yang memikat hati. Salah satunya Nadia Rahma Ingrida Wardani, yang banyak melahirkan berbagai inovasi pudding, sehingga menjadi salah satu primadona dessert di Yogyakarta, dan mengenalkan sajian Cake Pudding sebagai masterpiece-nya.
Terjun dalam dunia bisnis dan menjadi wirausahawan, bukanlah mimpi Nadia Rahma Ingrida Wardani. Sama seperti anak muda kebanyakan, ia ingin mengenyam karier sebagai karyawan atau pegawai kantoran. Terlebih saat berhasil menamatkan pendidikan jenjang perkuliahannya di Universitas Islam Indonesia, ia langsung mendapatkan penawaran bekerja di salah satu BUMN. Namun karena pertimbangan jarak dari rumah ke tempatnya bekerja cukup jauh, membuatnya menolak tawaran tersebut dan menunggu penawaran kerja di sekitar kota tempat tinggalnya.
“Selama proses menunggu panggilan kerja, saya isi kegiatan dengan terus menerima pemesanan Pudding. Saya selalu bangun jam tiga pagi, untuk membuat pesanan yang diambil pagi hari. Semuanya saya lakukan sendiri, karena masih belum ada yang bantu,” kenang wanita yang akrab disapa Nadia ini.
Bangun Brand Bisnis. Diceritakan Nadia, bisnis Pudding dengan brand My Pudding Jogja tersebut sebenarnya telah ia jalani sejak tahun 2013-2014. Saat itu, ia yang masih berstatus sebagai mahasiswi mendapat tugas perkuliahan untuk membangun dan menjalani sebuah bisnis.
“Kebetulan saat kuliah saya ambil Fakultas Bisnis dan Ekonomi, jadi memang ada tugas praktek di mana kita harus menjalankan sebuah bisnis untuk mendapatkan nilai. Karena saya suka sekali bikin dan makan Pudding, jadi menjadikannya sebagai ide bisnis,” cerita Nadia.
Namun siapa yang menyangka, banyak orang menyukai kreasi pudding buatan Nadia. Bahkan di setiap acara graduation di kampusnya, ia selalu kebanjiran orderan membuat hampers Pudding untuk mahasiswa-mahasiswi yang lulus kuliah. Bahkan ia sempat kewalahan di setiap banyaknya orderan. Beruntung, orang tuanya selalu membantu Nadia mengerjakan setiap orderan yang datang.
Seiring waktu di saat ia tak kunjung mendapatkan panggilan kerja sesuai keinginannya, Nadia tetap konsisten menerima berbagai pesanan Pudding. Terlebih saat ia mulai memiliki karyawan dan membuka store kecil di garasi rumahnya, nama My Pudding Jogja kian dikenal masyarakat Yogyakarta. “Impian saya menjadi pegawai kantoran saat lulus kuliah pun hilang, tergantikan mimpi untuk membangun dan membesarkan bisnis kuliner yang saya rintis dari nol ini,” terang Nadia.
Tak hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut, ia pun mencoba srategi lain untuk mengenalkan ragam Pudding buatannya secara luas. Hingga di tahun 2016, ia mulai memperkenalkan My Pudding Jogja melalui media online, dengan membuat akun bisnis di berbagai social media.
Terus Berkreasi. Sedikit demi sedikit menapaki dunia bisnis kuliner, membuat Nadia sadar harus pintar membaca peluang. Menurutnya bisnis kuliner termasuk bisnis yang bergerak dinamis, bila ada tren produk baru, produk yang lama akan dilupakan. Oleh sebab itu, ia tak pernah berhenti belajar membuat kreasi pudding yang selalu diingat pelanggan.
Dari berbagai pengalamannya, tercetuslah menu unik yang menurutnya bisa menjadi masterpiece dari My Pudding Jogja, yakni Pudding Cake. Bagi Nadia, sajian tersebut cukup unik, karena memadukan kelembutan Cake yang dibalut dengan kesegaran Pudding Buah. “Sebenarnya menu ini terinspirasi dari kebingungan konsumen yang ingin makan kue tapi juga mau makan Pudding. Jadi kenapa tidak disatukan saja menjadi Pudding Cake, sehingga mereka bisa menikmati kelezatan dua menu dessert secara bersamaan,” kata Nadia. Berkat kreasinya tersebut, ia pun menjadi pelopor terciptanya Pudding Cake di Yogyakarta.
Menurut Nadia, kunci sukses menjalankan bisnis Pudding Cake ini adalah keunikan serta kualitas rasa yang ada pada pudding yang dibuat. Ia terus menciptakan pudding cake dengan aneka rasa yang menggugah selera dan belum pernah ada. Seperti membuat varian rasa dengan berbagai macam kombinasi, supaya memiliki rasa dan bentuk pudding cake yang lebih unik.
