MajalahInspiratif.com, Jakarta – Setelah menikah, Jamilah sempat menuruti permintaan suami untuk fokus menjadi ibu rumah tangga. Namun, sesekali ia memperhatikan kesibukan suaminya yang menggeluti bisnis fashion. Tak disangka, perempuan cantik bernama lengkap Erasanti ini pun memiliki bakat dagang yang cukup mumpuni. Saat memutuskan untuk pindah dari Jakarta ke Banda Aceh, ia memilih menopang ekonomi keluarga yang saat itu tengah goyang, dengan membuka toko baju. Memulai bisnis dari skala kecil dengan target market masyarakat menegah ke bawah. Kini justru bisnisnya berkembang pesat secara online dan offline dengan menawarkan fashion premium lengkap yang berkelas.
Untuk mencapai kesuskesan dalam berbisnis, modal materi saja tidaklah cukup. Setiap pelakunya juga dituntut untuk tekun dan ulet. Bukan hanya dalam memasarkan produk yang dijual, tapi juga memperdalam ilmu selling. Untuk itu, seorang pengusaha sepatutnya tidak berhenti belajar dari lingkungan sekitar dan mau menerima masukan ataupun kritik dari orang lain.
Seperti dilakoni oleh Jamila, pengusaha fashion asal Banda Aceh yang mulanya hanya menjalani keseharian sebagai ibu rumah tangga. Keinginan untuk sukses menuntunnya untuk tidak segan mempelajari banyak hal terkait bisnis. Baik dari suaminya yang lebih dulu berkecimpung sebagai pengusaha, teman, maupun para pelanggannya.
Mulanya, proses belajar yang dijalani Jamila terbilang ‘silent’ atau diam-diam. Ia sekadar memerhatikan segala kegiatan bisnis yang dijalankan oleh suaminya. Tak disangka, ketika perekonomian keluarga ditimpa ujian, ia mampu mengaplikasikan ilmu bisnis tersebut dan mengasah bakat dagangnya.
“Tahun 2015, bisnis fashion suami di Jakarta mengalami kegagalan. Kemudian saya mengajaknya hijrah ke kampung halaman saya di Aceh. Di sana, kami kembali membangun bisnis dari nol. Dimulai dengan membuka toko berlabel Jamila Hijab yang kemudian berkembang menjadi Jamilasant, menawarkan ragam fashion wanita,” cerita Jamila, saat bertandang ke kantor Inspiratif, bersama suaminya, Aspar Putramedia.
Beralih ke Online. Menyasar pangsa pasar menengah ke bawah, Jamilasant yang ketika itu hanya digeluti secara offline berjalan slowly. Apalagi, Banda Aceh terbilang kota kecil dengan penduduk yang tidak terlalu banyak namun dengan persaingan bisnis yang cukup tinggi.
Di tahun 2020, kala pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia dan Pemerintah mulai memberlakukan berbagai aturan yang membatasi masyarakat keluar rumah dan menutup pertokoan non pangan, penjualan Jamilasant pun kian menurun. Padahal saat itu, suaminya baru saja menyiapkan stok barang dalam jumlah banyak.
Tak kehilangan akal, atas izin suami Jamila mulai mengalihkan penjualannya secara online lewat aplikasi Tiktok, menggunakan akun pribadinya. Namun, peralihan tersebut tidak lantas melonjakkan penjualan. Membuat perempuan kelahiran Aceh, 20 Maret ini, sempat merasa hopeless.
“Karena sepi peminat, saya jadi tidak terlalu konsisten mem-posting konten-konten baru. Kemudian, ada salah seorang teman yang mengkritik hal tersebut. Menurutnya, kalau ingin sukses di bisnis online, maka kita harus rajin posting produk yang kita jual setiap hari dan itu harus dijalani secara continue. Semenjak itu, saya mulai rajin memamerkan produk yang saya jual, baik dalam bentuk video maupun foto-foto. Saya sendiri yang menjadi modelnya. Alhamdulillah, perkembangan Jamilasant meroket cepat bahkan menjadi viral di media sosial dan follower saya terus bertambah. Kemudian di Tiktok saya sematkan akun Instagram @Jamilastorebandaaceh dan memberikan diskon 10% bagi yang follow. Alhamdulillah, sudah terkenal sampai ke luar negeri, seperti Malaysia, Singapura dan Taiwan. Direct message (DM) atau komentar di Instagram juga sudah tidak sanggup saya balas satu per satu lagi saking banyaknya,” terang Jamila.
One Stop Shopping. Memasuki era new normal, Jamilasant kembali dijalankan secara offline. Dan secara bertahap Jamila mulai mengalihkan produknya dari produk biasa ke level premium. “Hingga saat ini Jamilasant kami jalani offline dan online via Tiktok, Instagram dan market place, dengan menyasar kalangan menengah ke atas,” tambahnya.
