MajalahInspiratif.com, Jakarta – Pandemi COVID-19 yang mewabah hingga ke Indonesia, bukan hanya banyak memakan korban jiwa, tapi juga merusak tatanan perekonomian negeri. Namun, meski bisnis klinik kecantikan yang dijalani ikut merasakan imbasnya, dr. Nanang Masrani, optimis wabah virus Corona akan segera berlalu. Ia juga menyakini ada hikmah di balik setiap ujian kehidupan.
Hampir satu tahun, Indonesia dirundung pandemi global COVID-19. Berbagai cara telah dilakukan Pemerintah demi menanggulangi wabah dan mempersempit ruang penyebaran virus Corona. Salah satunya dengan memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) secara ketat. Aturan tersebut mau tak mau mengharuskan beberapa lini bisnis berhenti beroperasi untuk sementara waktu, di antaranya klinik kecantikan.
“Awal tahun sampai bulan Maret 2020 itu, Alhamdulillah grafik pendapatan kami justru menunjukkan kenaikan. Setelah itu ternyata COVID-19 masuk Indonesia dan regulasi Pemerintah PSBB ber-impact terhadap kunjungan pasien dan kita juga harus mengikuti peraturan tersebut. Untuk di Jakarta, semua Gloskin Clinic tutup, tidak ada perawatan. Nah, di situ mulai terjadi penurunan di hampir semua cabang keseluruhan sampai setelah Lebaran kurang lebih 4 bulan kemudian kita turun sampai 70%, cabang lain di daerah juga hampir sama turun 60-70%,” cerita dokter tampan yang akrab disapa dr. Anang, saat ditemui Inspiratif di Gloskin Kebayoran ini.
Tetap Survive. Sebagai klinik kecantikan yang telah berkembang dengan 11 cabang di beberapa daerah di Indonesia, dr. Anang menyadari banyak tenaga kerja yang harus dihidupi. Agar tetap survive di tengah pandemi, ia bersama manajemen Gloskin Clinic melakukan beberapa gebrakan baru, mulai dari membuka layanan konsultasi dan pembelian skincare secara online, hingga menyediakan home care.
“Selama PSBB, kita menunggu apa yang bisa kita kerjakan dan yang bisa dikerjakan ternyata home care. Jadi kita mendatangi pasien ke rumah mereka untuk treatment suntik atau infuse Vitamin C, karena itu sangat dibutuhkan masyarakat. Walaupun tidak bisa mendongkrak kunjungan, tapi kita bisa menutupi operasional. Sehingga Alhamdulillah, tidak sampai ada pengurangan karyawan dan yang paling penting semua karyawan sehat,” tekan dr. Anang.
Mesin AFIAS-6 dan Perkenalan dengan Dewi Persik
Di masa transisi PSBB, yakni saat Gloskin Clinic kembali beroperasi namun dengan pembatasan jumlah pasien. dr. Anang berupaya memberikan layanan yang mampu menjamin pasien maupun tenaga kerja di klinik aman dari paparan virus Corona. Selain mewajibkan dokter maupun perawat menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap, Gloskin Clinic juga memberlakukan screening. Mulai dari deteksi suhu tubuh pasien di depan pintu masuk hingga rapid test secara gratis kepada pasien sebelum melakukan treatment.
“Setelah PSBB dibuka kita bisa menerima pasien dengan pembatasan jumlah. Agar pasien tidak khawatir melakukan treatment di klinik, kita berikan service extra berupa rapid test gratis. Tapi karena angka kesalahannya tinggi, akhirnya kita beli mesin berlabel AFIAS-6 (Automated Fluorescent Immunoassay System – 6) yang lebih detail dalam mendeteksi kadar antibody dalam tubuh pasien. Sehingga nanti akan diketahui apakah pasien sudah terinfeksi atau pernah terkena virus Corona, hasil alat ini juga cepat yakni 10 menit” terang dr. Anang.
Ditambahkan dr. Anang, pada Rapid Test Blood, seringkali hasilnya tiak akurat. Pasien yang hanya terserang flu biasa saat dilakukan tes kesehatan tersebut akan menunjukkan hasil reaktif. “Jadi kami beli mesin AFIAS-6 supaya hasilnya lebih akurat dan detail,” tekannya. Bukan itu saja, alat tersebut juga digunakan oleh Dewi Persik dan Keluarga untuk mengetahui titer antibody mereka. Dewi Persik khusus mengundang tim Gloskin ke kediamannya untuk melakukan pemeriksaan, setelah ia terinfeksi COVID-19. “Dari hasil pemeriksaan dengan AFIAS-6, Dewi Persik ternyata memiliki antibody IgG yang sangat baik dan plasma darahnya dapat didonorkan pada pasien COVID-19 yang sedang kritis,” terang dr. Anang.
Hikmah di Balik Pandemi
Meski tak bisa menghindari imbas penyebaran virus Corona di Indonesia, namun dr. Anang menyakini wabah ini hanyalah satu dari ujian kehidupan yang pasti bisa dilalui. “Banyak hikmah yang bisa kita petik dari pandemi ini. Kita jadi lebih aware dengan kesehatan diri, bahkan jadi lebih punya banyak waktu untuk keluarga maupun hal lain yang sebelumnya tidak bisa kita lakukan,” ucap dr. Anang, bijak.
Akibat pandemi pula, Gloskin Clinic menambah layanan baru berupa Swab Antigen. “Alhamdulillah, kami mendapat izin dari Pemerintah untuk menyediakan pelayanan tersebut, termasuk memberikan surat keterangannya. Sehingga bisa digunakan masyarakat sebagai syarat bepergian menggunakan pesawat udara. Dan layanan ini sudah kami sediakan jauh sebelum ramai diperbincangkan masyarakat bahkan termasuk dalam layanan home care kami,” terang dr. Anang.
