MajalahInspiratif.com, Jakarta – Perasaan insecure, mudah marah, hingga terjangkit berbagai penyakit fisik, sering kali terjadi pada banyak orang. Hal-hal seperti itu juga sempat dirasakan oleh Hyacintha Vidanithya, sehingga ia memutuskan untuk mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya. Sampai akhirnya ia mengenal dan memperdalam metode emotional healing guna mengatasi problematika tersebut. Kini, ia menjadi salah satu Coach yang menuntun banyak orang menangani berbagai emosi negatif pemicu penyakit fisik maupun mental block, sehingga mereka bisa memiliki kehidupan yang lebih baik.
Ketika mengidap berbagai penyakit seperti Asam Urat, Hipertensi atau Gerd, kebanyakan orang berpikir jika penyebabnya adalah pola makan yang salah dan hanya memerlukan pengobatan medis. Demikian juga saat merasa insecure, penurunan kinerja atau melemahnya daya ingat, sebagian orang juga berargumen jika pemicunya adalah faktor external seperti tekanan tinggi dari lingkungan sekitar dan sebagainya. Padahal, jika dipelajari secara mendalam, penyebab dan cara mengatasi masalah-masalah tersebut ada di dalam diri sendiri.
Sebagai Makhluk sosial, Hyacintha Vidanithya atau akrab disapa Coach Vida, juga pernah merasakan beberapa masalah psikis maupun fisik tersebut. Mendorong wanita kelahiran Jakarta, 6 Agustus ini untuk mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya. Hingga suatu ketika ia mengenal metode emotional healing yang tak hanya mampu mengobati luka batin dan masalah psikis yang dialami, namun juga membuat kehidupannya jauh lebih baik dan sehat.
”Awalnya saya mempelajari metode emotional healing ini untuk mengatasi masalah-masalah dalam diri sendiri. Kemudian setelah merasakan efeknya yang sangat membantu, saya ingin lebih banyak orang mengetahui manfaatnya,” tutur Coach Vida. Impian mulia itu pula yang mengantar pemegang title Bachelor of Arts in Mass Communications dari Oklahoma City University, Amerika Serikat ini, mendapatkan sertifikasi Certified Life Coach dari International Coach Federation serta kursus coaching bersertifikat lainnya baik di dalam maupun luar
negeri, guna meningkatkan kemampuan sebagai Emotional Healing & Transformation Life Coach.
Healing Via Webinar. Sebelum terjun sebagai profesional, Coach Vida memperbanyak jam terbang dengan menawarkan jasa coaching kepada teman dan kerabat. ”Untuk latihan dan menambah jam terbang, saya berikan free of charge coaching kepada teman dan orang terdekat. Dari sana, orang-orang yang saya bantu ternyata merasakan perubahan yang signifikan, mereka juga memberikan respon positif. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk fulltime di bidang ini,” tambahnya
Ditambahkan Coach Vida, sejak awal dirintis layanan coaching di bawah bendera VIDA Life Coaching tersebut, lebih fokus dilakukan secara online melalui webinar. Selain cakupan yang lebih luas, service dalam jaringan (daring) tersebut juga lebih terjangkau dari segi biaya. Sehingga akan lebih banyak orang yang bisa dibantu.
Untuk memopulerkan VIDA Life Coaching, Perempuan berambut panjang ini juga mengandalkan jejaring sosial, seperti Facebook dan Instagram. ”Lewat aplikasi tersebut, saya juga mengajak para followers untuk ikut webinar secara online juga by zoom. Lewat webinar pula saya menerangkan cara saya dalam membantu mereka mengatasi berbagai masalah mental health, gangguan psikosomatis dan menjabarkan testimoni dari orang-orang yang sudah berhasil. Sehingga mereka bisa melihat lebih jelas,” papar Coach Vida.
Komunikasi via webinar dengan nama Webinar Emotional Detox dan Total Emotional Detox untuk program 6 mingguan tersebut bukan hanya mendapatkan teori tapi peserta juga akan praktek langsung. “Untuk melepaskan emosi itu ada penjelasannya, mereka juga perlu memahami terlebih dahulu cara kerja emosi itu seperti apa dan cara memperlakukannya seperti apa. Setelah itu barulah saya ajarkan teknik-teknik basic untuk melepaskan emosi negatif tersebut,” ungkap Coach Vida, yang mengaku bisa menggaet ratusan peserta di tiap webinar yang digelar.
Karena dijalankan secara online, saat ini VIDA Life Coaching sudah menjangkau lebih dari 5.000 klien. Peserta yang bergabung juga berasal dari berbagai daerah dan negara. ”Karena online, peserta bukan hanya dari Indonesia tapi juga dari luar negri seperti Amerika, Afrika, Jerman dan Inggris. Bahkan 5 benua sudah saya cover,” terang Coach Vida, yang menggunakan bahasa inggris ketika membimbing peserta webinar dari luar negeri.