Desain busana yang ditawarkan Jamilasant terbilang berkelas, serasi dengan penampilan Jamila yang good looking. Membuat banyak orang terpikat dan tak segan menjadi pelanggan tetap Jamilasant. Bahkan tak sedikit yang menjadikan Jamila sebagai trend setter dan meniru apa yang dikenakannya.
“Saat ini kami menjual semua kebutuhan fashion, mulai dari kemeja, celana, busana one set, hijab, blazer, batik dan gamis, hingga perlengkapannya seperti tas, dompet, ikat pinggang, kacamata dan sepatu. Jadi konsepnya one stop shopping, supaya bisa mengakomodir semua kebutuhan fashion customer,” tutur Jamila, yang kini telah memiliki lebih dari 12 ribu followers.
Lebih lanjut dijelaskan perempuan berkulit putih ini, apa yang ia jual kebanyakan terinspirasi dari style pribadinya. Misalnya dalam keseharian ia menggunakan kemeja blus dan celana panjang jenis capri yang dipadukan dengan blazer, kerudung segi empat serta sepatu kets. Maka ketika ia share video di Instagram, kebanyakan pelanggan akan memesan sesuai yang dikenakan Jamila dalam video tersebut. “Jadi apa yang saya pakai, followers saya juga mau pakai,” imbuhnya seraya tertawa.
Limited Edition. Di awal menjalankan bisnis, karena menyasar kalangan menengah ke bawah, Jamila hanya menjual ragam fashion lokal. Untuk pengadaan stok, biasanya Aspar berbelanja langsung ke pertokoan di Jakarta. Namun kini hampir semua produk fashion di Jamilasant diimpor dari China. Beberapa busana Islami seperti gamis juga ada yang didatangkan dari Turki dan Maroko.
Selain busana impor yang tersedia dalam bentuk ready stock ataupun sistem PO (pre order), Jamilasant juga menawarkan batik dan gamis cantik yang diproduksi sendiri. Jamila bekerja sama dengan konveksi milik keluarga suaminya di Jakarta.
“Kebetulan keluarga saya sudah cukup lama berkecimpung di bidang fashion. Saat saya dan istri memutuskan uantuk mengembangkan bisnis dengan membuat produk sendiri, mereka sangat mendukung. Bahkan memberikan space di area konveksi milik keluarga untuk produksi Jamilasant. Kebutuhan material bahan, pengadaan tenaga produksi hingga inspirasi desain juga mereka support. Alhamdulillah, kami saling merangkul dan jumlah produksinya juga terus kami tingkatkan seiring naiknya permintaan pasar. Saat ini 70% kami produksi, sisanya impor,” sahut Aspar.
Demi memenuhi permintaan pasar, Jamila memiliki beberapa supplier busana dan material kain berkualitas agar tidak mengecewakan customer. “Soal kualitas memang kami tidak main-main. Karena dulu usaha fashion suami bangkrut sebab tidak menjaga kualitas. Sehingga pelanggan kecewa dan akhirnya lari. Belajar dari sana, kami sangat selektif dalam menerima barang dari supplier. Dari mulai kualitas bahan, cutting, hingga kerapian jahitan sangat diperhatikan. Makanya jumlah stoknya jadi terbatas, limited edition. Biasanya untuk 1 desain hanya tersedia 100 pieces dalam beberapa warna berbeda,” papar Jamila, yang senantiasa mengikuti trend yang berkembang, dengan tetap menampilkan sentuhan berbeda pada tiap desain Jamilasant.
Hal-hal tersebut, nyatanya menjadi keunggulan yang membedakan produk-produk Jamilasant dengan kompetitor. Tersedia dalam ukuran S hingga XL, tidak sedikit customer yang memuji busana ala Jamilasant memiliki cutting yang nyaman, berbeda dan tidak pasaran. Untuk edisi Lebaran nanti, Jamilasant tengah menyiapkan desain baru dengan hiasan bordir berupa pintu Aceh dan dibuat couple untuk suami-istri ataupun ibu dan anak perempuan.
Atasi Persaingan. Saat penjualan Jamilasant melonjak tajam, Jamila juga merasakan guncangan persaingan yang begitu tinggi. Tak sedikit competitor yang menghalalkan segala cara demi menarik pelanggan Jamilasant. Mulai dari mengambil foto-foto atau video Jamila dari media sosial, meniru produk hingga membanting harga.
Namun, hal tersebut tidak membuat Jamila gentar. Ia menyakini setiap orang memiliki rezeki masing-masing. “Selama jalan yang kita tempuh baik, Inshaa Alloh rezeki kita juga dimudahkan. Tingginya tingkat persaingan pada akhirnya mendorong kami untuk lebih kreatif dalm berinovasi. Salah satunya, dengan memproduksi sendiri sehingga desain kami berbeda di pasaran,” ungkap perempuan yang tidak segan memberikan bonus berupa souvenir menarik untuk pembelian offline dalam jumlah tertentu.