Awalnya, Swab Antigen tersebut disediakan Gloskin Clinic sebagai langkah screening para pasien. Agar mereka lebih merasa nyaman dan tidak khawatir saat melakukan treatment di klinik. “Seiring berjalan waktu, kami sediakan juga untuk pasien umum. Karena saat ini juga sangat dibutuhkan masyarakat,” tambah dokter berdarah Balikpapan, Kalimantan Timur ini.
Pandemi COVID-19 juga sempat membuat pasokan bahan obat yang digunakan dalam pembuatan skincare Gloskin terhambat masuk ke Indonesia. Namun hal itu justru membuat tim Gloskin Clinic semakin kreatif guna mencari bahan baku alternatif. “Akhirnya, kami terinspirasi untuk beralih ke bahan herbal. Salah satunya dengan memproduksi handsanitizer dari lidah buaya dan lavender. Inilah hikmah di balik pandemi, yang memaksa kita untuk tetap fight dan survive. Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita senantiasa diberikan kesehatan,” doa dan harapan dr. Anang.
Kesempatan Menjalani Hobi Baru
Memiliki waktu lebih banyak di rumah sepanjang PSBB ketat, dimanfaatkan dr. Anang untuk menggeluti hobi baru, Muay Thai. Sosok bertubuh kekar ini sebenarnya sudah akrab dengan olahraga, namun biasanya hanya sekadar menjalani fitness atau treadmill di sebuah pusat kebugaran.
“Awalnya disarankan seorang teman untuk ikut Muay Thai dengan mendatangkan trainer ke rumah. Dari yang awalnya sama sekali tidak bisa, sampai sekarang sudah banyak teknik-teknik yang saya kuasai. Dan saya merasa efek yang sangat besar, bukan hanya lebih sehat tapi juga lebih lincah karena gerakan-gerakannya lebih dinamis. Selain itu juga semakin mengasah kemampuan saya untuk bisa berpikir cepat dan tepat, karena kita dipaksa untuk bisa membaca gerakan lawan,” ujar dokter yang rutin menjalani hobi barunya tersebut 2-3 kali seminggu.
Jalani Diet Sehat Berdasarkan DNA
Sebagai pakar kesehatan dan kecantikan, dr. Anang sangat aware dengan pola hidup sehat. Untuk itu, demi menunjang kesehariannya yang rutin berolahraga secara teratur, sosok berkulit putih ini juga menjalani diet dengan menjaga asupan makanan yang dikonsumsi.
“Untuk diet dan olahraga sebenanrnya goals saya adalah sehat. Tapi kalau bisa membentuk tubuh buat saya itu adalah bonus. Karena itu saya sangat menjaga pola makan. Apalagi Muay Thai menuntut gerakan tubuh yang lincah, jadi saya harus menjaga berat badan juga,” katanya.
Namun, dr. Anang tak ingin sembarang melakukan diet, terlebih dahulu ia melakukan tes diet berdasakan DNA yang mampu mendeteksi apa saja nutrisi yang dibutuhkan atau harus dihindari tubuh.
“Setelah melakukan tes yang kita sebut Nutrigenmeini, diketahui kalau ternyata justru Vitamin E tidak boleh masuk ke dalam tubuh saya karena memberikan oksidasi yang besar dan bisa menjadi racun yang bisa menyebabkan kanker. Tes diet berdasarkan DNA ini sudah lama tersedia di Gloskin Clinic. Sehingga pasien-pasien yang ingin menjalani treatment slimming biasanya kami arahkan dulu untuk melakukan tes tersebut,” ungkap dr. Anang, yang kerap menggelar webinar bersama pakar gizi di masa pandemi ini.
Penyesuaian di Masa Pandemi
Selain menyediakan layanan terkait pandemi, dr. Anang juga melakukan beberapa penyesuain. Di antaranya mengubah salah satu area klinik menjadi taman semi outdoor agar sirkulasi udaranya lebih bagus.
Bukan itu saja, kini di semua Gloskin Clinic diadakan senam bersama yang wajib diikuti para karyawan di setiap hari Sabtu pagi. “Buat saya olahraga itu penting sekali untuk menjaga kesehatan, dan saya merasakan betul manfaatnya. Semua karyawan Gloskin Clinic juga saya sarankan untuk rutin berolahraga. Bahkan kami ada senam bersama setiap Sabtu, tentunya dengan tetap menjaga jarak. Karena kalau tidak gerak, maka daya tahan tubuh semakin turun,” tutur dokter yang juga disiplin dalam mengatur jam istirahat, mengonsumsi vitamin setiap hari dan setiap satu minggu sekali melakukan infus Vitamin C ini.
Galang Dana untuk Sumbang APD
Di awal masa pandemi, banyak instansi kesehatan yang menangani pasien COVID-19 kekurangan APD lengkap. Akibatnya, banyak tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat yang mengenakan APD seadanya.
Sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan sejawat, dr. Anang bersama Gloskin Clinic menggalang dana untuk membeli APD yang kemudian didonasikan ke beberapa Rumah Sakit dan Puskemas sekitar Gloskin Clinic.
“Dari transaksi pasien kami galang dana untuk kita belikan APD, lalu disumbangkan ke Rumah Sakit, Puskesmas dan relawan-relawan yang menangangi COVID-19. Tapi karena waktu itu hasil dari transaksi pasien juga jumlahnya tidak banyak karena PSBB, akhirnya kami ambil dari dana CSR Gloskin Clinic,” jelas dr. Anang ,,,
Laili