Metode Self Healing. Dipaparkan Coach Vida, dalam tiap webinar yang digelar ia mengajarkan para klien untuk melakukan self healing pada diri masing-masing. “Jadi kenapa bisa satu arah, karena ketika saya sudah ajarkan mereka cukup mengikuti arahan dan mempraktekan kepada diri mereka sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut diterangkan Coach Vida, dalam metode self healing tersebut ia juga memaparkan bagaimana cara melepaskan emosi negatif. Sehingga tanpa perlu curhat atau memberi tahu Coach Vida secara langsung apa yang mereka alami, para klien bisa melakukannya sendiri.
“Dalam webinar, saya jelaskan langkah-langkahnya. Jika metode self healing tersebut dijalankan apapun masalahnya mereka bisa mengatasinya sendiri, tanpa harus komunikasi dua arah dengan saya. Dan perlu diketahui, dalam setiap masalah yang dihadapi ujung ujungnya pasti ada emosi negatif. Seperti rasa takut, rasa menyesal, khawatir atau cemas, semua itu merupakan emosi negatif,” jelas Coach
Vida.
Metode self healing inilah yang menjadi keunggulan VIDA Life Coaching. Karena tidak membuat para klien ketergantungan pada Coach pembimbing. ”Kebanyakan di luar sana klien baru bisa mendapatkan bantuan ketika sedang bertemu dengan profesionalnya, atau Coach nya. Namun begitu keluar dari ruangan Coach, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sedangkan di VIDA Life Coaching, ada program dimana saya mengajarkan apapun masalah dalam hidup bisa kita atasi sendiri tanpa harus saya dampingi. Akan tetapi jika memang butuh komunikasi dua arah bisa chat atau atau melakukan private coaching dengan saya melalui zoom. Namun sejauh ini lewat grup webinar saja sudah cukup,” tekannya.
Melepas Emosi Negatif. Sebelum melepas emosi negatif, Coach Vida menerangkan bahwasanya kita patut memahami nature atau hukum alam terlebih dahulu. “Sebenarnya emosi atau emotion dalam bahasa inggris adalah energy in motion, yakni energi yang seharusnya digerakkan dengan cara diekpresikan, dikeluarkan, dilepaskan. Masalah itu muncul ketika energi tersebut tidak dalam kondisi bergerak. Artinya emosi tersebut kita pendam, kita biarkan stuck di dalam, tidak kita keluarkan. Jadi cara melepas emosi negatif itu simple saja, intinya kita harus menyadari dahulu kalau kita punya emosi negatif yang harus dilepaskan. Karena jika didiamkan begitu saja akan merugikan diri sendiri. Salah satunya bisa menyebabkan munculnya mental block dan penyakit psikosomatis, yaitu munculnya keluhan fisik tanpa alasan medis yang jelas, melainkan dipengaruhi oleh pikiran dan emosi. Setelah itu kita coba identifikasi, sebab emosi negatif itu banyak rupanya, ada marah, sedih, takut, perasaan bersalah atau malu. Selanjutnya yang paling penting adalah kita harus mau menerima dan merasakan si emosi negatif tersebut,” lanjutnya.
Meski terkesan mudah, namun sebelum mempelajari metode self healing, banyak orang yang salah kaprah dalam menangani emosi negatif. Mereka justru menolak bahkan melarikan diri, misalnya dengan minum-minuman keras, merokok, nonton, tidur atau shopping. Sehingga emosi negatif tidak keluar sebagaimana mestinya. ”Ketika merasa sedih ya menangis saja, bukan malah memilih untuk tidak memikirkan kesedihan tersebut atau parahnya menghakimi diri sendiri, menganggap diri ini cengeng dan sebagainya. Begitu juga ketika merasa takut, jangan menolak perasaan tersebut dan mengatakan pada diri sendiri tidak boleh takut, karena hal-hal seperti itu yang justru merusak badan. Sebab emosi negatif tidak keluar, sehingga saat ini kasus mental health makin banyak. Apalagi kebanyakan dari kita dididik untuk tidak benar-benar memahami cara kerja emosi seperti apa. Jadi kuncinya di sini justru kita harus mau menghadapi dan merasakan sepenuhnya si emosi tersebut, setelah itu kita bisa melepaskannya. Tapi bukan berarti ketika marah kita menyakiti orang, namun harus dikeluarkan tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain,”tegas Coach Vida.
Feedback Positif. Meski belum lama mengibarkan bendera bisnis, namun Coach Vida boleh berbangga diri. Karena sejauh ini feed back positif telah banyak ia terima dari para klien yang pernah mengikuti webinar VIDA Life Coaching. Dan tentu saja hal tersebut membawa kepuasaan tersendiri baginya.
