MajalahInspiratif.com, Jakarta – Sebagai salah satu pewaris sebuah perusahaan besar di Indonesia, dunia usaha memang bukan hal baru bagi Erawaty Lee. Selain ikut berkontribusi melanjutkan roda bisnis keluarga, ia juga merintis beberapa usaha baru, salah satunya bergerak di bidang pendidikan. Sayang, pandemi Covid-19 yang melanda dunia memporak-porandakan usaha tersebut.
“Saya pernah membangun usaha yang bukan hanya menyediakan tempat untuk belajar bahasa Mandarin, tapi juga memberikan fasilitas dan ikut mengajar. Kami juga mendatangkan beberapa pengajar asal China. Tapi setelah pandemi datang, mereka memilih pulang ke negeranya masing-masing. Bisnis pendidikan yang dijalankan secara offline memang menjadi salah satu yang terdampak pandemi. Mungkin ke depan akan saya rintis kembali, namun dijalankan secara online,” cerita Erawaty Lee.
Terus Berkarya. Karena telah terlatih untuk survive dalam menghadapi segala tantangan sejak kecil, dan terinspirasi dari ketangguhan ibunya yang tetap menjalankan bisnis hingga sekarang, perempuan yang akrab disapa Era ini tak berputus asa. Selain menjajal usaha fashion, di akhir 2021, ia juga menekuni bisnis kosmetik dengan meluncurkan body serum berlabel Rizey Cosmetic.
Demi mengikuti perkembangan dunia digital dan tidak terpengaruh dengan aturan PSBB atau PPKM yang diberlakukan pemerintah sepanjang pandemi, Era memilih menjalankan bisnis barunya itu secara online.
“Sebelum pandemi, saya menjalankan bermacam-macam bisnis namun hanya secara offline. Karena saat ini bisnis offline banyak yang tumbang dan sebagian besar masyarakat beralih ke online, misalnya lewat market place akhirnya kita ikuti arus dan perkembangan zaman. Dan setelah masuk market place, kita tidak mencari-cari customer tapi mereka yang cari kita,” terang Era, yang saat ini juga tengah mengembangkan jaringan pemasaran lewat website.
Keputusan Era untuk beralih ke bisnis online juga didasari oleh perubahan pasar. Ia menilai, semenjak pandemi kebanyakan masyarakat jadi terbiasa berbelanja online. Apalagi saat ini, fasilitas yang diberikan para pegiat market place seperti potongan harga atau gratis ongkos kirim juga kian meringankan customer.
“Kita tidak tahu kapan pandemi selesai dan kalau pun sudah selesai saya rasa manusia berubah, membentuk karakter baru. Misalnya jika dulu orang nyaman fitting baju sendiri, sekarang orang terbiasa mengira-ngira ukuran yang pas untuk tubuh mereka. Dan saat ini semua kebutuhan bisa kita dapat tanpa kita keluar rumah. Jadi meski pandemi sudah berakhir pun kebanyakan orang sudah nyaman berbelanja online. Meskipun, mungkin tetap ada orang yang senang jalan-jalan keluar atau window shopping, tapi dunia online tidak akan mati,” tegasnya.
Legalitas dan Keunggulan Produk. Era merasa bersyukur, dalam kepengurusan Rizey Cosmetic ia mendapat banyak kemudahan. Mulai dari membuat brand, mendaftarkan nama dan HAKI, hingga mengurus perizinan dari BPOM.
“Puji Tuhan semua proses berjalan lancar. Dan kami memang berkomitmen untuk menghadirkan produk kecantikan yang legal. Makanya meski prosesnya sudah berjalan sejak awal tahun 2021, kami menunggu izin yang baru keluar di akhir tahun. Apalagi, Rizey Cosmetic juga dipasarkan lewat sistem reseller, dan ke depan akan berkembang dengan distributor dan stockist. Saat ini masih terus kami kulik pangsa pasarnya supaya omsetnya terus naik,” papar salah satu keluarga sekaligus distributor produk-produk Indofood ini.