Rencana ke Depan. Perkembangan Jamilasant di dua tahun terakhir, sekan menjadi penyemangat bagi Jamila dan Aspar untuk terus mengembangkan bisnis. Pasca Hari Raya Idul Fitri nanti, mereka berencana membuka sistem keagenan dan reseller. Bukan tanpa alasan, tingginya permintaan menjadi sinyal bisnis ini sangat menjanjikan.
“Pada dasarnya banyak customer Jamilasant yang berminat menjadi reseller. Namun saat ini belum bisa kami penuhi mengingat stok yang masih terbatas. Setelah Lebaran, begitu konveksi sudah kosong nanti kita tambah jumlah produksinya agar bisa dialokasikan untuk reseller. Kami juga berencana membuka admin dan bagian pengiriman di Jakarta, supaya ongkos kirim yang dibebankan ke customer lebih murah dibanding pengiriman dari Aceh,” tutup Jamila dan Aspar bersahutan.
Trik Hindari Penipuan. Meski mampu menjangkau pasar yang lebih luas, namun penjualan online juga memiliki sisi buruk. Salah satunya rentan terhadap penipuan. Untuk menghindari hal tersebut, Jamila telah menyiapkan trik khusus. Sebelum mengirim barang, ia akan memastikan apakah customer benar-benar telah melakukan pembayaran via transfer atau belum.
“Saya sering mendapati customer yang mengirimkan bukti transfer palsu. Karena begitu saya cek mutasi, sama sekali belum ada pembayaran. Untuk itu saya berpesan kepada semua karyawan untuk mengecek mutasi sebelum mengirim barang. Apalagi kini kami juga banyak dihubungi customer yang nomor kontaknya terdeteksi berasal dari Malaysia, Hongkong, Turki, hingga Rusia. Alhamdulilah, sejauh ini aman,” tuturnya.
Untuk penjualan offline, demi meminimalisir kecurangan yang dilakukan karyawan toko, Jamila juga memberlakukan harga pas. Sehingga harga produk tersebut tidak bisa dinaikkan atau diturunkan sesuka hati.
Suami Mentor Sekaligus Motivator. Diakui Jamila, kesuksesannya dalam bisnis tak lepas dari dukungan sang suami yang senantiasa memberikan bimbingan dan saran. Bukan hanya mengenai strategi dan ide bisnis, tapi juga tentang bagaimana menghadapi customer.
“Suami itu seperti mentor sekaligus motivator buat saya. Selain membagi pengalaman bisnis, dia juga mengubah hidup saya. Mulai dari gaya busana saya yang awalnya biasa-biasa saja jadi lebih fashionable. Hingga bagaimana saya bisa lebih legowo dalam menghadapi komplen dari customer ataupun kecurangan para competitor. Itu semua berkat kesabaran suami dalam membimbing saya yang berkarakter keras,” ujar Jamila.
Meski tak lagi bisa sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang, namun Jamila berupaya untuk tidak menelantarkan suami dan kedua buah hati. “Kita tidak bisa menjadi sosok yang sempurna, yang bisa melakukan semua tugas. Pasti ada yang dikorbankan. Alhamdulillah, suami meridhoi dan tidak menuntut saya untuk seperti dulu yang bisa menyiapkan semua keperluannya. Bahkan, saat saya tengah sibuk handle customer online, suami juga tidak keberatan menemani anak-anak bermain atau belajar,” ungkap ibunda dari Chayyira Rania dan Mahreen Malika Paresa ini.
Percabang Rezeki Lewat Sedekah. Sebagai Muslim, Jamila dan Aspar menyadari penghasilan yang didapat bukan sepenuhnya hak mereka. Melainkan, dititipkan juga rezeki orang lain. Untuk itu, setiap hari keduanya rutin menyisihkan 10% dari pendapatan Jamilasant untuk disedekahkan. “Kebetulan saat ini di depan rumah ada mesjid yang sedang dibangun. Maka sebagian sedekah kami salurkan ke sana dan sebagian untuk orang-orang terdekat yang membutuhkan,” sambung Aspar.
Bukan itu saja, untuk produk ready stock Jamilasant yang tidak habis terjual juga mereka bagikan gratis kepada masyarakat di perkampungan Banda Aceh. Baik Jamila maupun Aspar menyakini, bahwasanya kelancaran rezeki yang Allah SWT berikan merupakan buah dari sedekah yang selama ini dikeluarkan.
“Suami selalu mengingatkan saya untuk tidak lupa bersedekah. Karena sedekah adalah salah satu cara percabang rezeki. Makin berkah dan Inshaa Alloh terhindar dari bala’,” tambah Jamila. Laili
Info Lebih Lanjut:
Toko Jamilasant
Pasar Aceh, Lantai 2, Banda Aceh
Instagram : @jamilastorebandaaceh