Gubernur Jawa Barat

Dr. (H.C) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D, Lebih Dekat dengan Masyarakat Lewat Media Sosial

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Dewasa ini, media sosial telah menjadi kebutuhan kebanyakan masyarakat. Bahkan tidak sedikit orang yang seakan tidak bisa hidup tanpa perangkat digital seperti handphone di tangan.  Apalagi banyak berita dan beragam informasi, baik dari dalam maupun luar negeri yang lebih cepat masuk melalui media sosial. Hal inilah yang menggerakkan hati sebagian besar masyarakat memilih menggunakan media sosial untuk mempromosikan bisnis yang dijalankan maupun menaikkan popularitas diri.

Seperti yang dilakukan oleh Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, sekaligus politisi yang baru bergabung bersama Partai Golkar ini. Ia dikenal dengan keluwesannya menggunakan media sosial. Selain Program Pemerintah, sosok yang akrab disapa Kang Emil ini juga kerap membagikan moment dalam kehidupan pribadi.

Public figur saat ini menggunakan berbagai platform digital seperti Twitter, Facebook, Instagram dan lain sebagainya. Dan saya menggunakan semua media tersebut hanya saja yang dijempolin (di-handle) sendiri hanya Instagram,” terang Kang Emil beberapa waktu lalu saat ditemui Majalah Inspirtaif di sebuah acara.

Dari Topik Serius hingga Receh. Sosok kelahiran 4 Oktober 1971 ini, memang menjadikan laman Instagram miliknya untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Konten dalam bentuk foto maupun video yang dibagikan pun bukan hanya tentang kegiatan kerjanya, tapi juga sesuatu yang dapat menghibur masyarakat.

Penggunaan media sosial di era digital seperti saat ini, bagi Kang Emil sangatlah penting. Karena dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari melaporkan agenda tentang apa saja yang ia kerjakan, mengklarifikasi berita atau informasi yang salah maupun yang simpang siur, mengedukasi masyarakat seperti mengajak masyarakat menjaga kebersihan, hingga hiburan.

“Seperempat dari postingan saya pasti receh, karena orang Indonesia suka hal-hal remeh. Kalau posting-an serius yang memberikan komentar hanya sedikit. Sedangkan untuk posting-an remeh yang komen bisa berjuta. Makanya saya seimbangkan dan terkadang membagikan foto serius dengan caption receh,” tutur Kang Emil, yang setiap hari senantiasa meluangkan waktu untuk meng-update informasi layaknya sebuah media.

Diakui suami dari Dr. Hj. Atalia Praratya ini, ilmu mengkombinasikan posting-an serius dan receh ia dapat setelah berkonsultasi langsung dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, saat ia bertandang ke Whasington DC, Amerika Serikat. Menurut Mark, pegiat media sosial di Indonesia lebih menyukai hal-hal yang receh ketimbang posting-an serius.

“Terbukti, yang receh jutaan view, yang serius paling ratusan ribu. Kalu terlalu serius, engagement sedikit. Tapi kalau terlalu receh apa bedanya dengan akun-akun dagelan? Makanya saya seimbangkan,” tambah Kang Emil.

Anti Baper. Di antara deretan pejabat yang menggunakan media sosial agar lebih dekat dengan masyarakat, Kang Emil termasuk pemilik akun dengan jumlah followers tertinggi, yakni lebih dari 19 juta. Namun, tingginya jumlah followers bukan berarti dirinya terbebas dari kejulidan netizen.

Meski demikian, arsitek yang desain-desainnya telah terealisasi di berbagai negara ini tidak terlalu mempermasalahkan. Karena kejulidan netizen baginya adalah bagian dari demokrasi. “Orang Indonesia tidak boleh baperan (bawa perasaan), karena hidup itu tidak selamanya indah. Kalau mau hidupnya indah mah mimpi namanya. Kejulidan netizen hanya bentuk lain dari perhatian,” tekannya. Laili

Bagikan:

Bagikan: