Owner Elzye

Elsye Charlie: Strategi Marketing dan Mempertahankan Kualitas Produk

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta –Perubahan tidak selalu buruk, tergantung bagaimana kita menyikapi dan memanfaatkannya menjadi sesuatu yang berguna bahkan mungkin bisa jadi awal yang gemilang. Banyak kesempatan yang datang untuk dikerjakan dan peluang baik yang berakhir dengan pencapaian gemilang. Semua tergantung bagaimana menyikapi bersama keyakinan, kerja keras dan komitmen untuk mengawali dengan kesiapan menghadapi segala tantangan.

Elsye Charlie, perempuan cantik kelahiran Bajawa – Flores, 29 Desember, yang  berdomisili di Denpasar, pada akhirnya memutuskan untuk menjalankan sesuatu yang berbeda, yakni menjadi pemilik bisnis yang men-design produknya sendiri, berupa handbags dan jewelry berbentuk unik.

Sebelum berbisnis, Charlie, sapaan akrabnya, bekerja kantoran sampai akhir tahun 2011. Setelah menikah, ia mengisi waktu dengan memulai usaha Elzye karena harus mengikuti penempatan tugas dari suami. Awalnya dengan modal Rp 500.000,00, Charlie memulai penjualan aksesoris siap pakai seperti anting, gelang, kalung dan cincin. Saat itu, jenis aksesoris tersebut sedang tren dan sudah beredar di pasaran.

Banyaknya permintaan dan usul pelanggan untuk menghadirkan model yang unik membuat Charlie terinspirasi merancang dan memproduksi sendiri aksesoris yang berbeda dengan yang sudah ada. Ia memanfaatkan copper wire, batu-batuan, mutiara dan lain-lain. Charlie memperkenalkan bisnisnya dengan brand Elzye yang fokus kepada produk handmade. ‘Elzye handmade with love’ menjadi slogan usaha Charlie sampai saat ini.

Menariknya, setelah memutuskan untuk menghadirkan produk sendiri, ternyata Charlie mendapatkan respon dari konsumen yang melebihi ekspektasi. Dari sana ia semakin percaya diri untuk terus mengembangkan bisnis, dengan mengeksplorasi material lain di antaranya kulit dan garmen.

“Bagi saya, untuk bertahan dan berkembang dalam suatu bisnis itu salah satu kuncinya adalah terus berinovasi dan berkreasi. Jangan hanya berpegang pada produk-produk yang biasa kita buat, tapi juga menerima pesanan khusus  atau custom made dari pelanggan seperti request model tas, warna maupun motif yang diinginkan. Selain itu berusahalah untuk selalu menjaga visi dan misi yang sejak awal kita pegang serta senantiasa menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan dan customer,” tekan Charlie.

Untuk saat ini, produk ELZYE milik Charlie bisa ditemukan melalui www.elzye.com, @Elzye.Official dan toko offline di Sogo Bali Collection serta Sogo Bali Discovery.

Rencana ke depan, Charlie akan mencoba berbagai jenis usaha baru seperti kuliner atau bahan makanan demi menciptakan lapangan pekerjaan.

Suka Duka Masa Pandemi. Pada masa pandemi yang sudah berlangsung lebih dari setahun, banyak perubahan yang terjadi. Charlie menyadari semua sektor usaha mengalami dampak negatif dan mengalami penurunan, termasuk perkembangan bisnis Elzye. Berhubung kantor pusat Elzye berada di Bali, maka dampak pandemi makin terasa dikarenakan Bali kehilangan jutaan turis setiap bulan. Penurunan penjualan offline sangat dirasakan, tetapi sebagai tim semakin teruji dan berusaha survive menghadapi segala kendala yang terjadi.

Sukses, bagi Charlie berarti tidak terukur dari banyaknya keuntungan yang didapatkan, tetapi kemauan dan kemampuan perusahaan beserta karyawan untuk tetap produktif dan bersama-sama menghadapi dengan baik.