Bukan sekadar memikirkan legalitas, kualitas produk-produk Rizey juga tak luput dari perhatian Era. Sepanjang uji formula, perempuan asal Jambi yang kini menetap di Bandung-Jawa Barat ini, tak segan-segan menjadi kelinci percobaan guna menemukan formula skincare yang pas dan sesuai kebutuhan kulit kebanyakan orang Indonesia. “Untuk peracikan produk kami bekerja sama dengan pabrik kosmetik terpercaya. Namun, ingredient yang ditonjolkan sesuai request saya,” imbuhnya.
Pada tahap awal pemasaran, Rizey Cosmetic fokus menawarkan Whitening Body Serum yang bisa digunakan untuk semua jenis kulit dan bisa diaplikasikan ke seluruh tubuh serta wajah. Selain melindungi kulit dari sinar UV berlebih, Rizey Cosmetic juga diformulasi untuk mencerahkan kulit kusam, menutrisi kulit dan meratakan warna kulit.
“Kebanyakan orang Asia menginginkan produk kecantikan yang memutihkan dan mencerahkan, untuk itu saya tonjolkan brightening. Sejak pertama kali pemakaian sudah terlihat memutihkan tapi tidak instan. Karena saya juga memakai Rizey Cosmetic, jadi saya bisa merasakan jika produk ini benar-benar membantu meng-cover kulit kita. Tidak menghitamkan apalagi menimbulkan flek. Rizey Cosmetic juga nyaman diaplikasikan setiap hari, pagi dan malam karena aromanya soft dan menenangkan,” tutur Era seraya menjabarkan keunggulan Rizey Cosmetic.
Ditambahkan Era, respon pasar pada produk Rizey Cosmetic juga begitu positif. Umumnya, mereka puas dengan body serum tersebut. “So far tanggapan pasar so good. Sebagian customer menyebut kalau Rizey bukan sekedar memutihkan tapi juga tidak bikin lengket bahkan kualitasnya lebih bagus dibanding produk sejenis asal Thailand. Dan Whitening Body Serum Rizey ini juga bisa dikombinasikan dengan body lotion yang biasa customer pakai,” ujar perempuan kelahiran Jambi, 12 Oktober, yang kini telah memiliki mitra bisnis Rizey di beberapa daerah seperti Bali, Bandung, Jambi dan Jakarta.
Perkuat Marketing. Disadari Era, bisnis body care, skincare maupun kosmetik termasuk bisnis yang sarat akan persaingan. Namun, seakan tak ingin menggubris hal tersebut, Era memilih fokus pada keunggulan yang dimiliki Rizey Cosmetic dan berupaya merebut perhatian pasar dengan memperkuat marketing.
“Kondisi kulit tiap orang berbeda-beda dan kecocokan mereka terhadap suatu produk juga demikian. Kami tidak bisa memaksa semua orang untuk menggunakan Rizey Cosmetic, tapi kami berupaya untuk memaksimalkan dari kualitas, packaging, promosi hingga iklan dan semua yang bisa kami lakukan,” tegas Era, yang menggandeng kosnultan bisnis mumpuni dan mengalokasikan budget khusus untuk marketing demi terus mendongkrak penjualan.
Rilis Produk Fashion. Seperti halnya dunia kosmetik, fashion juga menjadi salah satu bidang bisnis yang menjadi passion Era. Di bisnis fashion yang menawarkan ragam busana berbahan batik tersebut, ia banyak melahirkan ide-ide kreatif dalam rancangannya. Ia bahkan menjadi model untuk tiap desain yang diluncurkan.
“Ke depan kami akan ada launching produk baru. Di bisnis fashion, hampir semua saya garap sendiri. Selain sebagai modelnya saya juga merangkap fotografer untuk tiap desain baru yang akan diluncurkan. Hanya dibantu admin untuk berbalas chat dengan customer dan mengurus pengiriman,” katanya.
Era juga pernah menggandeng Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebagai partner. “Kami sempat mensupplai beberapa produk untuk instansi pemerintah. Tapi saat ini sedang kami stop, mungkin ke depan akan saya follow-up lagi karena kebetulan ada link untuk masuk ke pemerintahan,” ungkap Era, yang hingga saat ini masih turun tangan mencari material bahan dan berhubungan dengan konveksi. Laili, Helen
Survive Karena Mengikuti Perubahan Dunia
Bagi Era, jatuh bangun dalam sebuah bisnis adalah hal biasa. Namun kemampuan untuk bisa survive hingga titik ini tak bisa lepas dari kecermatannya melihat peluang. Terutama dalam mengulik apa saja yang menjadi kebutuhan pasar.
