MajalahInspiratif.com, Jakarta – Berawal dari keinginan untuk menghadirkan akses pelayanan kesehatan dan estetika di desa dengan harga terjangkau, seorang dokter cantik kelahiran Pangkalpinang, 2 Desember 1985, bernama dr. Lusiana atau akrab disapa Lucy berhasil mendirikan klinik kecantikan dengan nama Clinic by dr. Lusiana di tanah dan bangunan milik sendiri. Bukan hal mudah dan tentu dibutuhkan perjuangan panjang demi mewujudkan mimpi yang dibangun di atas keyakinan.
Dr. Lucy menyelesaikan pendidikan Kedokteran pada tahun 2010. Ia langsung berkarir menjadi dokter jaga praktik 24 jam dan dokter tetap di klinik umum serta kecantikan ternama di Jakarta. Pada 2013, dr. Lucy memutuskan kembali ke kampung halaman untuk merintis klinik umum dan kecantikan bersama suami.
“Kami ingin memberikan pelayanan fasilitas kesehatan dan kecantikan di kampung halaman tercinta dengan harga yang terjangkau. Saya merintis bersama suami, kala itu kami masih mengontrak untuk tempat klinik sampai pada tahun 2019 berdirilah Clinic by dr. Lusiana di tanah dan bangunan milik sendiri.”
Berhasil membangun dan mengembangkan klinik di tanah kelahiran membuat dr. Lucy termotivasi untuk memberikan pelayanan terbaik. Ia menghadirkan treatment A to Z sesuai dengan kebutuhan pasien, serta terus berinovasi mengikuti tren estetika, ditambah tersedianya skincare yang sesuai dengan kebutuhan kulit pasien yang aman dengan harga terjangkau.
Demi menarik minat konsumen, dr. Lucy rutin menawarkan promo setiap bulan dan pada event spesial. Untuk perkembangan sebuah klinik kecantikan yang inovatif, lulusan Program Profesi Pendidikan Dokter Umum ini memanfaatkan akun klinik via sosmed @dr.Lusiana untuk memberikan info seputar kesehatan, kecantikan, edukasi dan promo yang sedang berlangsung.
“Saya akan terus berinovasi dan menghadirkan teknologi kecantikan terkini disertai dengan update ilmu untuk mengimbangi dan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju terutama di bidang estetika.”
Pastinya dr. Lucy memprioritaskan kepuasan konsumen atau pasien dengan meningkatkan kualitas pelayanan dengan hasil maksimal, terbuka, mengevaluasi diri terhadap kritik dan saran. Ia juga tidak menutup mata terhadap persaingan bisnis di bidang kecantikan yang terus berkembang sangat pesat. Namun dr. Lucy tidak pernah menganggap kompetitor sebagai musuh, melainkan partner yang harus dirangkul dan saling mendukung. Ia justru terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
“Kepuasan pasien adalah kebahagiaan untuk kami. Namun jangan terlalu berpuas diri, tetapi terus berusaha dengan memaksimalkan potensi diri, terbuka atas kritik dan saran. Do your best, let God do the rest.”
Tantangan di Masa Pandemi. Istri dari dr. Irfan Kurnia Kaban, Sp.N, serta ibunda dari Joaquin Rafael Kaban ini, mengungkapkan bahwa ia harus berhadapan dengan minat pasien yang rendah dan menurun drastis terhadap treatment estetik di masa pandemi. Pasien memiliki kekhawatiran terpapar Covid-19, sehingga memilih untuk tidak melakukan perawatan kecantikan. Sementara dr. Lucy harus melakukan manajemen pengeluaran untuk operasional yang tetap berjalan. Namun ia bersyukur karena selama pandemi, tidak ada pemutusan hubungan kerja terhadap pegawai.
“Kami juga memberikan serangkaian promo untuk membantu pasien-pasien loyal agar bisa tetap treatment walaupun terkendala kondisi ekonomi sejak pandemi. Selain itu dari sisi kesehatan kita tetap melaksanakan prokes ketat, tindakan sterilisasi klinik, karena yang utama adalah kenyamanan dan keselamatan pasien.”
Menurut pencinta travelling dan gardening ini, masa recovery saat ini mulai membaik dan memberikan harapan baru untuk pelaku bisnis dan ekonomi, asalkan tetap gigih, ulet, tekun dan selalu mengandalkan Tuhan di setiap langkah kehidupan. “Kita dituntut serba bisa, tidak hanya fokus bekerja di sektor domestik, tetapi juga di sektor publik untuk membantu ekonomi keluarga.”
Peran Ibu. Selain sebagai seorang dokter dan entrepreneur, dr. Lucy merupakan seorang ibu yang sangat memahami peran utamanya sebagai seorang ibu. Diungkapkannya, selain menjadi seorang pengasuh, pendidik dan pelindung buah hati tercinta, ibu juga berperan sebagai suri teladan dalam membimbing rumah tangga menjadi keluarga yang beriman, bahagia, harmonis dan sejahtera.
“Selain menjadi tempat bernaung yang dihormati dan menjadi contoh anak-anak, ibu juga harus siap menjadi pendengar yang baik dan setia untuk anak-anak, merangkul anak-anak dengan kasih sayang, tak lupa mendukung dan siap mendampingi suami dalam suka dan duka.”