MajalahInspiratif.com, Jakarta – Saat melakukan peninjauan Vaksinasi Sapu Jagad yang digelar di Mesjid Al-Wiqoyah, Jagakarsa-Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengajak lebih banyak tokoh masyarakat untuk ikut mendorong warga di Jakarta untuk vaksin. Sehingga bisa menjangkau semua lapisan masyarakat.
“Kita ingin warga bisa terlindungi lebih baik lagi dan vaksinasi ini memang harus dikampanyekan lebih luas. Karena banyak masyarakat yang masih asing dengan vaksin, padahal istilah tersebut sama saja dengan imunisasi, yang telah lama dikenal luas. Alhamdulillah, sekarang sudah makin masif kampanyenya dan kesadaran masyarakat untuk mengikuti imunisasi semakin tinggi. Kita berharap warga Jakarta terlindungi,” ujar Anies, saat memberikan sambutan.
Mencegah Pemberatan. Dijelaskan Anies, vaksinasi memang tidak bisa mencegah seseorang tertular Covid-19, karena vaksin bertujuan untuk mencegah pemberatan. Kalaupun sampai tertular maka sesorang yang sduah divaksin hanya mengalami gejalanya ringan atau bahkan tidak ada gejala.
“Saya sering menganalogikan vaksin itu seperti helm yang mencegah bila terjadi kecelakaan supaya tidak cedera berat. Namun, agar tidak mengalami kecelakaan tentu harus ikut protokol lalu lintas, seperti menjaga jarak dan mengurangi kecepatan. Jika terjadi kecelakaan antara pengendara yang pakai helm dan tidak, maka yang lebih berisiko yang tidak pakai helm,” terang Anies.
Seperti halnya vaksinasi, penerapan Undang-Undang yang mewajibkan pengendara roda dua mengenakan helm ketika itu juga sempat diprotes masyarakat. Namun saat ini menggunakan helm adalah kenormalan, kewajaran. “Perlu waktu untuk kita menyadari ini semua. Insya Alloh dengan Vaksinasi Sapu Jagad yang diprakarsai para tokoh masyarakat dan alim ulama, Insya Alloh akan diikuti oleh semua. Kita ingin lebih banyak tokoh masyarakat yang berbicara tentang pentingnya vaksinasi. Kita ingin negeri kita aman, damai dan dunia juga aman melihat kita,” tambahnya.
Penanganan Tertinggi. Gencarnya Pemerintah DKI Jakarta mendorong percepatan vaksin, mendapat aspirasi positif dari masyarakat. Salah satunya sebuah media nasional yang memberikan penilaian tertinggi index penanganan Covid-19 seluruh Indoneisa, dengan skort 91. “Ini bukan seperti pertandingan yang jika menang lalu dapat piala dan selesai, istirahat. Ini adalah usaha yang harus kita jaga terus menerus. Karena itu meski sudah vaksin protokol kesehatan Covid-19 harus tetap kita ikuti,” tekan Anies.
Lebih lanjut dipaparkan Anies, saat ini di Jakarta warga yang sudah divaksin lebih dari 10 juta orang, yang ber-KTP DKI dan belum vaksin jumlahnya 2,5 juta orang. Dari 2,5 juta orang tersebut sebagian memang tidak mau vaksin, sehingga harus diajak. Sebagian lagi warga yang ber-KTP Jakarta tapi sudah pindah ke luar DKI dan tidak mencabut KTP, sehingga masih tercatat sebagai KTP Jakarta.
“Mereka yang belum divaksin ini yang harus ditarget, supaya angkanya turun dan nanti kita kejar ke tempat-tempat lainnya. Sehingga angka yang belum divaksin di Jakarta Insya Alloh mendekati nol. Tidak perlu lihat KTP atau lainnya, kalau secara medis layak divaksin, maka beri vaksinnya. Jadi kalau ada tetangga dari Depok datang ke sini untuk vaksin, kita ucapkan selamat datang, kamu sehat, kita senang. Jadi kita sama sekali tidak membedakan. Jakarta ingin kota ini menjadi rahmat bagi semua. Kota yang semuanya merasakan ketenteraman dan ketenangan,” pungkasnya.Laili