“Seorang pengusaha bukan hanya dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, tapi juga perubahan dunia. Kita harus bisa beradaptasi di segala situasi, untuk itu setiap pengusaha harus terus belajar dan tidak boleh pasif. Ketika menekuni bidang pendidikan misalnya, saya menyakini suatu saat bahasa Mandarin akan menjadi second language seperti bahasa Inggris. Terutama ketika pasar China merambah ke Indonesia maka kita bisa berkomunikasi dengan bahasa mereka. Sehingga mereka merasa seperti keluarga. Dan keyakinan tersebut nyatanya benar-benar terjadi,” katanya.
Perempuan Aktif Penyayang Keluarga
Menjalani beberapa lini bisnis memang cukup menyita waktu dan tenaga Era, namun bagi ibu dari William dan Elizabeth ini, bekerja bukan hanya rutinitas demi memenuhi kebutuhan keluarga tapi hobi yang telah mendarah daging. Perempuan berkulit putih ini bahkan merasa kesibukan mengurus bisnis sebagai anti-aging alami.
“Saya suka hectic, bagi saya sibuk itu bikin awet muda. Kalau tidak sibuk justru saya sakit. Apalagi saya tipikal wanita aktif, ibaratnya hanya ketika tidur saja saya diam. Setiap hari dari pagi sudah mendampingi anak-anak sekolah online, kontrol admin, dan pekerjaan orang rumah hingga memantau kondisi orang tua. Karena saat ini bisnis-bisnis saya dijalankan secara online jadi memudahkan saya untuk mengendalikan semuanya. Inilah hikmah pandemi,” tutur Era, yang lebih fokus meningkatkan imunitas dengan lebih aware pada kesehatan ketimbang khwatir berlebihan terserang Covid-19.
Dan sebagai seorang istri, Era bersyukur sejauh ini sang suami senantiasa memberikan keleluasan bagi dirinya terus mengembangkan potensi diri. “Suami 100% support, karena sejak sebelum menikah saya memang tipikal wanita aktif. Sudah melanglang buana ke mana-mana dan bertemu banyak orang baru. Sehingga suami sudah mengerti dan tidak membatasi saya. So far tidak ada complain, apalagi yang saya lakukan ujung-ujungnya juga untuk keluarga,” ujar perempuan yang mengisi waktu luang dengan membaca dan meditasi di rumah ini.
Perempuan Tak Perlu Malu Mencoba dan Berkarya
Ditegaskan Era, setiap kali menjalankan bisnis bukan hanya ia niatkan untuk meraup keuntungan yang sekedar dinikmati olehnya dan keluarga. Lebih dari itu, ia berharap apa yang diusahakan mampu menjadi berkat bagi banyak orang.
“Salah satu hal yang memotivasi saya untuk terus menekuni bisnis adalah saya ingin menjadi berkat buat semua orang. Karena itu, ketika satu bisnis mengalami kegagalan saya segera memutar otak dan mencari peluang bisnis baru. Agar tenaga kerja yang selama ini ikut saya tetap produktif,” lanjut Era.
Meski bisnis-bisnis baru tak selalu menuai keberhasilan, namun Era selalu optimis ketika akan menjajal bidang lain. “Dengan optimis kita lebih pede untuk terus berkarya dan mencoba hal-hal baru. Semakin bertambah usia, kita harus semakin menghasilkan. Jangan malu untuk mencoba, bertanya dan berkarya. Jangan bergantung kepada orang lain. Ketika kita berkarya dan membuat orang lain bergantung kepada kita, maka Tuhan akan memberikan jalan sehingga kita menjadi berkat untuk semua orang. Kalau tidak ada modal, kita bisa mencoba dari usaha kecil. Untuk kaum perempuan, berusahalah menghasilkan uang sendiri. Hidup hanya sekali, jangan hanya sibuk komplain atau menangisi keadaan, usahakan ada sesuatu yang bermanfaat,” ujar Era, penuh nasehat.
Info Lebih Lanjut:
Instagram : @Rizey_cosmetic