Dalam menjaga loyalitas pasar, Nadia menawarkan produk-produk berbahan baku premium, mulai dari pemilihan bahan Pudding atau Cake, hingga penggunaan buah yang fresh setiap hari. Meskipun menggunakan bahan baku berkualitas, namun harga yang ditawarkan sangat terjangkau oleh berbagai kalangan. Pudding yang dijual pun bervariasi mulai dari Pudding standar, Pudding Buah, hingga Pudding Cake aneka karakter. Selain menjual Pudding, My Pudding Jogja juga menyediakan produk lain seperti Buko Pandan, Sago Mango, hingga Salad Buah.
My Pudding Jogja juga menawarkan berbagai ukuran pudding, mulai dari ukuran kecil, medium, hingga besar. “Yang menjadi primadona di sini memang Pudding Cake, yang dipesan untuk acara ulang tahun atau anniversary. Ukurannya pun sebesar kue ulang tahun, baik bentuk bulat atau kotak, “ujar Nadia.
Keunggulan dari Pudding Cake ala My Pudding Jogja adalah dekorasi Pudding yang bervariasi dan menyerupai cake ulang tahun.
Ciri khas My Pudding Jogja juga terlihat dari bentuk packaging yang cantik, premium dan untuk pertama kalinya Nadia membuat packing pudding bermotif batik yang ia modifikasi dengan mika transparan. Sehingga dari box tersebut tetap terlihat produk pudding cantik dari luar. Tak heran, bila di waktu-waktu tertentu seperti hari raya Lebaran, Imlek, hingga Natal, ia selalu kebanjiran pemesanan pudding dalam bentuk hampers cantik yang biasanya dikirimkan untuk orang-orang terdekat para pelanggan.
Berkat konsistensinya membangun bisnis kuliner ini, Nadia mampu mengembangkan My Pudding Jogja dari sebuah toko kecil di garasi rumahnya, hingga saat ini memiliki dua outlet yang didesain tak kalah cantik dari pudding-pudding buatannya. Melalui outlet tersebut, Nadia menyajikan produk ready stock sehingga pelanggan tidak perlu pre-order dan bisa langsung memilih produk di toko. “Untuk meminimalisir produk tidak laku, kami membuat stock display yang terbatas dan dengan system ready siap hias. Jadi produk display terus fresh,” kata Nadia.
Ke depan, Nadia ingin mengembangkan terus bisnis kulinernya ini, bahkan ia bercita-cita menambah outlet baru di beberapa daerah, sehingga banyak peminat dari luar kota tak perlu repot memesan jika ingin menikmati aneka produk dari My Pudding Jogja.
Support System. Dalam membesarkan bisnis kulinernya, keluarga merupakan salah satu support system utama Nadia.
“Suami sudah tahu resiko menikah dengan wanita yang memiliki usaha, dan beliau mendukung penuh. Jarak antara toko dengan rumah pun sangat dekat, sehingga memudahkan saya untuk membagi waktu antara bisnis dan keluarga, sehingga saya bisa bekerja namun tak kehilangan momen bersama keluarga, khususnya bersama anak saya,” terangnya.
Nadia juga sangat berterima kasih kepada kedua orang tuanya, yang dari awal My Pudding Jogja berdiri, selalu mendukung dan membantunya di setiap menghadapi kendala.
Selalu Berbagi, Kunci Sukses Berbisnis
Meskipun sudah memiliki nama yang cukup dikenal, tak membuat Nadia merasa besar. Bahkan tak segan-segan ia berbagi ilmu dengan orang lain, melalui kursus online yang diadakannya. Pesertanya pun tak hanya dari wilayah Sabang hingga Merauke, bahkan ada beberapa yang datang dari Malaysia dan Singapura.
Nadia tak merasa takut tersaingi bila ada peserta didiknya membangun bisnis serupa. Justru ia merasa bangga, ilmu yang diajarkannya bisa berguna buat orang banyak, bahkan bisa membuka peluang ataupun lapangan pekerjaan bagi orang lain.
“Rezeki itu sudah ada yang mengatur, tinggal bagaimana kita mensyukurinya. Lagi pula dengan adanya competitor, membuat kita terpacu untuk lebih banyak belajar lagi dan membuat berbagai inovasi produk baru,” terangnya.
Selain berbagi ilmu, Nadia juga kerap membagikan produk-produk My Pudding Jogja. “Saya percaya, saya di titik pencapaian saat ini juga karena sedekah, Setiap hari Jumat, kami berbagi dengan para ojol dan kurir-kurir. Saya juga dengan senang hati memberi tester produk baru kepada pelanggan. Saat melihat orang lain tersenyum adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya,”ujar ibu satu anak ini. Laili
Info Lebih Lanjut:
My Pudding Jogja
Jl. Gito-gati, gondanglegi RT3/RW13 no 16 sariharjo, ngaglik, sleman. yogyakarta
Instagram: My.Pudingjogja