“Semua bidang kehidupan, seperti kesehatan fisik dan Spiritual, hubungan dengan keluarga dan lingkungan kerja, hingga finansial mereka semakin membaik setelah mengikuti Webinar Emotional Detox. Bahkan mereka yang sebelumnya mengidap penyakit fisik seperti Asam Urat, Hipertensi, Gerd atau Maag hingga Jantung sembuh total.
“Demikian juga mereka yang memiliki luka batin terhadap orang tua, pernah mengalami bullying, physical, verbal & sexual abuse, serta trauma juga bisa pulih.”,” papar Coach Vida.
Keberhasilan para klien meraih kehidupan yang lebih baik, diungkapkan Coach Vida tak bisa lepas dari kesuksesan mereka melepas emosi negatif dalam diri masing-masing. “Contoh emosi negatif yang paling sering dirasakan orang adalah rasa takut atau rendah diri, tidak pede pada diri sendiri. Hal-hal tersebut pasti ada penyebabnya, misalnya kegagalan di masa lalu, trauma, atau sering dikritik maupun disalahkan oleh orangtua. Sehingga kemudian berpengaruh pada cara dia memandang dirinya. Misalnya ‘saya tidak pantas mendapat pekerjaan di posisi itu’ sehingga urung melamar pekerjaan tersebut atau bahasa tubuhnya ketika di-interview jadi gugup. Ketika si emosi negatif berasal dari masa lalu tersebut dinetralkan, maka dia akan lebih percaya diri karena memandang dirinya secara positif. Sebab hal-hal yang sering kali menghambat kita untuk mendapatkan karir yang lebih baik sebenarnya diri kita sendiri. Karena seharusnya kita tahu apa yang mestinya dilakukan tapi tidak kita lakukan,” terang Coach Vida.Tak sekedar mengirimkan testimoni yang menjadi feed back positif, para klien yang 90% belum pernah bertatap muka secara langsung dengan Coach Vida pun kerap mengungkapkan rasa terima kasih atas perubahan hidup mereka ke arah yang lebih baik setelah mengikuti Webinar Emotional Detox.
“Mereka bahkan kerap mengingat quotes-quotes saya ketika menghadapi masalah baru dan kembali melakukan self healing seperti yang sudah saya ajarkan. Bagi saya semua itu sangatlah berkesan,” tuturnya.
Resolusi dan Harapan. Dengan mengandalkan jejaring sosial dan dunia maya, Coach Vida berharap jangkauannya dalam membantu orang orang mengatasi emosi negatif penyebab psikosomatis dan mental block bisa lebih luas, “Semua orang di dunia pasti paham bagaimana caranya membersihkan fisik mereka, seperti mandi harus menggunakan shampo dan sabun. Tetapi masih sedikit sekali orang yang tahu bagaimana cara membersihkan psikis mereka. Di awal tahun ini saya berharap semakin banyak orang yang mampu memahami emosi negatif dalam dirinya lalu mengeluarkan dengan tepat,” tutur Coach Vida.
Lewat metode self healing, maka secara otomatis energi negatif yang dikeluarkan akan digantikan dengan energi positif. “ kita manusia diciptakan dengan berbagai macam emosi, ada emosi positif dan emosi negatif, dimana semua emosi ini tujuannya adalah untuk kelangsungan hidup. Tapi jika orang tidak tahu bagaimana cara memperlakukan emosi-emosinya, tujuan yang baik akhirnya malah bisa menjadi buruk untuk kehidupannya,” terangnya
Agar bisa membantu semua kalangan, ia tidak mematok biaya coaching yang tinggi. Untuk program Webinar Emotional Detox selama 2 hari per 2 jam biayanya bahkan di bawah Rp 200 ribu. “Bagi mereka yang merasa cocok, saya juga ada program jangka panjang, yakni Total Emotional Detox dimana selama 6 minggu klien berada di bawah bimbingan saya, pertemuan via webinar juga setiap minggunya dan bisa bimbingan secara personal lewat Whatsapp. Untuk detil biaya dan lain sebagainya bisa menghubungi kami langsung,” tambahnya.
Coach Vida juga berpesan kepada masyarakat untuk aware terhadap apa yang dirasakan tubuh. “Cobalah untuk menyadari dan jujur terhadap emosi negatif yang tubuh kita rasakan. Misalnya yang membuat kita tidak happy bahkan mungkin sakit-sakit di badan. Kalau sudah menyadari di dalam diri ada masalah, coba tanyakan pertanyaan berikut ke diri sendiri saya tahu tidak cara menyelesaikan masalah emosi saya. Kalau tahu ya bagus, tapi kalau tidak berarti harus belajar. Karena segala sesuatu harus dipelajari, jika tidak belajar maka seumur hidup kita tidak akan pernah tahu. Dan bila merasa perlu belajar, maka belajarlah dari orang yang memang mengajarkan ke profesionalannya,” pungkas Coach Vida.