Demi tetap eksis berkarya dan menghasilkan produk berkualitas, Charlie tetap mempublikasikan keberadaan perusahaan dengan memaksimalkan marketing berupa promosi atau iklan di media sosial. Ia berusaha mempertahankan kegiatan produksi dengan memperhatikan jumlah stok dan model baru. Menciptakan suatu produk dengan harga yang affordable agar dapat dijangkau oleh pasar yang lebih luas.

Tak hanya itu, manajemen keuangan menjadi sangat penting. Memotong pengeluaran yang tidak perlu, tetapi tidak mengurangi kualitas produk dan tetap menggunakan bahan dasar terbaik. Fokus pada online bisnis pun disarankan dalam era digital yang pesat. Satu poin penting lainnya, memiliki dana darurat merupakan hal krusial dalam melewati pandemi. Charlie menyadari bahwa ia tidak akan bisa mengubah keadaan yang terjadi, tapi ia berusaha sebaik mungkin melewatinya dan tetap mendukung berjalannya bisnis dan kinerja karyawan yang sudah dianggap seperti keluarga.

Mandiri dan Multitasking. Sebagai perempuan mandiri, Charlie yang hobinya traveling, menonton film, memasak dan olahraga, berusaha menjalankan tugas sebagai istri, ibu, atasan dan sahabat dengan sebaik mungkin. Keluarga sebagai prioritas utama dan diikuti dengan tanggung jawab lain dalam menjalani hubungan dan kegiatan sosial di kehidupan sehari-hari.

Charlie meyakini setiap perempuan memiliki kemampuan dan kelebihan masing-masing. Perempuan bisa mendukung keluarga dan orang lain serta menciptakan lapangan pekerjaan. Mereka juga mampu menjadi pemimpin, ibu rumah tangga dan teman yang bisa diandalkan. “Pasti akan selalu ada jalan, jika memiliki kemauan yang kuat. Apapun yang dilakukan dengan keteguhan hati akan terwujud dan membuahkan hasil. Jika terjadi tantangan, jangan putus asa, sebaiknya jalani dengan ikhlas, positif dan percaya kepada Tuhan. Tidak ada tantangan yang bisa melebihi kekuatan manusia. This too shall pass,” ucapnya penuh nasehat.

Peran perempuan yang luar biasa dalam mendukung keluarga dan masyarakat menunjukkan bahwa perempuan multitasking itu benar dan terbukti. Mereka menjalani peran istri, ibu, karyawan atau entrepreneurs dengan baik dan tetap mendahulukan keluarga. Charlie secara pribadi sangat kagum dan tidak berhenti belajar dari kartini-kartini modern karena selalu ada keseimbangan dalam mengatur waktu untuk bekerja, berumahtangga dan bersosialisasi.

Dukungan Keluarga. Charlie bersyukur mendapatkan dorongan dan dukungan dari keluarga terutama suami tercinta. Daniel Koehler, yang saat ini menduduki jabatan sebagai Head of Commercial sangat mendukung dan mengerti segala bentuk kegiatannya. Ia selalu berkomunikasi dan saling memahami perlunya me time untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, khususnya di masa pandemi.

Charlie dan keluarga selalu menyempatkan waktu untuk berolahraga di rumah. Menurutnya, kegiatan olahraga sangat bermanfaat karena dapat memproduksi hormon endorphin yang bisa membuat perasaan lebih bahagia. Disamping itu, mereka melakukan banyak kegiatan untuk menjaga mood yang baik, seperti exploring nature, mendaki gunung, mengunjungi air terjun, pantai, atau sekedar ke taman untuk mecari pemandangan yang hijau dan udara yang segar.

Selain itu, bertemu sahabat untuk makan siang bersama atau sekedar minum teh di sore hari sambil berbincang tentang hidup. Sedangkan untuk me time, Charlie belajar merawat diri dan kecantikan dari Youtube atau Google kemudian dipraktikkan. Bahkan me time bisa didapatkan dengan meditasi atau yoga. Charlie berusaha menjaga komunikasi yang aktif dengan keluarga, saudara, teman bahkan karyawan dan customer, walau hanya sekedar say hello atau menyapa. Tak lupa untuk tetap berdoa, bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas segala kesehatan, kebaikan dan berkat yang dirasakan. WD

Bagikan:

Bagikan: